Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia


Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia

Robbieslayyzz @Robbieslayyzz

May 2019 1 13 Report

Tujuan dibentuknya koridor ekonomi Indonesia


Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia

bella1517 1. Untuk meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara
2. Untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu negara
3.Untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
4. Menekan tingkat pengangguran

10 votes Thanks 15

More Questions From This User See All


Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia

Robbieslayyzz May 2019 | 0 Replies

Alasan utama keterlibatan as perang dunia 1
Answer

Recommend Questions



nodanodapintar May 2021 | 0 Replies

Sebuah sungai pada peta topografi di gambarkan dengan simbol berupa garis putus-putis. Hal ini menandakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah... (A) batuan kapur. (B) batuan induk. (C) batuan vulkanis. (D) batuan metamorf. (E) batuan beku.


fchry221 May 2021 | 0 Replies

jelaskan keunggulan citra pengindraan jauh?


xnasihin May 2021 | 0 Replies

Sebutkan empat macam planet luar pada tata surya kita!


kiky381 May 2021 | 0 Replies

kk tolong jawab yy,,,,dari no 1-8 pleasee


kiky381 May 2021 | 0 Replies

dn yg ini jga yy kk dri no 4-8 plissss


kiky381 May 2021 | 0 Replies

dn yg ini jga yy kk dri no 4-8 plissss


Triaraisyaa6282 May 2021 | 0 Replies

Konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi seiring meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Keadaan tersebut tentu saja memperbesar tingkat polusi di udara. Untuk itu, perlu adanya upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan cara


AbangRiyadh3587 May 2021 | 0 Replies

kala pleistosen berlangsung sekitar 1,8 juta tahun lalu hingga 10.000 tahun yang lalu. apa saja fenomena yang muncul pada kala tersenut, jelaskan


Rebexa9885 May 2021 | 0 Replies

sebutkan beberapa jenis manusia purba yg hidup pada zaman pra aksara?


liyuu52 May 2021 | 0 Replies

lapisan bumi yang berupa batuan pembentuk bentang alam disebut


JAKARTA, KOMPAS.com - Sumber daya alam atau SDA yang terkandung di suatu wilayah harus digunakan secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah penghasilnya. Sasaran utamanya adalah meningkatnya jam kerja di daerah tersebut oleh karena peningkatan aktifitas ekonomi yang didorong oleh pemanfaatan SDA yang maksimal di daerah itu.

"Itu adalah prinsip dari Koridor Ekonomi Indonesia. Misalnya, jika ada batubara di Kalimantan Timur, maka batu bara itu jangan hanya meningkatkan jam kerja di Jawa atau di China. Batu bara di Kalimantan Timur harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu, menjadi pusat aktifitas ekonomi diprovinsi itu, sehingga working our (jam kerjanya) meningkat di daerah itu juga," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Pengembangan wilayah melalui program Koridor Ekonomi Indonesia diharapkan akan melipatgandakan kapasitas perekonomian di Sumatera dan Jawa menjadi empat kali lipat dari kapasitas yang ada saat ini pada tahun 2030. Ini dimungkinkan karena pemerintah telah mendesain peta jalan untuk mengundang investasi senilai 89,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 801,9 triliun.

"Dulu, (perekonomian nasional) lebih banyak didorong APBN dan konsumsi publik. Sekarang ekspor dan investasi pun sangat kuat. Sehingga mesin pertumbuhannya lebih berimbang. Namun, kita harus tetap bekerja keras membenahi infrastruktur kita. Kalau ini sudah dirancang, Indonesia bisa tumbuh jauh lebih jauh lagi," ujar Hatta.

