Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

Nama :

Oktavian Ari Wijaya

Judul JobSheet :

Routing Static

Guru Pengajar :

Suyatno S.KOM

Sekolah :

SMK Al-Bahri 2 Kota Bekasi


Routing Static

Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.

Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:

  • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:

  • Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
  • Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
  • Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
  • Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router


Keuntungan Menggunakan Routing Static

  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  3. Routing static lebih aman dibandingkan routing dinamis
  4. Routing Static kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik

Kerugian Menggunakan Routing Static

  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.

KONFIGURASI ROUTING STATIC

       Topologi Router Static 

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

        Dan Bagaimana Cara Mengkonfigurasi Routing Static Diatas? Dibawah Ini Cara Mengkonfig 6 Router Diatas..

*EX : Saat melihat Konfig Dibawah Menggunakan IP 10.10.10.1.. 10.10.10.2.. dan seterusnya, Itu adalah Default Gateway yang akan saling menghubungkan antara Router 1 dengan Router yang lainnya, sedangkan IP 10.10.10.0 Adalah Network Default..

Langkah Langkah Konfigurasi :

1.       Pertama tama, kita konfig router yang pertama. Digambar diatas tertulis Router-PT Router0

2.       Konfigurasi Router0 dengan pergi ke CLI, Lalu Konfig Seperti Ini

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interfaces se 2/0

Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Gambar :

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

3.       Lanjutkan ke Router1 dengan perintah ynag sama yaitu ke CLI, Lalu Konfig Seperti ini

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interface serial 2/0

Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#interface serial 3/0

Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Simple Seperti Gambar :

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

4.       Setelah Router1 selesai di konfig, lanjut konfigurasi Router2, Cuss..

Router>enable

Router#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#interface serial 2/0

Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#interface serial 3/0

Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

5.       Lanjut terus sampe ke router akhir, sekarang konfig Router3..

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interface serial 2/0

Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int se 3/0

Router(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

6.       Lanjut Konfigurasi Router4

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interface serial 2/0

Router(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Router(config)#int se 3/0

Router(config-if)#ip address 50.50.50.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no sh utdown

Router(config-if)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

7.       Terakhir Konfigurasi Router5..

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#interface serial 2/0

Router(config-if)#ip address 50.50.50.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

Setelah semua selesai di konfig, apakah konfigurasi telah selesai? Tentu belum, ada 1 konfigurasi lagi yang harus kalian kerjakan, apa itu? Dengan cara konfigurasi lagi (Router0-Router5) dengan mengkonfig “ip route” Cukup melelahkan memang harus kembali mengkonfig dari Router0, tapi ini lah namanya usaha. Kita ingin melakukan sesuatu dan berhasil adalah karna adanya usaha dan kerja keras, jadilah seseorang yang pantang menyerah, karna usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

Langsung saja kita lanjut konfigurasi menggunakan “ip route”.

1.       Kembali di Router0, kita konfig Menggunakan ip route..

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 10.10.10.2

Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

2.       Setelah Router0 selesai di konfig, lanjut konfig Router1, cara konfignya :

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 20.20.20.2

Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 20.20.20.2

Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 20.20.20.2

Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

3.       Selesai? Belumm.. Masih ada Router2-Router5, Lanjut konfig Router2

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 30.30.30.2

Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 30.30.30.2

Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 20.20.20.1

Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

4.       Lanjut Router3

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 40.40.40.2

Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 30.30.30.1

Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 30.30.30.1

Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

5.                                 5. Lanjut konfig ke Router4..

                       Router>enable

                       Router#configure terminal

                       Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 40.40.40.1

                       Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 40.40.40.1

                       Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 40.40.40.1

                       Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

6.                               6. Terakhir, Kita Konfigurasi Router5..

                      Router>enable

                      Router#configure terminal

                      Router(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 50.50.50.1

                      Router(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 50.50.50.1

                      Router(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.0 50.50.50.1

                      Router(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.0 50.50.50.1

                      Router(config)#exit

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

       Selesai deh, “Bagaimana Cara Cek Berhasil Atau Tidaknya?” Kalian Hanya perlu masuk ke salah satu Router diantara itu dan Begini Contohnya : “Saya Menggunakan Router0”

Router>enable

Router#ping 50.50.50.2

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 50.50.50.2, timeout is 2 seconds:

!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 5/14/29 ms

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara

        Jika Sudah ada tanda seru saat ping, dipastikan bahwa konfigurasi berhasil.. semoga bermanfaat bagi kalian yang sedang mencari bagaimana konfigurasi router static seperti diatas, sekian ^_^