Hubungan politik etis terhadap munculnya golongan terpelajar dan pergerakan nasional Indonesia

Politik etis atau politik balas budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kejahteraan bumi putera. Berkat tokoh-tokoh tersebut yang kemudian membentuk kesadaran nasional sebagai bumiputra di Hindia. Mereka kaum penggerak dari zaman baru Indonesia, yakni zaman pergerakan nasional.

Show

Mengapa politik etis harus dibayarkan kembali?

Hutang ini sebaiknya dibayarkan kembali dengan jalan memberi prioritas utama kepada kepentingan rakyat Indonesia. Pada tahun 1901 Ratu Wilhelmina (1890-1948) menumumkan saatu penyelidikan tentang kesejateraan masyarakat yang berada di Jawa, dan demikian politik etis secara resmi di sahkan.

You might be interested:  Mengapa Bentuk Bulan Disebut Bentuk Bulan Semu?

Apa yang dimaksud dengan politik etis?

Politik Etis disebut pula sebagai Politik Balas Budi. Politik Etis mengawali sejarah dimulainya era pergerakan nasional di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Politik Etis bermula dari kebijakan tanam paksa.

Mengapa Politik Etis didasarkan pada pemikiran-pemikiran yang baik?

Politik Etis didasarkan pada pemikiran-pemikiran yang pada dasarnya baik, karena sifatnya berperikemanusiaan. Pemikiran dalam Politik Etis bertumpu pada pendapat bahwa orang-orang kulit putih diwajibkan melaksanakan tugas suci ( mission sacre ), yaitu memajkan peradaban penduduk pribumi yang masih sangat rendah.

Bagaimana kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh Belanda?

KOMPAS.com – Kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh Belanda memberikan dampak yang sangat penting bagi Indonesia. Adanya pendidikan telah melahirkan para kaum intelektual yang memicu terjadinya pergerakan nasional melawan Belanda.

Bagaimana politik etis dapat memicu pergerakan nasional?

Jawaban: Pengaruh politik etis terhadap munculnya pergerakan nasional yaitu politik etis mengajarkan kita untuk melakukan semua kegiatan dengan cara yang etis, misalnya menghindari perang dengan cara diplomasi, dan untuk meraih kemerdekaan sekalipun, diperlukan diplomasi yang baik.

Apa tujuan dilaksanakannya politik etis di Indonesia?

Politik etis adalah kebijakan balas budi yang dibuat untuk mengganti kerugian masyarakat Hindia Belanda (Indonesia) atas eksploitasi yang dilakukan pemerintah Belanda. Secara garis besar, politik etis memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Hindia Belanda.

Bagaimana hubungan politik etis terhadap munculnya golongan terpelajar dan pergerakan nasional di Indonesia?

dengan berdirinya politik Etis, bangsa Indonesia mendapatkan dampak yang positif daripelaksanaan politik Etis,khususnya di bidang pendidikan,yaitu Munculnya golongan terpelajar sebagai pelopor perjuangan dan masuknya sekolah-sekolah yang memperpintar rakyat.

Apa itu politik etis dan bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?

Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah pemikiran progresif yang menyatakan pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda (Indonesia) sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda.

You might be interested:  Sampai Kapan Blt Guru Honorer Cair?

Apa tujuan etis?

tujuan politik etis adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pemerataan jumlah penduduk, peningkatan hasil pertanian, memperoleh tenaga kerja ahli, serta perbaikan infrastruktur.

Apa tujuan Belanda menerapkan politik etis brainly?

Politik etis merupakan kebijakan baru yang diperjuangakan oleh golongan liberal dan sosial demokrat yang menginginkan adanya suatu keadilan yang di peruntukan bagi Hindia-Belanda yang telah begitu banyak membantu dan meningkatkan defisa dan kemakmuran bagi pemerintahan Belanda.

