Jelaskan propaganda yang dilakukan Daulah Abbasiyah dalam menjatuhkan Daulah Umayyah

Cerita pengalamanmu tentang menghemat energi dirumahmu

jaran Bahasa S id SMP/MTs di Kota VII Semester Ganjil​

Apa saja hero ml maksman

Delegasi diplomasi indonesia yang datang ke mesir untuk memperoleh dukungan kedaulatan dipimpin oleh

kepribadian dwight d. eseinhower

Hadi takririah merupakan hadits yang bersumber dari brainly

Hajar aswad merupakan batu hitam yang menempel di dinding ka'bah apa kaitan batu tersebut dengan misi nabi muhammad sebagai pembawa kedamaian? please … kk tolong bantu jawab ya, soal dadakan nih ​

Hadis takririah merupakan hadis yang bersumber dari brainly

Jelaskan aliran al-albaidah dan sebutkan paham pahamnya

Jelaskan hubungan nilai / arti bhineka tunggal ika dengan asal usul keberadaan manusia indonesia ?

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Sejarah merupakan sarana untuk mawas diri dan introspeksi diri bagi yang mempelajarinya.Sebagai rahmat bagi seluruh alam.Oleh sebab itu, mengambarkan kembali sejarah Islam beserta kebudayaannya yang pernah dibangun pada masa lalu.Untuk menyikapi hal tersebut maka dibentuklah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang khusus mempelajari sejarah-sejarah Islam dari mulai awal penyebaran Islam hingga sampai puncak perkembangannya. Dengan mempelajarinya, diharapkan dapat mengambil hikmah sehingga menjadi generasiislamyang berkualitas untuk membangun kejayaan Islam di masa yang akan datang.

Ketentraman dan stabilitas negara memberi kesempatan kepada kepada gerakan Bani Abbasiyah untuk menyusun dan merencanakan kegiatannya secara diam-diam di al-Humayyah. Salah satu propagandis yang terkenal dari gerakan Bani Abbas ini adalah Abu Muslim al-Khurasani.

B. Rumusan maslah

·         Bagaimana  Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah.

·         Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban pada Dinasti Abbasiyah

·         Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Abbasiyyah

·         Adakah Ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa ini dan yang akan datang

·         Bgaimana meneladaniketekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah

                                                        BAB II

Pembahasan

A. Menceritakan Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah.

Kekhalifaan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari Dinasti Umayyah, di mana pendirinya Abu Abbas al-Saffah bin Muhammad al-Abbasi. Kekuasaanya menggantikan dinasti umayyah dimulai dari persiapan yang matang oleh keturunan Abbas. Adapun usahanya melalui 2 tahap yaitu gerakan secara sembunyi-sembunyi dalam bentuk gerakan propaganda dan gerakan secara terang-terangan dalam bentuk peperangan untuk menumbangkan dinasti umayyah.

1.      Gerakan secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh yang menggagas gerakan ini adalah Ali bin Abdullah bin Abbas yang menentukan gerakan propaganda dengan atas nama orang yang terpilih dari keluarga Nabi Muhammad SAW. Gerakan propaganda ini dalam bentuk kampanye yang meminta dukungan masyarakat agar membantu keluarga Nabi Muhammad SAW untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada kelurga Bani Hasyim. Gerakan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga disebut juga gerakan bawah tanah. Pencetusnya adalah Ali bin Abdullah bin Abbas. Dia kemudian digantikan oleh anaknya Muhammad Ali. Dalam gerakannya mereka mengirim para dai ke penjuru wilayah islam dengan menyamar sebagai pedagang atau jama’ah haji.

Gerakan ini muncul ketika Umar bin Abdul Aziz berkuasa (717-720) dan memimpin dengan adil. Ketentraman dan stabilitas negara memberi kesempatan kepada kepada gerakan Bani Abbasiyah untuk menyusun dan merencanakan kegiatannya secara diam-diam di al-Humayyah. Salah satu propagandis yang terkenal dari gerakan Bani Abbas ini adalah Abu Muslim al-Khurasani.

