Gambar diatas adalah salah satu contoh penerapan ragam hias pada bahan

Menerapkan ragam hias pada bahan kayu merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia yang telah digeluti dari masa ke masa. Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias pada kayu yang dapat dijumpai pada kursi, meja, tempat tidur, kusen, dan benda kayu lainnya. Fungsi ragam hias di nusantara tidak hanya untuk menambah keindahan saja, melainkan memiliki simbol atau makna pula.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Dari sejak dulu kayu telah digunakan untuk membuat perabot rumah tangga seperti peti, kursi, hingga lemari. Masyarakat nusantara juga kerap menggunakan kayu sebagai bagian dari bangunan, misalnya tiang, jendela, dan pintu. Banyak dari perabot atau bagian bangunan yang terbuat dari kayu tersebut diberi sentuhan ragam hias. Jadi masyarakat Indonesia telah menerapkan ragam hias pada bahan kayu dari sejak dulu. Penerapan ragam hias tersebut dilakukan dengan teknik mengukir, melukis, hingga gabungan dari keduanya.

Selain digunakan sebagai hiasan, terdapat pula ragam hias pada benda-benda yang dibuat untuk memiliki nilai simbolis. Simbol tersebut biasanya terkait dengan kepercayaan, agama, atau adat istiadat setempat. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki ragam hias khas pada bahan kayu meliputi: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan Bali.

Contoh Penerapan Ragam Hias

Mengingat betapa kuatnya nilai dan tradisi menerapkan ragam hias pada bahan kayu di Indonesia, rasanya menjadi salah satu tugas kita pula untuk meneruskannya. Karena hal ini akan mengharumkan bangsa serta menjadi daya saing tinggi bagi bangsa Indonesia agar dapat tampil di kancah seni internasional. Kita dapat memulainya dengan sesederhana mempelajari contoh penerapan ragam hias yang biasa diaplikasikan.

Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda berupa senjata dan tameng yang difungsikan sebagai benda kerajinan. Selain itu, tidak jarang juga banyak yang menerapkan ragam hias pada topeng. Ragam hias tersebut dikerjakan dengan teknik atau cara digambar kemudian diberi warna.

Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir dalam hal ini adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.

Alat untuk Mengukir Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Teknik akan melibatkan alat yang tepat agar kita dapat mengaplikasikannya dengan baik. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah sebagai berikut.

Pahat

Pahat adalah alat pengurang bahan keras (seperti kayu) yang memiliki mata tajam dan digunakan dengan cara dipukul atau diketuk-ketuk. Terdapat dua jenis mata pahat yang digunakan, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

Sementara itu dari bentuk dan fungsinya, terdapat empat jenis pahat, yakni:

  1. Pahat Kuku (Pahat Penguku),
    Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia. Fungsi pahat penguku adalah untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.
  2. Pahat Lurus (Pahat Penyilat),
    Pahat ini berbentuk lurus. Fungsi dari pahat lurus adalah untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
  3. Pahat Lengkung Setengah Bulatan (Pahat Kol)
    Bentuk pahat mata pahat kol melengkung dengan belahan setengah bulatan. Pahat ini digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku.
  4. Pahat Miring (Pahat Pengot) Bentuk
    Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah. Pahat ini berfungsi untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

Alat Pemukul

Pahat merupakan salah satu alat utama yang digunakan dalam mengukir pada kayu. Oleh karena itu, kita juga membutuhkan alat pemukul agar dapat menggunakannya. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu.

Menggambar Ragam Hias

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ragam hias diterapkan baik pada ukiran benda dua dimensi maupun tiga dimensi. Bentuk nyatanya adalah pengaplikasian ukiran kayu pada batang maupun pada papan. Selain itu, kayu sebagai bahan alami sangatlah banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar.

Oleh karena itu, mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya. Beberapa pengrajin memilih untuk berusaha menutupi tekstur serat tersebut, namun yang lain justru membiarkannya karena dianggap sudah indah dengan sendirinya. Yang jelas, pada akhirnya persiapan adalah nomor satu. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut.

  1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.
  2. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
  3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu.
  4. Memberikan warna pada hasil gambar (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Kayu pada dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik yang berbasis air. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut adalah contoh prosedur untuk melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.

  1. Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/ cat tembok, kuas, dan palet).
  2. Menyiapkan bahan kayu (papan kayu).
  3. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas.
  4. Memindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu.
  5. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias.
  6. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

