Jurnal penerimaan kas berisi apa saja?

Jurnal dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, jurnal umum; kedua, jurnal khusus. Jurnal pengeluaran kas termasuk ke dalam kategori kedua. 

Sebelum masuk ke pembahasan soal jurnal pengeluaran, agar lebih komprehensif, ada baiknya membahas sedikit soal dua jenis jurnal tersebut. Siti Maria Wardayati menjelaskan perbedaan keduanya dalam buku Pengantar Akuntansi (2016). Menurutnya, jurnal umum itu “penggunaannya serbaguna” karena mencatat segala jenis transaksi pada periode tertentu. Sementara jurnal khusus, seperti namanya, hanya mencatat transaksi tertentu yang “banyak dan berulang-ulang.” Tujuannya tidak lain agar “pekerjaan menjurnal menjadi ringkas dan cepat.”   ​

Sementara perusahaan kecil cukup mencatat di jurnal umum, jurnal khusus bakal diperlukan ketika bisnis membesar dan transaksi yang terjadi semakin banyak. 

Pengertian jurnal pengeluaran kas

Dalam bahan ajar Pengantar Akuntansi (2016) yang disusun Kardinal, disebutkan bahwa jurnal pengeluaran kas adalah “jurnal yang khusus dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi pengeluaran kas.” Sementara Investopedia menjelaskan bahwa jurnal pengeluaran kas adalah “catatan yang disimpan oleh akun internal perusahaan yang merinci semua pengeluaran keuangan yang dilakukan bisnis sebelum pembayaran tersebut diposting ke buku besar.” 

Apa yang tercatat dalam jurnal pengeluaran kas harus dipindahbukukan atau dicatat ke buku besar (baik buku besar utama atau pembantu), untuk kemudian dipakai dalam pembuatan laporan keuangan. Jika pembukuan di jurnal pengeluaran kas dilakukan secara harian, maka pencatatan ke buku besar dilakukan setiap akhir bulan.

Apa yang dimaksud jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas?

Seperti namanya, jika jurnal pengeluaran kas mencatat transaksi keluar, maka pengertian sederhana jurnal penerimaan kas adalah mencatat transaksi masuk. 

Kardinal (2016) menyebut penerimaan kas biasanya terdiri dari tiga macam, yaitu:

  1. Penerimaan kas dari penjualan tunai. Ini biasanya ditangani oleh kasir. Dalam jurnal ia dicatat dengan mendebit rekening kas dan mengkredit rekening penjualan.
  2. Penerimaan kas dari debitur. Cara mencatatnya adalah jumlah yang dikreditkan ditulis di kolom piutang dagang kredit sementara kas didebet.
  3. Penerimaan lain-lain. Misalnya penerimaan yang timbul karena perusahaan meminjam uang dari bank atau dari hasil penjualan aktiva yang tidak digunakan dan dicatat dalam kolom-yang biasanya diberi judul “lain-lain”.

Ringkasnya, jurnal penerimaan kas adalah lawan atau kebalikan dari jurnal pengeluaran kas. 

Apa saja transaksi pengeluaran kas?

Dalam Pengantar Akuntansi I (Teori & Praktik) (2016), Diyah Santi Hariyani mengatakan transaksi yang dicatat pada jurnal pengeluaran kas adalah: 

  1. Pembayaran utang dagang
  2. Pembelian barang dagang dan barang lainnya dengan tunai
  3. Pembayaran gaji
  4. Pembayaran lain-lain

Di antara keempatnya, Hariyani mengatakan transaksi yang paling sering terjadi adalah pembayaran utang dan pembelian tunai. 

Jurnal pengeluaran kas mencatat apa saja?

Sebagaimana jurnal pada umumnya, jurnal pengeluaran kas juga berisi berbagai kolom untuk mencatat arus kas keluar. Menurut Investopedia, kolom ini termasuk tanggal setiap pembayaran tunai, rincian akun buku besar lain yang terpengaruh, nomor cek yang dikeluarkan oleh bisnis, jumlah total uang tunai yang dibayarkan, pajak, serta kolom khusus yang mengidentifikasi jenis transaksi seperti iklan, upah, dan lain-lain. 

Masing-masing kolom ini kemudian ditambahkan pada akhir periode penjurnalan untuk mendapatkan jumlah total. Informasi inilah yang nantinya ditransfer ke buku besar. 

Format jurnal pengeluaran kas

Jurnal penerimaan kas berisi apa saja?

Meski beberapa perusahaan mencatat banyak detail penting dalam jurnal pengeluaran kas seperti yang ditulis Investopedia, yang berarti format penulisannya fleksibel, namun pada dasarnya bentuk jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut, dikutip dari Hariyani (2016):

Tanggal Keterangan Referensi Debit Kredit
Utang Pembelian Serba-serbi
Akun Referensi Jumlah Kas Potongan Pembelian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
                   

Keterangan:

(1) Tempat mencatat tanggal dari transaksi
(2) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan tempat membeli. Akun ini dicatat di debit jika nama itu ada di buku besar pembantu
(3) Diisi tanda (√) setelah akun buku besar pembantu dicatat pada akun yang bersangkutan
(4) Tempat mencatat jumlah utang
(5) Tempat mencatat jumlah untuk akun pembelian
(7) Mencatat nama akun dari transaksi yang dicatat pada lajur serba-serbi
(6) Diisi setelah kolom 6 dicatat pada akun buku besar yang bersangkutan
(8) Mencatat jumlah untuk akun nomor 6
(9) Mencatat jumlah uang yang dibayar
(10) Mencatat jumlah potongan pembelian, yaitu selisih nilai nominal utang dengan jumlah yang dibayar melalui kas

Detail mencatat jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

1. Pembelian barang secara tunai

  • debit: pembelian
  • kredit: kas

2. Pembayaran utang tanpa diskon

  • debit: utang
  • kredit: kas

3. Pembayaran utang mendapatkan diskon

  • debit: utang
  • kredit: kas
  • kredit: potongan pembelian

Kolom serba-serbi pada jurnal pengeluaran kas dipakai untuk mencatat transaksi yang jarang dilakukan. Detail penjurnalannya seperti ini: 

1. Misalnya pembelian perlengkapan

  • debit: di kolom akun dalam serba-serbi dicatat nama akun “perlengkapan”
  • kredit: kas

2. Misalnya untuk transaksi biaya lain

  • debit: di kolom akun dalam serba-serbi dicatat nama akun “biaya lain-lain”
  • kredit: kas

Contoh kasus jurnal pengeluaran kas

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh kasus beserta cara menjurnalnya. Sebut saja ini terjadi pada Koperasi Makmur Jaya periode Oktober 2021. 

  1. Pada 1 Oktober perusahaan membeli barang secara tunai sebesar Rp 1 juta kepada Koperasi Sebelah.
  2. Pada 5 Oktober perusahaan membayar utang kepada Toko Kelontong sebesar Rp 2 juta tanpa potongan.
  3. Pada 11 Oktober perusahaan melunasi utang kepada Warung Uci sebesar Rp 1 juta dan karena membayar sebelum tenggat mendapatkan diskon Rp 100 ribu.
  4. Pada 25 Oktober perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar beban operasional, dalam hal ini gaji karyawan, sebesar Rp 20 juta. 

Koperasi Makmur Jaya
Jurnal Pengeluaran Kas
Periode: Oktober 2021

Tanggal Keterangan Referensi Debit Kredit
Utang Pembelian Serba-serbi
Akun Referensi Jumlah Kas Potongan Pembelian
1 Koperasi Sebelah     1.000.000       1.000.000  
5 Toko Kelontong   2.000.000         2.000.000  
11 Warung Uci   1.000.000         900.000 100.000
25         Beban gaji   20.000.000 20.000.000  

Penutup

Kardinal (2016) menyebut manfaat utama yang dapat diperoleh dengan memakai jurnal adalah dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan. Begitu pula dengan jurnal pengeluaran kas. Jurnal ini dapat membantu pebisnis melihat dengan jelas apa saja pengeluaran yang telah terjadi. 

Data-data ini jelas sangat penting bagi pebisnis agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk mengembangkan usaha dan agar pebisnis dapat memastikan bahwa arus kas selalu positif. 

Dengan demikian, bisa dikatakan pengetahuan tentang jurnal pengeluaran kas-dan jurnal-jurnal lain-adalah salah satu aspek krusial yang harus dimiliki seorang pebisnis, baik yang perusahaannya sudah besar atau masih kecil. 

Apa saja isi jurnal penerimaan kas?

Secara umum, jurnal penerimaan kas memang melibatkan seluruh transaksi seperti penjualan tunai, penerimaan pinjaman bank, penerimaan pembayaran kredit, surat berharga, dan penjualan aset.

Apa saja yang termasuk dalam penerimaan kas?

Komponen yang paling umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas adalah penjualan tunai, pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yakni penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.

Jurnal penerimaan kas untuk apa?

Jurnal khusus penerimaan kas yaitu jurnal yang berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan secara tunai baik berupa cek maupun kas (uang tunai) di perusahaan dagang.