Dalam paparan Kementerian Koordinator Perekonomian disebutkan bahwa dua dari enam koridor ekonomi yang akan dikembangkan adalah Koridor Sumatera Timur-Jawa Barat Laut serta Koridor Pantai Utara Jawa. Koridor Sumatera Timur-Jawa Barat Laut meliputi tujuh titik utama, yakni Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, dan Jakarta. Adapun Koridor Pantai Utara Jawa memiliki empat titik utama, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Dengan adanya pengembangan kedua koridor ini, nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB/ ukuran pertumbuhan ekonomi regional) di Koridor Sumatera Timur-Jawa Barat Laut diharapkan meningkat empat kali, yakni dari 74 miliar dollar AS (pada 2008) menjadi sekitar 273 miliar dollar AS pada 2030. Itu dapat terwujud jika perekonomian kawasan tersebut tumbuh lebih cepat dari 4,7 persen saat ini menjadi 6,1 persen.

Adapun di Koridor Pantai Utara Jawa, nominal PDRB setempat akan tumbuh dari 178 miliar dollar AS menjadi 770 miliar dollar pada 2030. Itu dengan syarat perekonomian tumbuh lebih cepat, yakni dari posisi sekarang 5,9 persen menjadi 6,9 persen per tahun.

Koridor Sumatera Timur-Jawa Barat Laut dikembangkan karena memiliki beberapa sektor industri yang layak dibangun lebih besar, yakni kelapa sawit dan industri pengolahannya, karet dan produk turunannya, serta batu bara. Sementara Koridor Pantai Utara Jawa dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan industri utama yang sudah ada, yakni sektor makanan, tekstil, peralatan transportasi.

Ada sekitar 44 proyek yang ditawarkan kepada para investor untuk Koridor Sumatera Timur-Jawa Barat Laut dan 65 proyek lainnya untuk Koridor Pantai Utara Jawa. Pengerjaannya akan dibagi dalam dua periode, yakni 2010-2014 serta 2015-2025.

Ada sembilan kelompok proyek yang akan dibangun di kedua koridor, yakni proyek pengembangan transportasi udara (tiga proyek); transportasi darat (termasuk angkutan bus, kargo, dan terminal ferry) sebanyak tiga proyek; dan transportasi laut (14 proyek). Selain itu, proyek jalan tol sebanyak 18 proyek; jalur kereta api (13 proyek); jembatan (satu proyek); pembangkit listrik (delapan proyek); sanitasi (18 proyek); dan air bersih (lima proyek).

Nilai proyek yang membutuhkan anggaran paling besar adalah pembangunan jalan kereta api, yakni mencapai 27,1 miliar dollar AS, kemudian disusul oleh proyek tol senilai 22 miliar dollar AS, serta proyek jembatan senilai 11 miliar dollar AS. Seluruh proyek infrastruktur ini sudah masuk dalam buku PPP (Public Private Partnership) atau buku yang menampung daftar proyek-proyek kerjasama pemerintah dan swasta. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kamis, 24 Februari 2011

Apalagi, pemerintah mendapat dukungan dari investor dalam dan luar negeri serta badan usaha milik negara (BUMN)Paradigma baru dalam mempercepat pembangunan perekonomian nasional dibagi berdasarkan enam koridor, meliputi koridor Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Bali-Nusa Tenggara. Pembangunan ekonomi akan disesuaikan dengan kelebihan dan keunggulan di setiap wilayah.Pemerintah akan mempercepat pengembangan kawasan industri unggulan di masing-masing wilayah, seperti produksi dan pengolahan hasil pertanian-perkebunan, perikanan, pertambangan, dan energi serta industri lainnya. Upaya ini juga bisa dijadikan benteng bagi perekonomian lokal dari serbuan produk impor, sekaligus mengurangi jumlah penganggur.

