Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Read Full PDF PackageRead Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Read

PDF Pack

INISIASI 4 AUDIT SDM

Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti TTM ini, mahasiswa diharapkan mampu :

  1. Menjelaskan faktor-faktor penentu keberhasilan audit SDM
  2. Menerapkan audit fungsi perencanaan SDM
  3. Menerapkan audit fungsi analisa jabatan
  4. Menerapkan audit fungsi rekrutmen
  5. Menerapkan audit fungsi seleksi
  6. Menerapkan audit fungsi pelatihan dan pengembangan

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Audit SDM (1)

Indikator kunci keberhasilan dalam audit fungsi perencanaan SDM:

  1. Analisa peluang dan ancaman maupun kekuatan dan kelemahan bidang SDM yang tepat
  2. Metode pengukuran dan peramalan kebutuhan yang tepat
  3. Sistem Informasi SDM yang terkini dan lengkap
  4. Investasi SDM, penerapan pelatihan, dan pengembangan SDM yang tepat
  5. Rencana suksesi dan bagan penempatan

Audit Fungsi Perencanaan SDM (2)

Dalam audit fungsi perencanaan SDM, Auditor perlu mencermati:

  1. Apakah perencanaan SDM terkait proyeksi kebutuhan SDM sudah mempertimbangkan rencana strategis perusahaan?
  2. Apakah metode peramalan SDM yang digunakan sudah tepat?
  3. Apakah perusahaan memiliki sistem informasi SDM?

Audit Fungsi Analisa Jabatan (3)

Dalam audit fungsi analisa jabatan, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:

  1. Ketersediaan Standard Operation Procedure (SOP) analisa jabatan
  2. Ketepatan pemanfaatan sumber data
  3. Organisasi pelaksanaan yang tertata
  4. Ketepatan metode dan format uraian jabatan
  5. Kompetensi analisis

Audit Fungsi Rekrutmen (4)

Dalam audit fungsi rekrutmen, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:

  1. Ketersediaan Standard Operation Procedure (SOP) rekrutmen
  2. Ketepatan pelaksanaan E-rekrutmen
  3. Ketersediaan persyaratan jabatan berbasis kompetensi
  4. Ketepatan pelaksanaan rekrutmen sesuai tahapan yang seharusnya
  5. Ketepatan penggunaan metode dengan  mempertimbangkan jabatan yang lowong dan dana yang tersedia.

  Dalam audit fungsi rekrutmen auditor harusmencermati:

1.  Apakah perusahaan sudah memiliki SOP di bidang rekrutmen?

2.  Apakah perusahaan sudah memanfaatkan teknologi  informasi dalam rekrutmen?

3.  Apakah persyaratan jabatan sudah dirumuskan secara tepat?    

Audit Fungsi Seleksi (5)

Dalam audit fungsi seleksi, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:

  1. Penetapan selection ratio yang tepat
  2. Ketersediaan SOP seleksi
  3. Seleksi administratif yang selaras dengan persyaratan jabatan
  4. Ketepatan tes pengetahuan umum dan keahlian profesi
  1. Ketepatan tes potensi dan kompetensi, dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat
  2. Kelengkapan dan keakuratan tes kesehatan
  3. Pertimbangan pengguna

   Dalam melakukan audit seleksi, auditor harus memperhatikan:

      1.  Apakah selection ratio yang digunakan sudah tepat?

      2.  Alat tes apa saja yang digunakan, apa sudah tepat?

      3.  Apakah seleksi dilakukan bebas bias?

Audit Fungsi Pelatihan dan Pengembangan (6)

Dalam audit fungsi pelatihan dan pengembangan, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:

1.  Ketersediaan SOP pelatihan dan pengembangan

2.  Integrasi sistem pelatihan dan pengembangan dengan sistem karier, penilaian kinerja dan balas jasa

3.    Kesesuaian sistem pelatihan dan pengembangan dengan kebutuhan organisasi dan pegawai

4.  Ketersediaan pola induk pelatihan dan pengembangan dengan program yang tepat

5.  Ketersediaan portofolio SDM

6.    Efektivitas biaya pelatihan dan pengembangan

7.    Ketersediaan sarana dan prasarana pusat pelatihan yang baik

Dalam audit fungsi pelatihan dan pengembangan, Auditor perlu mengacu pada indikator kunci keberhasilan:

  1. Apakah perusahaan sudah memiliki SOP pelatihan dan pengembangan?
  1. Apakah dilakukan analisa kebutuhan pelatihan terlebih dahulu untuk setiap program pelatihan dan pengembangan SDM?
  1. Apakah ada keterkaitan antara sistem penilaian kinerja, karier, dan peltihan SDM?


Page 2

PENDEKATAN RISET DAN AUDIT FUNGSI 

SUMBER DAYA MANUSIA

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Miranda Ramli, Psy, M.Si dan Mone Stepanus A., SE, M.Psi.T

 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

A

gar  mampu menerapkan program audit SDM sebaiknya anda memahami sebagai suatu proses yang bertujuan mengevaluasi dan memberikan saran perbaikan/penyempurnaanpraktek MSDM di suatu institusi/organisasi/ perusahaan, Audit SDM  tidak berbeda dengan proses konsultasi di bidang SDM. Dan auditor dalam menjalankan perannya perlu mempunyai suatu model yang tepat, dan dalam pelaksanaan pekerjaan audit perlu didasari  metode  pendekatan riset tertentu. Disisi lain dengan dukungan intrumen/peralatan yang tepat diharapkan audit yang dilakukan bisa efektif.

Mengapa Audit SDM harus menggunakan model dan pendekatan riset? Model dan pendekatan riset digunakan dalam Audit SDM  karena hasil audit harus objektif dan dapat dipertanggung jawabkan . Disamping itu bila Audit SDM dilihat tidak hanya sebagai audit operasional tetapi juga sebagai audit ketaatan, mau tidak mau auditor dalam pelaksanaan audit menekankan pada suatu pendekatan ilmiah yang pada intinya bersifat  independen, tidak dipengaruhi tekanan tekanan dari  pihak yang memiliki kepentingan pribadi. Pada dasarnya model dan pendekatan Audit SDM yang digunakan sangat tergantung dari tujuan riset yang ditetapkan, filosofi yang dianut yang merupakan prinsip dasar dalam melaksanakan pekerjaan audit. Dalam hal ini menurut penulis model audit yang digunakan sebaiknya merupakan model berlandaskan filosofi holistik, spiritual, strategik, integratif serta berbasis proses bisnis dan kompetensi dengan tanggung jawab etika, tanggung jawab sosial  dan tanggung jawab kepada stakeholder. 

Dengan demikian, secara umum modul 3 ini bertujuan :   

Menjelaskan pengertian model audit, metode pendekataninstrumen riset dan faktor penentu keberhasilan Audit SDM serta bagaimana menerapkan  audit fungsi SDM di perusahaan. 

Secara khusus, setelah mempelajari modul 3 ini diharapkan anda mampu :

1. Menjelaskan model dan pendekatan riset dalam audit SDM

2. Menjelaskan instrumen riset audit SDM

3. Menjelaskan faktor faktor penentu keberhasilan audit SDM

4. Menerapkan audit fungsi Perencanaan SDM 

5. Menerapkan audit fungsi Analisa Jabatan

6. Menerapkan audit fungsi Rekrutmen

7. Menerapkan audit fungsi Seleksi.

8. Menerapkan audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan 

9. Menerapkan audit fungsi Manajemen Karir

10. Menerapkan audit fungsi Penilaian Kinerja

11. Menerapkan audit fungsi Kompensasi (Balas Jasa).

Agar proses pembelajaran berjalan lancar, modul 3  dikelompokkan menjadi 3 kegiatan belajar. 

Kegiatan Belajar 1 :Model pendekatan dan kunci keberhasilan Audit  SDM.

Kegiatan Belajar 2 :Audit Fungsi Perencanaan dan Pengadaan SDMmencakup indikator kunci keberhasilan dan contoh-contoh kuesioner terkait materi : 

➢ Audit  fungsi Perencanaan SDM.

➢ Audit fungsi Analisa Jabatan.

➢ Audit fungsi Rekrutmen 

➢ Audit fungsi Seleksi.

Kegiatan Belajar 3 :  Audit Fungsi Pengembangan dan Pemeliharaan SDM mencakup indikator kunci keberhasilan dan contoh-contoh kuesioner terkait materi  :

➢ Audit fungsi Pelatihan & Pengembangan

➢ Audit fungsi Manajemen Karir

➢ Audit fungsi Penilaian Kinerja   

➢ Audit fungsi Kompensasi (Balas Jasa)

Dalam uraian materi selain contoh format kuesioner juga ada daftar pertanyaan agar anda bisa menerapkannya secara benar.  Disamping itu sebagaimana yang tertuang dalam modul modul sebelumnya, untuk mendapatkan umpan balik mengenai seberapa jauh pemahaman anda atas materi yang dibahas, pada akhir modul diberikan rangkuman, latihan, tes formatif dan kunci jawaban agar anda bisa memeriksa ketepatan jawaban anda.

MODEL PENDEKATAN DAN             

KUNCI KEBERHASILAN AUDIT SDM

A. MODEL, PENDEKATAN DAN INSTRUMEN RISET AUDIT SDM

1. Model Audit SDM

M

odel Audit SDM yang disarankan untuk digunakan sebaiknya merupakan model  yang berlandaskan filosofi holistik dan spiritual,  berlandaskan aspek strategik,  integratif  serta berbasis proses bisnis dan kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

▪ Berlandaskan filosofi Holistik,  dalam arti Manajemen Sumber Daya Manusia  dilihat sebagai suatu keseluruhan, melebihi penjumlahan dari  setiap sub sistem Sumber Daya Manusia yang tercakup didalamnya. 

