Proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuk suatu kesatuan masyarakat yang serasi disebut? Show
Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: C. Integrasi Sosial. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban C benar, dan 0 orang setuju jawaban C salah. Proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda-beda sehingga membentuk suatu kesatuan masyarakat yang serasi disebut integrasi sosial. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Akulturasi menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Asimilasi menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Integrasi Sosial menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban D. Sosialisasi menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah C. Integrasi Sosial Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.[1] Menurut Paul Horton integrasi diartikan sebagai proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras dan etnik dapat berperan secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.[2] Integrasi sosial juga dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang untuk menyatukan segala perbedaan, karena masyarakat yang multikultural memiliki beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda.[3] Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata sosial.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :[4] Para penganut teori konflik berpendapat bahwa konflik, pembatasan, dan paksaan, merupakan pembentuk integrasi sosial. Adanya konflik menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok sosial yang saling bertentangan tetapi memiliki persatuan pada individu-individu di dalam kelompoknya sehingga terbentuklah integrasi sosial.[5] Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompoksosial, serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).[6] Kerja sama bertujuan kelompokkelompok sosial yang berbeda itu saling menyesuaikan diri, melengkapi, memerlukan, serta tidak memaksakan kehendak masing-masing yang dapat menimbulkan prasangka yang memicu lahirnya konflik dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling bekerja sama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara bersama-sama.[6] Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan mempersatukan individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Proses koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain. [6] Tahap AsimilasiProses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan.[7]Melalui asimilasi, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, sehingga masing-masing kelompok sosial itu berubah dan saling menyesuaikan diri. Dengan demikian integrasi dalam masyarakat akan terwujud.[6]
Integrasi sosial dapat terbentuk akibat faktor-faktor berikut:[9]
1. Untuk meningkatkan integrasi sosial setiap individu harus dapat mengendalikan perbedaan atau konflik yang terdapat pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya. 2. Tiap warga masyarakat harus saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya. 3. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial untuk menjadi pedoman hidup bermasyarakat.
|