Mengapa Belanda melaksanakan politik etis jelaskan kaitan antara politik etis dengan perkembangan pendidikan di Indonesia pada zaman kolonial Belanda?

karena Belanda merasa balas budi pada indonesia sehingga hars melaksanakan politik etis salah satunya dengan bals budi tersebut memberi pendidikan pada masyarakat indonesia.

Apa kaitan antara politik etis dan bangkitnya rasa kebangsaan dan nasionalisme pemuda Indonesia?

politik etis dan kebangkitan nasional itu sangat berhubungan,karna dengan lahirnya politik etis membawa pengaruh besar bagi rakyat indonesia pada saat itu seperti mendapatkan pendidikan, dan lahirlah lah golongan terpelajar selajanjutnya para pelajar membangkitkan rasa nasionalisme nya untuk memerdekakn indonesia!!

Mengapa politik etis di Indonesia mengalami kegagalan?

a. Adanya perbedaan pandangan Belanda sebagai pelaksana politik etis sehingga mulai ragu-ragu dan tidak tegas menjalankan politik ini. b. Munculnya kaum cendekiawan dari Indonesia yang mencetuskan pergerakan-pergerakan nasional.

Politik etis bidang apakah yang menjadi penyebab lahirnya golongan terpelajar?

Pemerintah Belanda menjalankan politik Etis atau Politik Balas Budi yang berusaha meningkatkan pendidikan dan kondisi kehidupan penduduk asli Hindia Belanda, akibat tekanan untuk melakukan “balas budi” atas keuntungan besar yang diterima Belanda dari sistem Tanam Paksa.

Bagaimana peranan golongan terpelajar dalam pergerakan nasional Indonesia?

Golongan terpelajar mendirikan organisasi pergerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar terbebas dari penjajah. Organisasi ini kemudian mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang merupakan bagian dari pergerakan nasional, salah satunya Budi Utomo.

You might be interested:  Mengapa Marquez Tidak Ikut Balapan?

Apa dampak politik etis terhadap bangsa Indonesia dan pengaruhnya terhadap kebangkitan nasional 1908?

Dalam politik Politik Etis atau Politik Balas Budi ini Belanda membangun sekolah untuk orang Indonesia sebagai kompensasi atas keuntungan yang didapat Belanda selama Tanam Paksa. Politik Etis ini melahirkan kalangan berpendidikan yang kemudian menjadi pendorong Kebangkitan Nasional Indonesia.

Mengapa politik etis harus dibayarkan kembali?

Hutang ini sebaiknya dibayarkan kembali dengan jalan memberi prioritas utama kepada kepentingan rakyat Indonesia. Pada tahun 1901 Ratu Wilhelmina (1890-1948) menumumkan saatu penyelidikan tentang kesejateraan masyarakat yang berada di Jawa, dan demikian politik etis secara resmi di sahkan.

Apa yang dimaksud dengan politik etis?

Politik Etis disebut pula sebagai Politik Balas Budi. Politik Etis mengawali sejarah dimulainya era pergerakan nasional di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Politik Etis bermula dari kebijakan tanam paksa.

Mengapa Politik Etis didasarkan pada pemikiran-pemikiran yang baik?

Politik Etis didasarkan pada pemikiran-pemikiran yang pada dasarnya baik, karena sifatnya berperikemanusiaan. Pemikiran dalam Politik Etis bertumpu pada pendapat bahwa orang-orang kulit putih diwajibkan melaksanakan tugas suci ( mission sacre ), yaitu memajkan peradaban penduduk pribumi yang masih sangat rendah.

Bagaimana kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh Belanda?

KOMPAS.com – Kebijakan politik etis dalam bidang pendidikan yang diberikan oleh Belanda memberikan dampak yang sangat penting bagi Indonesia. Adanya pendidikan telah melahirkan para kaum intelektual yang memicu terjadinya pergerakan nasional melawan Belanda.

