Hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke luar negeri adalah

KOMPAS.com - Komoditas ekspor adalah barang atau jasa yang dikirimkan ke luar negeri, guna memenuhi kebutuhan serta keinginan pembeli atau calon konsumennya.

Tidak semua barang atau jasa dapat menjadi komoditas ekspor, karena ada syarat tertentu yang harus dipenuhi. Selain itu, komoditas tersebut juga harus memiliki keunggulan atau kelebihan.

Indonesia punya sejumlah komoditas ekspor yang dikirimkan ke negara lain. Contohnya komoditas ekspor bidang peternakan dan perikanan.

Menurut Icuk Rangga Bawono dan Erwin Setyadi dalam buku Optimalisasi Potensi Desa di Indonesia (2019), peternakan adalah aktivitas budidaya dan pemeliharaan ternak untuk mendapatkan manfaat serta hasilnya.

Sementara itu, dikutip dari buku Pengawasan Mutu Hasil Perikanan Melalui Pengujian Staphylococcus Aureus (2020) oleh Hastuti HS, perikanan merupakan kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya perairan.

Baca juga: Ekspor: Pengertian dan Manfaatnya

Komoditas ekspor perikanan Indonesia lebih banyak didominasi oleh ikan, seperti tuna, tenggiri, tilapia, kerapu, dan kakap. Selain ikan, Indonesia juga sering mengekspor udang, gurita, cumi-cumi, daging kepiting, lobster, teripang, rajungan, kepiting, dan rumput laut.

Melansir dari situs Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, beberapa komoditas ekspor perikanan tersebut ada yang berupa produk hidup, produk segar, produk beku, produk kaleng, produk kering, produk fermentasi, produk masak, dan masih banyak lagi.

Sedangkan komoditas ekspor peternakan Indonesia ada yang berupa hewan hidup, seperti domba, kambing, dan ayam. Namun, ada juga produk hasil olahan pangan, misalnya daging ayam, daging bebek, daging sapi, susu, sosis, dan lain sebagainya.

Bentuk komoditas ekspor peternakan lainnya adalah obat hewan (contohnya vaksin), dan produk non-pangan (contohnya kulit, bulu, makanan hewan, dan tanduk).

Baca juga: Pengertian Ekspor dan Impor

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komoditas ekspor Indonesia bidang peternakan dan perikanan, yaitu: 

  • Komoditas ekspor Indonesia bidang peternakan adalah hewan ternak dan unggas hidup, seperti ayam, bebek, kambing dan sapi, produk hasil olahan pangan, obat hewan, serta produk non-pangan, seperti makanan hewan dan kulit hewan.
  • Komoditas ekspor Indonesia bidang perikanan adalah tuna, tenggiri, tilapia, kerapu, kakap, udang, gurita, cumi-cumi, daging kepiting, lobster, teripang, rajungan, kepiting, serta rumput laut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

JAKARTA – Dikenal sebagai negara maritim, Indonesia memiliki komoditas ekspor produk perikanan yang beragam. Faktanya, Indonesia mampu mengekspor berbagai jenis produk perikanan ke berbagai negara.

Baca Juga: Jadi Menteri KKP Sementara, Mentan Cek Lapangan Masalah Ekspor Lobster

Dilansir dari postingan akun Instagram Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi @kemenkomarves pada Kamis (3/12/20), Komoditas ekspor produk perikanan Indonesia terdiri dari enam jenis yaitu Udang, Tuna, Cumi, Kepiting, Rumput Laut, dan Nila.

Baca Juga: KKP: Belum Ada Pengaduan Penyimpangan Ekspor Benih Lobster

Di antara enam komoditas ekspor tersebut, Udang menjadi produk ekspor dengan nilai tertinggi yaitu 37%. Kemudian diikuti oleh Tuna dengan 15%, Cumi 11%, Kepiting 8%, Rumput laut 7%, dan Nila 1%.

Kemenkomarves menuliskan, terdapat empat negara yang menjadi tujuan utama ekspor produk perikanan Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika, Tiongkok, Jepang, dan Malaysia.

“Dengan tujuan negara utama yaitu Amerika, Tiongkok, Jepang, dan Malaysia, produk perikanan udang mencapai 37% dari keseluruhan produ k yang ada,” tulis Kemenkomarves yang dikutip Okezone.

Sebelumnya, pemerintah melepas ekspor ikan tuna ke Korea Selata pada hari ini. Pelepasan ekspor ikan tuna ini dilakukan olehKementerian Perdagangan Bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Acara pelepasan ekspor ikan dari SRG juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan SRG sektor perikanan dan kelautan. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Bappebti dan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP disaksikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Baca Juga: Ekspor ke AS, RI Bisa Berjaya di Bidang Teknologi

“Seperti yang telah diterapkan di sektor pertanian, pelaksanaan SRG ini diharapkan dapat memberikan alternatif solusi bagi para nelayan dalam menghadapi fluktuasi harga ikan dan keterbatasan akses pembiayaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).

