Senin, 2 Agustus 2021 | 12:00 WIB Membandingkan 2 Negara ASEAN dalam Diagram Venn dan Potensi Ekonominya GridKids.id - Pada buku tematik kelas 6 tema 1, kita akan membandingkan 2 negara ASEAN dalam diagram venn dan potensi ekonominya. ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations adalah perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Tujuannya untuk perdamaian dan kesejahteraan masyarakat antar negara. Baca Juga: Selain Indonesia, Ini 5 Negara ASEAN Lainnya yang Berbentuk Pemerintahan Republik ASEAN terdiri dari 10 negara, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Setiap negara punya potensi ekonomi masing-masing. Nah, inilah potensi-potensi ekonomi tersebut dan cara membandingkannya dalam diagram venn.
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SIARAN PERS Singapura Merupakan Salah Satu Negara Mitra Ekonomi Utama Indonesia Jakarta, 13 Juli 2021 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja selama 2 hari ke Singapura mulai 13 Juli hingga 14 Juli 2021. Dalam kunjungan kerja ini Menko Airlangga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Wakil Perdana Menteri Singapura yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kebijakan Ekonomi Heng Swee Keat, Menteri Senior dan Menteri Koordinator Bidang Sosial Tharman Shanmugaratnam, Menteri Luar Negeri Dr Vivian Balakrishnan, serta Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kedua Dalam Negeri, dan Menteri yang bertanggung jawab atas Smart Nation dan Cybersecurity Josephine Teo. Menko Airlangga juga dijadwalkan akan memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Enam Kelompok Kerja Bilateral Singapura – Indonesia bersama Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong. Fokus pembahasan dalam pertemuan ini adalah terkait perkembangan kerjasama bilateral di bidang ekonomi antara kedua negara terkait investasi, transportasi, pariwisata, pembangunan Kawasan Batam-Bintan-Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya, tenaga kerja dan agribisnis. Sejumlah isu bilateral penting dibahas dalam rangkaian pertemuan bilateral tersebut antara lain perkembangan hubungan bilateral khususnya di bidang investasi dan perdagangan, persiapan Leaders’ Retreat kedua negara, persiapan Presidensi G20 tahun 2022, keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 dan perkembangan penanganan ekonomi di masa pandemi. Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan bantuan medis dari Singapura untuk penanganan kasus Covid-19 yang meningkat beberapa minggu terakhir. Seperti diketahui, Singapura mengirimkan bantuan ventilator dan oksigen ke Indonesia. Singapura merupakan salah satu partner ekonomi utama bagi Indonesia di bidang investasi dan perdagangan. Pada kuartal pertama tahun ini, penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) dari Singapura mencapai USD 2,6 Miliar yang tersebar pada lebih dari 3.634 proyek. Nilai perdagangan antar kedua negara tercatat sebesar USD 20,47 Milar di tahun 2020 dan mencapai USD 10,97 Miliar dari awal tahun 2021 hingga Mei tahun ini. “Nilai investasi ini menjadikan Singapura sebagai salah satu negara investor utama Indonesia dan ini menunjukkan kerjasama erat yang telah terjalin sangat baik antara kedua negara,” ujar Menko Airlangga. Pada bulan Maret tahun ini, Menko Airlangga juga sudah meresmikan Nongsa Digital Town, perluasan dari Nongsa Digital Park yang merupakan hasil kerjasama pemerintah dan swasta antara Indonesia dan Singapura. Nongsa Digital Town menandakan tahapan awal bagi pengembangan ekosistem industri digital di Batam dan akan menjadi batu loncatan untuk mempercepat kolaborasi serupa di industri digital antar kedua negara. Selain itu, Menko Airlangga juga dijadwalkan untuk menghadiri peresmian konferensi Asia Tech x Singapore (ATxSG) yang diselenggarakan oleh Infocomm Media Development Authority (IMDA) pada 13 Juli 2021. Acara ATx Summit dengan tema ‘’Redefining Tech for a Better Future” tersebut dibuka oleh Deputi Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Keat serta dihadiri oleh peserta dari berbagai negara dan kawasan secara virtual. Dalam konferensi ini, Menko Airlangga akan menyampaikan pemaparan terkait kerjasama internasional yang dapat dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi berdasarkan revolusi digital dan inovasi teknologi. Pembahasan akan difokuskan bagaimana pemerintah dapat bekerjasama dengan menggunakan teknologi dalam upaya meraih ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Kerjasama internasional diperlukan setelah seluruh negara di dunia berjibaku menyelesaikan penanganan Covid-19 dan berupaya memulihkan ekonomi tidak hanya di negara masing-masing, namun juga pemulihan ekonomi secara global. Menko Airlangga juga menyampaikan inisiatif Pemerintah Indonesia dan program-program yang ingin didorong Indonesia dalam presidensi G20 pada tahun 2022. Meski saat ini, tingkat penetrasi jaringan internet di Indonesia yang belum merata masih menjadi tantangan, Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan jaringan internet ke seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan pelaku bisnis digital untuk memberikan akses seluas mungkin sehingga para pelaku UMKM dapat terintegrasi ke platform digital untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang semakin kuat. “Upaya pemulihan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kemitraan kuat antar negara pada tingkat bilateral, regional, dan global. Perkembangan teknologi digital akan berperan signifikan untuk menggerakkan ekonomi mulai dari sektor e-commerce hingga fintech,” ujar Menko Airlangga. *** Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Website: www.ekon.go.id Twitter, Instagram, Facebook, & Youtube: @PerekonomianRI Email: LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia
Penulis: Yuda Prinada View non-AMP version at tirto.id tirto.id - Apa saja persamaan dan perbedaan negara-negara ASEAN? Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau dalam bahasa Indonesia Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah organisasi beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.Terbentuk pada 8 Agustus 1967, ASEAN memiliki anggota dengan jumlah 10, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Pendirian organisasi ini dipelopori oleh lima negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Merujuk laman Setnas ASEAN-Indonesia, pembentukan ASEAN ditandai dengan kesepakatan wakil dari 5 negara tersebut untuk menandatangani Deklarasi Bangkok. Tokoh-tokoh "bapak pendiri" ASEAN yang menandatangani deklarasi Bangkok merupakan Menteri Luar Negeri dari 5 negara pelopor, yakni sebagai berikut: I ndonesia: Adam MalikThailand: Thanat Khoman Filipina: Narciso Ramos Malaysia: Tun Abdul Razak Singapura: S. Rajaratnam. Berawal dari lima negara, jumlah anggota negara yang tergabung dalam organisasi ASEAN terus bertambah. Selain Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura, 5 negara Asia Tenggara lainnya kemudian turut bergabung menjadi anggota ASEAN. Kelimanya adalah Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja. Belakangan Timor Leste juga mengajukan diri untuk jadi anggota ASEAN. Akan tetapi, sejak tahun 2011 hingga 2021, Timor Leste belum diputuskan menjadi anggota resmi ASEAN. Berdasarkan catatan Peavey Marisha dalam Serumpun ASEAN (2020:6) pada awalnya, pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh persamaan yang dirasakan dan dimiliki oleh beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Persamaan tersebut meliputi letak geografis, budaya, nasib pernah dijajah, dan kepentingan (menyejahterakan masyarakatnya). Oleh karena itu, lima negara pendiri ASEAN pun mencantumkan tujuan pembentukan organisasi tersebut dalam Piagam Bangkok. Terlepas dari latar belakangnya, ternyata terdapat juga beberapa persamaan dan perbedaan di masing-masing negara anggota ASEAN, meliputi bentuk pemerintahan dan perekonomian. Persamaan dan Perbedaan Negara ASEAN di Bentuk PemerintahanMelansir catatan Mulyatsyah dalam Modul Pembelajaran (2020:18-19), negara anggota ASEAN memiliki persamaan di mana pemerintahan republik digunakan untuk menjalankan kegiatan bernegaranya masing-masing. Akan tetapi, bentuk tersebut tidak benar-benar mirip. Dengan kata lain, terdapat beberapa bentuk pemerintahan lain serta bentuk republik yang sudah diakulturasikan dengan keadaan masing-masing negara. Berikut ini beberapa bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh negara-negara di ASEAN. Indonesia
Infografik SC Negara Negara ASEAN. tirto.id/Fuad Persamaan dan Perbedaan Berdasarkan Perekonomian Sebagai perkumpulan negara masuk ke dalam suatu geografis, ASEAN didominasi oleh negara-negara berkembang, kecuali Singapura (termasuk kategori negara maju). Dari beberapa negara berkembang tersebut, perekonomian sama-sama lebih ditekankan pada pemanfaatan hasil alam. Namun, pembagian perbedaan perekonomian negara-negara ASEAN juga dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya, mulai dari pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri, dan kerajinan. 1. Kegiatan pertanian Wilayah Asia Tenggara sudah tercatat memiliki tanah yang subur untuk melakukan pertanian. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk di Asia Tenggara bekerja di bidang tersebut, terkecuali Malaysia yang hanya berjumlah kurang dari 40 persen, Brunei Darussalam serta Singapura yang hanya kurang dari 10 persen. 2. Perikanan Dalam bidang ini, perekonomian dijalankan melalui dua cara, yakni perikanan laut (di laut bebas) dan darat (di sungai, danau, kolam, dan sawah). Negara-negara yang melakukan sektor ekonomi perikanan darat salah satunya kamboja. 3. Pertambangan Sektor perekonomian negara-negara ASEAN juga ditekankan pada pertambangan. Klasifikasi atau perbedaannya dilihat dari hasil tambang yang diperoleh masing-masing negara. Berikut ini daftar hasil tambang tersebut:
Di Asia Tenggara yang merupakan kawasan tropis pohon-pohon dapat tumbuh dan dimanfaat sebagai pasokan kebutuhan dunia luar wilayahnya. Dari pohon dan hasil olahannya itu masyarakat Asia Tenggara bisa memperoleh keuntungan. 5. Kegiatan Industri Sektor perekonomian terakhir yang ada di Asia Tenggara adalah industri. Dari industri ini, masyarakat ASEAN dapat menghasilkan berbagai barang olahan dan tentunya dari barang tersebut mereka memperoleh keuntungan. Salah satu contoh industri dilakukan oleh Thailand, di mana mereka membuat kerajinan payung untuk dijual ke wisatawan (turis).
Baca juga: Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada Penulis: Yuda Prinada Editor: Yulaika Ramadhani Kontributor: Yuda Prinada |