Dalam propagandanya Bani Abbas menerapkan strategi  yang matang antara lain:

a)      Dalam gerakan propagandanya tidak menonjolkan nama bani Abbas, tetapi menggunakan nama ganti Hasyim . hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perpecahan antar mereka dengan kelompok Syiah. Strategi ini berhasil memadukan kekuatan bani Abbas dan kelompok Syiah.

b)      Mengirimkan 12 orang propagandis terkenal yang tersebar di berbagai daerah, seperti: Khurasan,Kufah,Irak,Mekkah, dan beberapa tempat strategi lainnya dengan membawa isu keadilan.

c)      Menerapkan politik bersahabat artinya gerakan bani Abbas tidak menunjukkan sikap permusuhan  dengan Dinasti Umayyah.

d)     Menetapakn wilayah Khurasan sebagai pusat kegiatan politik gerakan bani Abbas yang dipimpin oleh Abu Muslim al-Khurasan.

2.   Gerakan secara terang-terangan.

Keberhasilan gerakan propaganda bani Abbas mencari dukungan dari umat islam berhasil menarik dukungan dari kelompok-kelompok yang selam ini dirugikan oleh Dinasti Umayyah. Pada masa Khalifah Marwan II , sebab-sebab yang melemahkan Dinasti Umyyah sulit dipecahkan. Maka, sekitar awal abad ke-8 (720 M) gerakan bani Abbas berusaha mengkonsolidasi kelompok-kelompok yang kecewa terhadap Dinasti Umayyah atas nama Bani Hasyim dalam sebuah gerakan perlawanan secara fisik (peperangan) untuk meruntuhkan Dinasti Umayyah. Kelompok –kelompok itu adalah :

a)      Kelompok muslim non-Arab(Mawali)

b)      Kelompok Khawarij dan Syi’ah

c)      Kelompok muslim Arab di Mekkah

d)     Kelompok Muslim yang saleh

Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang dikoordinasi oleh Muhammad bin Ali keturunan Abbas. Muhammad meninggal pada tahun 743 M dan digantikan oleh anaknya, Ibrahim al-Imam.Ia menunjuk seorang tokoh khurasan sebagai panglima perangnya, yaitu Abu Muslim al- Khurasani. Ibrahim al-Imam mendorong Abu Muslim al-Khurasani untuk merebut Khurasan dan menyingkirkan orang-orang arab yang mendukung  Dinasti Umayyah pada tahun 747 M. rencana ini diketahui oleh penguasa Dinasti Umayyah. Ibrahim al-Imam ditangkap dan dihukum mati oleh khalifah Marwan II.

Kepemimpinan gerakan dakwa bani Abbasiyah kemudian dipegang oleh saudaranya, Abdullah bin Muhammad. Dan ia tetap member kepercayaan kepada Abu Muslim al-Khurasani untuk menjadi panglima.

Abu Muslim al- Khurasani segera mulai gerakannya. Dengan pandainya, ia memanfaatkan pertentangan antara suku arab Qaisy dan suku arab Yamani yang sudah berlangsung sejak zaman khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pada masa itu orang-orang Yaman mendapat kedudukan yang baik di Khurasan.Hal ini disebabkan Gubernur Yaman berasal dari Arab Yaman yaitu, As’ad al-Qasri.Sementara itu orang Qaisy disisihkan dari pemerintahan sehingga mereka tidak menyukai orang Yaman. Dan sebaliknya ketika gubernur Khurasan dijabat oleh orang-orang arab Qaisy ,maka orang-orang Yaman disingkirkan.

Pada waktu itu Abu Muslim al-Khurasan memulai pergerakannya, Gubernur Khurasan dijabat oleh Nasr bin Sayyar bersal dari suku arab Qaisy. Dengan siasat adu domba, gubernur Nasr-bin Sayyarberhasil dikalahkan. Dengan bantuan orang-orang Yaman pula, Abu Muslim berhasil  menduduki kota Merv dan Nisabur.

Sementara itu,tentara Bani Abbasiyah yang dipimpin seorang jendral yang bernama Kahtaba maju disebelah Barat dan didampingi oleh Khalid bin Bermak, mereka menyebrangi sungai Eufrat dan sampai di medan Karbala. Pertempuran dahsyatnya pun berkobar.Gubernur pertempuran. Komando diambil alih oleh Hasan bin Kahbata. Tentara Dinasti Abbasiyah akhrnya berhasil menguasai kufah.

Di bagian Timur, tentara Abbasiyah terus bergerak maju. Pada tahun 749 M,putra khalifah Marwan dikalahkan Abu Ayyun. Khalifah Marwan II akhirnya memimpin langsung usaha terakhir untuk mempertahankan dinastinya.Ia menyerahkan 120.000 tentaranya dan menyeberangi Sungai Tigris serta maju menuju ke Zab Hulu atau Zab Besar. Tentara Dinasti Umayyah berhasil dikalahkan.Marwan diburu dari satu tempat ke tempat lainnya.dan Akhirnya Ia ditemukan di Mesir dan dibunuh di sana. Abu Abbas as-Saffah kemudian dibaiat sebagai khalifah di Masjid Kuffah pada tahun 750 M. Terbunuhnya kholifah terakhir dinasti Umayyah ini menandai era baru dalam sejarah perjalanan pemerintahan islam dengan perpindahan kekuasaan dari Dinasti Umayyah ke Dinasti Abbasiyyah.

B. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban pada Dinasti Abbasiyah.

Pada masa Dinasti Abbasiyah lebih mementingkan pembinaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan daripada perluasan wilayah. Dengan meluasnya islam pada zaman Daulah Abbasiyyah mengakibatkan timbulnya bermacam-macam corak kebudayaan yang berasal dari beberapa bangsa. Hal ini disebabkan:

a)      Terjadinya asimilasi antara warga Negara dari berbagai unsur bangsa yang majemuk (plural).

b)      Pergaulan yang intim& perkawinan campuran antar berbagai unsur bangsa yang berbeda.

c)      Berbagai bangsa memeluk agama islam.

d)     Meningkatkan kemajuan yang menumbuhkan ilmu pengetahuan luas.

Pada masa itu, Bagdad dan Andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan. Bangsa-bangsa non Arab yang telah masuk dalam wilayah islam menggunakan bahasa Arab dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari.

Peradaban islam bahkan juga berpengaruh atas bangsa-bangsa di luar kekuasaan islam, lebih lanjut lagi beberapa bangsa yang teradabkan itu banyak yang sudah lupa akan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri.

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan al-Ma’mun , peradaban islam mencapai masa keemasan. Kota Bagdhad menjadi kota internasional serta pusat ilmu pengetahuan.

Perkembangan kebudayaan Dinasti Abbasiyyah juga ditunjukkan oleh peninggalan-peninggalan bersejarah yang menunjukan betapa tingginya umat islam pada saat itu,seperti istana,msjid dan bangunan lainnya. Kemajuan kebudayaan yang pernah dicapai oleh pemerintahan islam pada masa Dinasti Abbasiyyah tidak ada tandingannya di kala itu. Pada masa itu kemajuan peradaban dan kebudayaan mencapai masa keemasan,kejayaan,dan kegemilangan. Masa keemasan ini mencapai puncaknya terutama pada masa kekuasaan Bani Abbas periode pertama.

C. Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban islam pada masa Dinasti Abbasiyyah.

Umar Khayam adalah seorang penyair besar yang lahir di Naisabur,Khurasan. Ia merupakan seorang ilmuan di bidang Matematika,astronomi dan filsafat,. Sebagai seorang sastrawan, Umar Khayam termasyhur dengan rubai’at-nya Rubai’at adalah sajak yang terdiri dari dua baris. Sebagai seorang sufi Umar Khayam banyak memberikan kritikan dan koreksi terhadap para ilmuan dalam syair-syair Rubai’atnya.

Ilmuan lainnya adalah Az-Zamakhhasyari, salah satu pakar ilmu bahasa dan kesusastraan Arab. Karyanya antara lain tentang Nahwu, Balagha,dan Arud. Beberapa karya tulisnya adalah Asas al-Balagha(asa balago),Al-Mufradwa al-Mu’allaf fi an-Nahwi(Satu Kesatuan Sifat Dalam Ilmu Tata Bahasa) dan Al-Mustaqim fi amsal al-Arab(Peribahasa dalam Bahasa Arab)

Ibnu sina(Aviciena) ,bernama lengkap Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Ia lahir pada tahun 980 M di Asfshana,suatu tempat di Bukhara. Di Bukhara ia belajar filsafat kedokteran dan ilmu-ilmu agam lainnya. Jadi kemampuannya dalam bidang filsafat dan kedokteran tidak perlu diragukan lagi karena  kedua-duanya sama kuatnya. Dalam bidang kedokteran Ia mempersembahkan Al Qanun fit-Thibb-nya,dimana ilmu kedokteran modern mendapat pelajaran,sebab kaitab ini selain lengkap disusun secara sistematis. Di bidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para  filosof  di masanya. Karya Ibnu Sina yang ternama dalam filsafat adalah As-Shifa,An-Najat dan Al Isyarat. Waktunya dihabiskan untuk urusan Negara dan menulis,sehingga ia mempunyai sakit maag yang tidak bias diobati. Di usia 58 tahun(428 H/1037)Ibnu Sina meninggal dikuburkan di Hamazan.

Al kindi adalah filusuf besar pertama islam. Ia lahir pada tahun 801 M. pada masa Kholifah Dinasti Abbasiyyah, ia diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan. Ia lahir di Kuffah dan nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’adi bin Qais al kindi. Karya-karya al-Kindi berjumlah lebih 270 buah.Karya tersebut tersebut kebanyakan risalah-risalah pendek.

Al farabi lahir di Farab pada tahun 870 M dan wafat di Aleppo(Syuriah) pada tahun 950 M. nama lengkapnya Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bul Uzlag al-Farabi. Dua karya termashur adalah al-Jam’u Baina Ra’yi al Hakimaini(mempertemukan dua pendapat Filsuf,Ploato, dan Aristoteles) dan Uyun al-Masail (Pokok-Pokok Persoalan)

Ar –Razi adalah seorang dokter dan filsuf besar pada zamannya. Ia lahir di Ray pada tahun 865 M dan wafat pada tahun 932 M. karya tulisnya yang terbesar adalah al-Hawi, sebuah ensiklopedi Kedokteran yang berjumlah 20 jilid, dan buku karyanya yang lain adalah fi al-judari wa al-Hasbat buku ini membahas penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan dalam bahasa latin.

Ibnu Maskawih lahir pada tahun 941 M dan meninggal pada tahun 1030M.nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Yaqkub bin Maskawih.ibnu Maskawih terkenal sebagai ahli sejarah dan filsafat. Selain itu juga seorang moralitas, penyair,serta ahli ilmu kimia. Beberapa karya tulisnya yang sampai kini ada antara lain:

·         Al-Fauz al Akbar(Kemenangan besar)

·         Al-Fauz al Asgar(kemenangan kecil)

·         Tajarib al-Umam(Penagalaman bangsa-bangsa)

·         Uns al-Farid(kesenangan yang tiada tara)

·         Tartib aa-sa’adah(Akhlaj dan politik)

·         As-Siyas(aturan hidup)

·         Jawidan Khirad(Ungkapan bijak)

·         Tahzib al-Akhlak(pembinaan akhlaq)

Al ghazali lahir di kota Gazala nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Tusi al-Gazali. Ia lahir pada tahun 1058 M dan meninggal pada tahun 1111 M. al- Gazali adalah seorang pemikir ,teolog,filsuf,dan sufi termashur yang terkenal sepanjang sejarah islam. Di antara bukunya yang terkenal adalah:

