Karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi sebagai benda pakai atau terapan adalah

Jika kita melihat seni rupa berdasarkan fungsinya, ada karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa seperti ini dikategorikan dalam jenis karya seni rupa terapan (applied art) yang merupakan kebalikan dari seni murni. Seni terapan juga terkadang kini lebih dikenal sebagai desain.

Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktisnya dalam artian nilai guna sebagai benda pakainya yang menjadi sorotan utama, bukan nilai keindahan/estetisnya. Bagaimana pengertian tersebut dapat terbentuk? berikut adalah uraiannya. Seni Rupa Terapan terdiri dari tiga gabungan kata, yaitu:

  1. Seni, berarti sesuatu yang berhubungan dengan proses kreatif dalam menciptakan sesuatu yang indah atau estetis,
  2. Rupa, adalah tampak atau wujud visual,
  3. Terapan, berasal dari kata terap yang berarti penerapan atau diwujudkan dalam praktik.

Sederhananya, seni rupa terapan adalah proses kreatif untuk menciptakan suatu karya indah bermedium visual yang lebih mementingkan nilai guna pakai atau penerapannya pada kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pengertian Seni Rupa

Karya seni ini terkadang disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut fungsional. Wujudnya dapat berupa pakaian, perabot rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan hingga ke perlengkapan ibadah.

Karya seni rupa terapan umumnya dibuat melalui proses perancangan atau desain. Maka terkadang istilah ini agak tumpang tindih dengan istilah desain. Beda utamanya adalah seni rupa terapan merupakan payung yang lebih luas, salah satu bidang yang dipayunginya adalah desain. Seni terapan dapat mencakup: desain, kriya terapan, arsitektur, dll.

Perbedaan Seni Rupa Terapan dan Murni

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Seni rupa terapan adalah karya seni yang mengutamakan fungsi praktis dan nilai gunanya. Sebaliknya ada karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi praktisnya, yaitu seni murni. Perbedaan-perbedaan dari seni terapan dan murni antara lain adalah sebagai berikut.

No. Seni Rupa Terapan Seni Murni
1. Seni terapan mengedepankan efektifitas fungsi dan kegunaan. Seni murni mengutamakan keindahan dan keunikannya saja.
2. Seni terapan harus mempertimbangkan kebutuhan penggunanya. Seni murni bebas berkreasi tanpa melihat kebutuhan pasar.
3. Seni terapan menggunakan berbagai teori dan penemuan yang telah teruji dan terbukti. Seni murni bebas untuk bereksperimen dengan berbagai teori radikal yang baru, bahkan masih dalam tahap penelitian senimannya sendiri.
4. Seni terapan tidak harus memiliki pesan ekstrinsik seperti pesan sosial, mengajak suatu pergerakan, atau pesan-pesan positif lainnya. Seni murni cenderung harus memiliki amanat atau pesan sosial sebagai pendukung parameter keunikannya.
5. Seni terapan harus mengikuti trend terkini agar dapat bersaing di pasar. Seni murni tidak harus mengikuti trend, meskipun biasanya tetap mengikuti issue terbaru di masyarakat.

Baca juga: Seni Rupa Murni: Pengertian, Batasan, Fungsi & Contoh

Sejarah Seni Rupa Terapan

Seni terapan telah hadir dari sejak zaman prasejarah. Malah dapat dikatakan bahwa seni rupa terapan telah muncul terlebih dahulu sebelum kehadiran seni murni. Manusia prasejarah di nusantara sudah mulai menggunakan kapak batu dan tulang untuk berburu dan kebutuhan lainnya.

Peninggalan yang paling kuno dari seni terapan nusantara adalah gambar pada dinding gua dan ditemukan diberbagai daerah seperti sulawesi, kepulauan kei dan seram hingga di papua. Peninggalan tersebut antara lain berupa cap telapak tangan, gambar ilustrasi binatang dan suasana berburu dan melaut.

Peninggalan yang paling kuno dari seni terapan nusantara adalah gambar pada dinding gua dan ditemukan diberbagai daerah seperti sulawesi, kepulauan kei dan seram hingga di papua. Peninggalan tersebut antara lain berupa cap telapak tangan, gambar ilustrasi binatang, suasana berburu dan melaut.

Perkembangan seni terapan semakin pesat seiring dengan ditemukannya teknik pengolahan logam untuk membuat berbagai senjata dan perhiasan. Mereka juga mulai membuat peralatan lain, seperti: peralatan rumah tangga, gong nekara, moko, bejana, dll.

Hingga kini beberapa budaya dan tradisi rupa Indonesia tersebut masih bertahan dan terus dilestarikan menjadi seni terapan tradisional nusantara. Banyaknya contoh karya seni rupa terapan diatas meninggalkan pertanyaan: apa saja jenis-jenis seni terapan yang ada?

Jenis-jenis Seni Rupa Terapan

Terdapat banyak jenis-jenis seni rupa terapan yang dapat kita temukan di kehidupan sehari-hari, karena fungsinya sendiri memang untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jenis seni rupa terapan antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Desain
    Mencakup perancangan gambar hingga benda pakai yang diterapkan untuk kebutuhan tertentu, seperti: desain produk, desain brosur, desain kemasan, dll.
  2. Arsitektur
    Seni untuk merancang bangunan, baik secara estetis maupun fungsinya.
  3. Kriya Terapan
    Kerajinan tangan yang memerlukan keterampilan tinggi untuk membuatnya. Kebanyakan produk hasil seni kriya memiliki nilai guna dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Pakaian & Perlengkapan Busana
    Mulai dari baju, celana, syal, topi dan lainnya.
  5. Gambar Ilustrasi
    Gambar-gambar petunjuk untuk memberikan konteks lebih terhadap penjelasan teks.
  6. Patung Terapan
    Beberapa patung dapat menjadi seni terapan ketika diperuntukan untuk mengilustrasikan sesuatu, seperti patung manusia zaman purba di museum, dll.

Fungsi Seni Rupa Terapan

Meskipun sudah jelas bahwa seni terapan memiliki fungsi untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia, fungsi-fungsi tersebut dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yakni sebagai berikut.

1. Fungsi Individual

Yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai insan fisik dan psikis:

  1. Fungsi Fisik,
    berarti memenuhi kebutuhan langsung terhadap wujud fisik bendanya, seperti kebutuhan manusia pakaian dan tas;
  2. Fungsi Psikis,
    kebutuhan batin manusia akan suatu benda, seperti benda yang memiliki nilai nostalgia akan daerah tertentu; oleh-oleh khas kota kelahirannya.

2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial berarti dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang dalam kalangan dan komunitas tertentu, seperti:

  1. Rekreasi/hiburan,
    untuk menghilangkan kejenuhan karena masalah pribadi, beban pekerjaan, contohnya: film, komik, photo booth, dll;
  2. Sarana komunikasi,
    sebagai media yang dapat memberikan informasi maupun menampung keluhan orang banyak seperti: iklan, poster, spanduk, website, dll;
  3. Pendidikan/edukasi,
    seni terapan dapat mewujud sebagai sarana penunjang pendidikan seperti: ilustrasi dalam buku pelajaran, poster tata cara prosedur suatu sistem, dll;
  4. Religi/Keagamaan,
    dapat menjadi media keagamaan seperti: pakaian religi modern, perabotan rumah tangga bernuansa religi, hingga ke kebutuhan ibadah itu sendiri.

Simpulan

Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang lebih mengutamakan fungsi dari nilai keindahan semata. Berbeda dengan seni murni yang mengutamakan keindahan atau keunikannya saja, seni terapan mengedepankan efektifitas fungsi dan kegunaannya.

Seni ini telah ada dari semenjak zaman prasejarah, dimulai dengan kebutuhan manusia akan berburu, peralatan rumah tangga hingga kebutuhan untuk ritual keagamaan. Jenis-jenisnya sendiri dapat mewujud sebagai: desain, arsitektur, pakaian, gambar ilustrasi, dsb.

Secara umum seni terapan memiliki fungsi individu untuk kebutuhan fisik dan psikis manusia. Lalu fungsi sosial untuk memenuhi kebutuhan hajat orang banyak dan interaksinya dalam bentuk: hiburan masal seperti film, edukasi melalui gambar ilustrasi dalam buku pendidikan, sarana komunikasi dan keagamaan.