  • #Sektor Perikanan
  • #ekspor
  • #Kelautan dan Perikanan
  • #Komoditas Perikanan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Perindo) melakukan ekspor perdana gurita hasil tangkapan nelayan di ujung pulau Indonesia bagian Barat, yakni Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh ke pasar Tokyo Jepang. Ekspor ini merupakan yang pertama kalinya hasil perikanan Simeulue dapat dipasarkan ke mancanegara.  Data Badan Pusat Statistik mencatat, Kabupaten Simeulue belum pernah melakukan ekspor komoditas perikanan. Dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, baru kota Aceh saja yang melakukan ekspor perikanan ke mancanegara. Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia (Persero) Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, komoditas gurita di Simeulue adalah produk yang paling dilirik oleh Negeri Sakura. Pada tahap pertama, Perindo menyerap sebanyak 10 Ton gurita tangkapan nelayan untuk diekspor ke Jepang. Alurnya, gurita dari Simeulue di bawa ke Belawan melalui jalur darat untuk selanjutnya dikirim via laut ke Jepang oleh Perindo Cabang Belawan. “Kami berkomitmen mendukung para nelayan di ujung barat Indonesia untuk memasarkan produknya ke mancanegara. Komitmen ini berupa ekspor tahap awal 10 ton gurita dan berlanjut 15 ton setiap bulannya hingga 2022,” kata Raenhat dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (27/9).  Dia menyebut, potensi nilai ekspor ini diestimasi dapat mencapai Rp 25 miliar hingga tahun 2022 mendatang. Di sisi lain, Raenhat berpendapat bahwa nelayan di Pulau Simeulue harus mendapatkan perhatian lebih. Sebab, potensi perikanan di pulau tersebut sangatlah besar.  Baca Juga: BUMN klaster pangan ekspor perdana gurita ke Amerika Serikat "Oleh sebab itu, nelayan harus naik kelas dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah Menteri BUMN Erick Thohir untuk memajukan ketahanan pangan, salah satunya di sektor perikanan dengan memberdayakan nelayan sebagai ujung tombak perikanan Indonesia yang didukung BUMN Perikanan sebagai off-takernya," jelas Raenhat.  Sementara itu, Bupati Kabupaten Simeulue Erli Hasim mengatakan, ekspor hasil laut Simeulue berupa gurita ini merupakan komoditi populer di Aceh pada umumnya dan Simeulue pada khususnya. Erli menjelaskan, produk unggulan Simeulue selain gurita adalah lobster.  Pihaknya pun mendorong dan mendukung Perindo agar dapat melakukan eskpor komoditi lain selain gurita, agar dunia dapat merasakan hasil perairan Aceh. “Kami terus mendorong BUMN PT Perikanan Indonesia untuk meningkatkan jumlah ekspor dari Kabupaten Simeulue, Aceh,” pungkasnya. Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada Semester I-2021 mencapai US$ 2,6 miliar atau naik 7,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. Negara tujuan utama ekspor komoditas perikanan yakni Amerika Serikat, China, Jepang, negara-negara ASEAN dan Australia. Adapun, komoditas hasil laut utama yag diekspor antara lain udang, tuna-cakalang tongkol, cumi-sotong-gurita, rajungan–kepiting, dan rumput laut. 

Selanjutnya: Penggabungan BUMN Pangan akan perbaiki ekosistem pangan di Indonesia

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Handoyo .

  • industri perikanan
  • Perum Perikanan Indonesia

Hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke luar negeri adalah

Sebagai negara dengan 70 persen wilayahnya berupa perairan, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pengekspor ikan terbesar di dunia. Beberapa jenis ikan ekspor Indonesia pun menjadi primadona karena kualitas dan jenis ikannya. Berikut ini 5 jenis ikan ekspor Indonesia paling populer.

Dikutip dari ekonomi.kompas.com, komoditas ekspor terbesar Indonesia di bidang perairan salah satunya diduduki oleh ikan tuna. Ekspor ini dilakukan ke negara matahari terbit, Jepang. Nilai ekspor ini selalu naik setiap tahunnya. Selain Jepang, Amerika Serikat juga menjadi negara tujuan ekspor tuna ke luar negeri. Ekspor ikan tuna bisa mencapai nilai 600 juta USD per tahun.

Walaupun bukan merupakan jenis ikan, hewan laut ini diminati di dunia dan mencapai angka ekspor yang tinggi. Sebanyak 80 persen udang yang diekspor ini didapatkan dari budidaya. Jepang dan Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor utama komoditas yang satu ini.

Udang Indonesia banyak diimpor dalam keadaan segar. Salah satu jenis udang yang populer adalah udang galah. Saat ini, Indonesia menduduki negara keenam pengekspor udang terbesar di seluruh dunia.

Ikan kakap

 

Hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke luar negeri adalah

Salah satu jenis ikan yang meramaikan pasar ekspor Indonesia adalah ikan kakap. Ikan yang satu ini diminati di banyak negara, mulai dari negara di ASEAN sampai Jerman dan Rusia. Berdasarkan data FAO pada 2014, produksi ikan kakap Indonesia mencapai 129,7 ribu ton di wilayah yang berdekatan dengan Samudera Pasifik.

Ikan tongkol

 

Hasil perikanan Indonesia yang diekspor ke luar negeri adalah

Ikan tongkol atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna juga jadi komoditas ekspor andalan negara kita. Bersama ikan cakalang, jumlah ikan tongkol yang diekspor ke luar negeri bisa menyentuh angka 200 juta USD. 

Ikan cakalang

Salah satu penghasil ikan cakalang yang menjanjikan berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. Tak hanya ikan cakalang segar, olahan ikan Katsuwonus pelamis ini juga diperjualbelikan dalam bentuk ikan asap. Beberapa negara tujuan ekspor ikan cakalang antara lain Jepang, Cina, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.

Sumber : https://www.pertanianku.com/5-ikan-ekspor-indonesia-paling-populer/