Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan

Foto sumber : https://idsejarah.net/2018/11/permasalahan-apartheid-di-afrika-selatan.html

Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan yang berarti pemisahan. Selanjutnya, Apartheid di jadikan kebijakan politik oleeh pemerintah Afrika Selatan yang berisi program-program  dan peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya serta mempertahankan dominasi penduduk kulit putih atas penduduk kulit hitam.

Penduduk Afrika Selatan terdiri atas empat yaitu Kulit Putih atau keturunan orang Eropa, orang bantu Afrika, orang Asia, orang kulit berwarna atau berdarah campuran Afrika dan Melayu. Untuk menghapus politik Apartheid tersebut muncul Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Apartheid, seperti Gerakan Africa National Congres (ANC) dibawah pimipinan Nelson Mandela yang terus berjuang untuk menghapuskan politik Apartheid.

Selanjutnya pemerintah Afrika Selatan berusaha menindas perjuangan Apartheid tersebut dengan keras. Oleh karena itu, Nelson Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 11 Juni 1964 dan baru di bebaskan bulan Februari 1990. Perjuangan Nelson Mnadela dilanjutkan dengan semangat dan membuahkan hasil ketika Presiden Afrika Selatan F.W. d klerk menghapuskan tiga buah Undang-undang yang berbau rasial diantaranya UU pemilikan tanah, UU daerah pemukiman, dan UU pendaftaran penduduk pada tanggal 21 Februari 1991.

Reaksi dunia Nasional banyak yang mendukung perjuangan Nelson Mandela. PBB juga melakukan embargo ekonomi dan senjata sehingga rezim Apartheid Afrika Selatan semakin terkucil dari pergaulan dunia. Usaha perjuangan untuk menghapus Apartheid juga di upayakan oleh Negara-negara yang tergabung dalam gerakan non-blok.

Pemerintah de Klerk menyelenggarakan pemilu pada tahun 1994  yang demokratis. Pemilu multirasial pertama di Afrika Selatan yang dimenangkan oleh ANC. Berdasarkan hasil pemilu tersebut maka Nelson Mandela dipilih oleh Majelis Nasional Afrika Selatan sebagai Presiden Afrika Selatan. Pelantikan Nelson Mandela pada 10 Mei 1994 di Union Building,Pretoria, menandai berakhirnya perjuangan menentang Apartheid di Afrika Selatan.


Page 2

Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan yang berarti pemisahan. Selanjutnya, Apartheid di jadikan kebijakan politik oleeh pemerintah Afrika Selatan yang berisi program-program  dan peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya serta mempertahankan dominasi penduduk kulit putih atas penduduk kulit hitam.

Penduduk Afrika Selatan terdiri atas empat yaitu Kulit Putih atau keturunan orang Eropa, orang bantu Afrika, orang Asia, orang kulit berwarna atau berdarah campuran Afrika dan Melayu. Untuk menghapus politik Apartheid tersebut muncul Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Apartheid, seperti Gerakan Africa National Congres (ANC) dibawah pimipinan Nelson Mandela yang terus berjuang untuk menghapuskan politik Apartheid.

Selanjutnya pemerintah Afrika Selatan berusaha menindas perjuangan Apartheid tersebut dengan keras. Oleh karena itu, Nelson Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 11 Juni 1964 dan baru di bebaskan bulan Februari 1990. Perjuangan Nelson Mnadela dilanjutkan dengan semangat dan membuahkan hasil ketika Presiden Afrika Selatan F.W. d klerk menghapuskan tiga buah Undang-undang yang berbau rasial diantaranya UU pemilikan tanah, UU daerah pemukiman, dan UU pendaftaran penduduk pada tanggal 21 Februari 1991.

Reaksi dunia Nasional banyak yang mendukung perjuangan Nelson Mandela. PBB juga melakukan embargo ekonomi dan senjata sehingga rezim Apartheid Afrika Selatan semakin terkucil dari pergaulan dunia. Usaha perjuangan untuk menghapus Apartheid juga di upayakan oleh Negara-negara yang tergabung dalam gerakan non-blok.

Pemerintah de Klerk menyelenggarakan pemilu pada tahun 1994  yang demokratis. Pemilu multirasial pertama di Afrika Selatan yang dimenangkan oleh ANC. Berdasarkan hasil pemilu tersebut maka Nelson Mandela dipilih oleh Majelis Nasional Afrika Selatan sebagai Presiden Afrika Selatan. Pelantikan Nelson Mandela pada 10 Mei 1994 di Union Building,Pretoria, menandai berakhirnya perjuangan menentang Apartheid di Afrika Selatan.


Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya


Page 3

Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan yang berarti pemisahan. Selanjutnya, Apartheid di jadikan kebijakan politik oleeh pemerintah Afrika Selatan yang berisi program-program  dan peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya serta mempertahankan dominasi penduduk kulit putih atas penduduk kulit hitam.

