Jelaskan dalam bentuk tabel perbedaan warna CMYK dan RGB

Secara umum, dipelajari bahwa ada tiga warna primer yaitu merah, kuning dan biru. Tetapi ketika kita masuk dalam dunia desain grafis yang diketahui jenis warna RYB sebenarnya sangat terbatas dan tidak dapat menciptakan warna lain.

Bukan menjadi masalah yang besar jika hanya menjadi proyek seni di lingkungan sekolah, tetapi sebagai profesional desainer hal itu menjadi hal sangat penting.

Dalam desain grafis ada dua jenis warna yang seringkali digunakan:

  • RGB : Red, Green, Blue
  • CMYK : Cyan, Magenta, Yellow dan Key (atau Black)

Pertanyaannya adalah, apa perbedaan antara RGB dan CMYK, dan mengapa hal itu menjadi penting?

Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai mode warna RGB dan CMYK untuk memahami apa itu artinya dan apa yang dimaksud dan bagaimana mengaplikasikannya kedalam pekerjaan desain.

Memahamai Sistem Warna Additive vs. Subtractive Color

Hal pertama yang harus dimengerti mengenai RGB dan CMYK adalah perbedaan dari warna additive dan subtractive.

  • RGB merupakan warna additive; ketika menambahkan warna dan menggabungkannya akan menghasilkan warna putih.’
  • CMYK merupakan warna substractive; warna putih ada ketika warna lain tidak ada.

Tampilan digital menggunakan warna additive yang terdiri dari 16 juta warna menggunakan warna Red, Green dan Blue dalam bermacam variasi intensitas warna.

Sebaliknya dalam materi berbentuk cetak, menggunakan warna substractive. Cyan, Magenta, Yellow dan Black dalam bentuk dots yang digunakan untuk menciptakan lebih dari 16 ribu warna.

Apakah yang dimaksud dengan RGB?

Disebut RGB karena disaat menambahkan warna bersama sama hasilnya akan terlihat terang hingga mendekati warna putih. Sistem warna additive seperti RGB menjadi standar dalam sebuah materi digital.

Logis untuk diingat bahwa warna additive terbentuk dari cahaya; lebih banyak cahaya yang ditambahkan, semakin terang dan cerah warnanya.

Mode warna additive RGB didasarkan pada cara kerja penglihatan manusia, dimana dalam mata memiliki tiga jenis sel kerucut fotoreseptor: gelombang cahaya merah, hijau dan biru. Untuk kemudian otak mengambil cahaya dari ketiga reseptor tersebut dan menerjemahkan menjadi jutaan warna yang kita lihat.

Mode warna RGB pertama kali digunakan pada tahun 1861 oleh James Clerk Maxwell, seorang ahli fisikan matematik, ketika mencoba membuat foto berwarna. Dia mengambil subjek dari tiga foto yang sama dengan menggunakan filter merah, hijau dan biru dan kemudian cahaya putih terlihat melalui ketiga fotonya yang memproyeksikan gambar berwarna.

Apa itu CMYK?

Sementara dalam sistem warna additive adalah menjadi standar dalam citra digital, sistem warna subtraktif CMYK menjadi standar dalam media cetak.

Hal ini menyebabkan beberapa masalah dengan reproduksi warna yang akurat, karena tampilan digital dapat menghasilkan lebih banyak warna daripada warna tinta atau pewarna cetak.

Di sebagian besar pekerjaan cetak berwarna, dimulai dengan latar belakang putih dan menggunakan tinta Cyan, Magenta, Yellow, dan Hitam untuk memblokir bagian yang berwarna putih dan membuat variasi warna. Dimana mengurangi cahaya dari permukaan aslinya, maka disebut dengan istilah subtraktif.

Secara tradisional, sistem warna subtraktif pertama didasarkan pada mode RYB (Merah, Kuning, Biru) dari pencampuran pigmen warna, yang mana mode warna ini dapat menciptakan banyak warna lain bila digabungkan bersama, model CMY (Cyan — juga disebut sebagai “proses biru”, Magenta – juga disebut sebagai “proses merah”, dan Kuning) bahkan lebih fleksibel. Ketika warna hitam (Key) ditambahkan ke dalam campuran, ribuan warna lain tercipta.

Mode warna CMYK ini pertama kali digunakan dalam pencetakan komersial pada tahun 1906 oleh Eagle Printing Ink Company, meskipun tidak menjadi standar untuk pencetakan 4 warna hingga pertengahan 1950-an.

Kapan sebaiknya Anda menggunakan CMYK atau RGB?

Mode warna mana yang akan digunakan (CMYK atau RGB) bergantung pada karya yang dibuat.

Ketika membuat desain untuk produk digital (desain web, ilustrasi untuk sosial media, desain untuk seluler), gunakan mode warna RGB. Yang mana akurasi antara jenis tampilan digital akan bervariasi, akan terlihat cukup akurat pada tampilan sendiri daripada yang diliat orang lain.

Sebaliknya saat mengerjakan materi cetak menggunakan mode warna CMYK untuk desain. Di sinilah segalanya menjadi sedikit lebih rumit. Printer akan secara otomatis mengonversi file digital RGB ke CMYK sebelum dicetak, tetapi konversi otomatis ini dapat membuat warna yang tampak jauh lebih redup daripada warna yang dilihat di layar.

Untuk membantu mencegah perbedaan drastis saat dicetak, pastikan mode warna pada file diubah ke mode CMYK. Meskipun beberapa warna masih belum 100% sesuai antara tampilan layar dan saat dicetak, setidaknya mendekati.

Permasalahan saat mengonversi RGB ke CMYK

Salah satu permasalahan terbesar yang ditemui sebagai desainer grafis adalah saat mengonversi gambar RGB ke CMYK. seringkali ditemukan bahwa warna tidak direproduksi secara akurat.

Saat membuat materi cetak, pastikan bahwa pekerjaan dalam dokumen yang diatur sedemikian rupa dengan menduplikasi warna CMYK untuk produk akhir yang paling akurat.

Warna RGB dan CMYK

Memahami perbedaan mendasar antara mode warna CMYK dan RGB membuat pekerjaan sebagai desainer grafis lebih efisien dan membantu mencegah kesalahan pada produk hasil akhir — baik itu berupa cetak maupun digital

Sumber : https://dribbble.com/stories/2021/09/22/cmyk-vs-rgb

Photo by : Fatih

RGB dan CMYK

CMYK

Perbedaan Warna CMYK dan RGB

Secara umum, untuk warna CMYK VS RGB ada beberapa perbedaan dan fungsi, yaitu:

  • RGB digunakan untuk warna Monitor sedangkan CMYK digunakan untuk warna printer
  • RGB digunakan untuk desain yang nantinya digunakan atau ditampilkan kedalam media layar monitor Sedangkan CMYK digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan dalam bentuk media cetak.
  • Jika warna RGB semua dicamputkan warna akan berubah menjadi warna terang yaitu warna putih, sedangkan CMYK jika dicampur semua akan menghasilkan warna gelap yaitu warna hitam.

CMYK

· Cyan Magenta Yellow Black (orang awam bilang biru, merah, kuning dan hitam )
· CMYK merupakan warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer
· CMYK lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna CMY di campur semua, akan menghasilkan warna hitam

RGB

· Red Green Blue (merah, hijau, biru)
· RGB merupakan warna-warna primer yang digunakan pada monitor
· Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media layar monitor
· Jika warna RGB di campur semua, akan menghasilkan warna putih