Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Jakarta -

Salah satu sistem penting yang punya peran vital pada tubuh manusia adalah sistem ekskresi. Lalu, apa yang dimaksud sebagai sistem ekskresi dan apa fungsinya, ya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasannya berikut ini, Detikers!

Apa Itu Sistem Ekskresi?

Sistem ekskresi adalah sistem dengan tugas untuk mengolah zat sisa metabolisme dan racun, lalu membuangnya dari dalam tubuh. Sebab, zat-zat sisa dan racun tersebut bisa mengakibatkan masalah kesehatan apabila tidak dibuang dari dalam tubuh.

Pada sistem ekskresi manusia, terdapat sejumlah organ yang bekerja untuk tujuan tersebut. Organ-organ tersebut adalah kulit, paru-paru, hati, dan ginjal. Masing-masing organ memiliki fungsi serta cara kerja yang berbeda-beda untuk menyingkirkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuhmu.

1. Ginjal

Ginjal adalah organ utama pada sistem ekskresi yang berada di rongga perut bagian belakang dan berada pada kedua sisi tulang belakang manusia. Bentuk ginjal mirip seperti kacang merah, dan warnanya merah kecokelatan.

Masing-masing orang mempunyai sepasang ginjal, namun posisi ginjal kanan sedikit lebih rendah dibanding posisi ginjal kiri karena letaknya yang berdekatan dengan organ hati.

Fungsi ginjal adalah untuk menyaring zat sisa yang berasal dari makanan, obat, maupun racun yang ada di dalam darah. Di samping itu, fungsi ginjal juga termasuk untuk mengontrol keseimbangan kadar elektrolit dan cairan dalam tubuh. Apabila tubuh manusia kelebihan mineral atau garam, organ ini akan bekerja untuk membuang kelebihan tersebut.

Ginjal akan mengubah zat sisa metabolisme yang terkumpul menjadi urin atau air seni (kencing). Cairan urin kemudian mengalir melalui ureter ke kandung kemih, lalu dibuang ketika kamu buang air kecil.

2. Kulit

Tahukah kamu kalau terdapat 3-4 juta kelenjar keringat pada kulit manusia? Semua kelenjar tersebut menyebar di seluruh bagian kulit, tapi ada beberapa bagian tubuh dengan jumlah kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan bagian lainnya, Yaitu kaki, wajah, telapak tangan, dan ketiak.

Ada 2 jenis kelenjar keringat, yaitu:

- Kelenjar ekrin, yang terhubung dengan permukaan kulit secara langsung serta menghasilkan keringat yang encer dan tidak berbau.

- Kelenjar apokrin, yang terdapat pada folikel rambut seperti kulit kepala dan ketiak, serta menghasilkan keringat pekat dengan kandungan lemak.

Tubuh menghasilkan keringat untuk mengontrol suhu tubuh serta menjadi pelumas bagi kulit dan rambut. Tapi, kelenjar keringat juga memainkan peran untuk membuang racun melalui keringat yang diproduksi.

3. Paru-paru

Meskipun fungsi utama paru-paru adalah sebagai organ utama sistem pernapasan, organ ini juga berperan dalam sistem ekskresi. Saat proses pernapasan berlangsung dan oksigen telah disalurkan ke seluruh organ dan jaringan, sel-sel akan menghasilkan karbon dioksida yang menjadi zat sisa metabolisme.

Apabila karbon dioksida dibiarkan menumpuk, hal ini dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, karbon dioksida akan dibuang dengan cara dibawa kembali ke paru-paru oleh darah. Kemudian, gas tersebut akan dikeluarkan oleh paru-paru melalui rongga hidung ketika kamu mengembuskan napas, Detikers.

4. Hati

Detikers, apakah kamu tahu kalau organ hati manusia adalah organ berukuran besar? Beratnya bahkan mencapai 1 kg, lho! Organ hati sendiri berada tepat di bawah diafragma, atau di bagian kanan atas rongga perut.

Dalam sistem ekskresi, hati bertugas untuk membuang amonia, yang merupakan zat sisa dari proses penguraian protein. Apabila amonia menumpuk di dalam tubuh, masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan gangguan ginjal dapat terjadi.

Organ hati mengolah amonia agar menjadi urea, yang kemudian dibuang dari tubuh dengan bantuan ginjal, yaitu melalui urin. Di samping amonia, organ hati juga berperan membuang racun maupun zat sisa lain yang ada di dalam darah. Contohnya karena obat-obatan atau konsumsi alkohol berlebihan.

