Formasi dalam permainan sepak bola yang populer pada tahun 1950 sampai 1970 an adalah

Permainan sepak bola pada dasarnya cukup sederhana dan dulu belum ada yang namanya formasi sepak bola. Tugas para pemain adalah untuk menciptakan gol lebih banyak dari lawan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sepak bola menjadi sebuah industri yang memiliki berbagai aspek penting di dalamnya. Selain para pemain dalam sepak bola, pelatih juga menjadi faktor penting dalam sebuah pertandingan,

Para pelatih lah yang menentukan susunan pemain dan meracik formasi terbaik agar keluar sebagai pemenang.

Berbagai Formasi Yang Umum Digunakan

Secara umum ada 4 kategori formasi yang umum digunakan dari jaman dulu hingga sekarang:

1. Formasi 4-4-2 Flat

Dengan lini pertahanan dan tengah yang memiliki komposisi yang sama, memudahkan untuk bertahan dengan cara man-to-man marking. Posisi ini biasanya variasi banyak tim ketika bertahan karena cukup efektif dalam menahan pergerakan penyerang lawan.

2. Formasi 4-4-2 atau 4-3-2-1 Diamond

Biasanya digunakan untuk menguasai lini tengah dan berguna untuk melakukan tekanan pada lawan. Formasi ini banyak digunakan oleh tim-tim dari Italia dan Perancis.

3. Formasi 4-3-3 dengan variasi 4-4-2 atau 4-1-4-1

Memungkinkan sebuah tim untuk menguasai lapangan tengah sekaligus meningkatkan pressing dan kreatifitas saat membawa bola kedepan lewat sisi lapangan atau tengah. Pep Guardiola merupakan salah satu pelatih yang mengembangkan formasi ini, terutama saat menjadi pelatih Barcelona.

4. Formasi 3-4-3 atau 3-4-1-2 (maupun variasi lain dengan 3 bek sejajar)

Formasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah sangat berguna ketika transisi bertahan ke menyerang atau sebaliknya terutama untuk mengantisipasi serangan balik.

Namun cukup berisiko karena membutuhkan bek sayap yang berkualitas tinggi dan disiplin saat menahan pergerakan penyerang lawan.

Sejarah dan Evolusi Formasi Sepak Bola

Pro bisa mengumpulkan 11 pemain terbaik di dunia dan membentuk sebuah tim. Namun, skill dan kemampuan mereka akan sia-sia tanpa adanya arahan dari pelatih atau manajer. 

Bisa dipastikan tim dengan pemain kelas atas akan kalah jika melawan tim dengan formasi dan taktik brilian. Hal ini sudah banyak terbukti dan salah satunya adalah ketika Leicester City menjuarai Divisi Utama Inggris di musim 2015/2016.

1. Awal Mula Penggunaan Formasi dalam Permainan Sepak Bola

Sepak bola sudah ada sejak zaman dahulu kala. Inti dari permainan dan olahraga ini kala itu adalah menggiring bola hingga menendangnya dan menghasilkan gol. 

Sampai pada akhirnya, formasi mulai digunakan pada tahun 1880-an. Formasi tertua dan yang populer saat itu adalah 1-1-8 dengan variasi 2 formasi sepak bola, yaitu 1-2-7 dan 2-2-6.

Meski sudah memakai taktik dan formasi, masih terlihat bahwa tujuan utamanya adalah tetap mencetak gol tanpa mempertimbangkan pertahanan.

Mungkin Pro menganggap formasi ini janggal dan tidak masuk akal. Namun, perlu diingat saat itu peraturan offside belum seperti sekarang.

Dulu pemain dinyatakan offside apabila pemain mengoper bola pada rekan yang berposisi didepannya. Aneh, kan? 

Oleh karena itu, taktik dan strategi sebelum era modern sangat mengandalkan dribbling dan yang penting membawa bola kedepan lewat sisi lapangan dengan long pass lalu mencetak gol.

2. The Pyramid  (2-3-5)

Pada tahun 1880-an, mulai banyak tim yang menggunakan formasi 2-3-5 yang dikenal juga dengan “formasi piramida”. Hal ini karena formasi ini lebih memberikan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.

Kunci dari formasi ini adalah menempatkan satu pemain gelandang tengah untuk menjaga gelandang serang lawan.  Ketika menyerang, pemain pada posisi ini akan meminta bola dari pemain belakang dan segera mengirimkannya pada penyerang . Konsep ini hingga sekarang masih digunakan oleh hampir semua tim.

Dengan keseimbangan yang diperoleh dari formasi sepak bola ini, semua tim sepak bola Inggris saat itu menggunakannya.

3. Munculnya Formasi dengan Sistem “WM”

Formasi sepak bola akhirnya mengalami perubahan cukup drastis dengan munculnya taktik “WM”. Huruf “W” merujuk pada formasi penyerangan sementara “M” untuk pertahanan.

Sistem “MW” ini mengandalkan susunan pemain dengan formasi 3-2-2-3 dan 2-3-5. Pencetus atau orang yang pertama kali memakai formasi ini adalah pelatih Arsenal, Herbert Chapman pada awal tahun 1930 an.

Formasi ini jadi yang pertama dalam menempatkan komposisi pemain belakang dan depan yang sama. Chapman bersama Arsenal menjadi tim yang sukses memaksimalkan formasi dan meraih lima gelar Divisi satu dan dua gelar Piala FA dalam periode 1931 sampai 1939.

