Kapal pandu menara suar maritim

Peringati Hari Menara Suar Ke-8, KIP Ajak Masyarakat Memahami Peran Menara Suar Bagi Dunia MaritimPeringati Hari Menara Suar Ke-8, KIP Ajak Masyarakat Memahami Peran Menara Suar Bagi Dunia MaritimPT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) turut serta dalam Upacara Peringatan Hari Menara Suar diperingati pada 22 September 2022, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok di Menara Suar Cikoneng, Banten.

Pada tahun ini, Hari Menara Suar merupakan peringatan yang ke-8 kalinya dengan tema "Cerlang Suar Wujudkan Keselamatan Pelayaran Indonesia".

Kapal pandu menara suar maritim

Menara suar merupakan salah satu Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) penunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas pelayaran.

Hari Menara Suar ini juga diharapkan meningkatnya koordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan instansi terkait, serta memberi apresiasi dan mendorong semangat para Penjaga Menara Suar (PMS) dalam setiap melaksanakan tugasnya.

Kapal pandu menara suar maritim

Kapal pandu menara suar maritim


SEMARANG (ISL News)
– PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM), Senin kemarin, 14 Maret 2022, resmi meletakan lunas untuk 3 Kapal Pandu baru dengan daya masing-masing minimal 2 x 300 HP Outboard Engine.

Kegiatan peletakan lunas (keel laying) ini menjadi tradisi tersendiri yang menandai dimulainya konstruksi kapal secara formal. Dan Hingga saat ini, progres fisik Kapal Pandu tersebut telah mencapai 7,91%.

“Salah satu yang dilakukan hari ini, Senin (14/3) adalah tradisi pengelasan pelat ke lambung kapal yang dilambangkan sebagai kesuksesan bagi nakhoda dan awak kapal selama kapal beroperasi,” kata M. Iqbal, direktur Armada dan Operasi JAI dalam keterangan persnya, di Semarang (14/3/2022).

Bertempat di Hanggar Galangan PT Yasa Wahana Tirta Samudera (YWTS), hadir Perwakilan Kepala KSOP Semarang Dian Lesmana, Perwakilan Dewan Komisaris IPCM Sayed Junaidi Rizaldi, Direktur Armada dan Operasi IPCM M. Iqbal, Direktur Utama PT YWTS Mario Siahaan serta Kepala SBU Marine dan Offshore PT BKI Arief B. Satria dan Kepala Cabang Semarang PT BKI Aprianto Hani W selaku konsultan pengawas.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terus mendukung proses pembangunan tiga Kapal Pandu ini. Ini adalah awal yang baik dan tentu kerja keras seluruh tim sangat dibutuhkan. Keel Laying ini sekaligus menjadi tonggak penting bagi IPCM dalam program pembangunan kapal baru dan menunjukkan kemajuan perusahaan yang baik hingga saat ini,” ujar M. Iqbal.

Menurut Iqbal, kapal Pandu ini memliki desain High Speed Craft dari material aluminium yang telah terbukti baik dalam fungsinya mengangkut pandu ke kapal. Kapal ini dapat menampung hingga 8 orang, dan dapat mencapai kecepatan operasional 18 knot.

“Pembangunan tiga kapal ini diharapkan dapat semakin mendukung kelancaran operasional dan perkuatan armada milik IPCM dalam memberikan pelayanan optimal kepada pengguna jasa serta ekspansi usaha IPCM kedepan”imbuhnya.

(Redaksi ISL News/email:).

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar

Kapal pandu menara suar maritim

SURABAYA – Meski keberadaannya sudah diterima di tingkat Internasional, dengan peranannya yang begitu besar Pandu harus mendapatkan perhatian serius mengingat hingga saat ini kekuatan lokal belum mampu menghadirkan personal Maritime Pilot seimbang dengan pertumbuhan pelabuhan yang ada di Indonesia. Ini menjadi salah satu kebutuhan penting yang harus dipenuhi Indonesia sejalan dengan cita-cita menuju poros maritim dunia.

“Bisa dikatakan jumlah pandu yang ada saat ini sudah bisa memberikan pelayanan namun bila disebut ideal juga belum karena jumlah pelabuhan yang ada sekitar 250 baru bisa dilayani pandu sekitar 1200 orang,” ujar Presiden Indonesian Maritime Pilot’s Association (Inampa) Pasoroan Herman Harianja saat pengukuhan ketua dan pelantikan dewan pengurus Inampa wilayah III di Surabaya, Jum’at (8/2/2019) malam.

