Jelaskan 5 karakteristik kehidupan sosial budaya masa berburu Meramu tingkat sederhana

Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Berburu dan Meramu - Masa berburu dan meramu disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia purba untuk mendapatkan makanan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam. Manusia purba pada masa ini mempunyai ketergantungan yang besar terhadap apa yang disediakan oleh alam.


Pada umumnya manusia purba pada masa berburu dan meramu memburu binatang antara lain kerbau liar, rusa, gajah, banteng dan badak. Sedangkan manusia purba yang hidup di sekitar pantai mereka berburu ikan dan karang.

Kegiatan berburu umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, tugas wanita adalah mengumpulkan makanan yang tersedia di alam sekitar seperti ubi, buah-buahan, daun-daunan dan kacang kedelai.

Masa berburu dan meramu terjadi pada zaman batu tua (Paleolithikum) dan berlangsung kurang lebih selama 600.000 tahun.

Masa Berburu dan Meramu Tingkat Awal

Pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini lingkungan sekitar manusia purba masih liar, banyak gunung api meletus dan keadaan bumi masih labil. Manusia purba yang hidup pada masa ini adalah Pithecanthropus dan Homo Wajakensis.

Peralatan yang digunakan umumnya merupakan alat-alat berburu. Alat-alat tersebut digunakan untuk memotong daging dan tulang binatang buruan, salah contoh alat itu adalah kapak perimbas. Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang terbuat dari batu dan tidak mempunyai tangkai.

Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini antara lain:

  1. Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam.
  2. Manusia pada masa ini hidup secara nomaden (tempat tinggal berpindah-pindah).
  3. Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar.
  4. Meraka belum mengenal bercocok tanam.

Kenapa manusia purba hidup secara berpindah-pindah (nomaden)? Ada dua hal yang mempengaruhinya yaitu:

  • Pergantian musim, pada saat musim kemarau menyebabkan hewan buruan yang merupakan sumber makanan manusia purba berpindah tempat untuk mencari sumber air yang lebih baik
  • Umbi-umbian dan binatang buruan di sekitar mulai berkurang

Masa Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut

Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini kehidupan manusia prasejah sedikit lebih maju daripada masa sebelumnya namun kehidupan mereka masih tergantung pada alam. Beberapa contoh alat yang digunakan pada masa ini antara lain kapak perimbas, alat serpih (flakes) dan alat dari tulang.

Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain:

  1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut yang kemudian meninggalkan dapur sampah atau disebut juga Kjokenmoddinger.
  2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindah-pindah tergantung kesuburan tanah)
  3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati gua-gua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche.
  4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam

Sumber: dari berbagai sumber

Incoming search terms:

  • masa berburu dan meramu
  • corak kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu
  • masa berburu dan meramu tingkat awal
  • masa berburu dan meramu tingkat lanjut
  • ciri-ciri masa berburu dan meramu

Ilustrasi masa prasejarah. Foto: Pexels.com

Masyarakat mengalami masa berburu dan meramu untuk bertahan hidup. Aktivitas itu terjadi pada zaman dahulu kala atau disebut dengan masa pra-aksara, yakni kehidupan sebelum ditemukannya tulisan.

Berdasarkan corak kehidupannnya, masyarakat pra-aksara digolongkan menjadi masa hidup berburu dan meramu makanan, masa bercocok tanam dan beternak, kemudian masa perundagian atau masa kemahiran teknik.

Sementara itu, berdasarkan pola kehidupannya, corak kehidupan masa berburu dan meramu dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan masa berburu maupun meramu tingkat lanjut.

Tulisan ini akan menjelaskan secara khusus mengenai masa berburu dan meramu makanan. Agar lebih paham, simak penjelasan di bawah ini!

Corak Kehidupan Manusia Pra-Aksara pada Masa Berburu dan Meramu

Masa berburu dan meramu kerap dikatakan sebagai masa mengumpulkan makanan atau food gathering. Pada masa ini masyarakat mengumpulkan makanan yang bahannya langsung dari alam.

Menurut buku Kehidupan Masyarakat Praaksara Indonesia Sejarah Indonesia Kelas X, masa berburu dan meramu diperkirakan terjadi pada zaman batu tua atau Paleolitikum. Pada masa itu perkakas masih terbuat dari batu yang utuh dan belum dimodifikasi.

Umumnya masyarakat yang tinggal di hutan akan meramu dan berburu binatang seperti kerbau liar, rusa, gajah, banteng, serta badak. Sedangkan manusia yang hidup di sekitar pantai menangkap hasil laut seperti ikan dan kerang.

Masa Berburu dan Meramu Tingkat awal

Ilustrasi peninggalan sejarah. Foto: Pexels.com

Manusia purba yang hidup pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah dari jenis Pithecanthropus dan Homo Wajakensis. Pada masa ini keadaan lingkungan masih liar dan keadaan bumi belum stabil sehingga banyak gunung berapi yang masih aktif dan meletus.

Masyarakat berburu dan meramu tingkat awal hidup secara berkelompok-kelompok dalam jumlah yang sedikit. Kegiatan berburu dilakukan oleh laki-laki, sedangan wanita mengolah makanan, mengurus anak, dan mengajari anak cara meramu makanan.

Mengutip Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia oleh Dra. Veni Rosfenti, M.Pd, ciri masyarakat berburu dan meramu tingkat awal, antara lain:

  1. Masyarakatnya hidup secara nomaden, yaitu hidup dengan berpindah-pindah tempat tinggal.

  2. Masyarakat sangat bergantung dengan alam.

  3. Alat-alat bantu yang digunakan untuk beraktivitas terbuat dari batu yang masih kasar.

  4. Masyarakat berburu dan meramu tingkat awal belum mengenal bercocok tanam.

Masa Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut

Masa berburu dan meramu tingkat lanjut diprediksi berlangsung ketika masa Mesolithikum. Kehidupan pada masa ini sedikit lebih maju daripada masa sebelumnya, tetapi seluruh kehidupan masih mengandalkan alam.

Hal itu ditandai dengan adanya perubahan tradisi yang awalnya mengumpulkan makan (food gathering) lalu berubah menjadi memproduksi bahan makanan sendiri (food producing). Alat perkakas yang digunakan pada masa ini adalah kapak genggam (pebble).

Berdasarkan Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia, ciri masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain:

  1. Masyarakat pada zaman ini meninggalkan sampah dapur bekas sisa makanan atau disebut dengan Kjokkenmoddinger.

  2. Masyarakat sudah mulai mengenal bercocok tanam, tetapi masih dengan metode yang sangat sederhana, yakni berpindah-pindah tergantung kesuburan tanah.

  3. Masyarakat hidup secara berkelompok di dalam gua secara semi-sedenter, yaitu menetap cukup lama di suatu tempat. Pada bagian atas gua yang ditempati terlindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche.