Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu wujud perairan darat yang dapat menjadi sebagai media tempat pemeliharaan ikan.

Show

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat dapat dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan air payau dan perikanan air tawar.[1] Perikanan air payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam wujud tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan air payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan air tawar ialah perikanan yang telah tersedia di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Keberhasilan budidaya ikan air tawar sangat ditentukan oleh ronde yang terkait yaitu tanah dan air.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor keberhasilan budidaya air tawar, jenis tanah yang patut untuk budidaya air tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat patut utuk pembuatan kolam.[2] Air sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan air sangat mutlak diperlukan.[2] Banyak dan kualitas air harus selalu menjadi perhatian supaya usaha budidaya ikan air tawar bisa menjadi optimal. [2]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 2

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu bangun perairan darat yang mampu dibuat menjadi sebagai media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam bangun tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang ada di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil untuk budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Jumlah dan kualitas cairan harus selalu dibuat menjadi perhatian supaya usaha budidaya ikan cairan tawar mampu dibuat menjadi optimal. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 3

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu bangun perairan darat yang mampu dibuat menjadi sebagai media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam bangun tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang ada di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil untuk budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Jumlah dan kualitas cairan harus selalu dibuat menjadi perhatian supaya usaha budidaya ikan cairan tawar mampu dibuat menjadi optimal. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 4

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu bangun perairan darat yang mampu dibuat menjadi sebagai media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam bangun tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang ada di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil untuk budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Jumlah dan kualitas cairan harus selalu dibuat menjadi perhatian supaya usaha budidaya ikan cairan tawar mampu dibuat menjadi optimal. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 5

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu bangun perairan darat yang mampu dibuat menjadi sebagai media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam bangun tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang ada di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil untuk budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sebagai media kehidupan ikan, jadi sebagai media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Jumlah dan kualitas cairan harus selalu dibuat menjadi perhatian supaya usaha budidaya ikan cairan tawar mampu dibuat menjadi optimal. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 6

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Perikanan laut adalah keaktifan penangkapan ikan di laut.

Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di laut.[1] Usaha itu dimainkan diperairan pantai atau di tengah laut.[2] Para nelayan menangkap ikan di laut memakai dua macam metode yaitu melewati metode tradisional dan modern.[2] Nelayan tradisonal hanya mengadalkan peralatan sederhana berupa perahu layar dan peralatan menangkap ikan seperti pancing, jala, dan jaring sehingga banyak ikan yang ditanggap sedikit .[1] Sedangkan penangkapan ikan secara modern yaitu memakai kapal motor yang dilengkapi kapal pendingin dan memakai penangkap ikan yang modern seperti pukat harimau sehingga hasil yang didapat cukup banyak.[2] Indonesia sebagai negara yang mempunyai kondisi geografis yaitu negara kepulauan. Indonesia dua pertiga wilayahnya adalah perairan laut sehingga banyak menyimpan potensi perikanan.[3] Pusat perikanan laut di Indonesia mempunyai di daerah bagan siapi-api (Riau) dan adalah pelabuhan perikanan paling akbar di Indonesia.[1] Perikanan laut di Indonesia juga mempunyai di Cilacap (Jawa Tengah) , Muncar (Banyuwangi) dan Tegal (Jawa Tegah).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c Anwar Kurnia.2006.IPS Terpadu. Penerbit:Yudistira.141
  3. ^ Marhaeni Ria Siombo.2010.Hukum Perikanan nasioanal dan Internasional. Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama.1


edunitas.com


Page 7

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Perikanan laut adalah keaktifan penangkapan ikan di laut.

Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di laut.[1] Usaha itu dimainkan diperairan pantai atau di tengah laut.[2] Para nelayan menangkap ikan di laut memakai dua macam metode yaitu melewati metode tradisional dan modern.[2] Nelayan tradisonal hanya mengadalkan peralatan sederhana berupa perahu layar dan peralatan menangkap ikan seperti pancing, jala, dan jaring sehingga banyak ikan yang ditanggap sedikit .[1] Sedangkan penangkapan ikan secara modern yaitu memakai kapal motor yang dilengkapi kapal pendingin dan memakai penangkap ikan yang modern seperti pukat harimau sehingga hasil yang didapat cukup banyak.[2] Indonesia sebagai negara yang mempunyai kondisi geografis yaitu negara kepulauan. Indonesia dua pertiga wilayahnya adalah perairan laut sehingga banyak menyimpan potensi perikanan.[3] Pusat perikanan laut di Indonesia mempunyai di daerah bagan siapi-api (Riau) dan adalah pelabuhan perikanan paling akbar di Indonesia.[1] Perikanan laut di Indonesia juga mempunyai di Cilacap (Jawa Tengah) , Muncar (Banyuwangi) dan Tegal (Jawa Tegah).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c Anwar Kurnia.2006.IPS Terpadu. Penerbit:Yudistira.141
  3. ^ Marhaeni Ria Siombo.2010.Hukum Perikanan nasioanal dan Internasional. Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama.1


edunitas.com


Page 8

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Perikanan laut adalah keaktifan penangkapan ikan di laut.

Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di laut.[1] Usaha itu dimainkan diperairan pantai atau di tengah laut.[2] Para nelayan menangkap ikan di laut memakai dua macam metode yaitu melewati metode tradisional dan modern.[2] Nelayan tradisonal hanya mengadalkan peralatan sederhana berupa perahu layar dan peralatan menangkap ikan seperti pancing, jala, dan jaring sehingga banyak ikan yang ditanggap sedikit .[1] Sedangkan penangkapan ikan secara modern yaitu memakai kapal motor yang dilengkapi kapal pendingin dan memakai penangkap ikan yang modern seperti pukat harimau sehingga hasil yang didapat cukup banyak.[2] Indonesia sebagai negara yang mempunyai kondisi geografis yaitu negara kepulauan. Indonesia dua pertiga wilayahnya adalah perairan laut sehingga banyak menyimpan potensi perikanan.[3] Pusat perikanan laut di Indonesia mempunyai di daerah bagan siapi-api (Riau) dan adalah pelabuhan perikanan paling akbar di Indonesia.[1] Perikanan laut di Indonesia juga mempunyai di Cilacap (Jawa Tengah) , Muncar (Banyuwangi) dan Tegal (Jawa Tegah).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c Anwar Kurnia.2006.IPS Terpadu. Penerbit:Yudistira.141
  3. ^ Marhaeni Ria Siombo.2010.Hukum Perikanan nasioanal dan Internasional. Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama.1


edunitas.com


Page 9

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Perikanan laut adalah keaktifan penangkapan ikan di laut.

Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di laut.[1] Usaha itu dimainkan diperairan pantai atau di tengah laut.[2] Para nelayan menangkap ikan di laut memakai dua macam metode yaitu melewati metode tradisional dan modern.[2] Nelayan tradisonal hanya mengadalkan peralatan sederhana berupa perahu layar dan peralatan menangkap ikan seperti pancing, jala, dan jaring sehingga banyak ikan yang ditanggap sedikit .[1] Sedangkan penangkapan ikan secara modern yaitu memakai kapal motor yang dilengkapi kapal pendingin dan memakai penangkap ikan yang modern seperti pukat harimau sehingga hasil yang didapat cukup banyak.[2] Indonesia sebagai negara yang mempunyai kondisi geografis yaitu negara kepulauan. Indonesia dua pertiga wilayahnya adalah perairan laut sehingga banyak menyimpan potensi perikanan.[3] Pusat perikanan laut di Indonesia mempunyai di daerah bagan siapi-api (Riau) dan adalah pelabuhan perikanan paling akbar di Indonesia.[1] Perikanan laut di Indonesia juga mempunyai di Cilacap (Jawa Tengah) , Muncar (Banyuwangi) dan Tegal (Jawa Tegah).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c Anwar Kurnia.2006.IPS Terpadu. Penerbit:Yudistira.141
  3. ^ Marhaeni Ria Siombo.2010.Hukum Perikanan nasioanal dan Internasional. Penerbit:PT Gramedia Pustaka Utama.1


edunitas.com


Page 10

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu struktur perairan darat yang mampu dibuat menjadi sbg media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam struktur tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil sebagai budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sbg media kehidupan ikan, jadi sbg media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Banyak dan kualitas cairan harus selalu menjadi perhatian agar usaha budidaya ikan cairan tawar dapat menjadi optimal. [2]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 11

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu struktur perairan darat yang mampu dibuat menjadi sbg media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam struktur tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil sebagai budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sbg media kehidupan ikan, jadi sbg media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Banyak dan kualitas cairan harus selalu menjadi perhatian agar usaha budidaya ikan cairan tawar dapat menjadi optimal. [2]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 12

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu struktur perairan darat yang mampu dibuat menjadi sbg media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam struktur tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil sebagai budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sbg media kehidupan ikan, jadi sbg media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Banyak dan kualitas cairan harus selalu menjadi perhatian agar usaha budidaya ikan cairan tawar dapat menjadi optimal. [2]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 13

Jenis ikan yang dihasilkan oleh usaha perikanan darat adalah

Danau merupakan salah satu struktur perairan darat yang mampu dibuat menjadi sbg media tempat pemeliharaan ikan.

Perikanan Darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat.[1] Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, waduk atau bendungan, empang, sawah, dan tambak.[1] Perikanan darat mampu dibedakan atas dua jenis yaitu perikanan cairan payau dan perikanan cairan tawar.[1] Perikanan cairan payau merupakan usaha perikanan yang dilakukan di tepi pantai dalam struktur tambak dengan jenis budidaya berupa udang dan ikan bandeng.[1] Perikanan cairan payau banyak dilakukan di utara pantai Jawa, pantai timur Aceh, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.[1] Perikanan cairan tawar ialah perikanan yang terdapat di sawah, sungai, danau, kolam dan rawa.[1] Kesuksesan budidaya ikan cairan tawar sangat ditentukan oleh sekeliling yang terkait yaitu tanah dan cairan.[2] Jenis tanah sangat menentukan faktor kesuksesan budidaya cairan tawar, jenis tanah yang adil sebagai budidaya cairan tawar adalah jenis tanah liat atau lempung.[2] Tanah jenis ini sangat adil utuk pembuatan kolam.[2] Cairan sbg media kehidupan ikan, jadi sbg media keberadaan cairan sangat mutlak diperlukan.[2] Banyak dan kualitas cairan harus selalu menjadi perhatian agar usaha budidaya ikan cairan tawar dapat menjadi optimal. [2]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f Ahmad Yani.2007.Geografi. Jakarta:Grafindo.112
  2. ^ a b c d e Tim Penulis PS. Agribisnis Perikanan.25-26


edunitas.com


Page 14

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 (film), 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343


Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 (film), 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343


Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede