Umat Muslim Salat Berjamaah Saat Ramadan 2020
TRIBUNJOGJA.COM - Banyak keutamaan atau amalan yang bisa dikerjakan Muslim ketika hari Jumat tiba. Salah satunya adalah memanjatkan doa atas apa yang menjadi keinginan terbesarnya selama ini. Hal tersebut lantaran hari Jumat mengandung banyak keutamaan bagi seluruh Muslim. Satu di antaranya adalah waktu mustajab untuk berdoa. Lantas, kapan waktu mustajab doa muslim dikabulkan ketika shalat Jumat tersebut? • Kumpulan Doa Meminta Keselamatan dan Kedamaian Doa yang mustajab satu di antaranya ketika khatib duduk di antara dua khutbah. Dilansir dari Almanhaj.id.od, berdoa ketika khatib duduk di antara dua khutbah adalah perbuatan baik dan disunnahkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda, فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Jabar
Umat Islam memperlakukan berbeda khusus di hari Jumat. Hal tersebut terasa sejak Kamis petang yang mengisinya dengan beragam amaliah khas. Hal tersebut juga berlanjut keesokan harinya sampai pelaksanaan shalat Jumat. Jumat adalah hari spesial bagi umat Islam. Jumat adalah hari raya dalam sepekan. Hari di mana Nabi Adam AS diciptakan dan dicabut nyawanya, terompet Malaikat Israfil ditiupkan, berakhirnya kehidupan manusia di dunia dan beberapa peristiwa besar lainnya yang terjadi di hari Jumat. Hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak shalat, dzikir, shalawat, dan ibadah lainnya. Bahkan di hari itu, pengajian-pengajian para kiai dan ulama diliburkan sebagaimana yang telah mentradisi sejak dulu dengan tujuan untuk memfokuskan diri beribadah. Di antara hal yang sangat dianjurkan dilakukan di hari Jumat adalah memperbanyak doa baik di malam harinya ataupun di waktu siangnya. Sebagaimana dijelaskan banyak hadits Nabi, terdapat satu waktu di antara satu kali 24 jam di hari Jumat yang sangat manjur untuk dibuat berdoa. Ulama mengisitilahkan waktu tersebut dengan saatul ijabah (waktu terkabulnya doa). Barangsiapa berdoa di waktu tersebut, maka segala permintaannya akan terkabul. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari disebutkan:
Artinya: Dari sahabat Abi Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW menyebut hari Jumat kemudian berkomentar perihal Jumat: Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim menemuinya dalam keadaan beribadah seraya ia meminta kepada Allah sesuatu hajat, kecuali Allah mengabulkan permintaannya. Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya bahwa waktu tersebut sangat sebentar. (HR Al-Bukhari).
Artikel diambil dari: Inilah Waktu Terkabulnya Doa di Hari Jumat Tidak ada keterangan hadits Nabi yang secara tegas menjelaskan penentuan waktu ijabah tersebut, bahkan beberapa di antaranya saling berlawanan. Karena itu, ulama berbeda pendapat mengenai penentuan waktunya. Menurut mayoritas ulama madzhab Syafii, waktu ijabah yang paling diharapkan adalah waktu di antara duduknya khatib di atas mimbar sebelum ia berkhutbah dan salamnya imam jamaah shalat Jumat. Pendapat tersebut bertendensi kepada hadits riwayat Imam Muslim dan Imam Abi Dawud sebagai berikut:
Artinya: Dari Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata: Abdullah bin Umar berkata kepadaku: Apakah kau pernah mendengar ayahmu bercerita dari Rasulullah SAW tentang waktu ijabah? Aku menjawab: Ya. Aku pernah mendengar ayahku mendengar dari Rasulullah bahwa beliau bersabda: Waktu ijabah adalah waktu di antara duduknya imam sampai selesainya shalat Jumat. (HR Muslim dan Abi Dawud). Mengenai rentang waktu sebagaimana diterangkan hadits tersebut, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:
Artinya: Yang dimaksud adalah bahwa waktu ijabah tersebut tidak keluar dari rentang waktu ini, bukan keseluruhan rentang waktu tersebut, karena waktu ijabah sangat singkat sekali. (lihat Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Minhajul Qawim, Hamisy Hasyiyah at-Tarmasi, Jeddah, Darul Minhaj, cetakan pertama, 2011, juz 4, halaman: 345).
Baca Juga: Jelang Malam dan Hari Jumat, Catat Ibadah yang Dianjurkan Pertanyaannya kemudian, bukankah saat khutbah berlangsung dianjurkan untuk diam dari bicara? Bukankah sibuk berdoa justru bertentangan dengan anjuran mendengarkan khutbah secara seksama?
Artinya: Imam al-Bulqini ditanya, bagaimana mungkin jamaah Jumat disunahkan berdoa saat berlangsungnya khutbah sementara ia diperintahkan diam? Ia menjawab: Doa tidak disyaratkan untuk diucapkan. Menghadirkan doa di dalam hati saat khutbah berlangsung sudah cukup. (lihat Syekh Mahfuzh Termas, Hasyiyah at-Tarmasi alal Minhajil Qawim, Jeddah, Darul Minhaj, cetakan pertama, 2011, juz 4, halaman: 344). Dari keterangan tersebut dapat dipahami bahwa cara berdoa saat khutbah berlangsung adalah dengan dibaca dalam hati, tidak perlu diucapkan dengan lisan. Demikianlah penjelasan mengenai waktu yang paling ampuh untuk berdoa di hari Jumat. Perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini tidak bisa dihindarkan. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan waktu ijabah terjadi. Oleh karena itu, sebaiknya selama hari Jumat berlangsung kita dianjurkan untuk senantiasa memperbanyak doa dan ibadah serta melepas urusan-urusan duniawi, dengan harapan dapat menjumpai waktu ijabah yang sangat sebentar tersebut. Wallahu a'lam.
Digdayamedia.id | Bagi Muslim pada hari Jumat merupakan hari istimewa dan penuh keberkahan. Beberapa hadist disebutkan pada hari Jumat memperbanyak berdoa. Karena, Jumat termasuk dalam waktu mustajabnya doa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist berikut ini. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya) Berdasarkan beberapa hadist, terdapat dua waktu di hari Jumat yang menjadi waktu mustajabnya doa. Lalu kapan sajakah kedua waktu tersebut? Pertama, yaitu pada saat antara duduknya imam sampai selesainya salat Jumat. Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari. Ia berkata, “Abdullah bin Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.” (HR. Muslim dan Abu Daud) BACA JUGA Dikawal Abuya, Tatu-Pandji Resmi Daftar ke KPU Dalam riwayat lain dari Amr bin Auf al-Muzanni Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari jumat terdapat satu waktu, jika para hamba memohon kepada Allah, pasti akan dikabulkan oleh Allah. Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, waktu kapankah itu?’ Jawab beliau, “Ketika shalat dimulai hingga selesai shalat.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah) Kemudian, waktu kedua yakni setelah ashar. dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah seteah asar. (HR. Ahmad) BACA JUGA Pilkades Kabupaten Serang Diundur Lagi Selama Dua Bulan Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari jumat ada 12 jam. Diantaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah ashar.” (HR. Abu Daud dan An-Nasai) Sedangkan dari Abdullah bin Sallam RA, beliau pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Kami menjumpai dalam kitabullah, bahwa di hari jumat ada satu waktu, apabila ada seorang hamba beriman melakukan shalat bertepatan dengan waktu tersebut, kemudian memohon kepada Allah, maka Allah akan penuhi permohonannya.” Kemudian Nabi SAW berisyarat kepadaku, ‘Itu hanya sebentar?’ ‘Anda benar, hanya sebentar.’ Jawab Abdullah bin Sallam. Lalu Abdullah bertanya, ‘Kapan waktu itu’. Jawab beliau, “Itu adalah waktu di penhujung hari.” ‘Bukankah itu waktu larangan shalat?’ Rasulullah SAW pun menjawab, “Benar, namun ketika seorang hamba melakukan shalat (di awal asar), lalu dia duduk menunggu shalat berikutnya, dia terhitung sedang melakukan shalat.” (HR. Ibnu Majah) Demikian, dua waktu di hari Jum’at yang dipercaya merupakan waktu mustajab doa. Yaitu ketika antara duduknya imam sampai selesainya salat Jum’at dan setelah waktu ashar. Dengan begitu, umat Islam hendaknya memperbanyak memanjatkan doa kepada Allah di dua waktu tersebut. Wallahu a’lam. Istiqomat Direktur Digdaya Mediatama |