BAB 1: Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstiltuliskan 3 contoh penerapan ragam hias pada kaus omlom - Ragam hias tidak hanya terdapat pada bangunan rumah tinggal, pelaratan rumah tangga, senjata tradisional, tetapi juga terdapat pada tekstil. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordil, menyulam dan melukis.membuat pada bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenuntradisional maupun yang modern. Jenis dan sifat badomba.Bahan tekstil Benang katun dibuat dari kapas.Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera.Kain wol dibuat dari bulu domba.Bahan benang buatan misalnya dakron,polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu.Bahan benang yang lain,misalnya serat agel dan serat rami,digunakan untuk produksi teksti yang lain,seperti tas dan makrame.Jenis jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda beda,sebagai berikut. Katun memiliki sifat menyerap air,mudah kusut,lentur dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi. Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut,dapat menahan panas,apabila di panaskan menjadi lebih lunak. Sutera memiliki sifat lembut,licin,berkilap,lentur,dan kuat.Bahan sutera memiliki rasa sejuk apabila digunakan. Tekstil dari bahan polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas,tidak mudah kusut,tidak perlu disetrika,kuat,dan jika dicuci cepat kering.D.Jenis dan bahan pewarna tekstil Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar akaran,daun,buah,kulit kayu dan kayu. Pewarna alami misalnya soga dan kesumba.pewarna buatan [sintetis] dibuat dari bahan kimia,misalnya naptol dan indigosol.Jenis pewarna naptol digunakan dengan teknik celup,sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet [lukis]. Bahan pewarna buatan memiliki sifat tidak lentur dan tahan terhadap sinar matahari. Sebaliknya, pewarna alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.E.Teknik Menggambar ragam hias pada bahan tekstil Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda beda,misalnya sulam, batik,sablon tenun ikat,bordir dan songket.Penerapan ragam hias pada bahan tekstil misalnya dilakukan pada kaos oblong . Kaos oblong dibuat dari bahan yang menyerap cat. Bahan pewarnaan yang digunakan misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas.Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada produk kaos oblong,dengan teknik menggambar. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas Siapkan kaos oblong berwarna putih dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus kebelakang. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan kaos dengan pensil. Selesaikan gambar rancangan dengan menerapkan warna- warna yang menarik dengan alat kuas. Keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur.Menggambar dengan bahan tekstil [kaos] meliputi beberapa tahapan berikut: Buatlah sketsa ragam hias yang sudah dipilih Gunakan kayu triplek atau karton tebal sebagai alas kaos dan letakkan didalamnya agar tidak tembus ke belakang. Berilah warna pada ragam hias. Keringkan hasil gambar pada sinar matahari atau gunakan pengering rambut [hair dryer].BAB 2 : Menerapkan Ragam hias pada Bahan kayu Ragam hias pada bahan kayu. Seperti pada kursi,tempat tidur,meja dan benda kayu lainya.Fungsi ragam hias tidak hanya untuk menambah keindahan atau esterika tetapi juga memiliki simbol atau makna.A. Penerapan ragam hias pada bahan kayu Banyak perabot kayu atau bagian bangunan diberi sentuhan ragam hias.Motif hias yang digunakan berupa motif vegetal,binatang,figuratif,atau geometris atau gabungan dari motif- motif tersebut.Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan teknik mengukir atau teknik menggambar[melukis] atau gabungan dari keduanya. Selain digunakan sebagai hiasan, ada papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu. juga memiliki nilai simbolis,terkait dengan kepercayaan atau agama.Beberapa daerah di Indonesia seperti jawa, sumatera, kalimantan, bali, sulawesi, danB.Contoh Penerapan Ragam Hias Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir.Juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Dengan cara di gambar kemudian di beri warna. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dikembangkan pada benda atau barang-barang kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara di gambar dan diberi warna .Ada beberapa tameng dan topeng yaitu : Tameng papua Tameng kalimantan Topeng yogyaC.Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar[melukis] atau gabungan keduanya . mengukir dalam hal ini adalah membentuk tonjolan dan cekung berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.Teknik penerapan ragam hias opada bahan kayu di bagi 3 yaitu: Alat untuk mengukir ragam hias di atas bahan kayu Menggambar ragam hias ukiran Melukis ragam hias di atas bahan kayu1. Alat untuk mengukir ragam hias di atas Alat utama untuk mengukir adalah pahat dan pemukul.Y Bahan Kayu Pahat Ada 2 jenis mata pahat, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung .Ada 4 jenis pahat, yaitu seperti berikut : Pahat Kuku [pahat penguku] Bentuknya : pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia. Gunanya : pahat penguku digunakan untuk mengerjakan bagian yang lengkung , ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen. PAHAT LURUS[PAHAT PENYILAT] Bentuknya: pahat ini berbentuk lurus . Gunanya : pahat lurus digunakan untuk mengerjakan bagian yang lurus,rata.Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran dan siku- siku tepi ukiran dengan dasaran. 3.P AHAT LENGKUNG SETENGAH BULAT[PAHAT KOL]Bentuknya: Mata pahat kol berbentuk melengkung belahan setengah bulatan .Gunanya : untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang dapat di kerjakan Dengan pahat kuku. PAHAT MIRING [PAHAT PENGOT]Bentuknya : Mata pahat mengkot berbentuk miring meruncing dan Tajam sebelah.Gunanya : untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan Meraut bagian bagian yang diperlukan.Alat pemukul terbuat dari kayu ada juga yang menggunakan palu besi dan batu. Menggambar ragam hias ukiranMengukir kayu harus memperhatikan alur seratnya.Sebelum kayu diukir,terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya .Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut . Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu. Memberikan warna pada hasil gambar. MELUKIS RAGAM HIAS DIATAS BAHAN KAYUContoh melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu. Meniapkan bahan dan alat melukis [cat akrilik/cat tembok, kuas,dan palet]. Menyiapkan bahan kayu [papankayu]. Membuar rancangan gambar ragam hias pada kertas. Memindahkan gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayuDengan adanya informasi yang kami sajikan tentang tuliskan 3 contoh penerapan ragam hias pada kaus omlom, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang 7 komponen mesin obras yang perlu anda tahu. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : //nandarsutrisno.simplesite.com/

Video