Referensi

  1. Hindara, B. (2010). Seni Rupa Terapan. Pontianak: Wanda Putra Persada

Pengertian Seni Rupa Terapan – Grameds pasti pernah menjumpai karya seni rupa yang memiliki fungsi praktis di kehidupan sehari-hari. Karya seni itulah yang masuk dalam jenis karya seni rupa terapan atau applied art yang dapat kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk piring, gelas, vas bunga, keranjang, dan sebagainya.

Seni rupa terapan selain memiliki nilai estetika juga memiliki nilai fungsi yang tinggi dalam kehidupan seseorang. JIka Grameds ingin mengetahui lebih jelas tentang seni rupa terapan maka bisa simak artikel ini sampai selesai:

Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni rupa terapan adalah salah satu jenis karya seni rupa yang diciptakan dengan tujuan utama memberi nilai fungsi atau nilai guna sebagai benda dibandingkan nilai estetisnya. Itulah sebabnya seni rupa yang memiliki nama lain applied art ini banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari karena tidak hanya memiliki fungsi estetis saja melainkan juga fungsi praktis. Jadi seni rupa ini bisa memenuhi kebutuhan dalam aktivitas keseharian kita.   

Dari keutamaan fungsi praktisnya ini lah yang membedakan seni rupa terapan dengan seni rupa murni. Bahkan banyak yang menganggap bahwa lebih susah membuat terapannya dibandingkan yang murni yang lebih bebas tanpa harus mempertimbangkan fungsi dalam karya seni tersebut. Anggapan tersebut mungkin akan terdengar klise jika membicarakan seni karena untuk menilai karya seni bisa dilihat dari berbagai fungsinya. Bahkan bisa jadi membuat lukisan tertentu lebih sulit dibandingkan membuat bangunan rumah. 

Berdasarkan dari makna katanya, terap berarti penerapan atau perwujudan dalam praktik yang sifatnya aplikatif. Sifat aplikatif pada karya seni adalah pengaplikasian bentuk-bentuk fungsional untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contoh wujud fungsional tersebut antara lain pakaian,  perabotan rumah tangga, perlengkapan makan, perlengkapan ibadah, sampai perlengkapan pertunjukan. 

Dalam penciptaan karyanya, bisanya seni rupa terapan dimulai dengan proses perancangan atau desain. Itulah sebabnya istilah desain sebenarnya juga berkaitan dengan seni rupa terapan yang melingkupinya secara luas, termasuk di dalamnya pula kriya, arsitektur, dan sebagainya. Jadi dalam seni terapan juga memiliki berbagai macam jenis karya dengan nilai fungsinya. 

Fungsi Seni Rupa Terapan

Karya Seni rupa sebagai salah satu unsur budaya tentu memiliki fungsi dalam kehidupan manusia, baik itu untuk kebutuhan lahir atau batin seseorang. Dalam praktiknya, karya seni rupa akan terus lestari jika fungsi-fungsinya masih melekat dalam pemaknaan seseorang.

Bahkan satu karya seni rupa bisa memiliki lebih dari satu fungsi dalam penciptaannya. Berikut ini fungsi karya seni rupa terapan yang perlu Grameds ketahui agar bisa menikmati dan memaknai karya seni rupa dengan maksimal:  

1. Fungsi Individual

Setiap manusia memiliki unsur psikis dan fisik masing-masing, yang dapat merasakan fungsi karya seni secara individual atau pribadi. Fungsi individual dalam unsur fisik dapat berupa pemenuhan kebutuhan seperti pakaian, peralatan makan, rumah,  transportasi, dan sebagainya. Sedangkan fungsi individual dalam unsur psikis atau emosional dapat berupa kenyamanan dan kesenangan saat menggunakan benda seni tersebut. 