·         Maqasid al-Falasifah(tujuan para filsuf)

·         Tahafut al-Falasifah(kekacauan para Fiulsuf)

·         Ihya’ Ulumuddin(menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama)

·         Al-munqis min ad-Dalal(penyelamat kesehatan)

Jabir bin Hayyan dikenal sebagai seorang ahli kimia islam yang termasyhur. Ia lahir di Tus pada tahun 721 M dan meninggal pada tahun 851 M di Kuffah. Selain ilmu kimia ,Jabir bin Hayyan juga menulis tentang logika,matematika,kedikteran,dan fisika. Karyanya hampir 80 buah dan banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin. Di antara karyanya adalah At-Tajmi dan az-Zi big asy-Syarqiy.

D. Mengambil Ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban islam pada masa ini dan yang akan datang.

Mengamati sejarah umat islam masa lalu yang tidak menguntungkan, sudah saatnya kita segera menyikapi dan menentukan sikap untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik. Kalau tidak segera diambil langkah-langkah kongkret sistematik dan istiqomah, maka besar kemungkinan generasi depan akan lebih parah tragisnya apabila mereka kehilangan peradaban islam, baik secara fisik maupun maknanya.

E.  Meneladaniketekunan dan kegigihan Bani Abbasiyah

Hal yang tidak ternilai  harganya yang dapat diambil dari sejarah perkembangan islam pada masa bani Abbasiyyah, antara lain sebagai berikut:

Ø  Harus menjadi contoh bagi umat islam guna dijadikan cermin untuk meraih kemajuan islam pada masa yang akan datang.

Ø  Memberi motifasi kepada kaum muslimin pada masa lampau umat islam pernah merebut keunggulan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,yang sekarang harus di rebut kembali

Ø  Menyadarkan umat islam dari ketertinggalannya dan mencari penyebab kehilangan mutiara yang hilang itu (kemajuan ilmu pengetahuan)

BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

            Kekhalifaan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari Dinasti Umayyah, di mana pendirinya Abu Abbas al-Saffah bin Muhammad al-Abbasi. Kekuasaanya menggantikan dinasti umayyah dimulai dari persiapan yang matang oleh keturunan Abbas.

            Pada masa Dinasti Abbasiyah lebih mementingkan pembinaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan daripada perluasan wilayah. Dengan meluasnya islam pada zaman Daulah Abbasiyyah mengakibatkan timbulnya bermacam-macam corak kebudayaan yang berasal dari beberapa bangsa

Ilmuan lainnya adalah Az-Zamakhhasyari, salah satu pakar ilmu bahasa dan kesusastraan Arab. Ibnu sina(Aviciena) ,bernama lengkap Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Ia lahir pada tahun 980 M di Asfshana,suatu tempat di Bukhara. Al kindi adalah filusuf besar pertama islam. Ia lahir pada tahun 801 M. pada masa Kholifah Dinasti AbbasiyyahGazali adalah seorang pemikir ,teolog,filsuf,dan sufi termashur yang terkenal sepanjang sejarah islam. Ar –Razi adalah seorang dokter dan filsuf besar pada zamannya dan masih bayak lagi.

Kalau tidak segera diambil langkah-langkah kongkret sistematik dan istiqomah, maka besar kemungkinan generasi depan akan lebih parah tragisnya

apabila mereka kehilangan peradaban islam.

itu (kemajuan ilmu pengetahuan)

Harus menjadi contoh bagi umat islam guna dijadikan cermin untuk meraih kemajuan islam pada masa yang akan datang. Memberi motifasi kepada kaum muslimin pada masa lampau umat islam pernah merebut keunggulan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,yang sekarang harus di rebut kembali. Menyadarkan umat islam dari ketertinggalannya dan mencari penyebab kehilangan mutiara yang hilang


Page 2