Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENCEGAHANYA

dr Anggi Apriansyah P

APAKAH PENYAKIT JANTUNG KORONER ITU?

Penyakit jantung atau dalam istilah medis disebut penyakit jantung koroner adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung (pembuluh darah koroner) mengalami kerusakan. Tumpukan kolesterol pada pembuluh darah serta proses peradangan diduga menjadi penyebab penyakit ini.

Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi apabila arteri koroner (arteri yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung) tersumbat oleh zat lemak yang disebut plak atau ateroma. Plak ini menumpuk secara bertahap di dinding bagian dalam arteri, yang akhirnya membuat arteri menjadi sempit. Proses penyempitan ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis bahkan sudah dapat terjadi pada usia muda, dan menjadi bertambah hebat pada saat seseorang mencapai usia pertengahan.

Jika arteri sudah benar-benar sempit, suplai darah ke otot jantung mulai berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti angina (nyeri dada). Jika arteri telah benar-benar sempit dan memblokir suplai darah ke jantung, maka terjadilah serangan jantung

PENYEBAB

Arteri koroner dapat menyempit atau tersumbat oleh penimbunan plak di dinding arteri. Plak terbuat dari kelebihan kolesterol serta zat-zat lain yang mengapung melalui arus darah, seperti sel-sel yang meradang, protein dan kalsium. Seiring dengan berjalannya waktu plak akan berkembang dengan ukuran yang berbeda-beda. Bila bagian luar plak yang keras retak atau robek, platelet (partikel berbentuk cakram dalam darah yang membantu pembekuan darah) akan datang ke daerah tersebut dan terbentuk penggumpalan darah di sekitar plak. Sehingga arteri semakin menyempit dan semakin sedikit ruang bagi darah untuk mengalir melalui arteri. Proses penimbunan plak dalam arteri ini disebut aterosklerosis, yang juga dikenal sebagai “pengerasan arteri”.

Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

FAKTOR RISIKO PJK

Usia merupakan faktor yang amat berpengaruh terhadap kejadian PJK, terutama terhadap terjadinya proses aterosklerosis pada arteri koroner. Saluran arteri koroner ini dapat diibaratkan sebagai saluran pipa ledeng, yang semakin tua umurnya maka semakin besar kemungkinan timbulnya kerak di dindingnya yang mengakibatkan terganggunya aliran air dalam pipa.

Pria memiliki risiko yang lebih tinggi daripada wanita, ini berkaitan dengan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap aterosklerosis.  Setelah menopause risiko akan meningkat karena jumlah hormon estrogen mulai menurun.

Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia atau penyakit jantung akan meningkatkan risiko terkena PJK, terutama bagi yang keluarganya terserang  penyakit di usia dini (kurang dari 55 tahun).

Ras kulit putih lebih berisiko terkena PJK dibandingkan dengan ras kulit hitam

Hiperlipidemia adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningka sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme

Diabetes menyebabkan faktor risiko terhadap PJK  apabila kadar glukosa darah naik, terutama bila berlangsung dalam waktu yang cukup lama karena gula darah (glukosa) tersebut dapat menjadi racun terhadap tubuh, termasuk sistem kardiovaskuler. Pasien diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung berperan menaikkan kadar kolesterol. Proses degeneratif vaskular dan metabolisme lemak yang tidak normal ini memegang peranan terhadap terjadinya pertumbuhan atheroma sehingga pembuluh darah arteri menjadi sempit (aterosklerosis).

Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat sejalan dengan peningkatan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89 mmHg akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 2 kali dibandingkan dengan tekanan darah kurang dari 120 per 80 mmhg.

Obesitas dapat merusak beberapa sistem pada organ tubuh. Jantung bekerja lebih berat pada orang yang mengalami obesitas, dan volume darah serta tekanan darah juga mengalami peningkatan. Penurunan berat badan secara signifikan akan mempengaruhi penurunan kadar kolesterol yang berkontribusi terhadap penimbunan lemak  pada penderita PJK.

