Karya seni rupa 3 dimensi yang di buat bertujuan untuk mengenang suatu peristiwa adalah…

Karya seni rupa 3 dimensi yang di buat bertujuan untuk mengenang suatu peristiwa adalah…

Karya seni rupa 3 dimensi yang di buat bertujuan untuk mengenang suatu peristiwa adalah…

Penulis: Nika Halida Hashina
tirto.id - 30 Nov 2021 16:25 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Karya seni rupa 3 dimensi yang di buat bertujuan untuk mengenang suatu peristiwa adalah…
Apa itu karya seni rupa 3 dimensi? Aa saja contoh dan jenis karya seni rupa 3 dimensi? Ini penjelasan selengkapnya.

tirto.id - Karya seni rupa 3 dimensi sebenarnya banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh karya seni rupa 3 dimensi? Serta, apa jenis karya seni rupa 3 dimensi?

Sebagian karya seni 3 dimensi hanya memiliki fungsi sebagai hiasan, tapi ada juga yang punya fungsi pakai.

Sebagaimana karya seni rupa 2 dimensi, jenis karya seni rupa 3 dimensi mengandung unsur garis, bentuk, bidang, dan warna yang disusun hingga membentuk obyek tertentu.

Namun, berbeda dari obyek karya seni rupa 2 dimensi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi, karya seni rupa 3 dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.

Dengan kata lain, karya seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, sehingga mempunyai volume dan ada dalam sebuah ruang. Seni rupa 3 dimensi biasa disebut sebagai seni rupa 3D, demikian dikutip dari buku Seni Budaya terbitan Kemdikbud.

Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Mengutip laman Artdex disebutkan pula karya seni rupa 3 dimensi disajikan dalam dimensi tinggi, lebar, dan dalam, menempati ruang fisik, dan dapat dilihat dari segala sisi dan sudut.

Hasil karya seni rupa tiga dimensi, seperti patung dan relief, telah ditemukan sejak awal sejarah manusia. Hal ini membuktikan seni rupa 3 dimensi sejak lama jadi ekspresi artistik manusia.

Mengutip buku Seni Budaya Kelas X (2014), berdasarkan dari fungsinya, karya seni rupa 3 dimensi dapat dibedakan menjadi dua jenis. Keduanya adalah karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa yang hanya punya fungsi ekspresi (seni rupa murni/pure art).

Seni Rupa Murni adalah karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan ketimbang aspek fungsional, sehingga lebih berguna untuk kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan sebagai pajangan/hiasan.

Sedangkan Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah, tapi juga berfungsi membantu kehidupan manusia. Jadi, Seni Rupa Terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahan karya.

Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan ada unsur seni, benda itu tidak hanya nyaman digunakan, tetapi juga indah dilihat.

Selain itu, jenis karya seni juga bisa diihat dari perbedaan tema atau gagasan pokok di baliknya. Tema-tema dalam karya seni rupa tidak terbatas pada satu jenis topik.

Tema tidak selalu tampak secara kasat mata (eksplisit). Ia justru bisa lebih tampak secara tersirat (implisit). Dalam karya seni rupa tiga dimensi, tema yang dihadirkan juga beragam. Makna karya seni ini pun tidak hanya dapat dilihat dari satu sisi.

Infografik SC Seni Rupa Tiga Dimensi. tirto.id/Fuad

Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Dilihat dari fungsinya, ada sejumlah kegunaan karya seni rupa 3 dimensi. Berikut adalah fungsi-fungsi karya seni rupa tiga dimensi:

1. Hiasan

Karya seni ini dibuat dengan tujuan artistik dan estetis, misalnya vas bunga, guci, patung hiasan rumah, furnitur, hiasan gantungan dan lain-lain.

2. Sarana pembelajaran

Fungsi ini dibuat untuk tujuan memberikan informasi atau pengetahuan terkait suatu hal. Dalam hal ini dapat kita lihat dari banyak karya-karya tiruan, misal peristiwa kemerdekaan di museum-museum yang menampilkan sejarah Indonesia. Selain itu, terlihat dari candi-candi yang hingga kini masih dikunjungi untuk wisata belajar atau penelitian.

3. Sarana religi

Fungsi ini dapat dilihat dari ornamen-ornamen khas keyakinan tertentu yang menghiasi tempat keagamaan, seperti misalnya masjid, gereja, dan pura.

4. Sarana rekreasi

Dalam hal ini, fungsi karya seni rupa tiga dimensi digunakan untuk sarana hiburan. Misalnya candi-candi, instalasi-instalasi yang terdapat dalam sebuah pameran, dan lain-lain.

5. Sebuah peringatan atau penanda

Fungsi peringatan ini adalah sebuah tanda atau pengingat dari sebuah peristiwa. Fungsi ini sering ditemukan berupa tugu atau prasasti. Contohnya adalah Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya untuk mengingat pahlawan revolusi.

Contoh Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Banyak contoh karya seni rupa 3 dimensi yang berserak di sekitar kehidupan sehari-hari. Ia bisa jadi barang biasa yang kerap dilihat maupun digunakan untuk keperluan tertentu, ataupun benda mewah dengan nilai tinggi. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi:

1. Karya seni kriya

Seni kriya sering digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai, furniture, benda mainan seperti boneka, kain batik maupun tenun, dan lain sebagainya. Karya seni rupa kriya terdiri atas bergam jenis, seperti kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.

2. Seni patung.

Ia salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung terbagi jadi 2, yakni Zonde Bosse (berdiri sendiri) dan Relief (biasa menempel di permukaan dinding)

3. Keramik.

Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau modern. Seni keramik mempunyai fungsi sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses dipijir, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir.

4. Arsitektur

Arsitektur adalah contoh seni rupa 3 dimensi berupa teknik merancang bangunan, yang mencakup level makro (perencanaan dan perancangan kota, atau lansekap) sampai level mikro (desain buat perabot, bangunan hingga produk.

Macam-macam Teknik Seni Rupa 3 Dimensi

Untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan. Setiap teknik mempunyai konsep dan hasil karya yang berbeda-beda. Berikut beberapa teknik karya seni rupa tiga dimensi, dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya Kelas X1. Teknik aplikasi

Teknik seni rupa aplikasi adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit, yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah digunting.

Bentuk guntingan itu, seperti bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentuk-bentuk lainnya dalam sebuah kain. Tujuannya adalah sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.

2. Teknik mozaik

Teknik mozaik adalah teknik menggambar dengan memakai bentuk geometris tertentu. Tujuan menggunakan teknik geometris ialah sebagai pengganti bahan utama pewarna. Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos dan lebih bercorak.

3. Teknik Merakit

Teknik merakit dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan bahan tertentu agar menjadi suatu karya seni yang utuh. Cara menyambung-nyambung tersebut dinamakan merakit, sedangkan rakitan ialah nama dari hasil karyanya.

Merakit dapat diterapkan pada benda-benda yang lebih kompleks, seperti miniatur kapal, pesawat, atau alat transportasi lainnya.

4. Teknik pahat

Teknik memahat adalah teknik karya seni rupa tiga dimensi dengan membuang atau menyisihkan bahan-bahan yang tidak digunakan. Alat yang dipakai adalah martil, pahat, kikir, dan sebagainya. Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni, seperti patung dan miniatur tertentu.

5. Teknik Cor

Teknik cor adalah sebuah teknik karya seni rupa tiga dimensi yang diaplikasikan dengan cara menuang zat cair tertentu di sebuah alat cetakan khusus.

Bahan cair yang sering digunakan ialah bahan-bahan yang terbuat dari karet, semen, logam, dan lain-lain. Teknik cor lebih cocok digunakan untuk membuat sebuah bangunan besar dan bangunan bertingkat.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina
(tirto.id - nka/add)

Penulis: Nika Halida Hashina Editor: Addi M Idhom Kontributor: Nika Halida Hashina

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Home » Kelas XII » Simbol Karya Seni Tiga Dimensi

Simbol adalah lambang yang mengandung makna atau arti, simbol berarti menarik kesimpulan, berarti atau memberi kesan. Salah satu pengertian “simbol” adalah makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Misalnya saja unsur warna sering digunakan oleh perupa sebagai simbol dari sesuatu. Warna merah misalnya, digunakan untuk menyimbolkan keberanian, putih untuk menyimbolkan kesucian, hijau untuk menyimbolkan kesuburan, dan sebagainya. Selain unsur warna simbol dalam seni rupa tiga dimensi antara lain sebagai berikut.

Diantara karya seni rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. adalah patung, tugu dan monumen. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan, monumen yang melambangkan atau menyimbolkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak zaman dahulu.Karya seni rupa tiga dimensi ini ada yang terbuat dari kayu, batu dan logam. Beberapa contoh patung tugu dan monumen yang ada di Indonesia beserta simbolnya antara lain sebagai berikut.

A. Simbol Dalam Patung

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Dalam sebuah patung terirat makna dan simbol sesuai dengan tujuan pembuatan patung tersebut. Berikut ini beberapa contoh patung dan simbol yang tersirat di dalamnya.

1. Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang dibangun untuk menyambut para atlit peserta Asian Games IV tahun 1962. Patung ini ada di depan gedung Hotel Indonesia yang mana berdiri persis diatas air mancur bunderan HI. Sesuai dengan namanya, patung ini berdiri untuk memberikan selamat datang buat para pendatang karena memang patung ini menghadap ke arah Kota (Utara) sebagai pusat bisnis, perdagangan dan pendatang dari pelabuhan waktu itu.

2. Patung Arjuna Wijaya/ Patung Asta Brata

Patung Arjuna Wijaya yang dibangun Agustus 1987 ini menggambarkan Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya dikendalikan Batara Kresna. Kereta tersebut ditarik delapan kuda, yang melambangkan delapan ajaran kehidupan yang diidolai oleh Presiden Soeharto. Asta Brata itu meliputi falsafah bahwa hidup harus mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, hujan dan bulan.

3. Patung Dirgantara

Patung yang berada di daerah pancoran ini dibuat atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan dan kekuatan angkatan udara bangsa Indonesia. Patung ini menghadap ke Utara dengan tangannya mengacung ke bekas Bandar Udara Internasional Kemayoran. 

4. Patung Catur Muka

Patung Catur Muka (patung empat wajah). Patung ini berdiri pada lintas jalan di depan kantor Walikota Denpasar dan dibuat pada tahun 1973. Disebut Catur Muka (Empat Wajah) karena memiliki empat kepala menghadap ke empat penjuru mata angin. berdiri di atas wujud bunga teratai atau padma sebagai simbolisme reinkarnasi-Nya guru. Perwujudan empat muka adalah simbolisme dari pemegang kekuasaan pemerintahan yang dilukiskan dalam keempat tangannya. Ada tangan pemegang aksmala atau genitri  yang bermakna bahwa pusat segalanya adalah kesucian dan ilmu pengetahuan.

Ada tangan yang memegang cemeti dan sabet sebagai simbol ketegasan dan keadilan harus ditegakkan oleh pemerintah. Cakra artinya ‘barangsiapa yang melanggar hukum dan peraturan harus dihukum’. Sungu artinya pemerintahan berpegang pada penerangan atau undang-undang. Tali pada badan simbol reinkarnasi, artinya ‘mengetahui keadaan sebelum dan sesudah’.

Masing-masing wajah dalam Patung Catur Muka mengarah ke empat penjuru mata angin. Wajah atau sosok yang menghadap ke timur dimaksudkan sebagai Dewa Iswara, simbol pemberi kebijaksanaan. Dewa Brahma menghadap ke selatan sebagai penjaga ketentraman. Dewa Mahadewa menghadap ke barat, pemberi kasih sayang. Dewa Wisnu menghadap ke utara sebagai penyuci jiwa manusia.

5. Patung Pahlawan

Patung pahlawan, Patung ini dibuat buat ngasih penghargaan pada para pejuang kemerdekaan Indonesia, dilambangin dengan seorang laki-laki yang make caping, nyandang senapan dan lagi minta restu pada wanita yang ada disisinya untuk maju ke medan perang. diresmikan tahun 1963 oleh Presiden Soekarno dan pada papan di monumen ini tertulis "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar".

6. Patung Garuda Wisnu Kencana

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

7. Patung Jenderal Sudirman (Pacitan)

Patung ini terletak di Sobo, Pakisbaru, Nawangan Pacitan yaitu sekitar 34 km dari pusat kota Pacitan. Patung Jenderal Soedirman selalu berdiri tegak dengan pedang katana di sebelah kirinya. Dengan pakaian seperti tentara Jepang, dia berdiri tegak tepat menghadap arah gerbang seperti sedang mengawasi sesuatu, atau menjadi simbol di dalam museum Pembela Tanah Air (PETA) sendiri. Soedirman menjadi figur teladan dan ikon TNI. Salah satunya karena dia terpilih sebagai panglima Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang pertama dan sekarang berubah nama menjadi TNI.

8. Patung Pemuda Membangun

Patung Pemuda Membangun adalah patung yang terletak di bunderan air mancur Senayan. Dinamakan pemuda membangun karena patung tersebut menggambarkan seorang pemuda membawa obor dengan semangat yang berkobar. Makna obor adalah sebagai alat penerang dan dalam artian filosofis adalah untuk menerangi hati dan jiwa yang gelap. Diharapkan kaum muda mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa. Partisipasi aktif dalam memajukan tanah air sangat diperlukan karena melalui tangan pemuda lah terletak cita-cita dan harapan masa depan

B. Monumen

Monumen adalah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu. Beberapa monumen yang ada beserta simbol yang dimiliki antara lain sebagai berikut.

1. Manumen Pancasila Sakti

Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Tujuh patung Pahlawan Revolusi Monumen Pancasila Sakti berdiri berderet membentuk setengah lingkaran, dari timur ke barat, yaitu Kapten P.A. Tendean, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Harjono, Jenderal Ahmad Yani, Letjen R. Soeprapto, Mayjen D.I. Pandjaitan, dan Mayjen Soetojo S. 

2. Monumen Gatot Subroto (Purwokerto)

Monumen ini berwujud jenderal Gatot Subroto menunggang kuda dengan tegap dan gagah perkasa, menatap ke depan dengan kendali ditangan  Tatapan ke depan melambangkan optimisme dan tali kendali yang dipegang ditangan melambangkan beliau sebagai pemimpin atau komandan.  Tegangan otot pada posisi kaki kuda serta sikap tegap Jenderal Gatot Subroto terlihat berwibawa. 

3. Monumen Nasional (Monas)

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen yang terletak di Ibu Kota Republik Indonesia, yaitu Jakarta. Pembangunan monumen nasional bertujuan untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan RI 1945. Dengan adanya monumen nasional tersebut Bangsa Indonesia berharap bisa terus membangkitkan semangat patriotisme bangsa dimasa yang akan datang. Monumen ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. 

4. Monumen Palagan Ambarawa (Jawa tengah)

Monumen Palagan Ambawara merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, di mana kini diperingati sebagai Hari Infanteri. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa.

5. Monumen Jogja Kembali

Monumen Jogja Kembali yang biasa disingkat dengan Monjali ini berada di Yogyakarta. Monumen berbentuk kerucut ini dibangun pada tanggal 29 juni 1985.Monumen Jogja Kembali merupakan simbol atau lambang untuk peristiwa ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibukota RI, Yogyakarta pada saat itu, yaitu tanggal 29 Juni 1949. Dimana monument ini adalah tanda atau tetenger dari peristiwa tersebut. 

6. Monumen Bandung Lautan Api

Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Sudah jelas monumen ini didirikan untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumi hangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. 

7. Monumen Ahmad Yani

Monumen Ahmad Yani berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Seperti namanya, monumen ini dibuat untuk mengenang pengabdian dan perjuangan dari Jenderal Anumerta Ahmad Yani. Perjuangannya yang hebat pantas dijadikan teladan bagi generasi penerus bangsa, terutama bagi para prajurit Tentara Nasional Indonesia.

8. Monumen Slamet Riyadi (Surakarta)

Monumen Slamet Riyadi berada di tengah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Monumen yang berupa patung Slamet Riyadi ini menjadi bentuk penghargaan terhadap jasa Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Tempat ini merupakan markas besar pasukan Slamet Riyadi yang berjuang di tahun 1948.

C. Tugu

Tugu adalah sebuah tiang besar dan tinggi yang terbuat dari batu, bata, dan sebagainya. Tugu peringatan biasanya dibuat untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah. Beberapa tugu yang ada di Indonesia beserta simbolnya antara lain sebagai berikut.

1. Tugu Muda (Semarang)

Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Jepang yang terkenal dengan peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang. Monumen ini mengingatkan pada peristiwa heroik Pertempuran 5 Hari di Semarang melawan tentara Jepang tahun yang silan. Monumen Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14 hingga 18 Oktober 1945 selama 5 han. Sebagai bukti mereka kala itu dengan Semangat Berani Mati mempertahankan kemerdekaan negara yang baru beberapa pekan di Proklamasi di Jakarta.

2. Tugu Yogyakarta

Tugu Yogyakarta adalah salah satu lambang atau identitas dari kota Yogyakarta yang terletak di perempatan Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Mangkubumi. Sultan Hamengkubuwono I adalah pendiri Keraton Yogyakarta yang sekaligus juga pendiri Tugu ini. Tugu. Konon tugu ini merupakan simbol penghubung laut selatan, Keraton Yogyakarta dan gunung Merapi. Ketika melakukan meditasi, Sultan Yogyakarta menggunakan Tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi. 

3. Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Tugu ini juga menjadi salah satu simbol dari kota Pontianak yang juga dijadikan sebagai ikon wisata sejarah. Pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September biasanya terjadi peristiwa titik kulminasi Matahari, yakni peristiwa alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa dimana posisi matahari tepat berada di atas kepala sehingga semua bayangan dari benda-benda di bumi tidak akan nampak.

4. Tugu Proklamasi

Terletak di kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi (dahulunya disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Tugu ini didirikan sebagai tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Di kompleks ini juga berdiri dengan megah patung Soekarno-Hatta ketika membacakan naskah proklamasi. Diantara kedua patung proklamator tersebut, dibangun pula naskah proklamasi yang terbuat dari lempeng batu marmer hitam, beserta dengan susunan dan bentuk tulisan yang menyerupai ketikan naskah aslinya.

5. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan, adalah sebuah tugu yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Tubuh tugu berbentuk lengkungan-lengkungan sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. 

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

6. Tugu Watu-Prompong (Banyumas)

Tugu Watu terletak di Grumbul Prompong Desa Kutasari Kecamatan Baturaden Banyumas. Tugu ini dibangun pada tahun 1979 oleh para eks Pasukan Pelajar Indonesia Merdeka atau yang lebih dikenal dengan Pasukan IMAM( Indonesia Merdeka atau Mati ), untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya dari Pasukan IMAM dalam mengusir penjajah yang ingin kembali berkuasa di Indonesia Tugu dari batu menggambarkan kekerasan dan ketahanan daya juang masyarakat Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Ketahanan dan daya juang itu tidak akan lekang dan luntur oleh jaman.

Karya seni rupa 3 dimensi yang di buat bertujuan untuk mengenang suatu peristiwa adalah…

Penyangga berbentul silinder bermakna bahwa perjuangan untuk mewujudkan cita cita dan mendukung semangat anti penjajahan itu tiada akhirnya, karena silinder tidak memiliki tepi. Selain itu kebersamaan dan persaudaraan masyarakat dalam mendukung semangat perjuangan terdiri dari semua lapisan, mereka tidak boleh terkotak-kotak apalagi sampai tercerai berai.

Karya-karya seni rupa ini dibuat untuk memperingati tokoh, peristiwa penting atau untuk menandai tempat-tempat bersejarah. Tokoh orang yang berjasa atau yang dihormati oleh masyarakat sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol ketokohannya dalam melambangkan kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak tokoh orang yang berjasa di negara kita. Ketokohan dan perjuangan orang–orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 7:41 PM