1. Kesenjangan
ekonomi antara Jerman Barat dan Jerman Timur.
1. Pengaruh
program perestroika dan glasnot atau gagasan M.Gorbachev.
2. Adanya
pertemuan Dua Plus Empat ( Jerman Barat dan Jerma Timur, USSR , USA, Inggris,
Prancis) 3 oktober 1990.
B. Proses
Reunifikasi Jerman
1. Di cetuskan oleh Josef Stalin pada tahun 1952.
Ø Negara
Jerman yang satu itu bersifat netral dengan sebuah perbatasan timur yang disebut sebagai Perbatasan Oder-Neisse.
Ø Pasukan Sekutu dipindahkan .
Ø Negara
Jerman bergabung dengan Pakta Warsawa.
3. Pemerintahan
Jerman Barat di bawah Kanselir Konrad Adenauer, menghendaki integrasi lebih
dekat dengan Eropa Barat, dan memintan penyatuan kembali dirundingkan dengan
syarat pemilihan umum seluruh Jerman serta dipantau Dunia Internasional.
5. Penyatuan
kembali Jerman muncul ketika program keterbukaan politik digelindingkan
oleh pemimpin Uni Soviet, Michael Gorbachev, pada tahun 1985.
6. Bulan
Agustus 1989, pemerintahan reformis Hingaria melonggarkan peraturan ketat di
perbatasannya dengan Austria, dan ribuan warga Jerman Timur bisa melarikan diri
ke Barat melalui Hongaria. 7. Demonstrasi menentang rezim Jerman Timur berawal di tanah air sendiri, terutama demonstrasi-demonstrasi di Leipzig. 8. 18 Oktober terjadi perubahan kepemimpinan di Jerman Timur dengan mundurnya Erich Honecher, dan digantikan oleh Egon Krenz, yang kemudian diikuti oleh bubarnya kabinet pemerintahan 9. Pada tanggal 9 November 1989 Tembok Berlin dinyatakan terbuka , sehingga tembok yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur itu dirobohkan. 10. Kemudian muncul gagasan untuk mempersatukan kembali Jerman secara resmi pertama kali muncul pada Pertemuan Ottawa. 11. Upaya ini dimulai dengan penyatuan mata uang Jerman yaitu DM(Deutsche Mark) pada tanggal 1 Juli 1990 12. 30 Agustus 1990 ditandatangani Perjanjian Penayatuan Jerman antara Woelgang Schaeubel dari jerman Barat dengan Guenther Krause. 13. Setelah mengalami perjuangan panjang akhirnya pada tanggal 3 Oktober 1990 kedua Jerman resmi bergabung. C. Dampak Reunifikasi Jerman Ø Bidang Ekonomi : Timbul kesenjangan ekonomi Jerman Barat dan Jerman Timur Ø Bidang Keamanan : Kekhawatiran dunia internasional terhadap bayang-bayang kekuatan Adolf Hilter dengan tentara NAZI
Perkembangan islam pada masa kejayaan PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN A . PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM 1. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYAH Dinasti Umayah berdiri setelah berakhirnya masa ke khalifahan Ali Bin Abitholib. Khalifah pertama dinasti Umayah adalah Muawiyah Bin Abi Sofyan. Wilayah kekuasaan Dinasti Umayah berkembang di sebelah Timur sampai ke Oxus, bagian barat India sampai di Punjab dan Lahore. Di utara, dikuasainya pulau Rhodes,Cretta. Semntara di barat, dinasti ini menguasai seluruh Afrika Utara,Aljazair,Tangiers,dan Spanyol. Kemajuan Islam pada masa ini diantaranya sebagai berikut. a. Ekonomi Pada masa Khalifah Muawiyah, didirikan percetakan uang yang bertuliskan bahasa Arab yang terbuat dari perunggu. Uang ini disempurnakan oleh Khalifah selanjutnya yaitu Abdul Malik bin Marwan. Jenis uang ini sebagai mata uang resmi pemerintahan islam. Mata uang tersebut dari emas (dinar),perak (dirham),dan perunggu (fals/f
kelompok 5 Nama Anggota: 1. Nauval Wahyu (21) 2. Nur Ariska (22) 3. Nurannisa Agistya (23) 4. Nuzilatul Laeli (24) 5. Ristiyani (25) Kelas : XI- IIS 4 “MEMPRODUKSI TEKS CERITA SEJARAH” A. Struktur Paragraf Struktur Teks Informasi I Orientasi - Baden-Powell adalah tokoh pendiri gerakan pramuka - Baden-Powell wafat pada tanggal 08 Januari 1941 - Beliau meninggal di Nyeri, Kenya. II Urutan Peristiwa - Kepanduan masuk ke Indonesia dibawa oleh Bangsa Belanda - Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) artinya Persatuan Pand
Lihat Foto KOMPAS.com - Reunifikasi Jerman adalah peristiwa penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur menjadi satu negara. Reunifikasi Jerman berlangsung pada sekitar tahun 1990. Reunifikasi Jerman diawali dengan peristiwa demonstrasi masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin pada November 1989. Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II mengakibatkan negara ini terbelah menjadi dua negara yaitu, Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian wilayah Jerman diatur dalam perjanjian Postdam pada 2 Agustus 1945. Dalam perjanjian Postdam, Jerman Timur berada di bawah kekuasaan Uni Soviet dan Jerman Barat di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Pembatasan wilayah antara Jerman Barat dan Jerman Timur dilakukan dengan membangun Tembok Berlin yang mulai dibangun pada tahun 1961. Baca juga: Sejarah Kebijakan Apartheid di Afrika Selatan Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, peristiwa Reunifikasi Jerman tidak bisa terlepas dari melemahnya kekuatan politik dan ekonomi Uni Soviet pada pertengahan dekade 1980-an. Berikut faktor-faktor pendorong Reunifikasi Jerman:
Penerapan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan Michael Gorbachev pada tahun 1985 tidak mampu membawa dampak positif bagi Uni Soviet dan negara-negara bawahannya. Hal tersebut berdampak pada munculnya semangat masyarakat Jerman Timur untuk melepaskan diri dari Uni Soviet.
Masyarakat Jerman Timur pada masa pendudukan Uni Soviet mengalami banyak kesulitan dalam segi sosial, ekonomi dan politik. Hal tersebut merupakan disebabkan oleh penerapan kebijakan otoriter Uni Soviet yang membatasi aktivitas masyarakat Jerman Timur. Baca juga: Sejarah Perang Salib III (1189-1192) Jerman Barat yang berada di bawah Amerika Serikat mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam segala bidang. Hal tersebut menimbulkan keinginan masyarakat Jerman Timur untuk melakukan reunifikasi. |