Penduduk Afrika Selatan terdiri atas empat yaitu Kulit Putih atau keturunan orang Eropa, orang bantu Afrika, orang Asia, orang kulit berwarna atau berdarah campuran Afrika dan Melayu. Untuk menghapus politik Apartheid tersebut muncul Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Apartheid, seperti Gerakan Africa National Congres (ANC) dibawah pimipinan Nelson Mandela yang terus berjuang untuk menghapuskan politik Apartheid.

Selanjutnya pemerintah Afrika Selatan berusaha menindas perjuangan Apartheid tersebut dengan keras. Oleh karena itu, Nelson Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 11 Juni 1964 dan baru di bebaskan bulan Februari 1990. Perjuangan Nelson Mnadela dilanjutkan dengan semangat dan membuahkan hasil ketika Presiden Afrika Selatan F.W. d klerk menghapuskan tiga buah Undang-undang yang berbau rasial diantaranya UU pemilikan tanah, UU daerah pemukiman, dan UU pendaftaran penduduk pada tanggal 21 Februari 1991.

Reaksi dunia Nasional banyak yang mendukung perjuangan Nelson Mandela. PBB juga melakukan embargo ekonomi dan senjata sehingga rezim Apartheid Afrika Selatan semakin terkucil dari pergaulan dunia. Usaha perjuangan untuk menghapus Apartheid juga di upayakan oleh Negara-negara yang tergabung dalam gerakan non-blok.

Pemerintah de Klerk menyelenggarakan pemilu pada tahun 1994  yang demokratis. Pemilu multirasial pertama di Afrika Selatan yang dimenangkan oleh ANC. Berdasarkan hasil pemilu tersebut maka Nelson Mandela dipilih oleh Majelis Nasional Afrika Selatan sebagai Presiden Afrika Selatan. Pelantikan Nelson Mandela pada 10 Mei 1994 di Union Building,Pretoria, menandai berakhirnya perjuangan menentang Apartheid di Afrika Selatan.


Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya


Page 4

Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda yang lahir di Afrika Selatan yang berarti pemisahan. Selanjutnya, Apartheid di jadikan kebijakan politik oleeh pemerintah Afrika Selatan yang berisi program-program  dan peraturan yang bertujuan untuk melestarikan pemisahan rasial di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya serta mempertahankan dominasi penduduk kulit putih atas penduduk kulit hitam.

Penduduk Afrika Selatan terdiri atas empat yaitu Kulit Putih atau keturunan orang Eropa, orang bantu Afrika, orang Asia, orang kulit berwarna atau berdarah campuran Afrika dan Melayu. Untuk menghapus politik Apartheid tersebut muncul Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Apartheid, seperti Gerakan Africa National Congres (ANC) dibawah pimipinan Nelson Mandela yang terus berjuang untuk menghapuskan politik Apartheid.

Selanjutnya pemerintah Afrika Selatan berusaha menindas perjuangan Apartheid tersebut dengan keras. Oleh karena itu, Nelson Mandela dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 11 Juni 1964 dan baru di bebaskan bulan Februari 1990. Perjuangan Nelson Mnadela dilanjutkan dengan semangat dan membuahkan hasil ketika Presiden Afrika Selatan F.W. d klerk menghapuskan tiga buah Undang-undang yang berbau rasial diantaranya UU pemilikan tanah, UU daerah pemukiman, dan UU pendaftaran penduduk pada tanggal 21 Februari 1991.

Reaksi dunia Nasional banyak yang mendukung perjuangan Nelson Mandela. PBB juga melakukan embargo ekonomi dan senjata sehingga rezim Apartheid Afrika Selatan semakin terkucil dari pergaulan dunia. Usaha perjuangan untuk menghapus Apartheid juga di upayakan oleh Negara-negara yang tergabung dalam gerakan non-blok.

Pemerintah de Klerk menyelenggarakan pemilu pada tahun 1994  yang demokratis. Pemilu multirasial pertama di Afrika Selatan yang dimenangkan oleh ANC. Berdasarkan hasil pemilu tersebut maka Nelson Mandela dipilih oleh Majelis Nasional Afrika Selatan sebagai Presiden Afrika Selatan. Pelantikan Nelson Mandela pada 10 Mei 1994 di Union Building,Pretoria, menandai berakhirnya perjuangan menentang Apartheid di Afrika Selatan.


Istilah Apartheid pertama kali digunakan oleh orang-orang keturunan

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Apartheid (arti dari bahasa Afrikaans: apart memisah, heid sistem atau hukum) adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990.[1]

Hukum apartheid dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan, yang pada tahun 1930-an dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris di Cape Town dan Namibia dan para Afrikaner Boer (Petani Afrikaner) yang mencari emas/keberuntungan di tanah kosong Afrika Selatan bagian timur atau disebut Transvaal (sekarang kota Pretoria dan Johannesburg).

