BLOCKING Yang dimaksud dengan blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat diperlukan, oleh karena itu pada waktu bermain kita harus selalu mengontrol tubuh kita agar tidak merusak blocking. Yang dimaksud dengan blocking yang baik adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar. – Seimbang Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung (setting) tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain atau benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai “Komposisi Pentas “. – Utuh Utuh berarti blocking yang ditampilkan hendaknya merupakan suatu kesatuan. Semua penempatan dan gerak yang harus dilakukan harus saling menunjang dan tidak saling menutupi. – Bervariasi Bervariasi artinya bahwa kedudukan pemain tidak disuatu tempat saja, melainkan membentuk komposisi-komposisi baru sehingga penonton tidak jenuh. Keadaan seorang pemain jangan sama dengan kedudukan pemain lainnya. Misalnya sama-sama berdiri, sama-sama jongkok, menghadap ke arah yang sama, dsb. Kecuali kalau memang dikehendaki oleh naskah. – Memiliki titik pusat Memiliki titik pusat artinya setiap penampilan harus memiliki titik pusat perhatian. Hal ini penting artinya untuk memperkuat peranan lakon dan mempermudah penonton untuk melihat dimana sebenarnya titik pusat dari adegan yang sedang berlangsung. Antara pemain juga jangan saling mengacau sehingga akan mengaburkan dimana sebenarnya letak titik perhatian. – Wajar Wajar artinya setiap penempatan pemain ataupun benda-benda haruslah tampak wajar, tidak dibuat-buat. Disamping itu setiap penempatan juga harus memiliki motivasi dan harus beralasan. Dalam drama kontemporer kadang-kadang naskah tidak menuntut blocking yang sempurna, bahkan kadang-kadang juga sutradara atau naskah itu sendiri sama sekali meninggalkan prinsip-prinsip blocking. Ada juga naskah yang menuntut adanya gerak-gerak yang seragam diantara para pemainnya. Komposis pentas adalah pembagian pentas menurut bagian-bagian yang tertentu. Komposisi pentas ini dibuat untuk membantu blocking, dimana setiap bagian pentas mempunyai arti tersendiri. Berikut ini adalah skema komposisi pentas. PENONTONKadar kekuatan pentas dapat dilihat pada urutan nomornya. Bagian depan lebih kuat daripada bagian belakang. Bagian kanan lebih kuat daripada bagian kiri. Oleh karena itu jangan menempatkan diri atau benda yang kadar kekuatannya tinggi pada bagian yang kuat. Carilah tempat-tempat yang sesuai agar blocking kelihatan seimbang. Walaupun demikian harus tetap dalam batas-batas yang wajar, jangan terlalu dibuat-buat. Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Belajar pemeranan, seni peran, akting tidak dapat lepas dari beberapa unsur atau unsur atau elemen di dalamnya. Unsur-unsur dalam pemeranan dapat kalian ketahui melalui pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa teknik pemeranan: Olah Tubuh, Olah Suara, Olah Sukma dan mengenai Ruang dengan beberapa unsur pendalam dengan bimbingan guru. Teknik adalah cara, metode dan strategi dalam melaksanakan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman. Teknik pemeranan dapat kalian pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan. Pembelajaran teknik pemeraan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan Boleslavsky melalui aplikasinya dilakukan melalui tahapan-tahapan teknik pemeranan seperti berikut ini: Hal ini dilakukan agar kalian memiliki ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran berpengalaman seni peran atau akting. 1.Olah Tubuh Olah tubuh adalah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kalian memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh. Dalam hal ini jelas, kalian harus memakai pakaian latihan (olah raga).a. Stamina / Kekuatan Tubuh kekuatan tubuh adalah pelatihan pada tubuh agar kalian memiliki ketahanan fisik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru berlari beberapa keliling sesuai dengan luas lapangan atau sesuai dengan luas ruangan (kalau di dalam gedung). Latihan pernapasan, dengan menarik dan membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diagfrahma dan perut kembung kempis. Setelah kalian melakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkan dengan aktifitas peregangan bagian otot tubuh. b. Streching/Peregangan Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh agar lentur dan mempunyai daya gerak refleks. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan-gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan cara penguncian dengan 2 X 8 hitungan. Setelah melaksanakan peregangan latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. c. Keseimbangan tubuh Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kalian agar dilatih kemampuan otak dalam menguasai tubuhnya. Tumpuan keseimbangan ini penekanan pada kekuatan kaki. Latihannya, kalian bersama guru melaksanakan gerakan berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan penguncian atau dengan staccato (patah-patah). Setelah melaksanakan latihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. 2.Olah Suara Olah suara adalah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar kalian memiliki; artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara dan kekuatan suara. a. Artikulasi Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima pendengarnya. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru melaksanakan pengucapan kata-kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kalian terfokus pada materi intonasi. b. Intonasi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata- kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melaksanakan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting. Contohnya :Pagi ini hujan tidak turun. (penekanan pada kata pagi ini) Pagi ini hujan tidak turun. (penekanan pada kata hujan) Pagi ini hujan tidak turun. (penekanan pada kata tidak turun). Setelah kalian berlatih intonasi dilanjutkan pada materi dinamika. c. Dinamika Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang (wajar) dari sebuah kalimat. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru dengan mengucapakan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melaksanakan perubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap penting. Contohnya: Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan cepat) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan lambat) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan sedang). Latihan tempo pengucapan telah kalian lakukan, selanjutnya latihlah kekuatan suara kamu. d. Power / Kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya, kalian dengan bimbingan guru dengan pengucapan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melaksanakan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kalian katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya: Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara keras) Pagi ini hujan tidak turun. (ucapkan dengan suara lemah) Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensi Dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. 3.Olah Rasa / Sukma
4.Ruang Pengertian ruang dalam seni teater adalah tempat bermain peran (acting) dengan lingkup peralatan dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pertunjukan. Ruangan ini oleh pemeran wajib diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang untuk seorang pemeran adalah kemampuan merespons kepekaan; blocking, moving, businees, dan leveling pada ruang dan lawan main. a. Blocking Blocking berhubungan dengan latihan-latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemeran wajib memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor wajib dilatih bagaimana memosisikan dirinya pada wilayah pentas, terutama apabila pentas di isi lebih dari 1 (satu) orang pemeran. Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui oleh kamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah dan atau 16 wilayah, dengan kalkulasi semakin ke belakang panggung atau pentas wajib dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan leveling. b.Movement Kanan Depan Pentas Depan Tengah Pentas Kiri Depan Pentas Kiri Tengah Pentas Pusat Pentas Kanan Tengah Pentas Kanan Belakang Pentas Belakang Tengah Pentas Kiri Belakang Pentas Movement artinya bergerak atau berpindah tempat. Kata “Moving” dikenal juga dengan movement yaitu pergerakan atau pindah tempat yang dilakukan pemain di atas pentas. Pergerakan atau perpindahan tempat untuk seorang pemeran/pemain dapat dilakukan ke depan, ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahan yang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Movement dapat kalian lakukan dengan cara :
2. Jelaskan hubungan teknik pemeranan dengan watak tokoh dalam pemeranan ! Page 2
|