▪ Berlandaskan filosofi Spiritual, dalam arti Audit Manajemen Sumber Daya Manusia  memiliki  tanggung jawab etika, tanggung jawab  sosial dan tanggung jawab kepada stake holder (pegawai, pemakai, masyarakat dan pemerintah). Dengan demikian Audit Sumber Daya Manusia dalam melakukan praktek dan memutuskan tindakan senantiasa menekankan aspek  etis dan keadilan  demi kepentingan stakeholder. 

▪ Berlandaskan aspek  Strategik, dalam arti Audit Sumber Daya Manusia mengacu pada pertimbangan keselarasan dan konsistensi praktek Manajemen Sumber Daya Manusia dengan  strategi  Manajemen Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada tuntutan perubahan bisnis.

▪ Berlandaskan aspek Integratif, dalam arti Audit Sumber Daya Manusia mengacu pada integrasi antara setiap Subsistem Sumber Daya Manusia yang saling mendukung.

▪ Berbasis Proses Bisnis, dalam arti Audit Sumber Daya Manusia terkait erat dengan  proses bisnis setiap Subsistem Sumber Daya Manusia, melalui audit  dengan pendekatan Input-Proses- Output .

▪ Berbasis  Kompetensi dalam arti Audit  Sumber Daya Manusia  tidak terlepas dari tuntutan kompetensi jabatan yang mencakup Kompetensi Utama/Inti, Kompetensi Generik dan  Kompetensi Teknis serta selaras dengan area karir jabatan yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia  yang dihasilkan.

Dengan Model Audit sebagaimana diuraikan diatas, diharapkan penerapan Audit SDM akan efektif dan dapat dipertanggung jawabkan, serta bisa  memberikan nilai tambah bagi Auditor selaku pelaku dan penanggung jawab audit. 

2. Pendekatan Audit SDM 

Audit SDM menurut Werther dan Davis memiliki beberapa pendekatan, antara lain adalah:

▪ Pendekatan Komparatif

Dalam pendekatan ini, obyek audit dibandingkan dengan suatu standar tertentu yang merupakan kondisi ideal atau kondisi yang diharapkan. Standar yang menjadi acuan ini bisa berasal dari teori yang sudah dianggap benar, atau bisa juga berasal dari benchmarking terhadap perusahaan atau organisasi lain yang dianggap sebaga best practices dalam pengelolaan SDM di industrinya.

▪ Pendekatan Otoritas luar

Audit SDM bisa dilakukan oleh atau mengacu pada pihak luar yang berwenang seperti pemerintah atau asosiasi industri. Terkait dengan industri penerbangan misalnya, ada beberapa standar yang terkait dengan pengelolaan SDM perusahaan, misalnya rasio jumlah cabin crew dengan penumpang atau dengan ground staff.

▪ Pendekatan Statistik

Pendekatan statistik juga dapat digunakan dalam audit SDM. Dalam pendekatan ini, tentu auditor harus memahami dan menguasai cara atau metode pengambilan sampel sampai dengan pengolahan dan analisis data. Pendekatan statistik bisa digunakan dalam audit kepuasan kerja, audit tingkat keluar masuknya (turn over) pegawai, perencanaan SDM, dan sebagainya. 

▪ Pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan

Pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan merupakan salah satu pendekatan yang populer dalam audit SDM. Dalam pendekatan ini, obyek audit dibandingkan dengan kebijakan dan peraturan yang ada baik kebijakan dan peraturan internal perusahaan maupun eksternal. Pendekatan ini dapat digunakan untuk melihat ketaatan praktek pengelolaan SDM terhadap SOP yang ada mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pengembangan karir, penilaian kinerja, sampai pada kompensasi atau balas jasa. Audit SDM juga dapat mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku seperti upah minimum, struktur dan skala gaji, serikat pekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, dan sebagainya.

▪ Pendekatan Management by Objective (MBO)

Pendekatan Management by Objective (MBO) dalam audit SDM dilakukan untuk membandingkan obyek audit dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan ini umumnya terbagi dalam efektivitas dan efisiensi pengelolaan SDM. Dalam hal efisiensi, misalnya yang umum dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi biaya SDM dengan anggaran. Sedangkan terkait efektivitas, misalnya audit SDM dilakukan untuk menilai kecepatan pengisian suatu lowongan pekerjaan, gap kompetensi karyawan, evaluasi keberhasilan pelatihan, dan sebagainya. Pendekatan ini tentu saja hanya dapat digunakan apabila perusahaan sudah menetapkan target yang akan menjadi acuan pelaksanaan audit SDM.

1. Instrumen Riset Audit SDM

Setelah kita membahas model dan pendekatan riset dalam audit SDM, maka kini penulis  akan menjelaskan beberapa instrumen dalam audit SDM. Instrumen ini biasanya digunakan pada tahap pelaksanaan audit seperti yang sudah dijelaskan dalam Modul I. Beberapa instrumen tersebut di antaranya adalah: 

▪ Analisis dokumen

Analisis dokumen SDM yang dapat dilakukan antara lain dengan meneliti berbagai dokumen terkait pengelolaan SDM perusahaan seperti uraian dan spesifikiasi jabatan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, SOP rekrutmen dan seleksi, evaluasi terhadap hasil pelatihan, formulir penilaian kinerja, dan sebagainya.  Analisis dokumen bahkan sudah bisa dilakukan sejak investigasi awal. Dengan menganalisis dokumen yang ada, auditor dapat menemukan kekurangan atau potensi masalah yang mungkin terjadi dalam pengelolaan SDM. Tentu saja, hasil analisis dokumen ini masih perlu diklarifikasi oleh auditee untuk meminta penjelasan dan analisis lebih lanjut. Namun demikian, auditor bisa saja sudah menghasilkan temuan atau bahkan kesimpulan awal setelah menganalisis dokumen yang ada. Hal ini dimungkinkan apabila auditor memiliki kompetensi yang memadai dan memiliki jam terbang atau pengalaman yang cukup dalam melakukan audit.

▪ Wawancara

Wawancara merupakan cara yang sangat efektif untuk mendapatkan informasi atau mengklarifikasi temuan yang dihasilkan dari analisis dokumen. Wawancara bisa dilakukan terhadap manajer SDM, profesional SDM yang menangani aktivitas manajemen SDM tertentu seperti staf bagian rekrutmen dan seleksi, atau staf yang menangani pelatihan. Wawancara untuk menggali informasi bisa juga dilakukan terhadap manajer lini atau karyawan biasa. Yang harus diperhatikan oleh auditor dalam melakukan wawancara adalah mewawancara orang atau sumber informasi yang tepat yang dapat memberi informasi yang dibutuhkan dalam melakukan audit. Jabatan informan yang lebih tinggi tidak menjamin bahwa informasi yang diberikan akan memadai, terutama apabila informasi yang dibutuhkan bersifat rinci atau detail. Prinsip komunikasi atau wawancara secara umum dapat diterapkan dalam proses audit SDM, seperti membangun rapport dengan interviewee, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara, melakukan probing, dan sebagainya. Auditor disarankan untuk menginformasikan terlebih dahulu mengenai jadwal dan materi wawancara, terutama apabila auditor meminta interviewee untuk menyiapkan berbagai laporan atau dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu. Auditor harus merekam, setidaknya membuat catatan atas berbagai informasi yang dikemukakan dalam wawancara, dan meminta konfirmasi dari interviewee atas wawancara yang telah dilakukan.

▪ Analisis historis

Analisis terhadap data historis dapat dilakukan dalam audit SDM, misalnya dengan membandingkan selection ratio untuk jabatan tertentu, tingkat kehadiran karyawan, atau jumlah jam pelatihan per orang per tahun selama beberapa tahun terakhir. Berbagai data historis ini bisa didapatkan melalui data sekunder berupa laporan yang ada, atau berupa data primer melalui survey dan atau wawancara. Data historis tersebut mungkin saja tidak tersedia secara langsung namun harus diolah terlebih dahulu baru dilakukan analisis. Misalnya dalam melakukan proses rekrutmen dan seleksi, perusahaan tidak menetapkan selection ratio. Auditor bisa meminta data jumlah pelamar, berapa pelamar yang lolos setiap tahapan seleksi, sampai jumlah pelamar yang diterima. Dari berbagai data ini, auditor kemudian bisa menghitung selection ratio dari proses rekrutmen dan seleksi tersebut. Demikian juga untuk data jumlah jam pelatihan per orang per tahun, dimana auditor dapat meminta jumlah jam pelatihan selama setahun dan jumlah karyawan untuk mendapatkan informasi jumlah jam pelatihan per orang per tahun.

▪ Survey

Auditor juga dapat melakukan survey, misalnya untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan atau survey terhadap manajer lini terhadap efektivitas departemen SDM dalam menjalankan fungsinya terkait pengelolaan SDM. Survey dengan menggunakan kuesioner ini menawarkan beberapa keuntungan dalam audit SDM. Keuntungan utama dari kuesioner adalah auditor mendapatkan informasi yang banyak dalam waktu dan biaya yang relatif kecil. Selain itu, informasi dapat dengan mudah ditabulasi dan diolah karena bentuk pertanyaan yang seragam. Meskipun demikian, survey dengan menggunakan kuesioner juga memiliki kelemahan dimana informasi yang diperoleh mungkin tidak mendalam sehingga auditor perlu melakukan klarifikasi atau verifikasi lebih lanjut. Hal yang harus diperhatikan adalah dalam menyusun kuesioner dimana bahasa yang digunakan harus disesuaikan dan dapat dimengerti oleh responden yang ditargetkan. Selain itu, pemilihan responden dan distribusi kuesioner juga penting untuk dilakukan secara cermat.

