RODA DAN BAN (WHEEL AND TYRE) I. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR Setelah mempelajari modul ini, siswa dapat:
II. URAIAN MATERI Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara, menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan.. Disaat yang sama roda juga menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus bersifat kuat, kaku/rigit dan ringan. Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek roda (wheel rim), dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing), sepatu rem, tromol dan komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan oleh jari-jari (spokes). Ada juga roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari bahan yang ringan (seperti pada aluminium). Design roda tergantung dari tipe struktur, material dan metode pembuatan roda dari pabrik. 1. Pelek (Wheel Rim) a. Tipe pelek jari-jari (wire spoke wheel)
Gambar 1. Roda tipe jari-jari Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe keluarga atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub dengan menggunakan baut dan mur. b. Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel) Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”.Regiditas dan kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidakdiperlukan penyetelan untuk balancing roda (beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk balancingnya). Designnya sangat trendi biasanya digunakan motor besar, kadang-kadang padamotor kecil dan motor-motor sport.
Gambar 4. Tipe roda dari besi tuang Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless dan atau yang berukuran besar (sepeda motor besar) dapat mengunakan alat bantu berupa motorcycle tyre change, alat ini mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan resiko merusak pelek dapat dikurangi.
Gambar 7. Melepas ban mengunakan alat motorcycle tyre change pelek melalui tekanan udara selama berjalan. Lapisan yangberbeda dibagian dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yangbersifat elastis, jika tertusuk paku udara bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS dengan konstruksi khusus agar udara bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanyapada bagian luar ban terdapat tanda TUBELESS
Gambar 6. Ban tipe radial Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban. Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi. Metric
1. Pemeriksaan dan Perawatan Ban Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban: a. Tekanan angin kurang/berlebih b. Beban berlebihan c. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan d. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus) e. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil f. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon keras) Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan pengendara dan keawetan ban diantaranya: a. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek. b. Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang. c. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk. d. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya. e. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya. f. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban. g. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg. h. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi “Valve” yang tertera pada ban. i. Kencangkan mur ban dalam seperlunya. j. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan untuk menghindari keolengan. k. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai terasa tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban: a. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala. b. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama. c. Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut. d. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat karakter karet ban berubah. e. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.
Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
Cara menganti ban pada sepeda motor Peralatan dan bahan yang diperlukan : 1. Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti 2. Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19 3. Kunci T 4. Pencongkel ban 5. Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik) Langkah pemasangan ban : 1. Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki ) ditempat yang rata atau permukaan lantai tidak miring dan licin. 2. Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya, ( disini kita membahas roda depan ). 3. Kempeskan roda. 4. Tekan-tekan sisi ban secara merata. 5. Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel sekaligus di tiga bagian yang berdekatan (arah congkelan keluar pelek) 6. Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam. 7. Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat congkelan tadi sampai terlepas. 8. Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu. 9. Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang ada di pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan 10. Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek sampai semuanya terpasang ke alur pelek seperti semula dan usahakan jangan mencongkel ban dalam, dikarnakan jika tercongkel, bisa kemungkinan bocor. 11. Tekan-tekan ban scara merata. 12. Isikan angin ke ban. 13. Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda lalu kencangkan. c. Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan didalamnya terbagi dua)
Gambar 5. Membelah susunan pelek roda 2. Ban (Tyre) Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi: a. Sebagai pengendali arah kendaraan b. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya c. Sebagai penerus tenaga dari mesin d. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan denganjalan. Disaat sepeda motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ban selain berfungsi untuk menopangberat motor dan pengendara pada area yang kecil dimana permukaanban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan pada saat pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus menerus. Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik ban dengan ban dalammaupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread terbuat darikaret yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itutread harus memiliki ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam. Sedangkan lapisan bagian dalam ban disebut Breaker. Carcas dantread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari tekananudara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan kain (fabric layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisikaret dan kawat yang jumlah lapisannya menentukan kekuatan ban.Disamping itu ada lapisan bead yang mampu memegang dengan kuatpada DAFTAR PUSTAKA Smk2sampit.sch.id/data-center/modul-prakerin-klas-xi-juni-2013/Modul%20prakerin,%20XI%20TSM,%20Juni%202013/Roda%20dan%20Ban%TSM%20Kelas%20XI,%20Gunadi
Gambar 2. Potongan dan tinjauan setempat dari kekhasan Hub a. Tipe pelek dari composit (composite wheel)
Gambar 3. Roda tipe plat press Page 2 |