Menurut Herman, idealnya Pandu itu dengan melihat tantangan saat ini harusnya bisa tersedia 1500 sampai 1600 orang mengingat geliat yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam melakukan pembangunan pelabuhan terus dilakukan, seperti pelabuhan Patimban dan lainya sehingga penambahan SDM pandu itu sangat perlu dilakukan.

Kapal pandu menara suar maritim

“Padahal kebutuhan pandu setiap tahunnya perlu adanya penambahan sekitar 200 orang sedang saat ini kita baru-baru saja bisa menambah 50 orang Pandu yang telah di wisuda di Jakarta,” jelasnya.

Memang, lanjut Herman, kebutuhan jasa pandu di tiap pelabuhan berbeda-beda disesuaikan dengan arus keluar masuk kapal itu sendiri. Kebutuhannya bergantung pada keadaan kapal, semakin tinggi tingkat kunjungan kapal dan semakin besar ukurannya, maka kebutuhan semakin tinggi untuk itu.

“Inampa memperkirakan di seluruh Indonesia kurang lebih ada 300.000 – 400.000 call kapal setiap tahun yang wajib pandu, atau yang berukuran di atas 500 gross ton,” gambarnya.

Presiden Inampa yang lebih familier disapa Herman itu mengaku, penambahan tersebut terkendala karena profesi sebagai pandu kapal dinilai kurang menarik, karena harus terikat dari segi waktu, tingkat kesulitannya. Selain itu, tantangan profesi tersebut juga dinilai cukup besar yang tidak semua orang mampu karena harus memiliki passion yang besar serta memiliki pengalaman berlayar yang cukup. Untuk menjadi pandu tidak semudah profesi lain karena harus membutuhkan 5 aspek, fisik itu sangat dibutuhkan, aspek yang berhubungan dengan knowledge, softskill yang pandai berkomunikasi dengan seluruh unsur terkait, networking pandu tidak hanya memikirkan dirinya dia harus memikirkan yang lain dan aspek kolaborasi karena tidak ada kapal masuk di pelabuhan itu kerja sendiri karena dibutuhkan kolaborasi dengan sekian banyak aspek.

“Memang penambahan pandu itu ada pada pemerintah, untuk itu Inampa perlu juga mendorongnya,” imbuhnya.

Namun disisi lain, Herman mengapresiasi karena eksistensi tenaga pandu maritim dari Indonesia telah mendapat pengakuan dari dunia Internasional, hal itu ditunjukkan dengan pengakuan International Maritime Pilot’s Association (IMPA) yang menjadikan Inampa sebagai bagian dari anggotanya pada April 2017 lalu.

“Sejalan dengan itu, dalam pertemuan di Dakar permintaan akan tenaga perwira pandu dari Indonesia juga mulai mengalir dari beberapa negara seperti dari Afrika, Papua Nugini, juga kita sedang bernegosiasi dengan Dubai, Timor Leste dan juga satu lagi di Amerika Latin,” katanya.

Dengan kita menjadi anggota maritim pilot dunia, Herman menilai ini menunjukkan kualitas, kapasitas, eksistensi pandu Indonesia itu setara dengan yang lain. Mereka tidak mungkin menerima kita menjadi anggota kalau tidak mempunyai potensi, kualifikasi dan apa yang dimiliki teman-teman tidak sama dengan mereka.

“Jadi opsesi kita adalah tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa akan tetapi kita juga menjadi kebanggaan global,” akunya.

Terkait adanya permintaan tenaga pandu untuk bekerja di luar negeri, Herman menambahkan, dalam hal ini kita sedang melakukan proses persiapan negosiasi dalam hal pengiriman pandu ke luar negeri menyangkut masalah penghasilan, kesejahteraan, transportasi, tempat tinggal dan seterusnya. Karena orang-orang yang kita kirim itu adalah yang terbaik  yang membawa nama negara jadi perlakuan kepada mereka juga harus yang terbaik.

“Tentu bagi yang memenuhi kualifikasi yang disyaratkan melalui tes yang kita adakan sesuai dengan rekrutmen yang diminta dari negara luar. Paling tidak kapasitas dalam communication skill itu menjadi yang sangat pokok,” tegasnya.

Profesi pandu itu adalah profesi yang langka dan sangat dibutuhkan karena menyangkut keselamatan, tidak semua orang tertarik dengan pekerjaan ini makanya para pandu itu betul-betul orang yang sudah menganugerahkan jiwanya dan tidak memikir ABC lagi, itu terkadang yang tidak dipahami oleh semua teman.

Bahkan, Herman mengatakan Inampa turut berperan besar dalam diplomasi maritim di dunia dan regional melalui kongres Ke-23 IMPA yang digelar di Seoul Korea pada 2016 serta kongres ke-24 IMPA pada April 2018 di Senegal. Bahkan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pada kongres ke-27 IMPA di Bali pada 2024.

Sedang, disinggung sejauh mana perhatian terhadap proteksi para Pandu, Sekretaris Jenderal Inampa mengatakan, sebetulnya kami memiliki visi ‘safety no compromise’ dalam artian kita tidak pernah bargaining dengan yang namanya keselamatan. Apapun ketentuan yang dikeluarkan Internasional maupun regulasi dalam negeri, seperti apa standar operasinya tentunya akan diikuti secara keseluruhan dan juga menyesuaikan dengan geografis dimana mereka ditempatkan.

“Jadi kalau masalah keselamatan kita nomor satukan, “ tegasnya.

Sedang, proteksi diri dari setiap pandu tercover dengan assurance yang diberikan oleh perusahaan masing-masing yang tidak sebatas asuransi biasa tapi lebih kekhususan. Secara organisasi pun Inampa juga telah memberi perlindungan asuransi bagi anggotanya bahkan pemerintah sendiri juga telah memberikan cover asuransi karena type kinerja kita beresiko tinggi.

“Dalam arti, salah sangkah dengan Standard Operating Procedure (SOP) imbasnya itu langsung  diterima. Makanya tidak henti-hentinya Assosiasi mengingatkan bahkan Internasional pun selalu membahas menekankan perhatian terhadap standar operasi tersebut,” ungkap

Sementara itu, Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo III (Persero), Putut Sri Muljanto mengatakan, peta pandu kita sangat maju karena kita sudah update teknologi. Kita paling terdepan di antara pelindo 1,2,3 dan 4 dengan menggunakan ipad, teknologi Vasa (pelayanan kapal), Aplikasi dan kita juga akan melakukan kerjasama dengan pihak Distrik Navigasi untuk memaksimalkan penggunaan VTS yang akan memanfaatkan VTS yang ada di Navigasi akan menjadi alat untuk membantu pelayanan pandu.
Kapal pandu menara suar maritim

“Bahkan teknologi itu belum digunakan pelindo lain, artinya kita satu-satunya yang sudah canggih di Indonesia,” terangnya.

Putut tak menampik, jumlah pandu memang menjadi permasalah tetapi kita sudah memenuhi dari jumlah minimum. Bila dibilang kurang tidak karena ada pengembangan di daerah Satui, Celukan Bawang untuk itu sangat memerlukan penambahan pandu.

“Mungkin solusinya nanti akan menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dari para pandu yang sudah purna sekitar 6-8 orang pandu,” ucapnya.

Bahkan Putut mengaku, dari pelayanan pandu di Tanjung Perak sekarang dapat mempersingkat ship to ship  kapal sehingga produktivitas Terminal meningkat, hal itu merupakan buah dari sistem klaster yang sudah dilakukan Pelindo III di beberapa terminal, seperti Teluk Lamong dan Terminal Petikemas Surabaya, Gresik bahkan ship to ship itu bahkan tidak lebih dari satu jam per kapalnya.

“Kedepan kita akan lakukan klastering setiap terminal Jamrud, Berlian kita juga akan lakukan semua,” pungkasnya.
Dalam acara itu, juga dilakukan penyenatan anggota kehormatan Inampa yang diberikan kepada Kepala Kesyahbandaran Tanjung Perak, Dei Budi Sutrisno, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto, Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, M. Dahri, Kepala KSOP Kelas II Gredik, Toto Mukarto. (ruu)

Apa tugas pandu kapal?

BOGOR (9/10) – Petugas pandu memiliki peran penting dalam pemberian bantuan, saran, dan informasi kepada nakhoda tentang keadaan perairan setempat, agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar sehingga keselamatan pelayaran dapat terwujud.

Kenapa kapal harus di pandu?

PANDU PELAYARAN BERPERAN TINGKATKAN KESELAMATAN DAN KELANCARAN LOGSITIK. (Jakarta, 3/4/2013) Para pandu mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan tingkat keselamatan kapal-kapal yang akan keluar masuk pelabuhan, sekaligus memperlancar distribusi logistik nasional.

Apa yang dimaksud dengan kapal pandu?

Berdasarkan Undang-Undang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Pandu adalah pelaut yang mempunyai keahlian di bidang nautika yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pemanduan kapal.

Apa itu Pandu pelabuhan Indonesia?

Surabaya (13/4) – Pandu merupakan garda terdepan Pelindo III dalam hal pelayanan kapal, dimana pada saat kapal masuk di perairan pelabuhan maka disitulah kapal akan disambut oleh petugas pandu yang siap memberikan pelayanan pemanduan maupun penundaan kapal yang akan sandar di dermaga.