▪ Eksperimen

Audit SDM dapat juga dilakukan melalui eksperimen, misalnya dengan menerima calon karyawan yang hasil psiko tes nya kurang disarankan untuk menilai reliabilitas dan validitas alat tes yang digunakan. Pelatihan dengan menggunakan metode atau vendor yang berbeda dapat juga dilakukan untuk mengetahui efektivitas masing – masing metode atau vendor pelatihan tersebut. Pada prinsipnya, eksperimen dilakukan dengan melibatkan obyek atau kelompok yang mendapat treatment dengan obyek atau kelompok yang tidak mendapat treatment (control group). Dengan demikian, hasil dari tretament tadi dapat dibandingkan antara kedua kelompok tersebut. Eksperimen dalam audit SDM harus dilakukan dengan sangat hati – hati mengingat eksperimen ini dilakukan terhadap manusia.

Dari lima instrumen riset yang telah diuraikan diatas, umumnya yang paling sering digunakan oleh peneliti selain  analisa dokumen adalah survey dengan angket (kuesioner) yang kemudian  ditindak lanjuti dengan wawancara.

Menurut Willy, Susilo (2000) bentuk kuesioner yang digunakan dalam suatu survey  audit ada dua, yaitu bentuk  terstruktur dan bentuk  tidak terstruktur.  Bentuk angket terstruktur merupakan angket/kuesioner yang dirancang sedemikian rupa sehingga auditee hanya perlu memilih dan mengisi dengan simbol simbol atau angka angka penilaian yang telah ditentukan auditor pada kolom kolom jawaban yang tersedia. Sedangkan bentuk angket tidak terstruktur merupakan  angket/kuesioner yang tidak dirancang secara ketat, artinya auditee dapat memberikan jawaban bebas, misalnya memberikan pendapat atau penilaian secara mendalam atas permasalahan yang ditanyakan. Dalam hal ini angket/kuesioner disebarkan secara terbatas dengan pendekatan sampling tertentu misalnya dengan random sampling, purposive sampling, stratified sampling atau bisa juga disebarkan kepada seluruh pegawai yang akan disurvey. Bila pendekatan sampling yang digunakan maka auditor perlu memahami secara mendalam tehnik pengumpulan data dengan metoda sampling agar data yang diperoleh bisa dipertanggung jawabkan kebenaran dan akurasinya meskipun data hanya dikumpulkan dari sebagian auditee.   

Agar mendapat pemahaman yang tepat dan mampu menerapkannya maka dibawah ini akan diberikan contoh contoh kuesioner yang dapat diterapkan dalam Audit SDM.

CONTOH  BENTUK  KUESIONER TIDAK TERSTRUKTUR

▪ AUDIT KOMPATIBILITAS

▪ AUDIT REKRUTMEN DAN SELEKSI

CONTOH BENTUK KUESIONER TERSTRUKTUR

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

B. KUNCI KEBERHASILAN AUDIT SDM

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai audit fungsi SDM, mari kita perhatikan  beberapa faktor penting yang menentukan keberhasilan dari suatu audit SDM. Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa keberhasilan pelaksanaan audit SDM sangat tergantung pada beberapa faktor kunci, yaitu:

1. Model audit, metode pendekatan riset  dan instrumen riset yang digunakan.

Penggunaan model audit, metode pendekatan riset dan instrumen riset  akan sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan audit SDM. Masing – masing metode tentu punya kelebihan dan kelemahan sendiri, dan mungkin cocok dengan suatu situasi atau kondisi yang dihadapi dan tidak cocok untuk situasi lainnya.

2. Kompetensi Auditor. Seorang auditor SDM harus memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai aktivitas dan proses yang akan di audit antara lain :

a. Memiliki kompetensi dalam hal  prosedur, metode dan tehnik audit

▪ Mampu menerapkan prosedur audit, mampu merencanakan dan mengorganiser pekerjaan secara efektif dan tertata baik.

▪ Mampu mengumpulkan informasi secara efektif melalui wawancara, mendengarkan, mengamati, mengkaji ulang catatan, dokumen dan menguraikannya secara akurat.

▪ Mempertegas kelengkapan dan kesesuaian bukti bukti audit untuk mendukung temuan dan menarik kesimpulan.

▪ Mengasses resiko audit termasuk dampak penggunaan tehnik sampling yang salah.

▪ Mencatat aktivitas audit dengan membuat dokumen pekerjaan,

▪ Menyiapkan laporan audit dengan jelas dan santun.

▪ Memegang kerahasiaan informasi.

▪ Mampu berkomunikasi secara efektif .

b. Memiliki kompetensi dalam hal sistem manajemen dan referensi dokumen

▪ Mampu menerapkan sistem manajemen khususnya manajemen SDM pada berbagai perusahaan

▪ Memahami interaksi berbagai elemen sistem manajemen dan menilai apakah sudah sesuai dengan hasil yang direncanakan.

▪ Memahami standard, prosedur dan dokumen dokumen yang digunakan sebagai dasar audit.

▪ Memahami perbedaan antara beragam referensi dokumen.

▪ Mampu menerapkan referensi dokumen pada berbagai pelaksanaan audit.

▪ Memahami sistem informasi dan tehnologi manajemen, autorisasi, distribusi dan pengendalian :  dokumen, data dan catatan catatan.

c. Memahami situasi perusahaan 

▪ Memahami struktur, fungsi fungsi dan keterkaitan fungsi dalam perusahaan.

▪ Memahami proses bisnis perusahaan dan terminologi yang digunakan.

▪ Memahami lokasi, budaya dan kebiasaan sosial tempat operasi perusahaan.

▪ Memahami bahasa yang digunakan auditee

d. Memiliki kompetensi dalam hal perundang undangan, aturan yang berlaku dan persyaratan lainnya di perusahaan

▪ Memahami kontrak dan kesepakatan yang dibuat.

▪ Memahami aspek hukum dan peraturan peraturan yang berlaku baik didalam perusahaan maupun maupun yang berlaku normatif di masyarakat.

Secara khusus Auditor diharapkan juga memiliki kompetensi dalam hal :

▪ Sistem dan Sistem Prosedur Manajemen Sumber Daya Manusia agar dapat menilai apakah Sub Sistem Sumber Daya Manusia telah diterapkan secara benar dan tepat

▪ Penguasaan proses bisnis korporat agar dapat mengenal terminologi khusus yang digunakan maupun mengidentifikasi aspek2  kritis dari produk, pelayanan dan  proses kerja yang diterapkan pada tingkat bisnis, tingkat operasional maupun tingkat individu. 

Mengacu pada bahasan diatas,  dapat disimpulkan agar Auditor berhasil melaksanakan audit secara efektif, maka seyogyanya ia harus memiliki ciri ciri sebagai berikut memiliki integritas, bersikap terbuka, taktis, pengamat, perseptif, bersemangat, ulet, tegas, percaya diri

Disisi lain ciri  yang sebaiknya tidak dimiliki adalah sikap malas, tidak jujur,  berargumentasi dengan auditee, berpegang pada pendapat sendiri dan  tidak mau mendengarkan. 

Secara prinsip Auditor dituntut bekerja secara profesional, mempersiapkan perencanaan dan pelaksanaan Audit dengan baik, memiliki kepekaan terhadap nilai nilai dan tradisi yang berlaku.

3. Dukungan Manajemen Puncak dan kerjasama sinergis Auditor dengan Auditee 

Agar pelaksanaan audit berhasil, perlu ada dukungan maksimal dari pimpinan puncak  maupun seluruh jajaran pejabat dibawahnya. Dalam hal ini sebelum proses Audit dilaksanakan, pimpinan puncak perlu : 

▪ Memperkenalkan tim audit, menyatakan secara formal, tertulis  kepada jajaran manajerial mengenai pentingnya Audit Sumber Daya Manusia.

▪ Melakukan pertemuan  dengan para pejabat struktural bawahan langsungnya serta meminta kesediaan mereka untuk mengkomunikasikan sasaran/tujuan dan manfaat audit kepada seluruh auditee agar mereka aktif berpartisipasi serta bersedia  memberi informasi yang lengkap & benar guna keberhasilan  proses audit.

▪ Memfasilitasi setiap kebutuhan pelaksanaan audit termasuk biaya biaya yang akan dikeluarkan perusahaan agar dapat dicapai hasil yang optimal.

▪ Bersinergi secara maksimal dengan Auditor.

▪ Memiliki kesediaan untuk menerima dan menyetujui hasil audit sekalipun beresiko bagi dirinya

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini!

1. Jelaskan pendekatan audit SDM yang anda ketahui disertai contoh konkrit.

2. Instrumen yang paling sering digunakan dalam audit SDM mencakup analisis dokumen, survey dan wawancara. Sebutkan dokumen apa saja yang bisa dijadikan bahan analisis serta bentuk kuesioner yang digunakan dalam survey!

3. Sebagai auditor kompetensi apa saja yang perlu dimiliki agar ia mampu melakukan audit SDM dengan benar dan efektif. Jelaskan!

      Petunjuk jawaban latihan.

1. Pendekatan audit SDM antara lain pendekatan komparatif, otoritas luar, statistik, ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan dan MBO.  Sebagai contoh  dalam mengevaluasi strategi MSDM Bank WS, auditor bisa melakukan  benchmarking dengan best practices di Bank BRI yang dianggap leader didalam industri perbankan nasional tahun 2009 ini.  Dalam mengevaluasi praktek Balas Jasa di PT AK suatu perusahaan konstruksi  yang membangun gedung gedung bertingkat di Jakarta, auditor menggunakan pendekatan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan untuk mengevaluasi upah minimum yang diberikan kepada tenaga kerja lapangan dengan mengacu pada peraturan UMK/UMR untuk darah DKI . Jawaban lebih rinci dapat dilihat pada modul ini dari halaman  sampai dengan halaman 5

2. Dokumen yang bisa dijadikan bahan analisis antara lain laporan manajemen, SOP pengadaan barang dan jasa, hasil penilaian kinerja,  evaluasi hasil pelatihan dan formulir formulir yang ada di perusahaan.

Bentuk kuesioner yang digunakan bentuk tidak terstruktur dan bentuk terstruktur. Jawaban lebih rinci dapat dilihat mulai dari halaman  10 sampai dengan halaman 12

3. Kompetensi yang harus dimiliki antara lain kompetensi dalam hal prosedur, metode dan tehnik audit; sistem manajemen dan referensi dokumen SDM; perundang undangan dan peraturan yang berlaku; sistem dan sistem prosedur SDM; pemahaman kondisi dan penguasaan proses bisnis korporat yang sedang diaudit. Jawaban secara rinci dapat dilihat mulai dari halaman  12 sampai dengan halaman 15

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Audit SDM pada dasarnya tidak berbeda dengan proses konsultasi di bidang SDM yang bertujuan mengevaluasi dan memberikan saran perbaikan praktek MSDM. Terkait dengan tujuan tersebut,  Kegiatan Belajar 1 modul 3 ini membahas mengenai model pendekatan dan instrumen riset audit SDM serta faktor faktor penentu keberhasilan audit SDM  sebagai panduan agar auditor  mampu menerapkan program audit dengan benar. 

Dalam hal ini oleh penulis disarankan menggunakan model audit yang merupakan model berlandaskan holistik, spritual, strategik dan integratif, berbasis proses bisnis dan kompetensi. dengan tanggung jawab etika, tanggung jawab sosial  dan tanggung jawab kepada stakeholder.

Pendekatan audit SDM yang digunakan antara lain pendekatan komparatif, otoritas luar, statistik, ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan serta Management by Objectives(MBO). Pilihan pendekatan biasanya mencakup sebagian atau merupakan gabungan seluruh pendekatan.

Instrumen riset audit SDM mencakup analisis dokumen, analisis historis, survey, wawancara dan eksperimen. Pilihan instrumen juga sangat tergantung tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi pada umumnya minimal mencakup gabungan analisis dokumen, survey dan wawancara. Agar penerapan audit SDM keberhasilannya bisa optimal, auditor perlu memenuhi persyaratan kompetensi yang seharusnya antara lain kompetensi dalam hal prosedur, metode dan tehnik audit, perundang undangan dan peraturan yang berlaku, sistem manajemen dan referensi dokumen SDM, sistem dan sistem prosedur SDM, pemahaman situasi dan penguasaan bisnis korporat dari perusahaan yang diaudit;   mendapat dukungan dari pimpinan puncak serta  mampu bersinergi dengan auditee. 

 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

1)Agar program audit SDM berhasil dan terwujud kerjasama sinergis antara Auditor dan Auditee, manajemen puncak perlu memperhatikan hal berikut kecuali:

A.Memfasilitasi pelaksanaan audit

B.Menyetujui hasil audit sekalipun beresiko bagi perusahaan

C.Terlibat aktif dalam menentukan model dan pendekatan audit

D.Memperkenalkan tim audit

2)Berikut  kompetensi yang dituntut dari seorang auditor agar mendukung keberhasilan pelaksanaan Audit SDM:

A. Kompetensi prosedur, metode dan tehnik audit

B. Kompetensi perundang undangan, peraturan dan regulasi dibidang SDM 

C. Penguasaan proses bisnis korporat/perusahaan yang diaudit.

D. Semua jawaban benar.

3)Model audit SDM yang melihat manajemen SDM sebagai suatu keseluruhan:

A. Filosofi holistik

B. Filosofi spiritual

C. Filosofi strategik

D. Semua benar

4)Berikut ini dalah beberapa pendekatan dalam melakukan audit SDM, kecuali:

A. Pendekatan statistik

B. Pendekatan komparatif

C. Pendekatan ketaatan

D. Pendekatan kompetitif

5)Instrumen riset audit SDM yang dapat mengumpulkan informas yang banyak dalam waktu dan biaya yang relatif sedikit:

A. Wawancara

B. Survey

C. Analisa dokumen

D. Analisa historis

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus:

 Jumlah jawaban Anda yang benar

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Tingkat penguasaan =        X 100%

           5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 - 100%  = baik sekali

80 -  89%  baik

70 -  79%  cukup

   <  70% kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian  yang belum Anda kuasai.

AUDIT FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

A. AUDIT FUNGSI PERENCANAAN SDM

erencanaan SDM merupakan proses sistematis yang dilakukan untuk memperkirakan permintaan dan ketersediaan SDM di masa yang akan datang  sesuai dengan perkembangan bisnis perusahaan.

Audit fungsi perencanaan SDM akan efektif apabila auditor memahami indikator kunci keberhasilan proses perencanaan SDM, yaitu:

▪ Analisa peluang dan ancaman maupun kekuatan dan kelemahan bidang Sumber Daya Manusia yang tepat. 

▪ Metode pengukuran dan peramalan kebutuhan yang tepat.

▪ Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang terkini dan lengkap

▪ Investasi Sumber Daya Manusia , Penerapan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang tepat.

▪ Rencana suksesi dan bagan penempatan.

Untuk itu, auditor perlu mencermati:

▪ Apakah perencanaan SDM terkait proyeksi kebutuhan SDM sudah mempertimbangkan rencana strategis perusahaan?

▪ Apakah metode peramalan SDM yang digunakan sudah tepat?

▪ Apakah perusahaan memiliki sistem informasi SDM?

Contoh kuesioner audit fungsi perencanaan SDM dapat dilihat pada halaman 21.

B. AUDIT FUNGSI ANALISA JABATAN

Analisa Jabatan merupakan proses sistimatis dan tearah dalam rangka pengumpulan dan penganalisaan  data  mengenai fungsi, tugas, tanggung jawab, hubungan kerja, kondisi kerja. Audit fungsi Analisa Jabatan akan efektif, bilamana Auditor  memahami dan mampu memeriksa, mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan data, informasi dengan mengacu pada indikator kunci keberhasilan yaitu :

1. Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) Analisa Jabatan.

2. Ketepatan pemanfaatan sumber data.

3. Organisasi pelaksanaan yang tertata.

4. Ketepatan metode dan format uraian jabatan.

5. Kompetensi analis

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit fungsi analisa jabatan dapat dilihat pada halaman 24.

C. AUDIT FUNGSI REKRUTMEN

Dalam rangka pengadaan Sumber Daya Manusia , sesuai dengan tujuan  yang ingin dicapai maka  auditor perlu memeriksa apakah Sistem Rekrutmen yang berlaku di  perusahaan telah didasarkan pada proses  yang seharusnya, berarti juga telah memenuhi seluruh indikator kunci keberhasilan yaitu :

▪ Ketersediaan  Standard Operating Procedure (SOP) Rekrutmen.

▪ Ketepatan pelaksanaan  E  Rekrutmen. 

▪ Ketersediaan persyaratan jabatan berbasis kompetensi.

▪ Ketepatan pelaksanaan rekrutmen sesuai tahapan yang seharusnya.

▪ Ketepatan penggunaan metode dengan mempertimbangkan jabatan yang lowong dan dana yang tersedia.

Karena itu, auditor harus mencermati beberapa hal berikut dalam melakukan audit rekrutmen:

▪ Apakah perusahaan sudah memiliki SOP di bidang rekrutmen?

▪ Apakah perusahaan sudah memanfaatkan teknologi informasi dalam rekrutmen?

▪ Apakah persyaratan jabatan sudah dirumuskan secara tepat?

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit fungsi rekrutmen SDM dapat dilihat pada halaman 27.

D. AUDIT FUNGSI SELEKSI

Agar audit fungsi seleksi bisa efektif,  Auditor juga harus memahami dan mampu memeriksa kelengkapan dan ketepatan Sistem Seleksi yang ada, berlaku dalam perusahaan dengan mengacu pada indikator kunci keberhasilan yaitu :

▪ Penetapan selection ratio yang tepat.

▪ Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) Seleksi

▪ Seleksi adminstratif yang selaras dengan persyaratan jabatan

▪ Ketepatan tes pengetahuan umum dan keahlian profesi .

▪ Ketepatan tes  potensi dan kompetensi, dengan menggunakan metode dan peralatan tes yang tepat.

▪ Kelengkapan dan keakuratan test kesehatan

▪ Pertimbangan pengguna

Dalam melakukan audit seleksi, auditor harus memperhatkan:

▪ Apakah selection ratio yang digunakan sudah tepat?

▪ Alat tes apa saja yang digunakan, dan apakah sudah tepat?