78 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII c. Transmigrasi Perpindahan Penduduk Pada 1865 jumlah penduduk Jawa dan Madura 14 juta. Pada 1900 telah berubah menjadi dua kali lipat. Pada awal abad ke-19 terjadi migrasi penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sehubungan dengan adanya perluasan perkebunan tebu dan tembakau, migrasi penduduk dari Jawa ke Sumatra Utara karena adanya permintaan besar akan tenaga kerja perkebunan di Sumatra Utara, terutama ke Deli, sedangkan ke Lampung mempunyai tujuan untuk menetap.

3. Hubungan antara Pelaksanaan Politik Etis dengan Lahirnya Golongan Pelajar di

Indonesia Pelaksanaan politik etis dalam bidang pendidikan telah melahirkan secercah harapan baru dengan lahirnya golongan terpelajar di masyarakat Indonesia yang pada akhirnya golongan ini akan membawa bangsa Indonesia pada suatu era kesadaran akan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa untuk dapat mengusir penjajah dari Indonesia. Selain itu, politik etis telah membawa kesadaran bangsa akan faktor-faktor yang muncul untuk lahirnya pergerakan secara nasional, di antaranya adalah: 1 Faktor dalam negeri a kemiskinan dan penderitaan bangsa Indonesia yang terjadi setiap saat yang diakhiri dengan kematian; b munculnya kaum cerdik pandai; dan c kejayaan pada masa lampau, pada masa kerajaan- kerajaan. 2 Faktor dari luar negeri a kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 telah membuka mata bahwa orang Asia dan Afrika bukanlah bangsa yang hina; dan b terpengaruh oleh gerakan kemerdekaan nasionalisme di negara-negara lain, seperti India, Filipina, Cina, dan Turki.