Para perokok  mempunyai risiko dua sampai tiga kali meninggal karena PJK dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Merokok memicu munculnya radikal bebas yang berakibat pada lebih cepat rusaknya dinding pembuluh darah. Karbon monoksida dapat menyebabkan hipoksia jaringan arteri, nikotin menyebabkan mobilisasi katekolamin yang dapat menambah reaksi trombosit dan menyebabkan  kerusakan  pada dinding arteri. Sedangkan glikoprotein tembakau dapat menimbulkan reaksi hipersensitif dinding arteri.

Faktor risiko tersebut dibedakan menjadi dua yaitu faktor resiko yang bisa dirubah dan tidak bisa dirubah:

Kabar baiknya meskipun faktor risiko tersebut tidak dapat diubah, Anda dapat menurunkan faktor risiko secara keseluruhan dengan cara menjalankan pola hidup sehat dan minum obat yang diresepkan oleh dokter Anda

Pencegahan

Sebelum anda terkena jantung koroner, sebaiknya anda mengatur langkah untuk melakukan pencegahan terhadap jantung koroner. Anda bisa melakukan tips sederhana dari Yayasan Jantung Indonesia agar tidak terkena jantung koroner, berikut uraiannya:

  1. Yang harus dilakukan pertama kali untuk mencegah jantung koroner, Periksalah tekanan darah anda secara teratur. Ini akan membuat anda bisa mengontrol tekanan darah .
  2. Kedua, upayakan jangan merokok. Berhentilah merokok, jika anda perokok berat dan merasa tidak bisa melakukannya, maka kurangi sedikit demi sedikit jumlah rokok yang anda hisap. Dan jangan sesekali menghirup asap rokok dari perokok lain, karena asap rokok  mengandung racun-racun yang sangat berbahaya
  3. Periksa kadar glukosa darah anda, apakah anda mengidap penyakit diabetes atau tidak, karena biasanya penyakit diabetes adalah tangga menuju jantung koroner.
  4. Menjaga bentuk badan agar tetap ideal, jantung koroner biasa menyerang orang-orang yang memiliki kelebihan badan atau obesitas. Maka dari itu menjaga berat badan agar tetap ideal itu penting.
  5. Lakukanlah diet rendah kolesterol dan hindari makanan yang memiliki kadar lemak jenuh.
  6. Berfikiran positif dan hindari stres atau perasaan cemas yang berlebih. Anda bisa melakukan relaksasi atau program santai agar tidak merasakan perasaan tersebut.
  7. Lakukan olahraga yang teratur, tak perlu olahraga yang berat atau ekstrim. Anda bisa melakukan jalan-jalan pagi atai jogging di pagi hari, manfaatkan sinar matahari di jam 6-8 pagi, karena terdapat kandungan Sinar Far Infra Red, lakukan minimal tiga kali dalam seminggu, tidak perlu jalan lama-lama, paling tidak 30 menit saja sudah bisa membantu anda.
  8. Anda juga harus melakukan check up yang teratur untuk mengetahui perkembangan yang anda alami. Agar anda bisa mengambil langkah selanjutnya.
  9. Makanlah makanan yang sehat, yang mengandung omega 3 dan serat yang berlimpah. Sayur dan buah akan memperbaiki saluran pencernaan anda.
  10. Mulai perbaiki pola hidup anda jadi lebih sehat, jangan terlalu sering makan-makanan yang berpengawet, hindari makanan kemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Robert, et al. 2009. Heart Disease and Stroke Statistics. Journal of The American Heart Association.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pengendalian Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi I

Kusmana & Moechtar . 1996. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: FKUI

Soeharto, Imam. 2000. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

http://esauin.jkt.com/2013/09/epidemiologi-penyakit-jantung-koroner.html?m=1

http://cardiaccentre.com.sg/services_coronary_artery-htm

http://www.inaheart.or.id/artikel/145-10-tips-sederhana-mencegah-jantung-koroner

Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

Penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit jantung yang paling umum di dunia. Penyakit ini juga kerap disebut sebagai penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik. Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Pada 2013, angka kematiannya mencapai 37 persen.

Salah satu tanda awal penyakit arteri koroner bagi sebagian orang adalah serangan jantung. Gejala yang lazim terjadi adalah angina atau rasa nyeri pada dada. Angina bisa terjadi saat terdapat penumpukan plak yang terlalu banyak di dalam arteri.

Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

Arteri menjadi sempit dan memicu angina karena aliran darah ke jantung dan bagian lain tubuh terhalang. Gejala lainnya meliputi:

– Rasa lemas

– Mual

– Berkeringat dingin

– Nyeri pada lengan atau pundak

– Napas pendek

Seiring dengan berjalannya waktu, penyakit arteri koroner dapat melemahkan otot jantung. Akibatnya bisa berupa gagal jantung, kondisi serius yang terjadi ketika jantung tak bisa memompa darah sebagaimana mestinya.

Penyebab Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner dipicu oleh penumpukan plak di dinding pembuluh darah arteri yang memasok darah ke jantung serta bagian tubuh lain. Plan ini terbentuk dari kolesterol dan zat lain yang mengendap di dalam arteri.

Baca Juga:  Penyakit Katup Jantung: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Arteri akan menyempit dan mengeras akibat plak yang terus menumpuk. Dalam jangka waktu tertentu, plak akan menutup akses aliran darah. Kejadian ini disebut aterosklerosis.

Faktor lain yang memperbesar risiko penyakit arteri koroner termasuk:

– Kelebihan berat badan

– Jarang berkegiatan secara fisik

– Terbiasa makan tidak sehat

– Kebiasaan merokok

Riwayat penyakit jantung dalam keluarga juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit arteri koroner. Khususnya jika anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung pada usia 50 tahun ke bawah.

Untuk mendeteksi risiko penyakit arteri koroner, tenaga medis akan mengukur tekanan darah, kadar kolesterol dalam darah, serta kadar gula darah. Dokter juga dapat menggunakan pemeriksaan lain untuk mendiagnosis penyakit arteri koroner, misalnya elektrokardiogram, penggunaan sinar-X pada dada, dan kateterisasi jantung.

Terapi yang Dapat Dilakukan

Jika terdiagnosis menderita penyakit arteri koroner, pasien bisa menjalani terapi untuk memulihkan diri. Terapi ini diterapkan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih SEHAT, yaitu :

  • Seimbangkan  diet
  • Enyahkan rokok
  • Hadapi stress
  • Atasi hipertensi
  • Teratur olahraga

Baca Juga:  Persiapan Sebelum Operasi Katup Jantung

Terapi ini didampingi dengan konsumsi obat-obatan untuk menekan risiko penyakit arteri koroner. Prosedur lanjutan juga mungkin direkomendasikan jika kondisi tak kunjung pulih, di antaranya:

– Angioplasti: untuk menghancurkan plak yang menumpuk dan memperlebar arteri yang tersumbat. Angioplasti dapat dilakukan dengan atau tanpa pemasangan cincin.

– Operasi bypass: operasi untuk memulihkan aliran darah ke jantung

– Enhanced external counterpulsation: prosedur non-invansif untuk merangsang pembentukan pembuluh darah kecil baru guna secara alami memotong arteri yang tersumbat. Tindakan ini dapat dilakukan jika prosedur angioplasti dan operasi bypass tidak memungkinkan untuk dilakukan, misalnya pertimbangan umur atau faktor risiko yang memperberat operasi yang akan dilakukan.

Program terapi yang penting bagi orang yang menderita penyakit arteri koroner dan pernah mengalami serangan jantung, gagal jantung, atau masalah jantung lain adalah rehabilitasi jantung. Rehabilitasi ini dapat membantu kualitas hidup pasien dan mencegah terjadinya masalah jantung yang lain.

Baca Juga:  Tahukah Kamu Gejala Serangan Jantung yang Mirip Maag?

Program ini dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis. Di dalamnya tercakup aktivitas fisik, edukasi untuk hidup sehat, konsumsi obat, serta konseling untuk meredakan stres dan meningkatkan kesehatan mental guna memulihkan kondisi dari penyakit arteri koroner.

Ditinjau oleh:

dr. Darwin Maulana,Sp.JP

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Makassar

Sumber gambar : Freepic

Referensi:

https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/coronary-artery-disease

https://www.cdc.gov/heartdisease/coronary_ad.htm

Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya

Bagikan ke :
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya
Jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya