Jelaskan pesan yang terkandung pada ayat yang menjelaskan aqidah ibadah akhlak muamalah

arti dari hiwayatun​

Apa perbedaan antara zakat infaq dan shodaqoh berikan contohnya 2​

tolong artiin,ga usah di jawab,terima kasih kalau ngasal report​

tolomg diartikan saja,gak usah di jawabkalau ngasal report​

Dimana kita bisa menemukan nama-nama lain Al-Qur'an! ​

Jika Allah berkehendak hanya dengan kapan​

setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami​

Baca dan pahamilah pernyataan ini dengan cermat! 1. Malik setelah berusaha keras kemudian ia bertawakal. 2. Mardiyah setelah mengrjakan ulangan memast … ikan berhasil dengan baik. 3. Herman bersikap lemah lembut dalam bergaul dengan siapa saja. 4. Rusmini suka memaafkan temannya yang berbuat kehilafan kepadanya. 5. Badri sering mengerjakan salat tahajud tanpa diperintah orang tuanya. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Daripernyataan-pernyataan tersebut yang mencerminkan pengamalan dari kandungan surah Ali Imran ayat 159 adalah.....​

tolong ya secepatnya​

diartikan dulu y k...baru dijawab tolong di tulis di situ artiny​

artkan dulu y kk.semuanyabaru di jawab y kk...pliss karena hri Senin mau dikumpul....​

mandi wajib dengan niat bersuara tanpa didalam hati apakah sah ,(diluar kamar mandi) ​

mandi wajib dengan niat bersuara tanpa didalam hati apakah sah ,(diluar kamar mandi) ​

mandi wajib dengan niat bersuara tanpa didalam hati apakah sah ,(diluar kamar mandi) ​

00املاءلفةا لرمولا كورولسرات محمل الن فولفنالاستاذاحد٢- برمرلامورة لاكي وميامرد لسعدية منتو۳- برمولامورة برمفران ممبرا' ان تاثر٤- برمولا کمبرد براہ می … جار​

A.     ayat ayat Al-Qur’an yang mengandung penjelasan tentang aqidah, ahlak, ibadah, dan muamalah.

Berikut ayat-ayat alkuran yang mengandung penjelasan tentang akidah

1.      Surat Al-Baqarah Ayat 2

Artinya: “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa“.

2.      Surat Al-Baqarah Ayat 186

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran“.

3.      Surat An-Nisa’ Ayat 80

Artinya: “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“.

4.      Surat Al-Maidah Ayat 3

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu“.

5.      Surat Al-A’raf Ayat 158

Artinya: Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan“.

Artinya: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah“.

Berikut ayat ayat Al-Quran yang mengandung penjelasan tentang ibadah

1.      Surah Al-bayyinah ayat 5

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.(Qs. Al-Bayyinah: 5)     

2.      Surah Ad-Dzariyat ayat 56

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56).

3.      Surah al luqman ayat 13-17

13. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

17. Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Berikut ayat ayat Al-Qu’ran yang mengandung penjelasan tentang ahlak

1.      Santun dan tidak pemarah (Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 37)

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-'Imran: 134)

"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." (QS. Asy-Syura: 37)

2.      Tidak berlebihan dan mubadzir (Al-Isra': 26, 27)

"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.(26), Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(27)" (QS. Al-Isra': 26, 27)

3.      Rendah hati dan tidak sombong (Al-Isra': 37)

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS. Al-Isra': 37)

4.      Tidak berkata dan berbuat tanpa ilmu (Al-Isra': 36)

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 36)

5.      Amanah dan menepati janji (An-Nisa: 58, Al-Isra': 34)

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. An-Nisa: 58)

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 34)

6.      Memperbaiki hubungan sesama manusia (An-Nisa: 114, Al-Hujurat: 10)

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (QS. An-Nisa: 114)

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

7.      Jujur dan tidak berdusta (At-Taubah: 119, Ghaafir: 28)

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. (At-Taubah: 119)

"Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, 'Tuhanku adalah Allah', padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta." (QS. Ghafir: 28)

8.      Bersikap baik terhadap istri & tidak menzhaliminya (An-Nisa: 4, 19, 20)

"Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (QS. An-Nisa: 4)

"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.(19), Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata.(20)" (QS. An-Nisaa: 19-20)

9.      Lemah lembut dengan orang lain & berkata baik (Al-Baqarah: 83, Ali-'Imran: 159, Al-Hijr: 88)

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS. Al-Baqarah: 83)

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali-'Imran: 159)

"Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman." (QS. Al-Hijr: 88)

10.  Bekerjasama dalam kebaikan & tidak bekerjasama dalam keburukan (Al-Ma'idah: 2)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah: 2)

11.  Adil dan tidak zhalim sekalipun dengan orang kafir (Al-Ma'idah: 8)

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah: 8)

12.  Tidak pelit / bakhil (Al-Isra': 29)

"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al-Isra': 29)

13.  Tidak membicarakan aib orang lain / ghibah, Tidak mencari-cari kesalahan manusia / tajassus, Menjauhi buruk sangka & berbaik sangka pada orang lain (Al-Hujurat: 12)

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (purba-sangka/kecurigaan), sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

14.  Tidak iri dan dengki / hasad (An-Nisa': 32, Al-Hasyr: 9)

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa': 32)

Allah swt. Juga berfirman dalam surah lain sbb:

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)

15.  Tidak mencela orang lain sekalipun hanya dengan isyarat (Al-Hujurat: 11)

            Sebagaimana firman allah swt sbb

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat: 11)

16.  Sabar dari musibah & ridho dengan takdir Allah (Al-Baqarah: 155, 156)

            Allah swt. Berfirman sebagai berikut

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155), (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.(156)". (QS. Al-Baqarah: 155, 156)

17.  Mencegah kelicikan & penipuan dalam bisnis / jual beli (Al-Muthaffifiin: 1,3, Al-An'am: 152)

            Sebagaimana firman allah sbb:

"Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!" (QS. Al-Muthaffifiin: 1)

"dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (QS. Al-Muthaffifiin: 3)

"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat." (qs. Al-An'am: 152)

18.  Berbuat baik terhadap tetangga & tidak menyakitinya (An-Nisa': 36)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," (QS. An-Nisa': 36)

19.  Membantu faqir miskin dan yang membutuhkan (Al-Baqarah: 177, At-Taubah: 60)

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177)

            allah swt. Juga berfirman dalam surahnya yang lain sebagai berikut

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60)

20.  Memuliakan anak yatim, membantu & memberikan haknya (An-Nisa': 10, 36)

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (QS. An-Nisa': 10)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri," (QS. An-Nisa': 36)

21.  Memaafkan & memaklumi orang lain (Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 40)

            Sebagaimana firman allah swt. sbb

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali-'Imran: 134)

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy-Syura: 40)

22.  Berbakti kepada kedua orang tua & berbuat baik kepada kerabat (Al-Isra': 23, An-Nahl: 90)

            Sebagaimana allah swt berfirman sebagai berikut

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra': 23)

            Allah swt. Juga berfirman dalam surahnya yang lain sbb

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl: 90)

Dalam melakukan perniagaan, Allah SWT. Juga telah mengatur adab yang perlu  dipatuhi dalam perdagangan, dimana apabila telah datang waktunya untuk beribadah, aktivitas perdagangan perlu ditinggalkan untuk beribadah kepada Allah SWT seperti firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya :“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 11).

Dan dalam ayat lain seperti surat An-Nur: 37, dijelaskan bagaimana orang tidak lalai dalam mengingat Allah SWT hanya karena perniagaan dan jual beli.


Artinya : “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (Q.S. An-Nur: 37).

Jelaskan pesan yang terkandung pada ayat yang menjelaskan aqidah ibadah akhlak muamalah

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar belakang Peyek mulai diperkenalkan oleh pnYam binti Ahmad dikuala perlis  pada tahun 1988 pada ketika itu  pn Yam telah menjadi ibu tunggal oleh kerena tanggung jawab keluarga teletak dibahu pn yam.pn Yam mula berniaga kecil – kecilan dengan menjual rempeyek dirumah. setahun  kemudian pn Yam mula berjinak dengan perniaga digerai mara kuala perlis .disitulah bermulanya rempeyek mula mendapat tempat dihati pelanggan setiap kali menjelang Hari Raya permintakan meningkat 4 kali lipat. Indonesia dengan budaya masyarakatnya yang heterogen, nyatanya juga mempunyai keragaman kuliner yang banyak. Memang masakan Indonesia telah di kenal oleh masyarakat dunia kaya akan cita rasa karena beragam bumbu bumbu ataupun rempah rempah yang digunakan. Salah satu keragaman kuliner itu yaitu rempeyek kacang. Di samping teksturnya yang garing dan cita terasa yang gurih, rempeyek kacang juga umumnya mempunyai aroma wangi daun jeruk yang enak. Wajar apabila pelengkap ma

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan untuk para pembaca terutama tentang  “POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN INTERNASIONAL . “ Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami selaku penulisyakin bahwa makala ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapka saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalh ini kedepannya. Bombana, 12 januari 2018 Penyusun, Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................................ i Daftar isi .............................................................................................