"Angka rekapitulasi investasi dari investor swasta dari dalam dan luar negeri hingga 2014 bisa mencapai ribuan triliun rupiah. Ini dengan perkiraan serapan jumlah tenaga kerja mencapai 6,6 juta orang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pembangunan koridor ekonomi tidak menekankan konsep perencanaan dari pemerintah pusat. Namun, lebih ditekankan pada upaya sinergi pembangunan sektoral dan wilayah untuk meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif secara nasional maupun global. Pembangunan koridor ekonomi dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, bukan eksploitasi sumber daya alam.Selain itu, pengembangan kawasan industri di daerah juga diimbangi dengan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung. Sebab, pembangunan koridor ekonomi juga dilakukan seiring dengan penyiapan infrastruktur utama.Pada koridor Sumatera, diupayakan pengembangan kawasan industri Semangke yang menelan investasi Rp 6,8 triliun di atas area 104 hektare.Potensinya menyerap tenaga kerja 1.205 orang. Dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2011 melibatkan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan PTPN IV serta PT Kereta Api.Ada juga proyek pengembangan klaster pupuk majemuk di Tanjung Api-api, proyek pembangunan rel ganda Tanjung Enim-Lampung, proyek pembangunan rel kereta api Tanjung Enim ke Tanjung Api-Api, dan pembangunan PLTU Banjar Sari 2x100 megawatt. Proyek ini juga melibatkan BUMN seperti PT Bukit Asam.Sementara koridor Jawa meliputi proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, proyek jalur kereta api dan jalan tol ke terminal peti kemas JICT, serta proyek pembangunan Jakarta Circle Line dan KRL di Jakarta. Selain itu juga proyek revitalisasi pabrik pupuk dengan memanfaatkan gas dari Exxon-Pertamina Blok Cepu di Gresik dan Cepu serta proyek jalan tol koridor trans-Jawa dan lingkar Jakarta.Selanjutnya, koridor Kalimantan yang meliputi peningkatan produksi bahan bakar minyak dan produksi minyak mentah di Kaltim serta pembangunan pabrik V PT Pupuk Kaltim. Selain itu juga pembangunan smelter gride alumina di Kalbar. Sedangkan di Sulawesi ada proyek pengembangan bahan bakar minyak dan gas hulu di Sulawesi Tengah. Juga ada proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur.Sementara koridor Bali meliputi pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai, Bali, dan untuk koridor Papua-Maluku mencakup proyek jaringan optik Sorong-Merauke.

Kapet

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah akan mendorong BUMN untuk berperan dalam membangun infrastruktur, sehingga dapat mengundang minat investor untuk mengembangkan kawasan pengembangan ekonomi terpadu (Kapet). Ini juga terintegrasi dengan enam koridor ekonomi. "Pemerintah mengarahkan untuk lebih membangun infrastruktur, sehingga ASDP, Angkasa Pura, dan lain-lain bisa berperan," katanya.Menurut dia, insentif yang diberikan pemerintah untuk mengundang investasi belum menarik para investor. Umumnya karena infrastruktur belum mendukung perkembangan ekonomi yang diinginkan investor.Seperti transportasi, energi, listrik, tenaga kerja, dan bahan baku, pasar, kemudahan perizinan usaha yang kondusif, dan kepastian hukum. Untuk itu, diharapkan pembangunan Kapet dapat menyediakan lahan sehingga bisa dibangun infrastruktur pabrik, gudang, dan sebagainya.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pelaksanaan program pengembangan kawasan ekonomi memang perlu disesuaikan agar tepat sasaran dan membawa manfaat maksimal."Sekarang ada koridor ekonomi, jadi perlu ada penyesuaian, revitalisasi, reformulasi, dan reorganisasi. Saya rasa perlu dilakukan pembahasan intensif di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian," katanya.Terkait hal ini, Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto minta pemerintah melakukan revisi dan menyelaraskan regulasi yang mengatur pemberlakuan Kapet atau pengembangan kawasan ekonomi khusus ataupun yang terakhir koridor ekonomi. "DPR meminta pemerintah melakukan revisi dan harmonisasi peraturan," katanya.Selain melakukan harmonisasi regulasi, pemerintah juga harus segera menyelesaikan regulasi turunannya, seperti yang diamanatkan UU No 39/2009, serta mengintegrasikan kebijakan pengembangan kawasan di daerah-daerah yang telah siap. Pemerintah juga diminta menyelaraskan program revitalisasi dengan rencana pengembangan enam koridor ekonomi, agar bisa sebagai katalisator pembangunan ekonomi dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

Sumber: Suarakarya-online.com

Share:
Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia
Jelaskan tujuan dibentuknya koridor ekonomi indonesia