B. Lahirnya Kaum Terpelajar

Dalam perkembangannya, tumbuhnya rasa kebangsaan nasional Indonesia dibagi menjadi tiga masa, yaitu: a. Organisasi-Organisasi yang Lahir di Awal Pergerakan Nasional Periode 1908 - 1920 1 Budi Utomo Akibat dari sistem pendidikan yang dicanangkan oleh politik etis, maka minat untuk belajar di kalangan penduduk sangat tinggi, tetapi „ „ Pelaksanaan politik etis dalam bidang pendidikan telah melahirkan secercah harapan baru .... Di unduh dari : Bukupaket.com 79 Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional karena adanya keterbatasan biaya, banyak penduduk pribumi yang tidak dapat mengenyam pendidikan tersebut. Hal ini membuat prihatin salah seorang cerdik pandai Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk menghimpun dana sehingga pada 1906 - 1907, beliau melakukan perjalanan keliling pulau Jawa dan bertemu dengan Sutomo, seorang mahasiswa School Tot Opleiding Voor Inlandsche Arsten STOVIA. Berikut ini adalah prinsip perjuangan Budi Utomo: a diwakili golongan muda yang cenderung menempuh jalan politik dalam menghadapi pemerintahan kolonial; dan b diwakili golongan tua yang cenderung menempuh perjuangannya dengan cara lama, yaitu sosiokultural. Adapun tujuan utama daripada Budi Utomo adalah mencapai dan meningkatkan derajat bangsa. Gambar 5.2 Budi Utomo Gambar 5.3 Haji Samanhudi Gambar 5.4 Soewardi Soeryaningrat Sumber: image.g oogle.com Sumber: image.g oogle.com Sumber: image.g oogle.com 2 Sarekat Islam SI Pada awalnya, SI bernama SDI Syarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi pada 1911 di Solo. Maksud dari pendiriannya adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang asing Barat maupun Timur. SI mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan Tjokroaminoto, dan mengubah nama dari SDI menjadi SI pada 1912 dengan anggotanya terdiri dari seluruh lapisan masyarakat yang beragama Islam. 3 Indische Partai IP Indische Partai didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Soewardi Soeryaningrat, dan Dr. Ciptomangunkusumo. Indische Partai sebagai organisasi campuran antara Indo dan penduduk pribumi bertujuan hanya satu, yakni mencapai Indonesia merdeka dan merupakan organisasi politik yang pertama. Program Indische Partai disebarluaskan melalui majalah „De Express‰. Di unduh dari : Bukupaket.com 80 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII b. Organisasi-Organisasi pada Masa Radikal Periode 1920 - 1930 Ciri-ciri organisasi tersebut adalah: a bersikap keras terhadap pemerintah kolonial; dan b berasaskan nonkooperatif tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial. Berikut ini organisasi-organisasi pada masa radikal. 1 Perhimpunan Indonesia PI Pada awal berdirinya bernama Indische Vereeniging, didirikan di negeri Belanda pada 1908. Organisasi ini pada awalnya bersikap sosial, tetapi lama kelamaan berkembang ke arah politik. Pada rapat umum bulan Januari 1923, Iwa Kusuma sebagai ketua memberikan penjelasan bahwa Perhimpunan Indonesia mempunyai tiga asas pokok, yaitu: a Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri; b agar dapat menentukan nasibnya sendiri, bangsa Indonesia harus mengendalikan kekuatan dan kemampuan sendiri; dan c dengan tujuan melawan Belanda, bangsa Indonesia harus bersatu. Dalam rapat umum yang dilakukan pada Januari 1924, Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging, dengan tokoh-tokohnya adalah Mohammad Hatta, Nasir Pemuncak, Abdul Madjid, Djojodiningrat, Ali Sastro Amijoyo, dan Ahmad Subarjo. Untuk mencapai kemerdekaan dan kesatuan bangsa Indonesia, para pemimpin Perhimpunan Indonesia mengembangkan suatu ideologi nasional baru yang khas Indonesia, serta bebas dari batasan Islam atau Komunis. Ada empat pokok pikiran dalam ideologi tersebut, yaitu: a kesatuan nasional; b solidaritas; c nonkooperatif; dan d swadaya. 2 PNI Partai Nasional Indonesia PNI didirikan pada 4 Juli 1927 di Bandung. PNI merupakan buah pikiran Ir. Soekarno. PNI berdiri dengan tujuan berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dengan berlandaskan asas percaya diri sendiri serta memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial rakyat dengan kekuatan sendiri. Hanya dua tahun setelah pendiriannya, yakni 1929, anggota PNI berjumlah 10.000 orang dan 6.000 orang ada di daerah Periangan. Pada 18 - 20 Mei 1929, diadakanlah kongres PNI kedua di Jakarta. Selain memilih kembali pengurus lama, PNI pun telah Gambar 5.5 Iwa Kusuma Gambar 5.6 Ir. Soekarno Sumber: image.g oogle.com Sumber: image.g oogle.com Di unduh dari : Bukupaket.com 81 Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional mengambil keputusan sebagai berikut: a Bidang ekonomisosial, menyokong perkembangan PNI, mendirikan koperasi-koperasi, studiefonds dan fond, korban atau partijfonds untuk anggota-anggota yang kena tindakan pengamanan pemerintah dan serikat-serikat pekerja, mendirikan sekolah-sekolah, dan rumah sakit. b Bidang politik, mengadakan hubungan dengan Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda dan menunjuk Perhimpunan Indonesia sebagai wakil PPPKI di luar negeri. PPPKI adalah Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia. PPKI merupakan suatu federasi yang dibentuk PNI pada 17-18 Desember 1927 di Bandung dalam suatu kongres PNI yang pertama. Kegiatan PNI yang makin meluas dianggap membahayakan peme- rintahan kolonial. Oleh karena itu, pada 29 Desember 1929 tokoh-tokoh PNI ditangkap dan dimasukkan ke penjara Sukamiskin Bandung. Ir. Soekarno dan rekan-rekannya ditangkap polisi di Yogyakarta, kemudian dibawa ke Bandung, lalu pada 29 Desember 1929 diajukan ke pengadilan Bandung. Pada 18 Agustus sampai dengan 29 September 1930, Ir. Soekarno menulis dalam pembelaannya yang terkenal dengan judul „Indonesia Menggugat‰ yang isinya antara lain: „Kini telah menjadi jelas bahwa pergerakan nasionalisme di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinnya telah merdeka. Revolusi Indonesia adalah revolusi zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok-kelompok kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat dunia yang terbelakang dan diperbodoh.‰ 3 PKI Partai Komunis Indonesia Pada awal berdirinya bernama Indische Social Democratiesche Vereeniging ISDV didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet, seorang partai buruh sosial demokrat dari Belanda yang diasingkan ke Indonesia. Saat mendirikan ISDV, ia mendapat dukungan dari H.W. Deker dan P. Bergam pada 1914. Dalam propaganda organisasi ISDV berusaha untuk menyusup pada organisasi yang telah ada. Pada mulanya mencoba masuk ke Perhimpunan Indonesia, tetapi tidak berhasil. Kemudian, masuk ke dalam tubuh Sarekat Islam. Akibatnya, SI pecah menjadi dua, yakni SI yang mendukung Semaun dan Darsono. Keduanya berhasil dipengaruhi Sneevliet dan menjadi tokoh komunis terkemuka di Indonesia. Pada 1920, ISDV berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia Belanda yang kemudian berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. Setelah tumbuh menjadi partai besar, PKI di bawah pimpinan Sardjono Kegiatan PNI yang makin meluas dianggap membahayakan peme- rintahan kolonial. „ „ Di unduh dari : Bukupaket.com 82 Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMPMTs Kelas VIII dan Sugono pada November 1926, mengadakan pemberontakan kepada Kolonial Belanda di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi dapat ditumpas oleh Belanda dalam waktu satu minggu. Pemberontakan tersebut berdampak negatif terhadap pergerakan nasional Indonesia karena setelah pemberontakan tersebut kolonial Belanda mengadakan tindakan, penindasan, dan pengekangan terhadap organisasi-organisasi kaum nasionalis. Akhirnya, organisasi perjuangan bangsa sedikit tertahan. Setelah pemberontakan tersebut, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah kolonial Belanda. c. Organisasi-Organisasi di Masa Moderat Kooperatif Ciri-ciri organisasi pada masa moderat adalah: a bersikap agak lunak terhadap kolonial Belanda; dan b menggunakan taktik mau bekerja sama dengan kolonial. Organisasi-organisasi pada masa moderat adalah: 1 Partai Indonesia Raya Parindra Partai ini berdiri pada 26 Desember 1935 di Solo, didirikan oleh Dr. Sutomo. Perindra merupakan hasil fusi dari Budi Utomo, Sarikat Sumatra, Partai Selebes, PBI, dan Tirtayasa. Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia merdeka. Parindra menyatakan taktik kooperatif dengan harapan dapat menempatkan wakil-wakilnya dalam parlemen Belanda Volksraad. Sedangkan, asas dari Parindra adalah patriotisme, kerakyatan, dan keadilan sosial. Tokoh Parindra antara lain H.M. Thamrin yang berjuang di dalam Volksraad untuk nasib rakyat Indonesia. 2 Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo Gerindo berdiri pada 24 Mei 1937 di Jakarta. Tujuannya adalah mencapai Indonesia merdeka serta memperkokoh ekonomi Indonesia. Tokoh-tokoh Gerindo, di antaranya adalah Drs. A. K. Gani, Mr. Sartono, Mr. Muh. Yamin, Mr. Wilopo, dan Mr. Amir Syarifuddin. 3 Gabungan Politik Indonesia GAPI GAPI dibentuk pada 21 Mei 1939 di Jakarta, atas prakarsa Moh. H. Thamrin. Organisasi ini adalah gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia, Pasundan, dan PSII. Pada 24 Desember 1939, GAPI mengadakan kongres-kongres. „Indonesia Berpalemen‰ menjadi tujuan utama GAPI selain memajukan masalah-masalah sosial ekonomi. Bahasa Indonesia menjadi bahasa Di unduh dari : Bukupaket.com 83 Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional resmi, lagu Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan, dan bendera Merah Putih menjadi bendera resmi negara Indonesia.

1. Organisasi Pemuda sebagai Identitas Bangsa