Jenis lapisan yang terbentuk pada fase gastrulasi yang akan berkembang menjadi otot dan rangka

Epiboly merupakan pergerakan sel-sel yang dianggap menjadi bakal epidermis dan daerah persyarafan, pergerakannya ke depan, ke belakang dan ke samping dari sumbu yang akan menjadi embrio.

1 Jelaskan apa saja yang terbentuk dari proses gastrulasi?

Lapisan yang terbentuk pada tahap gastrulasi pada pertumbuhan nya dan perkembangan embrio adalah lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Apakah hasil akhir dari proses gastrulasi?

Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula.

Apa yang dimaksud dengan morula?

Morula adalah segmentasi pengubahan zigot menjadi sekelompok sel.

Lapisan apa saja yang terbentuk pada gastrulasi pada pertumbuhan dan perkembangan embrio hewan?

3. Fase Gastrula Adapun, lapisan yang akan terbentuk pada fase ini meliputi sebagai berikut: Lapisan ektoderm yang merupakan lapisan paling luar dari embrio. Lapisan mesoderm yang merupakan lapisan tengah. Lapisan endoderm yang merupakan lapisan inti sel dari embrio yang akan mengalami perkembangan menjadi janin.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan blastula?

Blastula merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami perkembangan. Sementara sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus, terbentuklah rongga ataupun celah di bawah piringan germinal yang memisahkan dengan kuning telur. Rongga ini makin lama makin membesar dan berisi cairan.

Bagaimanakah terbentuknya tiga lapisan lembaga?

Jawaban. pembentukan lapisa lembaga akan terjadi pada proses gastrulasi yang merupakan tahap akhir dari pembelahan. selama prose gastrulasi, balstula akan melipat ke arah dalam dan membentuk 3 lapisan lembaga yaitu; endoderm, mesoderm, dan ektoderm.

Sebut lapisan yang ada di gastrula dan apa fungsinya?

Berikut ini merupakan organ yang terbentuk dari 3 lapisan saat proses gastrula : Ektoderm berkembang menjadi rambut, kulit, saraf, dan indra. Mesoderm berkembang menjadi alat reproduksi, otot, dan rangka. Endoderm berkembang menjadi alat pencernaan dan pernapasan.

Jenis lapisan yang terbentuk pada fase gastrulasi yang akan berkembang menjadi otot dan rangka

Jenis lapisan yang terbentuk pada fase gastrulasi yang akan berkembang menjadi otot dan rangka
Lihat Foto

Dua embrio buatan dikembangkan di laboratorium oleh para peneliti

KOMPAS.com - Pada proses pembuahan, sel telur dan dan sperma akan mengalami peluruhan dan membentuk zigot keturunannya.

Zigot kemudian akan tumbuh menjadi embrio hingga janin dalam kandungan induknya. Perkembangan embrio dibagi dalam fase morula, fase blastula, fase gastrula, dan fase organogenesis.

Fase Morula

Zigot bersel tunggal hasil pembuahan, selnya akan membelah secara mitosis dengan cepat dan membentuk sel-sel baru yang padat disebut dengan blastomer. Zigot terus membelah dari sel yang awalnya satu menjadi 16 sel blastomer.

Dilansir dari Lumen Learning, sel-sel blastomer kemudian berkumpul membentuk bola yang kemudian akan memadat dan membentuk morula. Dinamai morula karena strukturnya mirip dengan buah arbei yang kecil dan tidak berongga.

Baca juga: Benarkah Detak Jantung Janin Bisa Prediksi Jenis Kelamin Bayi?

Fase Blastula

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Proses pembelahan zigot menjadi morula lalu menjadi blastula

Dilansir dari Oregon State University, Open Educational Resources Unit, morula yang padat akan terus membelah hingga 100 sel sehingga muncul rongga didalam morula dan disebut dengan blastula.

Rongga blastula dinamakan dengan blastosol yang diisi oleh cairan laktat, asam amino, glukosa, dan juga piruvat. Massa sel bagian dalam ini kemudian akan berkembang menjadi embrio manusia.

Sedangkan morula pada fase blastula berubah menjadi lapisan rongga sel disebut dengan blastoderm yang melindungi blastosol didalamnya.

Sel terluar ini kemudian akan berkembang menjadi plasenta yang berfungsi sebagai makanan selama perkembangan embrio.

Baca juga: Vatikan Sebut Vaksin Covid-19 Secara Moral Bisa Diterima Meski Terbuat dari Jaringan Sel Janin Hasil Aborsi

Fase Gastrula

Setelah fase blastula, embrio akan memasuki fase gastrula. Dilansir dari microbenotes.com, fase gastrula adalah fasse dirombaknya sel-sel blastula menjadi tiga lapisan germinal (lapisan embrionik).

Hal tersebut akan membentuk organ tubuh tertentu yaitu lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Fase Organogenesis

Sesuai dengan namanya, fase organogenesis adalah fase pembentukan organ-organ tubuh pada janin dari tiga lapisan germinal yang terbentuk pada fase gastrula.

Dilansir dari Microbe Notes, lapisan ektoderm akan membentuk sistem saraf, lapisan epidermis, mata, jaringan ikat dikepala, dan telinga bagian dalam.

Lapisan mesoderm akan membentuk otot-otot, sel darah, jaringan ikat tubuh, tubulus ginjal, sistem organ reproduksi, sistem ekskresi, serta sistem kardiovaskular.

Baca juga: 4 Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di dalam Kandungan

Adapun lapisan endoderm akan membentuk paru-paru, kelenjar tiroid, sel pankreas, hati, serta sebagian besar sistem pencernaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Gastrulasi adalah fase awal dalam perkembangan embrio sebagian besar hewan, di mana blastula berlapis tunggal direorganisasi menjadi struktur berlapis-lapis yang dikenal sebagai gastrula. Sebelum gastrulasi, embrio merupakan sel epitel berkelanjutan; pada akhir gastrulasi, embrio telah memulai diferensiasi untuk membentuk garis turunan sel yang berbeda, mengatur sumbu dasar tubuh (misalnya dorsal-ventral, anterior-posterior), dan menginternalisasi satu atau lebih jenis sel termasuk yang akan menjadi usus.

Jenis lapisan yang terbentuk pada fase gastrulasi yang akan berkembang menjadi otot dan rangka
Gastrulasi

Gastrulasi terjadi ketika blastula, terdiri dari satu lapisan, melipat ke dalam dan membesar untuk membentuk gastrula. Warna pada diagram ini menunjukkan: ektoderm, biru; endoderm, hijau; blastocoel (kantong kuning telur), kuning; dan arkenteron (saluran pencernaan), ungu.

PengidentifikasiMeSHD054262Daftar istilah anatomi

[sunting di Wikidata]

Dalam organisme triploblastik gastrula adalah trilaminar ("tiga lapis"). Ketiga lapisan germinal ini dikenal sebagai ektoderm, mesoderm, dan endoderm.[1][2] Dalam organisme diploblastik, seperti Cnidaria dan Ctenophora, gastrula hanya memiliki ektoderm dan endoderm. Kedua lapisan tersebut juga kadang-kadang disebut sebagai hipoblas dan epiblas.[3]

Gastrulasi terjadi setelah penyibakan dan pembentukan blastula. Gastrulasi diikuti oleh organogenesis, ketika organ individual berkembang di dalam lapisan germinal yang baru terbentuk.[4] Setiap lapisan menghasilkan jaringan dan organ khusus di embrio yang sedang berkembang. Ektoderm menghasilkan epidermis, sistem saraf, dan bumbung neural pada vertebrata. Endoderm menghasilkan epitelium sistem pencernaan dan sistem pernapasan, dan organ yang terkait dengan sistem pencernaan, seperti hati dan pankreas. Mesoderm menghasilkan banyak tipe sel seperti otot, tulang, dan jaringan ikat. Pada vertebrata, turunan mesoderm meliputi notokord, jantung, darah dan pembuluh darah, tulang rawan dari tulang rusuk dan vertebra, dan dermis.[5] Setelah gastrulasi, sel-sel dalam tubuh terorganisasi menjadi lembaran sel yang terhubung (seperti pada epitelium), atau sebagai jaring sel yang terisolasi, seperti mesenkim.[2][6]

Mekanisme molekuler dan waktu gastrulasi berbeda pada organisme yang berbeda. Namun, beberapa ciri umum gastrulasi di organisme triploblastik meliputi: (1) Perubahan dalam struktur topologi embrio, dari permukaan yang terhubung secara sederhana (seperti bola), ke permukaan yang tidak terhubung secara sederhana (seperti torus); (2) diferensiasi sel menjadi salah satu dari tiga jenis (endodermal, mesodermal, dan ektodermal); dan (3) fungsi pencernaan sejumlah besar sel endodermal.[7]

Lewis Wolpert, ahli biologi perkembangan perintis di bidang ini, telah diakui karena mencatat bahwa "Bukan kelahiran, pernikahan, atau kematian, tetapi gastrulasi yang benar-benar merupakan waktu yang paling penting dalam hidup Anda."[8]

Istilah "gastrula" dan "gastrulasi" diciptakan oleh Ernst Haeckel, dalam karyanya pada tahun 1872 "Biology of Calcareous Sponges".[9]

Meskipun pola gastrulasi menunjukkan variasi yang sangat besar di seluruh kerajaan hewan, mereka disatukan oleh lima tipe dasar gerakan sel[10] yang terjadi selama gastrulasi: 1) invaginasi 2) involusi 3) ingresi 4) delaminasi 5) epiboli.

  1. ^ Mundlos 2009: p. 422
  2. ^ a b McGeady, 2004: p. 34
  3. ^ Jonathon M.W., Slack (2013). Essential Developmental Biology. West Sussex, UK: Wiley-Blackwell. hlm. 122. ISBN 978-0-470-92351-1. 
  4. ^ Hall, 1998: pp. 132-134
  5. ^ Arnold & Robinson, 2009
  6. ^ Hall, 1998: p. 177
  7. ^ Harrison 2011: p. 206
  8. ^ Wolpert L (2008) The triumph of the embryo. Courier Corporation, page 12. ISBN 9780486469294
  9. ^ Ereskovsky 2010: p. 236
  10. ^ Gilbert 2010: p. 164.

  • Arnold, Sebastian J.; Robertson, Elizabeth J. (2009). "Making a commitment: cell lineage allocation and axis patterning in the early mouse embryo". Nat. Rev. Mol. Cell Biol. 10 (2): 91–103. doi:10.1038/nrm2618. PMID 19129791.  
  • Catala, Martin (2005). "Embryology of the Spine and Spinal Cord". Dalam Tortori-Donati, Paolo et al. Pediatric Neuroradiology: Brain. Springer. ISBN 978-3-540-41077-5. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
  • Ereskovsky, Alexander V. (2010). The Comparative Embryology of Sponges. Springer. ISBN 978-90-481-8574-0. 
  • Gilbert, Scott F. (2010). Developmental Biology (edisi ke-Ninth). Sinauer Associates. ISBN 978-0-87893-558-1. 
  • Hall, Brian Keith (1998). "8.3.3 The gastrula and gastrulation". Evolutionary developmental biology (edisi ke-2nd). The Netherlands: Kluwer Academic Publishers. ISBN 978-0-412-78580-1. 
  • Harrison, Lionel G. (2011). The Shaping of Life: The Generation of Biological Pattern. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-55350-6. 
  • McGeady, Thomas A., ed. (2006). "Gastrulation". Veterinary embryology. Wiley-Blackwell. ISBN 978-1-4051-1147-8. 
  • Mundlos, Stefan (2009). "Gene action: developmental genetics". Dalam Speicher, Michael et al. Vogel and Motulsky's Human Genetics: Problems and Approaches (edisi ke-4th). Springer. doi:10.1007/978-3-540-37654-5. ISBN 978-3-540-37653-8. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
  • Tam, Patrick P.L.; Behringer, Richard R. (1997). "Mouse gastrulation: the formation of a mammalian body plan". Mech. Dev. 68 (1–2): 3–25. doi:10.1016/S0925-4773(97)00123-8. PMID 9431800.  
  • Baron, Margaret H. (2001). "Embryonic Induction of Mammalian Hematopoiesis and Vasculogenesis". Dalam Zon, Leonard I. Hematopoiesis: a developmental approach. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-512450-7. 
  • Cullen, K.E. (2009). "embryology and early animal development". Encyclopedia of life science, Volume 2. Infobase. ISBN 978-0-8160-7008-4. 
  • Forgács, G. & Newman, Stuart A. (2005). "Cleavage and blastula formation". Biological physics of the developing embryo. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-78337-8. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  • Forgács, G. & Newman, Stuart A. (2005). "Epithelial morphogenesis: gastrulation and neurulation". Biological physics of the developing embryo. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-78337-8. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  • Hart, Nathan H. & Fluck, Richard A. (1995). "Epiboly and Gastrulation". Dalam Capco, David. Cytoskeletal mechanisms during animal development. Academic Press. ISBN 978-0-12-153131-7. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  • Knust, Elizabeth (1999). "Gastrulation movements". Dalam Birchmeier, Walter; Birchmeier, Carmen. Epithelial Morphogenesis in Development and Disease. CRC Press. hlm. 152–153. ISBN 978-90-5702-419-1. 
  • Kunz, Yvette W. (2004). "Gastrulation". Developmental biology of Teleost fishes. Springer. ISBN 978-1-4020-2996-7. 
  • Nation, James L., ed. (2009). "Gastrulation". Insect physiology and biochemistry. CRC Press. ISBN 978-0-8493-1181-9. 
  • Ross, Lawrence M.; Lamperti, Edward D., ed. (2006). "Human Ontogeny: Gastrulation, Neurulation, and Somite Formation". Atlas of anatomy: general anatomy and musculoskeletal system. Thieme. ISBN 978-3-13-142081-7. 
  • Sanes, Dan H. et al. (2006). "Early embryology of metazoans". Development of the nervous system (edisi ke-2nd). Academic Press. hlm. 1–2. ISBN 978-0-12-618621-5. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  • Stanger, Ben Z. & Melton, Douglas A. (2004). "Development of Endodermal Derivatives in the Lungs, Liver, Pancreas, and Gut". Dalam Epstein, Charles J. et al. Inborn errors of development: the molecular basis of clinical disorders of morphogenesis. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-514502-1. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link) Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
  • Gastrulation animations[pranala nonaktif permanen]
  • Gastrulation illustrations and movies from Gastrulation: From Cells To Embryo edited by Claudio Stern

Templat:Embriologi

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gastrulasi&oldid=17861641"