Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya akan tetapi

Tribatanews.kepri.polri.go.id – Jika kita memperhatikan dengan cermat kehidupan di sekitar kita, nilai-nilai kebudayaan sangatlah lekat dengan masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya tidak hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu saja. Dimanapun kita berada selama itu masih merupakan tanah Indonesia, kita akan menemukan kekhasan setiap daerah dilihat dari budayanya.

Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Tanpa adanya budaya dari setiap daerah kita seakan tidak punya identitas. Meskipun demikian, dampak positif dan negatif keberagaman budaya di Indonesia perlu kita ketahui agar kekayaan ini tidak malah menjerumuskan kita pada dengan berpegang pada dampak negatifnya saja.

Berikut adalah 8 manfaat keberagaman budaya yang ada di Indonesia yang patut kita ketahui, dalam membangun sebuah proses negara:

Ketika ditanyakan negara kepulauan terbesar di dunia, tentu saja kita langsung terpikirkan jawabannya yaitu negara kita Indonesia. Adanya ribuan pulau di Indonesia menjadi alasan munculnya beragam pengertian budaya dari tiap-tiap daerah tersebut. Hal ini seperti menjadi ciri khas dari negara kita sehingga ketika ada yang menanyakan negara mana yang kaya akan kebudayaan kita sudah tahu dengan pasti jawabannya: Indonesia.

  1. Membentuk Masyarakat yang Toleran

Kemanapun kita datang berkunjung di suatu daerah di Indonesia, tentu kita tidak hanya akan menemukan orang-orang asli daerah tersebut. Ada juga perantau yang akhirnya menetap di daerah itu atau hanya sekedar datang untuk jalan-jalan. Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya orang luar daerah mereka yang hadir di tengah-tengah mereka tanpa mengucilkan orang tersebut. Perbedaan budaya, suku, ras dan hal-hal lainnya seakan tidak lagi mempengaruhi kondisi penduduk Indonesia karena kita sama-sama warga negara Indonesia. Kita bisa merasakan rasa toleransi yang tinggi di antara masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar.

  1. Objek Wisata di Setiap Daerah

Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing dan tentunya berbeda-beda. Bahkan di suatu daerah kita bisa menemukan kelompok-kelompok yang menggunakan bahasa yang benar-benar berbeda dengan latar belakang sejarah yang berbeda. Biasanya setiap budaya memiliki peninggalan bersejarahnya masing-masing. Tentu peninggalan bersejarah ini akan sangat baik bagi daerah tersebut untuk dijadikan objek wisata seperti museum, monumen, dan tempat wisata lainnya.

  1. Masyarakat Kaya Akan Pengetahuan

Suatu kebudayaan tentunya terdiri dari berbagai macam hal yang berhubungan dengan daerah asalnya. Unsur-unsur budaya Mulai dari bahasa, busana, tarian, kuliner, rumah adat, bahkan mitos-mitos dan ada kepercayaan yang berbeda. Sebagai masyarakat yang tinggal di satu negara yang sama, tentu kita memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai kebudayaan dari masyarakat di daerah lain dari negara kita. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia kaya akan pengetahuan mengenai daerah-daerah tetangganya.

Kekayaan manfaat keberagaman budaya yang kita miliki ini bisa menghadirkan peluang usaha bagi masyarakatnya. Para pengrajin kain tenun atau pembuat kerajinan tangan khas daerah misalnya, bisa menjual karya mereka dan mengembangkan bisnis dari kebudayaan mereka sendiri. Bisnis paling menjanjikan yang dihasilkan dari suatu kebudayaan adalah kulinernya. Kita bisa merasakan sendiri berbagai macam kuliner yang berbeda-beda yang bisa kita temukan di daerah di Indonesia.

Sadar atau tidak, wisatawan yang berkunjung ke Indonesia bukan semata-mata karna kekayaan alamnya yang begitu indah tapi juga karena Indonesia kaya akan budaya yang tidak mungkin kita temukan di negara lain. Wisatawan asing begitu takjub dengan beragam kebudayaan yang ada di negara kita yang begitu kental, sebut saja Bali, Yogya dan Toraja. Setiap tahunnya ada jutaan turis asing yang memilih tempat-tempat ini untuk dijadikan tujuan, bukan hanya untuk berwisata tapi juga menambah pengetahuan.

  1. Menambah Pendapatan Negara

Dengan adanya objek wisata dan bisnis masyarakat yang berorientasi budaya di setiap daerah di Indonesia pendapatan negara tentunya semakin bertambah. Bukan hanya dari situ saja, dengan diadakan festival budaya di berbagai daerah, tentunya akan semakin menarik wisatawan asing yang bisa membuka peluang untuk semakin di kenal di dunia internasional. Pemerintah dan masyarakat harus bisa bekerja sama mempertahankan hal ini dengan pengelolaan yang tepat, sistem pewarisan budaya dan dukungan maksimal demi tercapainya kelestarian budaya di setiap daerah.

Mungkin ada yang beranggapan keragaman budaya di Indonesia menjadikan peluang terjadinya perpecahan di Indonesia sangatlah besar. Padahal jika kita telusuri lebih jauh, justru keberagaman semakin mempersatukan kita. Seni batik yang banyak ditemukan di pulau Jawa bukan hanya milik orang Jawa saja, tapi seluruh rakyat Indonesia. Itulah mengapa ketika batik Indonesia diklaim hak miliknya oleh negara luar, yang protes bukan hanya orang Jawa saja tapi seluruh rakyat Indonesia. Inilah bukti nyata bahwa kekayaan budaya yang kita miliki hendaklah dimanfaatkan sebagai alat pemersatu karena itulah fungsinya, bukan sebagai alasan untuk saling memecah belah.

Melihat 8 manfaat keberagaman budaya kita yang ada di Indonesia, tentunya segala dampak negatif dari adanya keberagaman budaya di kehidupan kita sehari-hari rasanya tidak perlu untuk kita pikirkan. Biarlah keanekaragaman yang kita miliki ini menjadi suatu kebangaan bagi kita sebagai warga negara Indonesia yang kaya akan budaya.

 

Penulis : Gilang

Editor     : Tahang

Publish : Tahang


Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya akan tetapi
Takalar, Kominfo - Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan.

Penggambaran tentang kekayaan budaya bangsa Indonesia itu dikemukakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi & Informatika RI, Freddy H. Tulung ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Menuju Ketahanan Nasional di Balai Budidaya Air Payau Boddia, Kecamatan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6).

Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. "Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan," katanya.

Ia kemudian bercerita mengenai upacara penyambutan yang diterimanya ketika akan memasuki ruangan acara, yang diucapkan dalam bahasa Takalar. Menurut pendengarannya, intonasi suara dalam bahasa Takalar cukup keras, dan ia seperti dibentak-bentak.

Freddy dengan terus terang mengaku tidak mengerti bahasa Takalar, namun setelah dibisiki seseorang dan memahami maksud kata-kata yang keras itu, ia kemudian merasa sangat terharu.

"Dari situlah saya menemukan keindahan itu, keindahan dari adanya keanekaragaman budaya dan bahasa. Kata-kata yang keras itu artinya begini, 'Kalau Bapak datang dengan niat baik, saya siap mati untuk Bapak. Tetapi kalau Bapak datang dengan niat buruk, sebaiknya Bapak pulang sekarang juga, sebelum sesuatu hal buruk terjadi pada Bapak'," kata Freddy Tulung.

Menurut dia, karena tidak mengerti, maka bahasa Takalar terdengar keras dan galak, namun setelah ia mengetahui artinya, dirinya merasakan sesuatu keindahan dari bahasa Takalar itu. "Makna dari kata-kata indah itu adalah perbedaan. Jika perbedaan dan keanekaragaman itu menyatu, maka akan melahirkan keindahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui betapa luasnya negara Indonesia. Panjangnya dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mencapai 5.120 kilometer. Jarak tempuhnya, katanya, hampir sama kalau orang Indonesia naik haji ke Jeddah, Arab Saudi, dengan waktu tempuh penerbangan selama 12 jam.


"Sedangkan panjang jarak dari selatan ke utara, lebih dari 1.700 km. Bayangkan, panjang pantai Indonesia sekitar 104.000 km, menduduki urutan nomor empat sebagai negara yang memiliki pantai terpanjang di dunia," katanya.

Sedangkan luas daratan Indonesia, menurutnya, lebih dari dua juta kilometer, dengan luas lautan hampir tiga kali lipatnya. Artinya, dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan. "Hampir seperti penduduk Takalar yang mayoritas berprofesi di laut," katanya.

Pada kesempatan itu ia berpesan agar seluruh bangsa Indonesia menjaga kekayaan dan keanekaragaman bahasa dan budaya itu untuk tetap hidup dan berkembang menuju ke arah kesatuan bangsa, bukan sebaliknya membesar-besarkan perbedaan.

Hadir pada acara itu di antaranya Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi, Laksma TNI AL Christina M Rantetana, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Alfitra Salamm, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Takalar, Drs Syahriar, MAP, Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Pusat, Addin Jauharurudin, Ketua Dewan Pembina PWI Tarman Azzam, dan Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Pendidikan Seni dan Budaya PB PMII, Nina Batuatas. (Ajo)