▪ Apakah seleksi dilakukan bebas bias?

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit fungsi seleksi dapat dilihat pada halaman 29.

Contoh Kuesioner Audit Perencanaan SDM

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review : Perencanaan Sumber Daya Manusia

Lokasi Review : Departemen Pengembangan Organisasi  

                            & Perencanaan SDM

Management Proses yang Direview

1

3

5

6

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Apakah perusahaan sudah memiliki kebijakan SDM di bidang perencanaan SDM?

Apakah kebijakan perencanaan SDM sudah dituangkan dalam sistem dan prosedur yang jelas dan baku?

Apakah perencanaan SDM yang dilakukan terintegrasi dengan perencanaan strategik korporat? 

Apakah perencanaan SDM yang dilakukan melalui proses  analisa lingkungan eksternal dan kondisi perusahaan?

Apakah perencanaan SDM yang dilakukan menggunakan metode peramalan kebutuhan pegawai? Mohon jelaskan 

Apakah peramalan kebutuhan SDM dikaitkan dengan perkembangan bisnis perusahaan di masa depan?

Apakah peramalan kebutuhan SDM melibatkan manajer lini?

Apakah peramalan kebutuhan SDM melibatkan justifikasi dari ahli (expert)? Apakah ahli tersebut berasal dari internal atau ekternal perusahaan?

Apakah perencanaan SDM yang dilakukan menggunakan analisa ketersediaan SDM?

Mohon jelaskan prosesnya?

Apakah perusahaan sudah memiliki HR inventory yang berisi daftar keterampilan, pengalaman, dan pendidikan seluruh karyawan?

Apakah analisa ketersediaan SDM eksternal dan pasar tenaga kerja dilakukan dalam proses perencanaan SDM?

Apakah departemen lain telah difasilitasi dalam melakukan implementasi perencanaan SDM tersebut? Mohon jelaskan bentuk fasilitasinya seperti apa, bagaimana prosesnya?

Apakah sudah ada rencana suksesi untuk setiap posisi jabatan? Jika sudah ada, kriteria persyaratan seperti apa dan bagaimana prosesnya?  Jika belum pertimbangan apa yang akan dijadikan digunakan untuk melakukan suksesi ? 

Mohon jelaskan .

Apakah perusahaan sudah menyusun rencana aksi sebagai tindak lanjut dari proses perencanaan SDM?

Apakah perencanaan SDM yang sudah dilakukan direview secara berkala?

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

          Contoh Kuesioner Audit Analisa Jabatan

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review    : Analisa Jabatan

Lokasi Review    : Departemen Rekrutmen dan Staffing

Management Proses yang Direview

1

2

3

6

7

10

11

12 

.  

13  

Apakah perusahaan pernah melakukan Analisa Jabatan?

Apakah perusahaan memiliki  Standard Operating Procedure (SOP)  Analisa Jabatan?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah Analisa Jabatan dilakukan oleh pihak internal perusahaan ( unit SDM ) ? Oleh institusi/lembaga independen? Jelaskan dasar pertimbangan yang digunakan manajemen.

Apakah perusahaan menetapkan adanya tim untuk melaksanakan Analisa Jabatan?  Jelaskan !

Bila ada apakah tim juga melibatkan pimpinan unit kerja lain diluar unit SDM? 

Jelaskan jawaban anda!

Apakah analis berasal dari staff/pegawai perusahaan? Dari luar perusahaan ? Jelaskan !

Apakah ada persyaratan khusus bagi analis? Bila ada, jelaskan persyaratan tersebut !

Apakah tersedia Pelatihan Analisa Jabatan bagi para analis yang diikutsertakan dalam pelaksanaan? Bila ada  jelaskan materi Pelatihan Analisa Jabatan tersebut !

Apakah tahap persiapan Analisa Jabatan mencakup : Organisasi pelaksanaan, penentuan metoda dan penentuan bentuk format uraian jabatan?

Apakah tahap pelaksanaan Analisa Jabatan mencakup : 

a) mempelajari struktur perusahaan, 

b) penetapan informasi yang akan dianalisis,

c) pemilihan jabatan yang akan dianalisis, pengumpulan data, 

d) perumusan uraian jabatan, 

e) perumusan persyaratan jabatan

Jelaskan jawaban anda ! 

Apakah ada standardisasi bentuk format Uraian Jabatan berbasis kompetensi? 

Jelaskan jawaban anda !

Apakah ada standardisasi bentuk format Uraian jabatan berbasis ISO ? Jelaskan jawaban anda !

Apakah informasi Analisa Jabatan dimanfaatkan bagi aktivitas Sumber Daya Manusia terkait dengan 

a) Program rekrutmen dan seleksi pegawai?

b) Program Pelatihan dan Pengembangan pegawai?

c) Penilaian Kinerja pegawai ?

d) Penyempurnaan struktur organisasi ?

e) Penyempurnaan Sistem Prosedur Sub sistem Sumber Daya Manusia ?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan melakukan up dating  uraian dan persyaratan jabatan yang berlaku?  Jelaskan jawaban anda!

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Contoh Kuesioner Audit Sistem Rekrutmen

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN 

Obyek Review    : Sistem Rekrutmen

Lokasi Review    : Departemen Rekrutmen dan staffing

Management Proses yang Direview

Apakah rekrutmen dilaksanakan berdasarkan perencanaan SDM? Mohon jelaskan prosesnya

Apakah tersedia Standard Operating Procedure untuk rekrutmen pegawai? Mohon jelaskan .

Apakah proses rekrutmen dilakukan dengan sistem online? Bila ada jelaskan bagaimana prosesnya !

Apakah proses rekrutmen diawali dengan permintaan pegawai dari unit pengguna? Mohon jelaskan proses/prosedurnya

Apakah permohonan penambahan pegawai perlu mendapat persetujuan dari pimpinan unit SDM? Pimpinan puncak ?  Jelaskan jawaban anda!

Apakah permohonan penambahan pegawai perlu dilengkapi dengan uraian dan persyaratan jabatan? Mohon jelaskan

Apakah rekrutmen internal dilakukan berdasarkan metode berikut:

a. Job posting mohon jelaskan prosesnya

Dan biasanya untuk posisi apa saja?

b. Referensi mohon jelaskan mekanismenya dan biasanya untuk posisi apa saja?

Apakah rekrutmen eksternal dilakukan berdasarkan metode berikut:

a. Walk in 

b. Referensi pegawai

c. Iklan di media

d. Internet

e. Institusi pendidikan/Universitas, Akademi 

f. Organisasi Buruh

g. Institusi Militer

h. Departemen Tenaga Kerja

i. Headhunter

j. Perusahaan swasta./Konsultan profesional

k. Open House

l. Pegawai yang keluar

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Contoh Kuesioner Audit Sistem Seleksi

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review    :  Sistem Seleksi

Lokasi Review    :  Departemen Rekrutmen & Staffing

Management Proses yang Direview

1

2

3

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Apakah perusahaan sudah memiliki kebijakan SDM terkait dengan seleksi pegawai yang mendukung strategi bisnis?

Apakah perusahaan memiliki Standard Operating Procedure (SOP) Seleksi pegawai? Jelaskan jawaban anda!

Apakah seleksi pegawai yang dilakukan berbasis kompetensi? Jelaskan jawaban anda!

Apakah seleksi pegawai untuk setiap posisi jabatan  menggunakan selection ratio? Jelaskan jawaban anda!

Apakah seleksi pegawai dilakukan oleh pihak internal perusahaan (Unit SDM)? Mohon jelaskan !

Apakah seleksi pegawai menggunakan pihak eksternal ( institusi profesional ) ? Mohon jelaskan pertimbangan yang digunakan dalam menentukan institusi profesional ? 

Apakah seleksi pegawai menggunakan tahapan berikut :

a. Tahap I Seleksi administratif?

b. Tahap II. Test  keahlian profesi

c. Tahap III. Tes  potensi dan tes kompetensi

d. Tahap IV  Test kesehatan dan Wawancara pengguna ?

     e      Pelaporan?

Jelaskan jawaban anda untuk setiap tahap!

Apakah dalam tes keahlian profesi dilakukan tes pengetahuan umum, tes bahasa Inggeris dan tes bidang profesi? Jelaskan jawaban anda!

Apakah tes kompetensi sudah selaras dengan profil dan tingkat penguasaan kompetensi dari posisi jabatan ? Jelaskan jawaban anda !

Apakah alat tes yang digunakan sudah reliabel, valid, dan bebas bias tanpa diskriminatif?

Apakah wawancara pengguna menggunakan metode, pedoman dan kriteria/rating  kompetensi yang sama? Jelaskan jawaban anda !

Apakah proses seleksi  menggunakan tools/perangkap tes yang  mutakhir/ terkini? Jelaskan jawaban anda!

Apakah alat seleksi yang digunakan selalu dievaluasi secara berkala?

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini!

1)Apa saja yang menjadi indikator kunci keberhasilan audit perencanaan SDM!

2)Apa saja yang harus diperhatikan oleh auditor dalam melakukan audit seleksiJelaskan!

Petunjuk Jawaban Latihan

1)Beberapa indicator kunci keberhasilan audit perencanaan SDM adalah analisa SWOT bidan SDM yang tepat, metode pengukuran dan peramalan kebutuhan yang tepat, dan lain - lain. Jawaban lebih rinci dapat dibaca pada materi modul mulai halaman 18.

2)Auditor harus memperhatikan beberapa hal berikut: apakah selection ratio sudah tepat, apakah alat tes yang digunakan valid, apakah seleksi bebas bias, dan lain – lain. Jawaban lebih rinci dapat dibaca pada materi modul mulai halaman 20 dan hal 29 – 31

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Dalam praktek manajemen SDM, perusahaan menentukan aktivitas/program yang pada intinya selaras dengan strategi, kebijakan dan peraturan yang berlaku berlandaskan sistem dan sistem prosedur baku yang ditetapkan. Sasaran  audit SDM antara lain menilai apakah praktek manajemen SDM ini sudah tepat, efektif dan benar.

Kegiatan Belajar 2 modul 3 ini mencakup penjelasan bagaimana anda bisa melakukan audit fungsi Perencanaan SDM, audit fungsi Analisa Jabatan, audit fungsi Rekrutmen dan audit fungsi Seleksi di suatu institusi/perusahaan dengan tujuan menilai ketepatan, efektivitas, kesesuaiannya dengan sistem dan ketaatannya terhadap sistem prosedur yang berlaku. Agar mempermudah anda maka pada setiap fungsi SDM di berikan indikator keberhasilan audit serta contoh contoh pertanyaan dengan acuan sistem dan proses bisnis dari fungsi SDM terkait,  yang bisa diajukan untuk menggali dan mendapatkan informasi, data sebagai bukti eviden yang dapat dipertanggung jawabkan. Petanyaan pertanyaan yang diajukan mengacu pada proses bisnis (input-proses-output) dari fungsi SDM yang akan diaudit.   

Agar pelaksanaan audit terarah maka anda harus mempertimbangkan hal hal yang perlu diperhatikan dalam proses audit . Untuk itu silahkan lihat uraian tentang bagian Proses Audit SDM pada modul 1 mulai halaman 39 sampai dengan halaman 43.

 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

1. Audit Perencanaan SDM mencakup evaluasi aktivitas dibawah ini kecuali :

A Metode peramalan dan kebutuhan yang tepat

B Analisa SWOT bidang SDM yang tepat

C Sistem Informasi SDM yang terkini dan lengkap

D Rencana suksesi dan bagan penempatan

2. Indikator kunci keberhasilan audit analisa jabatan mencakup aspek dibawah ini kecuali :

A   Ketersediaan SOP analisa jabatan

B. Pengorganisasian dan tahapan pelaksanaan yang tertata

C. Sumber data yang tepat

D. Metoda survey

3. Audit rekrutmen mencakup evaluasi aktivitas dibawah ini kecuali :

A. Penentuan strategi 

B. Penentuan metode 

C. Perancangan  instrumen tes

D. Perancangan  sistem on line.  

4. Berikut merupakan indikator keberhasilan audit rekrutmen kecuali :

A. E recruitment

B. Tim rekrutmen.

C. Ketersediaan SOP rekrutmen

D. Persyaratan jabatan berbasis kompetensi

5. Audit Seleksi mencakup evaluasi aktivitas dibawah ini kecuali :

A. Penentuan selection ratio

B. Perancangan tes 

C. Tes kesehatan

D. Wawancara pengguna.    

6. Berikut merupakan indikator keberhasilan audit seleksi kecuali :

A. Kelengkapan dan ketepatan tes pengetahuan dan profesi

B. Standard norms  yang tepat

C. Selection ratio yang tepat

D. Metode dan perancangan tes potensi dan kompetensi yang tepat.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus:

 Jumlah jawaban Anda yang benar

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Tingkat penguasaan =        X 100%

           5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 - 100%  = baik sekali

80 -  89%  baik

70 -  79%  cukup

   <  70% kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian  yang belum Anda kuasai.

AUDIT FUNGSI PENGEMBANGAN DAN 

PEMELIHARAAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. AUDIT FUNGSI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Enelaras dengan audit fungsi perencanaan dan pengadaan Sumber Daya Manusia, maka dalam pelaksanaan Audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan, agar  bisa efektif  para Auditor juga harus memahami dan mampu memeriksa kelengkapan dan keakuratan Sistem Pelatihan dan Pengembangan yang berlaku di perusahaan dengan mengacu pada indikator kunci keberhasilan sebagaimana tertera dibawah ini :

▪ Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) Pelatihan dan Pengembangan

▪ Integrasi Sistem Pelatihan dan Pengembangan dengan Sistem Karir, Sistem Penilaian Kinerja dan Sistem Balas Jasa.

▪ Kesesuaian Sistem Pelatihan dan Pengembangan dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan pegawai dengan mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki pegawai.

▪ Ketersediaan Pola Induk Pelatihan dan Pengembangan dengan  program program  yang tepat.

▪ Ketersediaan portofolio SDM.

▪ Efektivitas biaya Pelatihan dan Pengembangan.

▪ Ketersediaan sarana dan prasarana pusat pelatihan yang baik

Karena itu, auditor harus mencermati:

▪ Apakah perusahaan sudah memiliki SOP pelatihan dan pengembangan?

▪ Apakah dilakukan analisa kebutuhan pelatihan terlebih dahulu untuk setiap program pelatihan dan pengembangan SDM?

▪ Apakah ada keterkaitan antara sistem penilaian kinerja, karir, dan pelatihan SDM?

Contoh kuesioner  yang digunakan dalam audit pelatihan dan pengembangan dapat dilihat pada halaman 39.

B. AUDIT FUNGSI MANAJEMEN KARIR

Agar Audit fungsi Manajemen Karir bisa efektif, Auditor dituntut  untuk memahami  dan mampu memeriksa kelengkapan dan keakuratan Sistem Karir  mencakup Pola Karir dan Jalur Karir berbasis kompetensi

Terkait dengan fungsi manajemen karir, maka pemeriksaan kelengkapan dan ketepatan Sistem Karir sebaiknya mengacu pada Model Karir  dan indikator kunci keberhasilan sebagaimana diuraikan dibawah ini:

▪ Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP)  Karir

▪ Adanya Perencanaan Strategik SDM, dimana tercakup  jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan perusahaan dalam lima tahun kedepan.

▪ Adanya Pola dan Jalur Karir yang tepat.

▪ Adanya Penilaian Kinerja berbasis kompetensi.

▪ Adanya Portofolio Sumber Daya Manusia

▪ Adanya rencana suksesi (High Flyer’s Program) bagi pegawai bertalenta “Star”

▪ Adanya peramalan promosi dan mutasi/perpindahan jabatan dalam rangka pengembangan pegawai.

▪ Adanya perencanaan karir dengan kesepakatan bersama antara manajemen dan pegawai.

▪ Adanya pengembangan karir yang tepat.

▪ Efektivitas biaya Manajemen Karir.

Dalam melakukan audit fungsi karir ini, auditor harus memeriksa:

▪ Apakah perusahaan memiliki rencana suksesi?

▪ Apakah promosi sudah dilakukan berdasar kinerja dan kompetensi?

▪ Apakah setiap karyawan memiliki rencana pengembangan karir?

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit sistem karir dapat dilihat pada halaman 44.

C. AUDIT FUNGSI PENILAIAN KINERJA

Seperti dijelaskan dalam Modul II, audit fungsi penilaian kinerja akan efektif bila auditor memahami indikator kunci keberhasilannya sebagai berikut:

▪ Adanya sasaran perusahaan, sasaran unit kerja, dan sasaran individu yang tepat, jelas, dan terukur.

▪ Aspek yang dinilai berbasis kompetensi mempertimbangkan potensi, skill, dan perilaku individu.

▪ Proses bimbingan dan konseling yang efektif.

▪ Dokumentasi hasil penilaian kinerja yang tertata dengan baik.

Dalam melakukan audit fungsi penilaian kinerja, auditor harus memperhatikan:

▪ Apakah perusahaan sudah memiliki SOP penilaian kinerja?

▪ Apakah faktor penilaian kinerja relevan?

▪ Apakah ada keterkaitan antara penilaian kinerja dengan sistem kompensasi?

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit sistem karir dapat dilihat pada halaman 48.

D. AUDIT FUNGSI KOMPENSASI (BALAS JASA)

Kompensasi atau balas jasa merupakan aspek yang sangat krusial dalam pengelolaan SDM perusahaan. Pada kenyataannya, banyak ketidakpuasan karyawan disebabkan karena faktor ini yang juga sering mengakibatkan aksi unjuk rasa atau demonstrasi. Karena itu, sistem kompensasi perusahaan harus didesain sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuannya dan selaras dengan sistem manajemen SDM lainnya.

Beberapa indikator kunci keberhasilan sistem kompensasi adalah sebagai berikut:

▪ Kompensasi diberikan atas penilaian kinerja berbasis kompetensi yang tepat.

▪ Keadilan internal yang mempertimbangkan bobot relatif jabatan (berat ringannya jabatan).

▪ Keadilan eksternal yang mempertmbangkan keselarasan dengan jabatan sejenis pada perusahaan lain dalam industri yang sama.

▪ Kondisi keuangan perusahaan yang sehat dan mencukupi.

Untuk itu, auditor harus mencermati:

▪ Apakah perusahaan sudah memiliki SOP di bidang kompensasi?

▪ Apakah sistem kompensasi dirancang dengan melakukan evaluasi jabatan?

▪ Apakah perusahaan melakukan survey gaji?

Contoh kuesioner yang digunakan dalam audit sistem karir dapat dilihat pada halaman 52.

