Jelaskan peran guru PENDIDIKAN jasmani adaptif khusus untuk masing-masing siswa kelainan

Jelaskan peran guru PENDIDIKAN jasmani adaptif khusus untuk masing-masing siswa kelainan
Penjas Adatif Khusus Pada Anak Yang Mengalami Kelainan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

       Menurut UU system pendidikan nasional (SPN) no. 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 5 ayat 2 dinyatakan bahwa warga – warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, intelaktual dan atau social berhak memperoleh pendidikan khusus. Dengan kurangnya pendidikan seseorang mengenai pengetahuan, keterampilan ternyata bisa membuat seseorang tersebut akan kesulitan untuk menempatkan diri dan mengekspresikan diri.

          Perkembangan dilukiskan sebagai suatu proses yang dinamis, oleh karena itu jika terjadi ketidak dinamisan perkembangan maka terjadi gangguan perkembangan. Gangguan perkembangan ini sering disebut sebagai kecacatan atau handicap. Kecacatan dapat berupa fisik, cacat mental, cacat motorik, cacat sosial, dan lain sebagainya.               

           Pada dasarnya perkembangan abnormal tidak hanya mencakup gangguan perkembangan saja. Perkembangan abnormal juga berkaitan dengan perkembangan yang lebih cepat atau lebih bagus dari pada rata-rata, misalnya: anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau disebut anak berbakat. Oleh karena itu, dalam penyajian ini perkembangan anak luar biasa, khususnya anak jenius atau berbakat disajikan dalam satu kesatuan  dalam perkembangan      abnormal.
                 Gangguan perkembangan tidaklah terbatas pada kecacatan (handicap), definisi gangguan yang lebih luas menyangkut pola gangguan perilaku yang lain seperti : menyalah gunakan obat, ( drug abause ) pada remaja dan orang dewasa. Gangguan perkembangan yang akan di bicarakan disisni meliputi gangguan fisik dan psikomotorik, gannguan fungsi intelektual dan gangguan yang nampak pada perilaku psikososial dan moral yang dicakup dalam pengertian devisiensi.untuk lebih jelasnya akan di uraikan dalam penjelasan.

1.2  Rumusan Masalah

  1. Apakah diperlukan Penjas adaptif untuk masing – masing kategori jenis kelainan itu ?
  2. Apakah  diperlukan guru Penjas Adaptif khusus untuk masing – masing kategori jenis kelainan itu ?
  3. Bagaimana (persiapan, penyelenggaraan, dan penilaian) dalam penyelenggaraan guru Penjas Adaptif yang professional ?
  4. Lembaga atau perguruan tinggi seperti apa yang relevan  menyelenggarakan guru Penjas Adaptif ?
  5. Susunlah pedoman pengamatan / observasi kebutuhan dan karekteristik (fisik, mental, dan soosial ) sesuai dengan tugas kelompok yang data ini digunakan menyusun program Pembelajaran Penjas Adaptif.

1.3  Tujuan Masalah

1.  Mengetahui perlunya Penjas adaptif untuk masing – masing kategori jenis kelainan itu.

2.  Mengetahui perlunya guru Penjas Adaptif khusus untuk masing – masing kategori jenis kelainan itu.

3.  Mengetahui (persiapan, penyelenggaraan, dan penilaian) dalam penyelenggaraan guru Penjas Adaptif yang professional.

4.  Mengetahui lembaga atau perguruan yang relevan menyelenggarakan guru Penjas Adaptif.

5.  Mengetahui pedoman pengamatan / observasi kebutuhan dan karekteristik (fisik, mental, dan soosial ) pada gangguan cacat fisik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Penjas Adatif Khusus Pada Anak Yang Mengalami Kelainan.

           Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara keseluruhan.Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Tujuan dari penjas adaptif tidak hanya dalam bidang ranah psikomotor, tetapi juga dalam ranak cognitif dan afektif. 

       Hampir semua jenis ketunaan memiliki problim dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.

v     Ciri dari program pengajaran penjas Adaptif

    Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:

  1. Program Pengajaran Penjas adaptif disesuiakan dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan. Misalnya bagi siswa yang memakai korsi roda satu tim dengan yang normal dalam bermain basket, ia akan dapat berpartisipasi dengan sukses dalam kegiatan tersebut bila aturan yang dikenakan kepada siswa yang berkorsi roda dimodifikasi. Demikian dengan kegiatan yang lainnya. Oleh karena itu pendidikan Jasmani adaptif akan dapat membantu dan menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
  2. Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang disandang oleh siswa. Kelainan pada Anak luar Biasa bisa terjadi pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh dan pada mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran pendidikan Jasmani adaptif harus dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi yang memperburuk keadaanya.
  3. Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan jasmani individu. Untuk itu pendidikan Jasmani adaptif mengacu pada suatu program kesegaran jasmani yang progressif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar. Dengan demikian tingkat perkembangan akan dapat mendekati tingkat kemampuan teman sebayanya.

            Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pengajaran penjas  perlu dimodifikasi sesuai dengan kelainan, karakteristi dan kebutuhan pengajarannya. Penyesuaian dan modifikasi dari pengajaran penjas bisa terjadi pada:

  • Modifikasi aturan main dari aktifitas pendidikan jasmani.
  • Modifikasi keterampilan dan tehniknya
  •  Modifikasi tehnik mengajarnya.
  •  Modifikasi lingkungannya termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya.

