Jelaskan bagaimana gerakan yang terdapat pada tari kreasi baru

Seni tari merupakan cabang kesenian yang menampilkan gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dalam perkembangannya hingga kini, seni tari dibedakan atas tari tradisi (tari tradisi kerakyatan dan tari tradisi keraton) dan tari kreasi.

Tari kreasi adalah sebuah gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada, dan ada juga yang sering dipakai sebagai eksperimen.

Baca Juga

Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Kemudian muncul tari kreasi baru karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Tari kreasi baru ini dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi.

Tari kreasi mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

Jenis Tari

Menurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Tari Rakyat

Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Pendet (Bali), Tari Serimpi (Jawa Tengah), Tari Gong (Kalimantan Timur), dan Tari Lumense (Sulawesi Tengah) adalah contoh tari rakyat.

Advertising

Advertising

Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Contohnya, Tari Bedhaya (Surakarta), tari Lengger (Wonosobo), Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Saman (Aceh).

3. Tari Kreasi Baru

Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Contoh tari kreasi baru adalah Tari Nguri (Sumbawa), Tari Kuntulan (Jawa Tengah), Tari Merak (Jawa Barat), Tari Manung Rawa (Bali).

Baca Juga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara (mancanegara). Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya.

Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi).

1. Tari kreasi berpolakan tradisi

Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya.

Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung.

2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)

Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer.

Baca Juga

Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara.

Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah:

  • Iringan (musik),
  • Tata busana (kostum),
  • Tata rias, tempat,
  • Tata lampu, dan
  • Tata suara (sound).

Properti Tari Kreasi

Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna.

Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari.

Properti tari yang umumnya digunakan antara lain:

  • Selendang,
  • Tongkat,
  • Keris,
  • Payung,
  • Piring,
  • Panah,
  • Pohon-pohonan, dan sebagainya.

Pada dasarnya, tari kreasi tak hanya berfungsi sebagai hiburan dan ekspresi diri yang ditampilkan kepada khalayak umum, namun ada pula yang menjadi bagian dari ritual upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat.

Gerak Stilatif adalah Gerak yang telah mengalami proses pengolahan yang mengarah kepada bentuk tari yang indah. Sedangkan Gerak Distorsif yaitu pengolahan gerak yang telah melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.

Macam - Macam Ragam Gerak Tari :

  • Ragam Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola – pola gerak yang sudah ditentukan. 
  • Ragam Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
  • Ragam Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif 

Jelaskan bagaimana gerakan yang terdapat pada tari kreasi baru

  • Tari Keurseus
  • Tari Bedhayu
  • Tari Klono
  • Tari Golek
  • Tari Topeng

  • Tari Reog Ponorogo
  • Tari Ketuk Tilu
  • Tari Joged
  • Tari Dikeruhan
  • Tari Gaplek

3. Contoh Tari Kreasi Baru Tradisional

  • Tari Saman
  • Tari Kecak
  • Tari Kemong
  • Tari Radap Rahayu
  • Tari Seringi

4. Contoh Tari Kreasi Baru Non-Tradisional

  • Tari Kupu - Kupu
  • Tari Roro Ngigel
  • Tari Eblas
  • Tari Gembira
  • Tari Garuda Nusantara

Merupakan unsur utama dalam seni tari yang meliputi gerak badan dari kepala sampai kaki.

Irama membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak serta tarian terasa lebih hidup.

Merupakan gerak dalam tarian yang harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan.

Merupakan suatu tampilan tarin yang harus dapat menjelaskan karakter tokoh penari yang dibawakan.

  • Lontang
  • Tumpang Tali
  • Sembah
  • Ukeul
  • Semba Kanan / Kiri
  • Capang Kanan / Kiri

  • Adeg - Adeg
  • Geudig
  • Sonteng

Itulah ulasan mengenai Pengertian Ragam Gerak Tari, Macam dan Unsur - Unsurnya. Semoga bermanfaat untuk semua.

Jelaskan tentang ragam gerak tari kreasi baru!

Jawab:

Ragam gerak tari kreasi baru merupakan paduan beberapa gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

Ilustrasi Tari Yapong. Sumber: instagram/liputanpendidikan_bekasi

Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai seni budaya. Salah satunya adalah dalam hal seni tari. Ada banyak tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dengan ragam gerak dan keunikannya masing-masing. Selain tari tradisional, dikenal pula tari kreasi baru yang banyak diajarkan di kegiatan ekstrakurikuler atau pelajaran muatan lokal di sekolah.

Apa itu tari kreasi baru dan apa saja contohnya? Simak dalam penjelasan berikut ini.

Pengertian Tari Kreasi Baru.

Pengertian tari kreasi baru berdasarkan buku Pendidikan Seni Budaya oleh Yoyok RM dan Siswandi (2008: 70-74), adalah jenis tarian hasil kreasi manusia yang tidak terikat aturan tari daerah atau tari kreasi tradisional. Sesuatu yang baru itu dapat terkandung dalam tema, gerakan, kostum tari, atau tata riasnya. Pada dasarnya tari kreasi baru tidak benar-benar meninggalkan unsur tradisionalnya. Suatu tari kreasi baru bisa saja hanya temanya saja yang baru sedangkan unsur kostum masih mengambil unsur tradisional.

Selanjutnya, langkah-langkah menampilkan tari kreasi baru dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Penyusunan tari kreasi baru secara berkelompok.

  2. Latihan menarikan tarian kreasi baru tersebut dengan musik.

  3. Mempersiapkan pementasan tari kreasi.

  4. Menampilkan atau mementaskan tari kreasi baru tersebut.

Menurut buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Arina Restian (2017: 279), tari kreasi baru dibagi menjadi dua macam yati tari kreasi baru non tradisi dan tari kreasi baru pola tradisi.

Tari kreasi baru pola non tradisi adalah tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Tari ini sering disebut tari modern. Sedangkan tari kreasi baru pola tradisi adalah tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya.

Ilustrasi Tari Nguri. Sumber: kamerabudaya.com

Berikut ini adalah contoh-contoh tari kreasi baru dar berbagai daerah di Indonesia.

Tari Nguri berasal dari daerah Sumbawa dan diciptakan oleh H. Mahmud Dea Batekal. Tarian ini menggambarkan keramahan, kelembutan, dan keterbukaan masyarakat Sumbawa.

Tari kupu-kupu berasal dari Bali dan diciptakan oleh I Wayan Beratha. Dalam tarian ini penari menarikan gerakan-gerakan menirukan kupu-kupu.

Tari Yapong diciptakan oleh seniman Bagong Kussudiarjo pada tahun 1977. Tarian ini diciptakan dalam rangka ulang tahun Jakarta yang ke 450.

Itulah penjelasan mengenai tari kreasi baru dan contoh tari kreasi baru dari beberapa daerah di Indonesia. Sama seperti tari tradisional, tari kreasi baru juga memiliki keunikan dan ceritanya masing-masing sehingga sangat menarik untuk dipelajari.(IND)