Contoh Kuesioner Audit Sistem Pelatihan

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review  : Sistem Pelatihan 

Lokasi Review  : Departemen Pelatihan & Pengembangan

Management Proses yang Direview

1

2

3

4.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Apakah peruasahaan memiliki  Standard Operating Prosedure Pelatihan ?

a. SOP Perancangan program pelatihan 

b. SOP Pelaksanaan pelatihan

c. SOP Evaluasi Pelatihan

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan memiliki Sistem Pelatihan ? Bila ada apakah Sistem Pelatihan tersebut terintegrasi

a. Dengan Sistem Karir

b. Dengan Sistem Penilaian Kinerja

c. Dengan Sistem Kompensasi

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan melakukan Analisa kebutuhan Pelatihan yang didasarkan atas kajian organisasi ?

a. Kajian Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia ? 

b. Kajian perencanaan Sumber Daya Manusia?  

Jelaskan jawaban anda ! 

Apakah perusahaan melakukan Analisa kebutuhan Pelatihan yang didasarkan atas kajian tuntutan tugas

a. Kajian sesuai dengan jenis tugas ?

b. Kajian sesuai dengan fungsi tugas ?

c. Kajian sesuai dengan jenjang jabatan?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan melakukan Analisa kebutuhan Pelatihan yang didasarkan atas kajian kondisi pegawai ?

a. Kajian kecerdasan umum pegawai ?

b. Kajian kecerdasan emosional pegawai?

c. Kajian kecerdasan spiritual pegawai?

d. Kajian minat dan motivasi pegawai?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan melakukan kajian atas kebijakan,  peraturan-peraturan,  sistem dan  program program pelatihan dan pengembangan yang berlaku ? 

Jelaskan jawaban anda !

Apakah Program-program Pelatihan Pimpinan menekankan pada :

a. Pengembangan kompetensi yang sesuai dengan nilai nilai utama/intiperusahaan ?

b. Pengembangan kompetensi inovasi?

c. Pengembangan perilaku yang berorientasi pada upaya mewujudkan perubahan ?

d. Pengembangan perilaku yang berorientasi pada upaya memenangkan persaingan ?

e. Pengembangan perilaku yang berorientasi pada pemberian pelayanan memuaskan bagi pelanggan? 

f. Modul yang sesuai dengan  fungsi jabatan ?

g. Modul yang sesuai dengan jenjang jabatan?

h. Modul yang sesuai dengan profil dan tingkat penguasaan kompetensi jabatan ?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan menetapkan persyaratan bagi peserta yang mengikuti Program Pelatihan ?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah Program-program Pelatihan Spesifik/Teknis/ Professional menekankan pada :

a. Pengembangankompetensi sesuai dengan nilai nilai utama/inti perusahaan ?

b. Pengembangan perilaku yang berorientasi pada upaya mewujudkan perubahan ?

c. Modul yang sesuai dengan jenjang jabatan pegawai ?

d. Modul yang sesuai dengan area karir pegawai ?

e. Modul yang sesuai dengan profil dan tingkat penguasaan kompetensi yang seharusnya?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan menetapkan persyaratan bagi peserta yang mengikuti Program Pelatihan Professional?

Apakah unit SDM membuat perumusan tujuan/sasaran setiap program pelatihan secara jelas dan terukur ?

Apakah perusahaan memiliki sarana dan fasilitas yang cukup baik ?

a. Training center untuk melaksanakan sendiri program-program pelatihan ?

b. Instruktur yang terlatih ?

c. Sarana ruangan yang cukup baik ?

d. Fasilitas pendukung yang cukup baik?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan ? 

a. Evaluasi materi pelatihan

b. Evaluasi biaya pelaksanaan

c. Evaluasi pelatih

d. Evaluasi dampak pelatihan terhadap penguasaan pegawai atas materi 

e. Evaluasi dampak pelatihan terhadap kinerja pegawai 

f. Evaluasi dampak pelatihan terhadap produktivitas unit kerja

Apakah perusahaan memiliki Pola Induk Pelatihan yang dapat 

a. Memenuhi kebutuhan organisasi

b. Memenuhi kebutuhan pegawai

Jelaskan jawaban anda!

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Contoh Kuesioner Audit Sistem Karir

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review    : Sistem Karir

Lokasi Review    : Dep. Evaluasi dan Pengembangan  SDM

Management Proses yang Direview

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Apakah perusahaan memiliki Sistem Karir? Bila ada apakah Sistem Karir tersebut terintegrasi dengan 

a. Sistem Penilaian Kinerja.?

b. Sistem Pelatihan dan Pengembangan?

c. Sistem Balas Jasa ?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan memiliki Standard Operating Procedure (SOP) Karier?

a. SOP Perencanaan karier

b. SOP Pengembangan karier

c. SOP Perencanaan suksesi

Jelaskan jawaban anda!

Apakah sistem karier yang berlaku menerapkan model kompetensi? Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan melakukan pemetaan SDM? Bila ada apakah mencakup :

a. Pembuatan rencana asesmen kompetensi?

b. Perumusan  profil kompetensi jabatan struktural berdasarkan fungsi dan jenjang jabatan?

c. Perumusan  profil kompetensi jabatan profesional berdasarkan jenis dan jenjang jabatan

d. Melakukan self assesment

e. Melakukan assesment centre

f. Melakukan psycology assesment

Apakah perusahaan memiliki  Pemetaan Sumber Daya Manusia ( Portofolio SDM) berupa?

a. Inventori Manajemen

b. Inventori tenaga profesional

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan memiliki rencana suksesi bagi pegawai yang bertalenta unggul (High Flyers) ? Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan memiliki rencana promosi dan mutasi/perpindahan jabatan bagi pegawai dalam rangka pengembangan diri?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan melakukan perencanaan karir pegawai berdasarkan kesepakatan bersama antara atasan dan bawahan.? Bila ada apakah mencakup :

a. Pemberian pendidikan karir?

b. Pemberian informasi karir ?

c. Pemberian konseling karir.?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan memberikan program pengembangan dalam jabatan bagi pegawai? Bila ada apakah mencakup 

a. Program transfer pengetahuan?

b. Program pengembangan pimpinan?

c. Program pengembangan staff profesional?

d. Program pengembangan diri pribadi?

e. Program pengembangan tim proyek?

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan memiliki 

a. Kriteria mutasi jabatan?

b. Krriteria promosi jabatan?

c. Kriteria demosi jabatan?

Jelaskan jawaban anda !

Apakah perusahaan melakukan program pengembangan berupa :

a. Pendidikan eksekutif bagi pegawai yang bertalenta /tergolong Star?

b. Pendidikan formal bagi pegawai yang potensial ? 

Jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan melakukan program mentoring dan coaching bagi pegawai?

Bila ada jelaskan bagaimana prosesnya!

Apakah perusahaan memiliki penggolongan jabatan berdasarkan keluarga Jabatan? 

Bila ada jelaskan jawaban anda!

Apakah perusahaan memiliki Pola karir yang memenuhi :

a. Kebutuhan perusahaan ?

b. Kebutuhan pribadi/individu ?

Mohon jelaskan !

Apakah perusahaan memiliki jalur karir bagi 

a. Jabatan struktural ?

b. Jabatan profesional?

Mohon jelaskan !

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Contoh Kuesioner Audit Penilaian Kinerja

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review : Penilaian Kinerja

Lokasi Review : Departemen Pengembangan Organisasi  

                            & Perencanaan SDM

Management Proses yang Direview

1

3

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Apakah perusahaan telah memiliki kebijakan SDM di bidang penilaian kinerja?

Apakah kebijakan penilaian kinerja disusun sesuai dengan strategi bisnis dan strategi SDM?

Apakah kebijakan penilaian kinerja sudah diturunkan dan dituangkan dalam suatu sistem dan prosedur yang jelas dan baku?

Apakah sistem dan prosedur penilaian kinerja sudah dilengkapi dengan formulir penilaian kinerja?

Apakah sistem dan prosedur penilaian kinerja sudah dilengkapi dengan mekanisme dan tata cara penilaian?

Apakah sistem dan prosedur penilaian kinerja yang disusun telah dilengkapi dengan periode dan jadwal penilaian?

Apakah sistem dan prosedur penilaian kinerja sudah disosialisasikan dan dipahami oleh karyawan, baik penilai maupun yang dinilai?

Apakah faktor penilaian kinerja yang digunakan dapat diukur dengan jelas?

Apakah faktor penilaian kinerja sudah berbasis pada kompetensi?

Apakah faktor penilaian kinerja sudah diturunkan dan mendukung tercapainya tujuan unit kerja dan perusahaan secara keseluruhan?

Apakah bawahan dilibatkan (partisipatif) dalam merumuskan sasaran atau target kerja?

Apakah atasan melakukan monitoring atas pencapaian kinerja?

Apakah atasan memberikan bimbingan, teguran, dan motivasi untuk mencapai target kinerja selama periode penilaian?

Apakah atasan mengumpulkan informasi terkait dengan kinerja karyawan dan mendokumentasikannya dengan baik?

Apakah atasan melibatkan karyawan dalam memberikan penilaian kinerja?

Apakah penilaian kinerja sudah dilakukan secara obyektif dan bebas bias?

Apakah proses diagnosa kinerja dilakukan khususnya untuk kondisi dimana target tidak tercapai atau kinerja di atas target yang telah ditetapkan?

Apakah atasan mengkomunikasikan hasil penilaian kinerja dan memberikan umpan balik kepada karyawan?

Apakah ada mekanisme keberatan karyawan atas hasil penilaian kinerja?

Apakah hasil penilaian kinerja karyawan diolah dan dianalisis lebih lanjut?

Apakah hasil penilaian kinerja dibandingkan dengan hasil penilaian kinerja tahun – tahun sebelumnya?

Apakah hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti dengan rencana pelatihan dan pengembangan karyawan?

Apakah hasil penilaian kinerja dilengkapi dengan rencana pengembangan karir karyawan di masa datang?

Apakah hasil penilaian kinerja dikaitkan dengan keputusan balas jasa?

Apakah hasil penilaian kinerja karyawan didokumentasikan dengan baik, dan mudah dicari ketika dibutuhkan? 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Contoh Kuesioner Audit Kompensasi (Balas Jasa)

KUESIONER PENGENDALIAN MANAJEMEN

Obyek Review : Kompensasi (Balas Jasa)

Lokasi Review : Departemen Produksi/Operasi

Management Proses yang Direview

1

3

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Apakah perusahaan telah memiliki kebijakan SDM di bidang kompensasi?

Apakah kebijakan kompensasi yang disusun sudah sesuai dengan strategi bisnis dan strategi SDM secara keseluruhan?

Apakah kebijakan kompensasi sudah dituangkan dalam suatu sistem dan prosedur yang jelas dan baku?

Apakah sistem dan prosedur kompensasi sudah disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan?

Apakah sistem dan prosedur kompensasi sudah memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku?

Apakah sistem dan prosedur kompensasi yang ada mudah untuk diadministrasikan?

Apakah kompensasi bagi karyawan terdiri gaji/upah tetap (fix pay) dan upah variabel (variable pay)? 

Apakah kompensasi dalam bentuk gaji/upah selalu dibayar tepat waktu?

Apakah besaran kompensasi sudah disesuaikan dengan biaya hidup (indeks kemahalan) masing – masing wilayah/daerah?

Apakah sistem kompensasi sudah terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja?

Apakah sistem kompensasi sudah terintegrasi dengan sistem karir?

Apakah sistem kompensasi yang ada sudah adil dan bebas bias tanpa adanya diskriminasi?

Apakah perusahaan sudah melakukan evaluasi jabatan?

Apakah proses evaluasi jabatan yang dilakukan juga melibatkan seluruh divisi yang ada?

Apakah evaluasi jabatan dilakukan secara sistematis dengan menggunakan compensable factors yang jelas?

Apakah kompensasi yang diberikan perusahaan sudah kompetitif dibandingkan perusahaan lain yang sejenis?

Apakah perusahaan melakukan survey gaji untuk mengetahui market rate?

Apakah perusahaan sudah melakukan benchmarking terkait dengan sistem kompensasi pada perusahaan sejenis?

Apakah perusahaan melakukan kenaikan gaji berkala setiap tahun yang disesuaikan dengan tingkat inflasi?

Apakah kenaikan gaji setiap karyawan dilakukan berdasarkan kinerja masing – masing?

Apakah pemberian kompensasi bagi karyawan sudah disesuaikan dengan tingkat penguasaan kompetensi jabatan yang disyaratkan?

Apakah karyawan mendapat upah lembur?

Apakah perusahaan memberikan rumah dinas atau uang sewa rumah bagi karyawan?

Apakah perusahaan memberikan jaminan perawatan bagi karyawan dan keluarganya?

Apakah perusahaan sudah memiliki program pensiun bagi karyawan?

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini!

1) Sebutkan beberapa indicator kunci keberhasilan audit pelatihan dan pengembangan!

2)Apa saja yang harus diperiksa oleh auditor dalam melakukan audit fungsi karir?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Beberapa indikator kunci keberhasilan audit pelatihan dan pengembangan adalah: ketersediaan SOP pelatihan dan pengembangan, ketersediaan portofolio SDM, efektivitas biaya pelatihan dan pengembangan, dan lain – lain. Jawaban lebih rinci dapat dibaca pada materi modul padahalaman 36.

2) Dalam melakukan audit fungsi karir, auditor harus memeriksa: apakah perusahaan sudah memiliki rencana suksesi, apakah promosi berdasarkan kinerja dan kompetensi, apakah karyawan memiliki rencana pengembangan, dan lain - lain. Jawaban lebih rinci dapat dibaca pada materi modul halaman 37 dan halaman 44 – 47.

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Kegiatan Belajar 3 modul 3 ini mencakup penjelasan bagaimana anda bisa melakukan audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan, audit fungsi Manajemen Karir, audit fungsi Penilaian Kinerja, audit fungsi Kompensasi(Balas Jasa) disuatu institusi/perusahaan dengan tujuan menilai ketepatan, efektivitas, kesesuaiannya dengan sistem dan ketaatannya terhadap sistem prosedur yang berlaku. Agar mempermudah anda maka pada setiap fungsi SDM tersebut diberikan indikator keberhasilan audit serta contoh contoh pertanyaan dengan acuan sistem dan proses bisnis dari fungsi SDM terkait,  yang bisa diajukan untuk menggali dan mendapatkan informasi, data sebagai bukti eviden yang dapat dipertanggung jawabkan. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan mengacu pada proses bisnis (input-proses-output) dari fungsi SDM yang akan diaudit. Misalkan dalam melakukan audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan maka pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator keberhasilan Audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan dengan mempertimbangkan proses bisnis Pelatihan dan Pengembangan yang dapat dilihat pada modul 2 serta gambar model dari sistem Pelatihan dan Pengembangan.   

Agar pelaksanaan terarah maka anda harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal hal yang diperhatikan dalam proses audit . Untuk itu silahkan lihat uraian tentang bagian Proses Audit SDM pada modul 1 mulai halaman 39 sampai dengan halaman 43.

 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

1. Indikator keberhasilan Audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan mencakup aspek berikut kecuali :

A. Ketersediaan SOP Pelatihan dan Pengembangan

B. Kesesuaian Sistem Pelatihan dan Pengembangan dengan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pegawai.

C. Ketersediaan  institusi pelatihan yang baik.

D. Ketersediaan Pola Induk Pelatihan dan Pengembangan.

2. Audit fungsi Pelatihan dan Pengembangan mencakup evaluasi :

A. . Analisa kebutuhan pelatihan

B    Perancangan program pelatihan

C. Evaluasi pelaksanaan program pelatihan

D.  Semua jawaban benar.

3. Indikator keberhasilan Audit fungsi Manajemen Karir mencakup aspek berikut kecuali :

A. Perencanaan strategik SDM

B. Portofolio kompetensi SDM

C. Peningkatan ketaatan/disiplin SDM.

D. Rencana Suksesi pegawai bertalenta.

4. Audit  fungsi Manajemen Karir mencakup evaluasi berikut kecuali :

A. Asesesment pegawai

B. Pengembangan pegawai

C. Perencanaan karir bersama

D. Program institusi/lembaga pendidikan.

5. Portofolio kompetensi SDM mencakup aspek berikut kecuali 

A. Job profile 

B. Hasil penilaian kinerja pegawai

C. Data disiplin pegawai

D. Hasil assesment pegawai.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:

 Jumlah jawaban Anda yang benar

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

Tingkat penguasaan =        X 100%

          5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 - 100%  = baik sekali

80 -  89%  baik

70 -  79%  cukup

   <  70% kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian  yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

 

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Tes Formatif 1

1) C

2) D

3) A

4) D

5) B

Tes Formatif 2

1) D

2) D

3) C

4) B

5) D

6) B

Tes Formatif 3

1) C

2) D

3) C

4) D

5) A

Indikator kunci keberhasilan audit fungsi Kompensasi atau balas jasa

 

Brown, Andre (1998). Organizational Culture , Second Edition, Financial Times, Prentice Hall,

George, Jennifer M & Jones, Gareth R (1999). Organizational Behavior. Second Edition, Addision Wesley Publishing Company, Inc. 

Flesher, Dale L., dan Siewert,  Stewart (1982). Independent Auditor’s Guide to Operational Auditing. New York: John Wiley & Sons.

Herbert, Leo. (1979). Auditing the Performance of Management. California: Wadsworth, Inc.

Michaels, Ed, Jones. Helen Handfeld. Axeltrod, Beth (2001).The War For Talent. Mc Kinsey & Company, Inc

Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B. dan Wright, P.M. (2000). Human Resource Management: Gaining a Competitive Advantage. 3rd Edition. Boston: McGraw-Hill Companies, Inc.

Paine, Lynn S (2002) , Where Morals and Profits Meet : The Corporate Value Shift, Harvard Business School, Working Knowledge, http: //hbswk.hbs.edu/item/3179.html 

Robbins, Stephen.P & Judge, Timothy A.(2009). Organizational Behavior. 13th Edition, New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Stone, Raymond, J (2002). Human Recource Management , Fourth Edition, John Wiley& Sons Australia, Ltd.

Susanto, A.B (1987). Budaya Perusahaan, Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.

Susilo, Willy. (2002). Audit SDM. Cetakan Pertama, PT. Vorqistatama Binamega.

Tunggal, Amin Wijaya (1995). Audit Manajemen Kontemporer. Cetakan Pertama. Jakarta : Harvarindo

Ulrich, D & Brockbank, Wayne.( 2005).  The HR Value Propotition, Boston, Massachusetts : Harvard Business School Press.

Ulrich, D. (1997). Human Resource ChampionsThe Next Agenda for Adding Value and Delivering Results. Boston: Harvard Business School Press.

Walker, J. W. 1992.Human Resource Strategy. New York: McGraw-Hill, Inc.


Page 2