4. Akar dari Formasi dengan Empat Bek

Suksesnya formasi 2-3-5 bersama Arsenal sepertinya membuat para juru strategi tim lain mencari cara untuk mengalahkannya. Pada tahun 1950 an, akhirnya muncul formasi dengan komposisi empat bek sejajar.

Orang yang memprakarsai formasi ini adalah Gusztav Sebes. Saat itu, pria berkebangsaan Brazil ini berpikir bahwa penyerang tengah bisa membantu gelandang serang dengan formasi 4-2-4.

Formasi ini pertama kali dicoba di Liga Brazil dan kemudian membawa timnas Brazil menjuarai Piala Dunia 1958. Meski tidak bisa dikatakan berasal dari Brazil, formasi ini paling sukses bersama Selecao – julukan timnas Brazil. 

5. Lahirnya Formasi 4-3-3

Pro pasti sudah familiar dengan formasi ini, bukan? Hampir semua tim di zaman sepak bola modern pernah menggunakan formasi yang membawa Barcelona memenangkan Treble ini.

Kala itu Barcelona merajai Eropa dengan formasi ini bersama Pep Guardiola. Variasi dari formasi 4-3-3 juga biasanya berubah menjadi 2 formasi sepak bola lain, yaitu 4-4-2 atau 4-1-4-1.

Namun, tim yang pertama sukses menggunakan formasi ini adalah timnas Inggris yang menjuarai Piala Dunia 1966. Selain 4-3-3, kala itu inggris juga memakai formasi sepak bola 4-1-3-2 sebagai variasi. Untuk pertama kalinya, formasi ini menjadi yang pertama karena tidak mengandalkan penyerang sayap.

6. Transisi Formasi Sepak Bola Bertahan

Pernah mendengar jika tim Italia kuat dalam bertahan? Hal ini pun mungkin sampai sekarang menjadi senjata tim-tim asal Italia hingga timnas dalam menghadapi berbagai kompetisi.

Ternyata, formasi bertahan ini diprakarsai oleh Helenio Herrera, pelatih Inter Milan saat itu. Beliau memperkenalkan formasi 5-4-1 kepada dunia yang kemudian menjadi standar formasi di Italia yang dinilai efektif menahan pergerakan penyerang lawan.

Formasi ini juga kemudian membawa Italia meraih peringkat dua Piala Dunia tahun 1970.

Di sisi lain, taktik bertahan juga muncul dalam susunan formasi 4-4-2 yang digunakan di Liga Swedia. Menariknya, formasi ini dikenal bukan dari Swedia melainkan pelatih berkebangsaan Rusia bernama Viktor Maslov.

7. Kembalinya Formasi  Menyerang

Musim kemarin, Chelsea berhasil menjuarai Liga Champions Eropa dengan formasi 3-5-2. Formasi ini juga cukup banyak digunakan oleh tim-tim di Eropa hingga sekarang.

Sejarahnya, formasi ini pertama kali mulai dikenal karena membawa timnas Jerman Barat menjuarai Piala Dunia 1990.

Perlu Pro ketahui, sejak dahulu formasi ini memerlukan kemampuan individu yang mumpuni karena memiliki fleksibilitas yang tinggi, terutama pada posisi full back atau bek sayap.

Ketika membawa bola kedepan lewat sisi lapangan, bek sayap akan berada di tengah lapangan sehingga formasi 3-5-2 cukup jelas terlihat. Akan tetapi, ketika taktik dan strategi berubah menjadi lebih bertahan, kedua fullback harus menyesuaikan diri dan lebih banyak membantu pertahanan menjadi formasi 5-3-2.

8. Modifikasi Formasi Sepak Bola Modern

Pada dasarnya, semua formasi  yang umum digunakan tim-tim papan atas merupakan penyesuaian dari formasi lama. Ambil saja contoh formasi 4-2-3-1 yang sebenarnya merupakan modifikasi dari 4-4-2.

Formasi 4-2-3-1 ini seperti menjadi standar ketika ajang Piala Dunia tahun 2010. Hingga sekarang formasi ini menjadi variasi tim-tim elit Eropa entah itu menjadi formasi utama atau ketika melakukan rotasi pemain.

Tidak Ada Formasi yang “Terbaik”

Taktik, strategi, hingga formasi  sekarang ini sulit untuk diprediksi. Hal ini dikarenakan setiap tim memiliki susunan pemain dengan kapasitas dan komposisi yang berbeda.

Lalu, mungkin hanya beberapa tim yang bisa menerapkan 2 formasi sepak bola atau lebih ketika bertanding. Sebab tidak mudah bagi pelatih untuk memberikan arahan kepada semua pemain dalam beberapa bentuk formasi.

Sebuah formasi dapat dikatakan terbaik adalah ketika mampu membawa sebuah tim meraih prestasi. Pelatih perlu memanfaatkan dan memberikan arahan kepada pemain dengan tepat agar formasi yang digunakan dapat membawa tim keluar sebagai pemenang meski menghadapi lawan yang berbeda.

Pro, kamu bisa menerapkan berbagai formasi yang telah dibahas ini dalam tim MPL Fantasy, lho! Susun tim terbaik dengan memilih pemain dengan statistik dan performa tinggi maka dijamin tim kamu bisa memiliki skor tinggi.

Setiap pertandingan memiliki daftar pemain yang berbeda sehingga kamu bisa menerapkan variasi formasi yang berbeda juga. Yuk, main MPL Fantasy!

Belum punya aplikasi MPL ID? Unduh dan install sekarang juga di link ini ya mpl.id