Di samping itu, hati juga bekerja untuk membuang sel-sel darah merah yang telah rusak maupun kelebihan bilirubin. Nah, kelebihan bilirubin ini merupakan penyebab jaundice alias sakit kuning.

(pal/pal)

Untuk bertahan hidup, tubuh manusia memerlukan asupan berbagai zat. Oksigen kita peroleh lewat bernapas melalui paru-paru. Sumber enegri kita peroleh dengan mengonsumsi makanan dan air, yang juga berfungsi untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Tapi, apakah semua makanan atau zat yang masuk ke dalam tubuh dapat kita serap? Tidak juga. Ada zat-zat yang tidak kita perlukan, dan ini akan dikeluarkan lewat organ-organ sistem ekskresi.

Ekskresi sendiri adalah proses penghilangan atau pengeluaran produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Organ-organ ekskresi dalam tubuh kita adalah paru-paru, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida lewat respirasi. Kulit mengeluarkan garam melalui keringat dan ginjal mengeluarkan limbah nitrogen seperti urea, asam urat, dan amonia.

Tapi seperti organ dalam tubuh pada umumnya, organ pada sistem ekskresi juga dapat mengalami gangguan. Penyebabnya bisa berupa infeksi oleh bakteri dan virus, kerja berlebih, atau kekurangan zat tertentu. Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada sistem ekskresi.

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah gangguan yang menyerang salah satu organ terpenting dalam sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone). ADH adalah sejenis hormon yang mengatur proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan jumlah urine meningkat hingga 30 kali lipat.

Batu Ginjal

Gangguan lain yang menyerang ginjal adalah batu ginjal. Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan garam kalsium pada rongga ginjal, saluran ginjal, dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk kristal yang terdiri dari kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat larut.

(Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi)

Biasanya, penyebab batu ginjal adalah konsumsi garam mineral yang berlebih dan kurangnya konsumsi air pada tubuh. Jika tidak ditangani, batu ginjal bisa menimbulkan hidronefosis, yaitu membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar karena tersumbat batu ginjal.

Uretris

Organ lainnya dalam sistem ekskresi adalah ureter, yaitu organ yang menyerupai tabung. Ureter memiliki otot untuk membantu urine disalurkan dari ginjal menuju kandung kemih. Salah satu penyakit yang menyerang ureter adalah uretris. Uretris adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Gejalanya berbeda bagi penderita pria dan wanita. Pada pria, gejala uretris adalah adanya darah pada urine dan air mani. Selain itu terdapat rasa terbakar ketika buang air kecil. Pada wanita, gejalanya adalah sakit perut, nyeri ketika buang air kecil, dan demam.

Pneumonia

Paru-paru termasuk ke dalam organ pada sistem ekskresi karena merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru adalah pneumonia. Pneumonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Pneumonia menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus, yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dipenuhi oleh cairan.

Asma

Asma adalah gangguan pada paru-paru yang mungkin sudah familiar kita dengar. Asma terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Penderitanya menunjukkan gejala sulit bernapas atau sesak. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menurun. Lingkungan dengan udara yang tercemar dapat memicu serangan asma. Penanganan serangan asma adalah dengan memberikan obat-obatan yang berupa suntikan (Hydrocortisone), sirup ventolin (Salbutamol), atau nebulizer (gas Salbutamol) untuk melonggarkan saluran pernapasan.

Sumber: Halosehat

Apa Itu Sistem Ekskresi pada Manusia? – Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini dapat berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik (racun).

Jika tidak dibuang, segala zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Bicara tentang sistem ekskresi, organ-organ apa saja yang sebenarnya berperan dalam proses in? Simak lebih lengkapnya berikut, Grameds:

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

A. Organ Sistem Ekskresi Manusia

1. Ginjal

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

3D Illustration von menschlichen Nieren mit Querschnitt. Sumber: iStock

Ginjal merupakan organ ekskresi pada manusia yang berbentuk seperti kacang. Jumlahnya dua dan terletak di kanan dan kiri tulang belakang, tepatnya di bawah hati dan limpa. Dalam tubuh manusia dewasa, ginjal biasanya memiliki panjang sekitar 11 cm. Berat dan besarnya bervariasi, tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Pada lelaki dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.