Karya seni terapan memiliki fungsi sosial yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang atau lingkungan tertentu. Dalam praktiknya, fungsi sosial karya seni dapat terwujud dalam beberapa bentuk seperti berikut ini:

  • Sebagai Rekreasi Atau Hiburan
    Karya seni dapat menghilangkan kejenuhan dari berbagai macam masalah, seperti beban pekerjaan, masalah pribadi, dan masalah lainnya. Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi hiburan adalah film, komik, photo booth, dan lainnya.
  • Sebagai Sarana Komunikasi
    Karya seni dapat menjadi media untuk memberikan informasi maupun menampung keluhan orang banyak sebagai ekspresi diri. Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi komunikasi adalah iklan, poster, spanduk, website, dan sebagainya.
  • Sarana Pendidikan Atau Edukasi
    Seni terapan dapat menjadi sarana penunjang dalam bidang pendidikan karena dunia seni mampu berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.  Contoh karya seni yang memiliki fungsi dalam bidang pendidikan adalah ilustrasi dalam buku pelajaran, poster tata cara prosedur suatu sistem, dan sebagainya.
  • Bentuk Religi Atau Keagamaan
    Selain pendidikan, seni rupa terapan juga dapat menjadi media seseorang dengan keagamaan yang mereka anut.  Contoh seni terapan yang bisa kita temukan dalam keagamaan adalah pakaian religi modern, perabotan rumah tangga bernuansa religi, hingga ke kebutuhan ibadah yang beragam.

Unsur Seni Rupa Terapan

Jika Grameds tertarik ingin membuat karya seni terapan maka perlu memperhatikan beberapa unsur yang ada didalamnya. Karena karya seni terapan terapan memiliki nilai fungsi yang tinggi maka unsur-unsurnya harus digunakan agar tujuan karya tersebut dapat tercapai. Berikut ini unsur-unsur yang perlu Grameds ketahui saat membuat karya seni terapan:

1. Arah

Arah adalah unsur seni rupa yang ditunjukan dengan lurus, belok, horizontal, vertical, condong, dan sebagainya. Karya yang memiliki arah condong dan belok-belok akan lebih terkesan dinamis, sedangkan gerak arah yang horizontal atau vertical akan terkesan lebih stabil.  

2. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang sederhana dan mudah digunakan sebagai alat ekspresi dalam membuat karya seni. Garis juga menjadi unsur kuno yang masih dimanfaatkan untuk menciptakan karya seni terapan hingga sekarang. Ada tiga karakter garis, yakni garis bias yang terkesan emosional dan kaku, garis tipis yang terkesan lembut, dan garis tebal yang terkesan lebih tegas. 

3. Ukuran

Ukuran jadi unsur yang penting dalam karya seni terapan yakni berupa besar kecil, panjang pendek, lebar sempit, sebagainya. Unsur ukuran inilah yang dapat menimbulkan kesan do dalam pemaknaan karya tersebut. 

4. Bangunan Atau Shape

Unsur bangunan atau shape dapat menjadi bidang atau area dan pola yang terbentuk. Contohnya bentuk segitiga, kotak, kubis, lingkaran, dan sebagainya. 

5. Warna

Unsur warna paling banyak dimanfaatkan saat menciptakan karya seni terapkan untuk mensekresikan dan menambah nilai dari karya tersebut. Selain itu warna juga membuat karya lebih bermakna.  

6. Gelap Terang Atau Value

Unsur gelap terang atau value sebenarnya adalah tindak lanjut dari kreasi unsur warna pada karya seni. Unsur ini akan semakin memperkuat unsur yang lain pada karya seni, terutama warna untuk memberikan nilai yang lebih pada karya seni. 

Macam-macam Jenis Seni Rupa Terapan dan Contohnya

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan unsur seni rupa terapan, Grameds pasti sudah bisa menemukan beberapa benda yang merupakan jenis seni terapan di lingkungan sekitar. Berikut ini macam-macam jenis seni rupa terapan dan contohnya yang bisa Grameds temui dalam kehidupan sehari-hari: 

1. Desain

Seni desain adalah jenis karya yang mencakup perancangan gambar sampai benda pakai yang diterapkan untuk kebutuhan sehari-hari. Jenis karya ini mungkin hanya bisa kita jumpai pada sang pencipta atau orang yang membuat sebuah karya terapan tersebut. Contoh jenis seni terapan desain antara lain, desain produk, desain brosur, desain kemasan, dan sebagainya.