Setelah Perang Boer selesai, penemuan emas terjadi di beberapa daerah di Afrika Selatan, para penambang ini tiba-tiba menjadi sangat kaya, dan kemudian sepakat untuk mengakhiri perang di antara mereka, dan membentuk Persatuan Afrika Selatan.

Melalui kebijaksanaan ini, penduduk Afrika Selatan digolongkan menjadi empat golongan besar, yaitu kulit putih atau keturunan Eropa, suku bangsa Bantu (salah satu suku bangsa di Afrika Selatan), orang Asia yang kebanyakan adalah orang Pakistan dan India, dan orang kulit berwarna atau berdarah campuran, diantaranya kelompok Melayu Cape. Pemisahan suku yang dilakukan di Afrika Selatan ini mendapat tanggapan dunia internasional. Bahkan Majelis Umum PBB mengutuk perbuatan itu. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut juga mendapat tanggapan yang serius dari rakyat Afrika Selatan. Di Afrika Selatan sering terjadi gerakan-gerakan pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid. Gerakan yang terkenal dilakukan oleh kalangan rakyat kulit hitam Afrika Selatan dipelopori oleh African National Congress (ANC) yang berada di bawah pimpinan Nelson Mandela. Pada tahun 1961, ia memimpin aksi rakyat Afrika Selatan untuk tinggal di dalam rumah. Aksi tersebut ditanggapi oleh pemerintah Apartheid dengan menangkap dan kemudian menjebloskan Mandela ke penjara Pretoria tahun 1962. Nelson Mandela baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990 pada masa pemerintahan Frederik Willem de Klerk. Pembebasan Nelson Mandela membawa dampak positif terhadap perjuangan rakyat Afrika Selatan dalam memperjuangkan penghapusan pemerintahan Apartheid. Pada tanggal 2 Mei 1990 untuk pertama kalinya pemerintahan Afrika Selatan mengadakan perundingan dengan ANC untuk membuat undang-undang nonrasial. Pada tanggal 7 Juni 1990 Frederik Willem de Klerk menghapuskan Undang-undang Darurat Negara yang berlaku hampir pada setiap bagian negara Afrika Selatan.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh Nelson Mandela dalam menegakkan kekuasaan tanpa adanya rasialisme di Afrika Selatan dan menghapuskan kekuasaan Apartheid memakan waktu yang cukup lama. Nelson Mandela terus berjuang untuk mencapai kebebasan negerinya baik perjuangan yang dilakukan di dalam negerinya, agar mendapat dukungan dari seluruh rakyatnya, maupun perjuangan yang dilakukan di luar negeri, yaitu untuk mendapatkan pengakuan atas perjuanganya dalam menghapuskan kekuasaan Apartheid di Afrika Selatan. Upaya-upaya yang ditempuh oleh Nelson Mandela tersebut mulai menampakkan hasil yang menggembirakan, ketika pemerintah minoritas kulit putih di bawah pimpinan Frederik Willem de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kulit hitam.

Pada tanggal 21 Februari 1991, di hadapan sidang parlemen Afrika Selatan, presiden Frederik Willem de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi system politik Apartheid. Pengumuman itu diikuti dengan penghapusan 3 undang-undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid, yaitu:

1. Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki "homeland" di luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan.

2. Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam.

3. Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.

Penghapusan undang-undang tersebut diikuti dengan janji pemerintahan Frederik Willem de Klerk untuk menyelenggarakan pemilu tanpa pembatasan rasial (pemilu multirasial).Garis politik yang ditempuh Presiden De Klerk tersebut menghentak banyak pihak dan membangkitkan semangat perjuangan orang-orang kulit hitam dalam rangka memperjuangkan Afrika Selatan tanpa adanya perbedaan rasialais.

Dari banyak sekali "homeland" (bahasa Afrikaans: Tuisland) yang dibentuk/ dipisahkan dari Afrika Selatan yang "putih".Empat menyatakan kemerdekaannya; yaitu negara yang dikelompokkan menjadi TBVC (Transkei, Bophutatswana, Venda, dan Ciskei) dari suku bahasanya. Frederik Willem de Klerk adalah orang yang mengakhiri masa suram ini dengan pidato-pidatonya yang reformatif. Negara Republik Afrika Selatan setelahnya ini akan berdiri dengan pimpinan demokratis Nelson Mandela yang mempunyai nama alias "Rolitlatla" (Pengambil Ranting/pencari gara-gara)

  • SARA
  • Afrika Selatan
  • Apartheid teknologi

* Masih dalam Incubator

  • Byrnes, Mark (10 December 2010). "Life in Apartheid-Era South Africa". CityLab. 
  • Understanding Apartheid Learner's Book Diarsipkan 2015-04-08 di Wayback Machine. – Seri PDF, dipublikasikan dari Apartheid Museum
  1. ^ "isbn:9780275961510 - Penelusuran Google". www.google.com. Diakses tanggal 2020-01-26. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Apartheid&oldid=20490271"