Pada wanita dewasa, berat ginjal sekitar 115 – 155 gram. Volume rata-rata ginjal adalah 146 cm3 di kiri dan 134 cm3 di kanan. Ginjal berfungsi melakukan penyaringan terhadap darah didalam tubuh. Disamping itu juga mengatur tingkat keseimbangan air, dan mengatur konsentrasi garam yang ada pada tubuh.

Ginjal menerima darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena renalis. Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung yang membawa urin keluar ke kandung kemih.

Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, termasuk penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi) yang dijelaskan lebih lanjut pada buku Seri Biologi Organ Tubuh Manusia – Ginjal & Kandung Kemih.

Pada tahap Penyaringan atau filtrasi ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah. Kemudian Penyerapan kembali atau reabsorbsi terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal. Disini tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh.

Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder. Pengumpulan atau Augmentasi Dalam tahap ini terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan terakhir dan terjadi di bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin sesungguhnya. Proses Pembentukan Urin:

  • Filtrasi: Proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Akan tetapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
  • Reabsorbsi: Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
  • Augmentasi: Proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

2. Kulit

Kulit adalah lapisan jaringan pelindung paling luar pada manusia, yang terdapat di permukaan tubuh. Sama seperti ginjal, kulit juga memiliki peran dalam sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan zat–zat sisa berupa kelenjar keringat. Fungsi lain dari kulit adalah melindungi tubuh terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan. Kulit terdiri dari 3 macam lapisan, yang masing-masing memiliki fungsi sendiri, diantaranya:

3. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Epidermis. Sumber: kompas.com

Epidermis adalah sebuah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk adalah sebuah sel-sel mati yang mudah mengelupas dan tidak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Sementara lapisan malphigi adalah sebuah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersusun dari sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Di dalam lapisan malphigi terdapat sebuah pigmen yang dapat menentukan warna kulit serta melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

4. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Dermis. Sumber: kompas.com

Dermis adalah sebuah lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis dan terdiri dari beberapa jaringan, termasuk pembuluh kapiler yang bertugas untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit; kelenjar keringat yang bertugas untuk menghasilkan keringat; kelenjar minyak yang akan menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering; pembulu darah untuk mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan; ujung-ujung saraf yang meliputi ujung saraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan rasa sentuhan; dan kantong rambut yang menjadi tempat akar, batang dan kelenjar minyak rambut.

5. Lapisan Bawah Kulit

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Lapisan kulit. Sumber: kompas.com

Lapisan ini terletak di bawah dermis, diantara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis yang dibatasi oleh sel lemak. Dan lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.

Dengan begitu banyaknya komponen pada tubuh manusia, mulai dari otot, pancaindra, otak, jantung, dan berbagai organ lainnya yang masing-masing memiliki fungsinya, buku Ensiklopedia Favoritku: Tubuh Manusia hadir untuk membantu Grameds memahami itu semua!

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

6. Paru-Paru

Ada sepasang paru-paru di dalam tubuh manusia, yakni paru-paru kanan dan kiri. Keduanya terletak di rongga dada, dimana paru-paru kanan biasanya lebih besar, sementara paru-paru kiri yang berdekatan dengan jantung lebih kecil. Pembahasan mendalam terkait berbagai organ tubuh manusia juga dapat Grameds temukan pada buku Ensiklopedia Tubuh Manusia Ed 2 dibawah ini.

Selain menjadi organ dalam sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi), paru-paru juga berperan dalam sistem ekskresi. Fungsinya mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO² (karbon dioksida) dan H2O (uap air).

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Karbondioksida dan uap air ini lalu dilepaskan dan dikeluarkan paru-paru melalui hidung. Sebagai gantinya, oksigen pun diambil. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara sendiri berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan hal itu biasanya dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebut saja jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Sebagai hasil zat sisa metabolisme, CO2 diangkut oleh darah melalui tiga cara, yakni:

  • Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2);
  • Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2)
  • Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).

Di dalam tubuh, fungsi utama paru-paru memang sebagai alat pernapasan, namun karena bagian ini juga mengekskresikan zat sisa metabolisme maka paru- paru juga memiliki peranan dalam sistem ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung. Dari jantung lalu akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat diekskresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

7. Trakea

Trakea merupakan lanjutan saluran nafas dari laring, sebagai perantara antara laring dan bagian paru-paru lain. Trakea juga sebagai batas antara sistem respirasi bagian bawah dan bagian atas. Sistem respirasi bagian atas diantaranya bagian bagian hidung dan laring.

8. Bronkus

Bronkus atau sering disebut sebagai percabangan dari trakea memilikki fungsi untuk mengeluarkan benda asing dan kotoran yang masuk dalam saluran pernapasan. Fungsi ini dilakukan oleh silia yang ada pada dinding bronkus. Bronkus primer adalah percabangan pertama dari trakea, terdiri dari bronkus primer dekstra (bronkus yang mengarah pada paru paru kanan) dan bronkus primer sinistra (bronkus yang mengarah pada paru paru kiri). Selanjutnya percabangan bronkus akan menjadi bronkiolus.

9. Lobus

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Lobus. sumber: kompasiana.com

Pada paru-paru juga terdapat beberapa lobus, diantaranya tiga di bagian kanan dan dua di bagian kiri. Lobus pada paru-paru kanan dipisahkan oleh patahan miring (Oblique fissure) dan patahan lurus (horizontal frissure). Sedangkan paru-paru kiri hanya dipisahkan oleh patahan lurus.

10. Alveolus

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Anatomy of human respiratory system – blood saturating by oxygen. Sumber: iStock

Alveolus atau disebut juga dengan kantung udara yang muncul dari bronkiolus memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran udara.

Berbagai fakta menarik lainnya terkait tubuh manusia juga dapat Grameds temukan melalui buku Ensiklopedia Jelajah Tubuh Manusia.

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

11. Pleura

Pleura merupakan selaput tipis yang menyelebungi paru-paru. Terdiri dari dua jenis, yakni pleura viserali (selaput yang membungkus paru paru) dan pleura parietal (selaput yang melapisi rongga dada). Diantara dua selaput ini terdapat cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru paru dan dinding dada.

12. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga berperan dalam sistem ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.

Organ tubuh manusia sendiri tersusun secara rapi dan harmonis, sehingga proses kerjanya saling mendukung satu sama lain seperti halnya dengan hati dan ginjal yang proses kerjanya dibahas lebih lanjut pada buku Cari Tahu Yuk! Ensiklopedia: Tubuh Manusia.

Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi – karena mengekskresikan getah empedu dan urea, hati memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Menghasilkan getah empedu: Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen, yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu bertugas untuk mengemulsi lemak, sementara zat warna empedu adalah yang membuat feses dan urine, yang dikeluarkan bersamaan dengan getah empedu, kekuningan.
  • Menghasilkan urea dan amonia: Urea dan amonia adalah salah satu hasil perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine. Sementara amonia akan diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan ke dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin berbau menyengat.
  • Merombak sel–sel darah merah yang sudah tua: Hasil perombakan sel darah merah ini disebut globin, zat besi, dan heme. Untuk zat besi dan globin sendiri akan diproses ulang untuk menghasilkan hemoglobin yang baru, yang dapat digunakan oleh tubuh kembali. Sedangkan untuk heme itu sendiri, akan diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang nantinya akan dioksidasi di usus menjadi urobilin yang berguna sebagai zat warna urin dan feses.
  • Mensintesis beberapa zat: Selain sebagai tempat untuk menghasilkan empedu, hati juga berfungsi dalam sintesis zat. Hal ini dikarenakan hati mengeluarkan beberapa enzim yang salah satunya adalah enzim arginase. Enzim ini berfungsi untuk mengubah arginin menjadi urea dan ornifi yang dapat meningkatkan NH3 dan CO2.

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Ensiklopedia mini : Mengenal sistem pencernaan manusia

B. Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Setiap organ pada sistem ekskresi ini punya peran tersendiri untuk membuang sisa metabolisme. Dan setiap organ tersebut punya risiko penyakit yang mengintainya. Lalu apa saja penyakit pada sistem ekskresi?

1. Uremia

Penyakit sistem ekskresi uremia terjadi saat ginjal sudah mengalami kerusakan. Akibatnya, racun atau limbah pada tubuh yang biasanya dikeluarkan ginjal malah berakhir di aliran darah. Penyakit sistem ekskresi uremian ini adalah kondisi yang serius, dan kalau nggak segera diobati maka bisa mengancam jiwa. Uremia juga merupakan tanda tahap terakhir penyakit ginjal kronis.

2. Gagal Ginjal

Gagal ginjal, salah satu penyakit sistem ekspresi ini terjadi saat ginjal kehilangan kemampuan untuk cukup menyaring limbah dari darah.

Ketika kondisinya udah parah banget, upaya penyembuhannya dilakukan melalui cuci darah rutin dan transplantasi ginjal. Berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia lainnya dan penyebabnya dapat juga Grameds baca melalui buku karya Larousse dengan judul Ensiklopedai Cerdas: Tubuh Manusia dibawah ini.

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

3. Batu Ginjal

Batu ginjal muncul sebagai pemadatan mineral dan garam yang mengendap di dalam ginjal. Penyakit saluran ekspresi ini bisa menyebbakn rasa sakit yang parah banget saat ginjal berjaan melewati saluran kemih, meski biasanya nggak menyebabkan kerusakan permanen.

4. Radang Ginjal

yang membentuk unit fungsional terkecil, yang disebut dengan neufron. Saat neufron ini mengalami gangguan kesehatan, maka inilah yang disbeut dengan radan ginjal. Penyakit sistem ekskresi ini akan mempengaruhi kinerja dan fungsi ginjal, dengan gejala yang berebda tergantung pada penyebabnya.

5. Diabetes Insipidus

Di dalam tubuh manusia ada yang disbeut hormin ADH yang berperan dalam proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila jumlahnya berkurang, maka volume urin yang dikeluarkan tubuh bisa meningkat hingga 30 kali lipat.

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Cegah Diabetes Sebelum Terlambat: Sebuah Cara Hidup Sehat

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

6. Uretris

Selain pada ginjal, penyakit sistem ekskresi bisa terjadi pada ureter. Ureter adalh suatu organ berbentuk tabung untuk mengeluarkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Saat ureter ini mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi, penderita akan mengalami rasa sakit saat buang air kecil dan keberadaan darah pada urin.

7. Pneumonia

Pneumonia masuk sebagai salah satu penyakit sistem ekskresi karena fungsi paru-paru sebagai tempat pertukaran karbondioksida dan oksigen. Pnuemonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Akibatnya, oksigen jadi susah masuk karena alvelolus, tempat pertukaran tersebut penuh dengan cairan.

8. Asma

Asma muncul karena ada penyempitan saluran pernapasan di paru-paru. Penderitanya mengalami sesak dan sulit bernapas. Penyakit sistem ekskresi yang menyerang ginjal dan paru-paru membuat tubuh kesulitan mengeluarkan racun dan keseimbangan proses metabolisme. Yang terpenting, jaga kesehatan dengan banyak konsumsi makanan yang bergizi dan cairan yang baik untuk tubuh.

9. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK termasuk sebagai penyakit pada sistem ekskresi karena paru-paru tidak lagi mampu membuang karbondioksida secara normal. Hal ini mengakibatkan Anda seperti kesulitan bernapas. Salah satu bentuk PPOK disebut bronkitis kronis yang ditandai dengan batuk tak kunjung sembuh.

10. Kanker Paru-paru

Penyakit ini bisa tumbuh di bagian manapun pada paru-paru sehingga memengaruhi kerja organ pernapasan tersebut, termasuk dalam membuang karbondioksida ke luar tubuh. Penanganan kanker paru-paru akan sangat tergantung tipe, lokasi, dan penyebarannya.

11. Kutu Air

Kutu air adalah penyakit yang timbul karena keringat pada kulit tidak bisa dikeluarkan dengan baik. Ketika kult terus-terusan lembap, daerah tersebut menjadi tempat terbaik jamur untuk berkembang biak. Kutu air adalah infeksi jamur pada kulit yang mengakibatkan Anda menderita gatal, kulit bersisik, dan rasa seperti terbakar.

12. Jerawat

Jerawat sebetulnya bukan diakibatkan oleh keringat yang dibuang pada ekskresi, namun keringat yang menumpuk akan mengakibatkan munculnya bakteri yang menyebabkan jerawat. Di sisi lain, terlalu sering mengelap keringat juga bisa membuat kulit iritasi.

Sumber: dari berbagai sumber

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Ensiklopedia Cerdas : Tubuh Manusia

Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi
Jelaskan macam macam teknologi sistem ekskresi

Inquiry Dalam Pembelajaran Sistem Gerak Dan Pencernaan Manusia

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistem Ekskresi Manusia

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien