Halo Sahabat Hermina, Tubuh yang ideal sering di inginkan oleh banyak orang, mereka yang mempunyai berat badan lebih akan berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cara diet. Diet yang aman pasti akan menjadi pilihan utama bagi yang akan diet, namun bagi mereka yang menderita gastritis/maag pasti akan jadi kendala karena takut akan kambuh jika melakukan diet. Tapi jangan pesimis Sahabat Hermina karena ada cara-cara yang aman untuk diet bagi penderita gastritis/maag. 1. Makanlah dengan Jadwal yang Teratur Jadwal makan yang teratur akan membuat lambung menyesuaikan diri dan mengantisipasi kira-kira kapan tubuh mendapatkan makanan. Hal ini akan memuat asam lambung dikeluarkan pada waktu yang tepat sesuai dengan jadwal makan yang teratur. 2. Lakukan Prinsip Small Frequent Feeding Small frequent feeding adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil namun dengan frekuensi sering. Dengan menerapkanya, lambung tidak akan menghasilkan asam lambung berlebih. Idealnya, frekuensi makan yang disarankan adalah 3 kali makan besar dengan 2 kali selingan 3. Hindari Makanan yang Bersifat Asam hindarilah makanan yang bersifat asam, terutama ketika Anda sedang diet agar tidak terjadi peradangan pada lambung. Makanan yang bersifat asam, di antaranya adalah nanas, jeruk, jeruk bali, lemon, jeruk nipis. 4. Hindari Makanan yang Memicu Keluhan Selain makanan yang bersifat asam, terdapat jenis makanan lainnya yang dapat memicu keluhan para penderita maag. Contohnya adalah makanan berminyak dan makanan pedas. Di samping itu, hindari pula makanan yang memproduksi gas, seperti sawi, kol, kubis, dan nangka. Apabila Anda tetap ingin mengonsumsinya, perhatikan jumlahnya agar tidak menimbulkan gejala kekambuhan. 5. Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat Contoh makanan yang berserat adalah oatmeal, roti gandum, sayuran, buah-buahan, serta kacang-kacangan. 6. Pilih Makanan Rendah Lemak Makanlah ayam bagian dada tanpa kulit, ikan, serta sayuran. Hindari makanan yang diproses dengan tambahan pengawet dan bahan tambahan lainnya. 7. Hindari Minuman Berkafein Hindarilah minum kopi dan gantilah dengan teh hijau yang juga mengandung anti peradangan. Selain itu, teh hijau juga dapat membantu menurunkan berat badan. 8. Hindari Minum Beralkohol dan Merokok Apabila Anda gemar mengonsumsi alkohol dan merokok, segeralah berhenti. Rokok adalah salah satu pemicu kuat produksi asam dan gas dalam lambung sehingga Anda harus menghindarinya. Selain menerapkan cara-cara untuk diet di atas, para penderita maag yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya memperhatikan asupan kalori dan jumlah aktivitas fisik Anda. Kunci dari keberhasilan menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi dibandingkan dengan kalori yang dikeluarkan. Merdeka.com - Makanan dan minuman yang kita konsumsi bisa sangat menentukan kondisi kesehatan seseorang. Hal ini bisa berdampak positif maupun negatif pada kesehatan seseorang Mengonsumsi makanan karsinogenik dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker seperti disampaikan ahli gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Asep Ahmad Munawar. "Makanan karsinogenik adalah makanan yang mengandung risiko terjadinya kanker. Untuk mencegah kanker, hindarilah makanan yang menggunakan banyak MSG, zat pengawet makanan semisal benzoat dan formalin," sebut Asep dalam keterangan tertulisnya. Asep mengatakan selain makanan yang menggunakan MSG dan pengawet, makanan menggunakan zat pengenyal makanan semisal formalin, borax dan pijer harus dihindari. Tak hanya itu, makanan dengan pewarna makanan (rodamin) serta makanan yang diasapkan dan dibakar (nitrosamin) memiicu hal serupa. Sementara itu, ada makanan kaya antioksidan yang bisa mencegah kanker. Antioksidan yang terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan dapat mencegah proses oksidasi pemicu terjadinya pertumbuhan sel yang tidak normal. Sayuran yang banyak mengandung antioksidan diantaranya brokoli, kol, tomat, wortel, lobak, kacang panjang dan sawi hijau. Sedangkan, dalam buah-buahan diantaranya avokad, anggur, jeruk, pepaya, pir dan melon. 2 dari 2 halaman
Melakukan pola hidup sehat, terang Asep merupakan kunci terhindar dari penyakit kanker. Caranya adalah mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, karena dapat menurunkan risiko terkena kanker. "Mengendalikan berat badan sangatlah penting karena menghindari obesitas. Orang yang mengalami obesitas lebih beresiko lebih tinggi untuk terkena kanker. Kurangi mengemil," ucap Asep. Saat mengolah makanan, Asep menyarankan untuk menggunakan hanya bahan-bahan alami untuk menguatkan rasa seperti bumbu dan rempah-rempah. Penerapan pola makan sehat sangatlah penting karena dapat mengurangi resiko kejadian kanker. Reporter: Arie Nugraha Baca juga: Halodoc, Jakarta - Endometriosis adalah sebuah penyakit kista yang gejalanya ditandai dengan munculnya jaringan selaput lendir yang tumbuh di luar rahim atau di lapisan dalam dinding rahim. Penyakit ini biasanya dialami oleh wanita berusia 30-40 tahun. Walau begitu, kondisi ini dapat terjadi pada wanita dengan usia berapapun. Penyebab dari penyakit endometriosis masih belum diketahui secara pasti. Namun, makanan yang mengandung pengawet berpotensi meningkatkan risiko endometriosis pada seseorang. Makanan seperti mie instan, minuman saset, minuman kaleng, dan makanan lainnya yang mengandung pengawet akan berbahaya untuk kesehatan. Kandungan Monosodium Glutamat (MSG) pada makanan-makanan tersebut mengandung karsinogen yang dapat menyebabkan endometriosis. Kandungan-kandungan Makanan Berpengawet yang Berbahaya Kandungan benzoat seperti sodium benzoat, kalsium benzoat, dan potasium benzoat dapat menyebabkan endometriosis. Apabila kamu menemukan kandungan-kandungan tersebut di dalam makanan yang kamu beli, cobalah untuk mempertimbangkannya lagi. Mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet tersebut secara rutin dan berkepanjangan dapat membuat organ tubuh rusak dan menyebabkan endometriosis. Selain itu, apabila kandungan benzoat bercampur dengan vitamin pada tubuh dapat menyebabkan benzene. Keadaan tersebut dapat menyebabkan masalah di bagian rahim wanita dan salah satunya endometriosis. Kandungan sodium nitrit atau nitrat adalah salah satu bahan pengawet makanan yang diizinkan oleh pemerintah. Pengawet ini berfungsi untuk mencegah pembusukan daging di sektor industri makanan kaleng. Zat ini dapat membuat daging olahannya menjadi terlihat segar dan membuatnya berwarna merah, sehingga menarik perhatian konsumen. Kedua pengawet ini mempunya sifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh seseorang dan salah satunya adalah kanker pada rahim atau endometriosis. Pada sebuah penelitian juga dianjurkan agar tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan ini, karena dapat membahayakan ibu hamil dan janin. BHA & BHT adalah dua jenis pengawet yang mungkin terdapat pada makanan yang sering kamu konsumsi tanpa sadar. Beberapa produk tidak menuliskan dua jenis pengawet pada kandungan makanannya, tetapi menggantinya menjadi antioxidant E320 (BHA) atau antioxidant E321. Kedua jenis pengawet tersebut dapat menyebabkan kanker, termasuk pada rahim dan juga endometriosis. Pengawet makanan potassium sorbate biasanya digunakan sebagai pengawet dalam saus, yogurt, atau bahan makanan lainnya yang mudah terserang bakteri atau mudah berjamur. Penggunaan bahan pengawet jenis ini dilarang keras untuk apa pun karena efek sampingnya yang dapat membahayakan nyawa seseorang yang memakannya. Potassium sorbate yang dikonsumsi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan iritasi, mual, sakit perut, dan diare. Dalam kondisi parah, pengawet ini dapat menyebabkan komplikasi pada organ tubuh dan juga kanker. Salah satu kanker yang dapat terjadi adalah kanker pada rahim atau pun endometriosis. Makanan yang Direkomendasikan untuk Pengidap Endometriosis Itu lah alasan mengapa makanan berpengawet dapat meningkatkan risiko endometriosis. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu! Membeli obat lebih mudah dengan Halodoc. Pesananmu akan sampai dalam waktu satu jam! Baca juga: |