      Apabila program pendidikan jasmani adaptif dapat mewujudkan hal tersebut di atas. maka pendidikan jasmani adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat membawa siswa berprilaku dan bersikap sebagai subjek bukan sebagai objek di lingkungannya.

v     Tujuan pendidikan jasmani adaptif.

 Tujuan pendidikan Jasmani adaptif sebagai berikut:

  1. Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.
  2. Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
  3. Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olah raga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
  4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
  5. Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian social dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
  6. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan appresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
  7. Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olah raga yang dapat diminatinya sebagai penonton.

2.2 Pentingnya Guru Penjas Adaptif Khusus Pada Anak Yang Mengalami Kelainan.

     Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian rupa baik fisik, mental, sosial maupun kombinasi dari ketiga aspek tersebut, sehingga untuk mencapai potensi yang optimal ia memerlukan Pendidikan luar biasa(PLB).PLB merupakan pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Adapun yang dirancang dalam PLB adalah kelas, program dan layanannya. Sehingga PLB dapat diartikan juga sebagai Spesial kelas, program atau layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Anak luar biasa.

     ABK bisa memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan tingkahlakunya. Semua ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak. Hal ini karena sebagian besar ABK mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar.

      Di satu sisi, Anak luar Biasa harus dapat mandiri, beradaptasi, dan bersaing dengan orang normal, di sisi lain ia tidak secara otomatis dapat melakukan aktivitas gerak. Secara tidak disadari akan berdampak kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan fisik dan keterampilan geraknya. Pendidikan jasmani bagi ABK disamping untuk kesehatan juga harus mengandung pembetulan kelainan fisik.

     Disini sudah terlihat jelas betapa pentingnya guru penjas adaptif pada anak yang mengalami kelainan pada masing – masing jenis kelainan. Agar guru dapat lebih memahamiatau menguasai cara menangani anak . Guru penjas sangat berperan dalam menangani masalah pada anak baik dalam fisiolagis maupun psikologisnya.

Beberapa tugas seorang guru Penjas Adaptif adalah :

  • Ø Mendiagnosis kesulitan yang dialami oleh siswa yang mengalami gangguan pada

masing – masing kelainan.

  • Ø Membantu siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaaan fisiknya atau gerak.
  • Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
  • Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olah raga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
  • Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya
  • Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olah raga yang dapat diminatinya sebagai penonton.
  • Menolong siswa dalam mengembangkan bakatnya.

2.3 Penyelangaraan Guru Penjas Adaptif Yang Profesional Serta Lembaga Atau         Perguruan Tinggi Yang Relevan.

Guru adaptif yang profesional adalah guru yang bisa membantu kesulitan anak didiknya. Sehingga guru harus mempunyai bekal yang cukup banyak apalagi dalam menghadapi anak yang mengalami kelainan, yang bermasalah dengan fisik, mental dan social. Guru harus tahu solusi atau jalan keluar dalam mengatasi masalah pada fisik, mental dan social anak. Jadi sebagai guru bagi anak yang mengalami kelainan harus benar – benar jenius. Pengetahuan yang harus dimiliki oleh guru ini adalah menguasai berbagai macam bidang sepeti kesehatan, psikiater, dan penjas sekalipun.

2.4 Pedoman Pengamatan  / Observasi Pada Anak Yang Mengalami Gangguan Fisik.

         Pedoman yang kita gunakan adalah  dengan menggunakan berbagai macam pertanyaan, yang diberikan kepada anak yang mengalami kelainan, diantaranya :

1.  Olahraga apa saja yang biasa diberikan pada anak yang mengalami gangguan fisik yang dapat membantu anak dalam memfungsikan anggota tubuhnya?

2.  Apakah meraka merasa senang dan puas dengan pendidikan jasmani atau olahraga yang  yang telah diberikan ?

3.  Apa kesulitan yang anak alami pada saat melakukan aktivitas olahraga ?

4.  Hal apa yang terkadang membuat mereka tidak percaya diri dalam menghadapi kakurangannya, dan bagaimana cara menumbuhkan atau meningkatkannya ?

5.  Alat bantu apa yang biasa digunakan oleh anak yang mengalami gangguan fisik untuk  melakukan aktivitas dalam olahraga khususnya ?

6.  Bagaimana cara anak menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan dan mengendalikan diri dalam menghadapi kekurangannya ?

7.  Bagaimana cara membina kesadaran dan tanggung jawab social dalam pengembangan kemampuan penyesuaian diri ?

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pendidikan sangat penting dan dibutuhkan oleh  anak yang mengalami kelainan.terutama penjas adaptif yang bisa membantu siswa baik pada fisiologis maupun psikologisnya. Program pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan kelainan yang dialami oleh masing – masing anak. Sebagai guru kita harus pandai dalam mengatur strategi atau model – model pembelajaran untuk anak yang mengalami gangguan tersebut. Pada penderita gangguan fisik, bukan hanya dalam segi fisik saja yang harus tangani tetapi juga pada mental dan sosialnya

3.2   Saran

Kita harus memperlakukan mereka sebagai individu yang berharga dengan bakat-bakat yang dihargai, dengan keunikan perasaan yang dapat diekspresikan, dengan kebutuhan-kebutuhan pribadi yang patut dipenuhi, dan dengan perasaan frustasi yang dapat diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

http:// www. Ditplb.or.ic

Arma Abdoellah, Prof.,M.sc., (1996): Pendidikan Jasmani Adaptif, Ditjen Dikti,          Depdikbud, Jakarta

Bucher, C.A., (1985): Foundations of physical Education and Sport, St.LOUIS:       The CV. Mosby Company.