Arsitektur adalah salah satu seni terapan untuk merancang sebuah bangunan tertentu, baik secara estetis maupun fungsinya. Perlu grameds ketahui, hunian-hunian yang mungkin sekarang kalian huni adalah hasil dari seni terapan. Selain itu bangunan atau monumen-monumen bersejarah di Indonesia juga menunjukan seni terapan yang luar biasanya.

Contoh seni terapan dalam bidang arsitektur milik Indonesia yang terkenal adalah candi Borobudur dan beberapa peninggalan candi-candi lainnya yang menjadi bukti sejarah seni arsitektur Indonesia yang sangat luar biasa. Selain itu Indonesia juga memiliki arsitektur rumah adat yang beragam dari setiap daerah dan beberapa tempat ibadah. 

Perkembangan seni arsitektur Indonesia terus berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang yang memiliki ciri khas sendiri dan dapat menyesuaikan dengan zaman. Hal ini juga menunjukan bahwa karya seni juga akan terus berkembang sesuai dengan berjalannya zaman. 

3. Kriya Terapan

Seni terapan berbentuk kriya adalah bentuk karya seni yang dibuat dengan keterampilan dan kerajinan tangan yang memerlukan keahlian khusus untuk membuatnya. Itulah sebabnya banyak produk hasil seni kriya yang memiliki nilai guna tinggi kemudian bisa digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh seni terapan jenis kriya adalah berbagai macam keramik, seperti piring keramik, gelas keramik, vas keramik, asbak keramik, teko keramik, dan sebagainya. 

Selain keramik adapun berbagai jenis kerajinan tangan seperti keranjang atau tas dari anyaman rotan, anyaman bambu dan sebagainya. Banyak peralatan rumah tangga kita yang terbuat dari kerajinan tangan. Nah hasil kerajinan tangan yang kita sering kita lihat itu adalah contoh jenis seni terapan kriya. Jenis barang-barang hasil kerajinan menjadi pilihan untuk menggunakan alat-alat kebutuhan sehari-hari yang lebih estetis.    

4. Pakaian Dan Perlengkapan Busana

Perlu Grameds ketahui bahwa pakaian yang kita pakai sehari-hari adalah hasil seni terapan yang bisa jadi paling popular yang akhirnya berkembang menjadi bidang fashion yang terus berkembang. Indonesia memiliki beragam seni terapan dalam bentuk pakaian mulai dari tradisional yang sudah ada sejak dahulu sampai perkembangan busana modern. Contoh pakaian tradisional Indonesia adalah pakaian adat daerah yang mungkin sudah jarang dipakai namun masih tetap dilestarikan. 

Misalnya pakaian adat Jawa, atau disebut juga sebagai busana kejawen seperti kebaya, kemben, lurik yang mempunyai simbol atau ciri khas utama bagi orang Jawa yang biasa menggunakannya. Pakaian adat kejawen ini memiliki penuh makna dengan piwulang sinandhi ala orang Jawa dan ajaran atau nilai-nilai yang tersirat terkait dengan filosofi Jawa. Melalui seni terapan pakaian tersebut ada nilai- nilai ajaran bagaimana melakukan segala sesuatu di dunia ini dengan harmoni sesuai dengan adat budaya Jawa.

 Jadi nilai-nilai budaya dapat ditanamkan dari hal-hal kecil dan dekat dengan kita melalui pakaian yang masih berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari. Yakni baik itu berhubungan dengan sesama manusia, diri sendiri, atau dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu ada pakaian adat Bali yang juga menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dan sebagainya untuk keperluan upacara adat, seperti proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa acara resmi di Bali.

Seni terapan dalam hal pakaian adat yang menjadi ciri khas Nusantara adalah menggunakan kain batik. Kain batik ini kemudian menjadi salah satu bahan pembuatan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan malam untuk melukis motifnya. Bahkan batik Indonesia kini juga sudah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki perkembangan budaya dalam seni terapan pakaian yang sangat luar biasa. 

5. Gambar Ilustrasi

Ilustrasi adalah bentuk gambar-gambar petunjuk untuk memberikan konteks lebih terhadap penjelasan teks. Dalam praktiknya ilustrasi dapat ditemukan dan digunakan dalam berbagai kebutuhan seperti surat kabar, iklan, poster, maupun karya seni pendukung lainnya. Karya ilustrasi dapat dikatakan karya murni yang kemudian bisa dimaksimalkan menjadi karya terapan yang lebih berguna. 

Dalam prosesnya, ilustrasi juga memerlukan desain grafis yang proporsional agar menghasilkan karya yang diinginkan. Contohnya poster atau plakat yang menjadi salah satu karya seni atau desain grafis dengan komposisi gambar dan huruf pada kertas berukuran besar dengan tema tertentu. Pengaplikasian poster biasanya ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya. 

Hal ini bermaksud sebagai sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin sesuai tujuan poster itu sendiri dibuat. Misalnya poster sebagai alat protes, promosi, dan sebagainya.  Poster biasanya dibuat dengan komposisi warna-warna kontras dan kuat agar bisa memenuhi tujuan poster tersebut dibuat. Dalam praktiknya, poster kemudian bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi yang efektif secara praktis dan estetis. Selain itu poster juga bisa berupa salinan karya seni terkenal agar bisa dinikmati banyak orang.

6. Patung Terapan

Beberapa bentuk patung bisa menjadi seni terapan saat diciptakan dengan tujuan tertentu secara fungsional.  Contohnya patung yang mengilustrasikan sesuatu di zaman dahulu untuk memberikan gambaran atau pengetahuan keadaan di zaman dahulu, seperti patung manusia zaman purba di museum, monumen- monumen nasional, dan sebagainya. Patung replika tersebut kemudian tidak hanya bernilai estetis namun juga memiliki nilai fungsional secara tidak langsung. 

Perbedaan Seni Rupa Terapan dan Seni Rupa Murni

Dalam praktiknya dalam kehidupan manusia, karya seni kemudian menjadi memiliki perbedaan dalam kaitannya dengan pemaknaan seseorang. Itulah sebabnya ada perbedaan mencolok antara seni rupa terapan dengan seni rupa murni yang perlu Grameds ketahui berikut ini agar tidak tertukar dalam memaknainya:

  1. Seni terapan lebih mengedepankan nilai efektifitas fungsi dan kegunaan, sedangkan seni murni lebih  mengutamakan keindahan dan keunikannya dari karya tersebut saja
  2. Saat menciptakan seni terapan perlu mempertimbangkan perihal kebutuhan penggunaan karya tersebut, sedangkan seni murni lebih dalam bebas berkreasi tanpa melihat kebutuhan pasar atas karya tersebut
  3. Dalam membuat seni terapan menggunakan berbagai teori yang sudah teruji dan terbukti keberhasilan dan keefektifannya, sedangkan seni murni lebih bebas untuk bereksperimen dengan berbagai teori yang baru sekalipun
  4. Karya seni terapan tidak perlu memiliki pesan ekstrinsik seperti pesan sosial didalamnya, Sedangkan karya seni murni lebih cenderung memiliki amanat atau pesan sosial sebagai bentuk parameter nilai keunikan yang dimilikinya
  5. Karya seni terapan perlu menyesuaikan dan mengikuti trend zaman terkini agar bisa bersaing di pasar, sedangkan karya seni murni tidak perlu mengikuti trend atau perkembangan zaman karena tetap bisa mengikuti isu terbaru peradaban.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Nah, itulah penjelasan tentang karya seni rupa terapan, mulai dari pengertian, fungsi, unsur, dan jenis-jenis lengkap dengan contoh-contohnya. Grameds pasti sudah tidak asing kan dengan contoh karya seni terapan di sekitar lingkungan? Kita dapat dengan mudah menemukan barang-barang hasil karya seni rupa terapan dalam kebutuhan sehari-hari. Jadi sebenarnya kehidupan manusia itu memang tidak bisa jauh-jauh dari nilai-nilai estetis untuk dan keterampilan dalam seni rupa. 

Membahas karya seni rupa memang tidak pernah ada habisnya karena kehidupan manusia yang tidak bisa dilepaskan dari karya seni. Jika Grameds tertarik belajar lebih banyak tentang karya seni rupa, baik terapan maupun murni, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com dan www.ebooks.gramedia.com. Grameds akan menemukan banyak referensi tentang seni rupa baik secara teoritis maupun praktis untuk mempelajarinya dari dasar. 

Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang karya seni rupa: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien