Jelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan barang tambang

1.indonesia memiliki letak yang sangat strategis dan kekayaan alam yg sangat berlimpah namun sampai saat ini indonesia belum mampu menjadi negara yang … maju.mengapa demikian?2.berikan contoh interaksi sosial: a.interaksi individu dengan individu b.interaksi individu dengan kelompok3.berikan contoh tindakan yg kamu lakukan sebagai makhluk ekonomi dan sebutkan pula tujuan melakukan tindakan itu4.jelaskan hal hal apa saja yg menghambat kreativitas seseorangtolong bantu jawab ya kaaa makasihhhh​

Sebutkan 3 Faktor penarik yang menyebabkan penjajah datang ke Nusantara!

Berikut factor sosial yang memengaruhi keanekaragaman budaya, KECUALI..... A. Keadaan masyarakat B. Tempat tinggal masyarakat C. Tingkat pendidikan D … . Sistem kepercayaan Tapi yang A aku jawab salah jadi B, C,atau d jawaban nya JANGAN ASAL ASAL KAN!!!!!!

prasasti ciaruteun adalah peninggalan sejarah kerajaan......​

Coba identifikasi kalimat mana yang menyatakan permintaan dan yang menyatakan penawaran.

bantu saya itu saja ​

keberagaman suku yang ada di Indonesia harus dimaknai sebagai titik-titik bangsa​

organisasi putra di pimpin oleh​

Nelayan memanfaatkan angin laut untuk...​

tolong jawab ya kak(itu ada yang kepotong tulisannya sifat campuran)​

Jelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan barang tambang

Jelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan barang tambang
Lihat Foto

shutterstock.com/By Kowit Lanchu

Melestarikan kekayaan alam

KOMPAS.com - Sumber daya alam harus dijaga kelestariannya. Karena sudah menjadi tanggung jawab setiap manusia untuk merawat dan melestarikannya.

Menurut Sarintan Efratani Damanik dalam Buku Ajar Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (2018), sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam, digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Penggunaan sumber daya alam hendaknya tidak berlebihan. Karena juga harus memperhatikan faktor lingkungan serta keseimbangan alam.

Pembagian sumber daya alam menurut jenisnya

Mengutip dari buku Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat (2021) karya Nur Zaman, dkk, berdasarkan jenisnya, sumber daya alam bisa dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Sumber daya alam biotik atau hayati

Adalah sumber daya alam yang terdiri atas makhluk hidup, yakni tumbuhan dan hewan. Sumber daya alam ini sering dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti makanan, pakaian, hinga obat-obatan.

Baca juga: Sumber Daya Alam Dataran Tinggi dan Manfaatnya

  • Sumber daya alam abiotik atau non hayati

Adalah sumber daya alam yang terdiri dari makhluk tidak hidup atau benda mati. Berbeda dengan sumber daya alam hayati, jenis sumber daya ini tidak dapat menghasilkan kebutuhan makanan atau pakaian.

Namun, bisa dimanfaatkan untuk memproduksi energi. Contohnya udara, tanah, air, sinar matahari, dan hasil tambang.

Menjaga sumber daya alam 

Kegiatan untuk menjaga sumber daya alam menurut jenisnya, dibagi menjadi: 

Sumber daya alam hayati

Berikut ini lima contoh kegiatan menjaga sumber daya alam hayati:

  1. Menanam pohon
  2. Melestarikan tumbuhan dan hewan langka
  3. Merawat pohon beserta lingkungannya
  4. Tidak menebang pohon sembarangan atau membakar lahan
  5. Merawat hewan yang dimiliki dengan rutin memberi makan dan tempat tinggal yang layak
Sumber daya alam non hayati

Berikut ini lima contoh kegiatan menjaga sumber daya alam non hayati:

  1. Menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi udara
  2. Menghemat air
  3. Tidak mengeksploitasi sumber daya tambang
  4. Tidak membuang sampah atau limbah di sungai dan laut yang dapat menyebabkan pencemaran air
  5. Melakukan kegiatan pertambangan di tempat yang telah ditentukan demi menjaga kesehatan dan kesuburan tanah

Baca juga: Sumber Daya Alam Pantai dan Manfaatnya

Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan pertambangan antara lain, minyak dan gas bumi, bijih mangaan, bijih emas, perak, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, dan granit.

Tahapan kegiatan pertambangan yaitu:

  1. Prospeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan bagian endapan bahan galian atau mineral berharga.
  2. Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.
  3. Eksploitasi adalah suatu kegiatan pertambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.
  4. Sedangkan Pengolahan/pemurnian/pengilangan adalah suatu pekerjaan memurnikan atau meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga, kemudian membuang mineral yang tidak berharga tersebut yang dapat dilakukan dengan cara kimia (BPS, 2004).

Jenis-jenis Hasil Tambang

Emas adalah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs). Berat jenis emas tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan.

Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser. Emas banyak digunakan sebagai perhiasan, investasi, cadangan devisa dan lain-lain. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Perak adalah logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite (AgCl), Polybasite (Ag16 Sb2 S11), Proustite (Ag2 As S3) dan Pyrargyrite (Ag3 Sb S3). Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi rongga-rongga. Kegunaannya adalah untuk perhiasan, cindera mata, logam campuran dan lain-lain. Potensinya selalu berasosiasi dengan logam lainnya seperti emas dan tembaga (Dirjen ESDM, 2007).

Tembaga (Cu) mempunyai sistim kristal kubik, secara fisik berwarna kuning. Apabila tembaga dilihat dengan menggunakan mikroskop maka bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3),

dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2). Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan volkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit nativ.

Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme. Logam tembaga digunakan secara luas pada bidang peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam instalasi listrik rumah, perancangan motor listrik, bidang telekomunikasi, generator, kabel transmisi, komponen kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, saklar, reaktifier transsistor, dan bidang-bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi, seperti untuk pembuatan tabung dan klep di pabrik penyulingan. Meskipun saingan tembaga yakni aluminium dapat digunakan untuk tegangan tinggi pada jaringan transmisi, tetapi tembaga masih memegang peranan penting untuk jaringan bawah tanah dan menguasai pasar kawat berukuran kecil, peralatan sektor yang berhubungan dengan larutan, sektor konstruksi, mesin pertanian, pesawat terbang dan kapal laut, atap, pipa ledeng, pengatur temperatur ruangan, campuran kuningan dengan perunggu, dekorasi rumah, mesin sektor non elektris, dan peralatan mesin. Potensi tembaga yang terbesar dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan (Dirjen ESDM, 2007).

Batubara berasal dari batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan (coalification) memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dalam jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi (Dirjen ESDM, 2007).

Bauksit adalah bahan heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2: 1 – 12%, Fe2O3: 2 – 25%, TiO2 >3%, dan H2O: 14 – 36%. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika. Sifat dari  bijih bauksit yakni pelapukannya sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan

sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu. Potensi dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau Kalimantan (Dirjen ESDM, 2007).

Granit adalah dalah salah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan struktur holokristalin, serta mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15% Al2O3, sedangkan mineral lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit, muskovit, hornblende, dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias warna granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam, hal ini tergantung pada komposisi mineralnya. Granit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi. Bentuk cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill, atau dalam bentuk masa yang besar dan tidak beraturan. Batuan lelehan dari granit disebut rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan mineral yang sama dengan granit tetapi tekstur dan strukturnya berlainan. Granit mempunyai sumber cadangan yang potensial, namun sampai saai ini belum banyak yang ditambang. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan (Dirjen ESDM, 2007).

Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.

Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.

Kegunaan timah banyak sekali terutama untuk solder, cendera mata, bahan baku logam pelapis, dan lain-lain. Potensi Timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun (Dirjen ESDM, 2007).

Nikel digunakan sebagai bahan paduan logam yang banyak digunakan di berbagai sektor logam. Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara, Maluku, dan Papua. Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. (Dirjen ESDM, 2007).

Beberapa cara dalam mengelola bahan tambang secara berkelanjutan :

  1. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu mengingat generasi penerus
  2. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah menjadi bahan baku atau jadi
  3. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan yang baru
  4. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti yang sifatnya dapat diperbaharui

sumber :

http://www.bangazul.com/pengertian-dan-jenis-pertambangan/