Informasi tentang pentingnya lingkungan dapat disajikan dalam bentuk

PENYAJIAN DATA

A. Pengertian Setiap penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Prinsip dasar penyajian data adalah bagai mana data dapat komunikatif dan lengkap dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membaca dan mudah memahami.

Setelah data dikumpulkan, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil keputusan, untuk selanjutnya dilakukan penilaian/perbandingan perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu. Metode dasar dalam penyajian data : 1. Penyajian tekstual 2. Penyajian semi tabular 3. Penyajian tabel 4. Penyajian grafik/diagram

1. Penyajian Tekstual/Textular Presentation Fakta dijadikan satu dalam teks dan bersifat naratif Contoh Dari hasil pengumpulan data didapatkan, dari 186 responden, 12 orang (6,5 %) tidak sekolah, 18 orang (9,7%) berpendidikan SD, 30 orang (16,1%) berpendidikan SLTP, 111 orang (59,7%) SMA dan perguruan tinggi 15 orang (8,1%).

2. Semi Tabulasi Kombinasi antara tulisan dan tabulasi sederhana, digunakan pemisah pada teks untuk memasukkan hitungan atau ringkasan informasi yang dikehendaki. Contoh : Berdasarkan tingkat pendidikan responden, terbanyak adalah responden yang berpendidikan SMA. Perincian tingkat pendidikan responden sebagai berikut : Tidak sekolah SD SMP 12 orang 18 orang 30 orang SMA 111 orang PT 15 orang

3. Penyajian dalam bentuk tabel Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam baris dan kolom. Suatu tabel dinyatakan lengkap apabila terdiri dari : 1. Nomor tabel 2. Judul tabel 3. Badan tabel 4. Catatan kaki 5. Sumber data

Contoh tabel Nomor tabel Judul Tabel Kepala Baris Judul Kolom JUMLAH SEL JUMLAH Catatan Kaki Sumber

Prinsip Penyusunan Tabel Tabel dapat sederhana atau kompleks tergantung dari jumlah variabel yang akan disajikan Jelas dan mudah dimengerti Judul tabel jelas dan ringkas, serta harus menjawab apa, dimana dan kapan Total harus ditunjukkan Bila data yang disajikan bukan dalam bentuk orsinil, sumber data harus ditulis pada keterangan Judul kolom terpisah dari badan tabel.

Tabel 1.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 1990 No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-Laki 89.375.700 2 Perempuan 89.872.100 T o t a l 179.247.800 Sumber : SEAMIC, Health Statistics, 1991

Jenis-Jenis Tabel Menurut jumlah variabel yang diklasifikasikan 1. Tabel 1 jalan 1 variabel kasifikasi 2. Tabel 2 jalan 2 variabel kalsifikasi 3. Tabel 3 jalan 3 variabel klasifikasi Berdasarkan pengaturan datanya : 1. Tabel frekuensi 2. Tabel Klasifikasi 3. Tabel Kontingensi 4. Tabel Korelasi

Contoh tabel 1 jalan Tabel 1 Distribusi Bayi yang Dilahirkan Menurut Jenis Kelamin di RSUD X, Tahun 2003 JENIS KELAMIN JUMLAH BAYI PRESENTASE LAKI-LAKI 646 43,8% PEREMPUAN 835 56,2% JUMLAH 1481 100% Sumber : Laporan tahunan RSUD X tahun 2003

Contoh tabel 2 jalan Tabel 1 Status Gizi Balita Menurut Status Sosial Ekonomi Keluarga di Kab. A, Tahun 2003 STATUS SOSIAL EKONOMI STATUS GIZI TINGGI MENENGAH RENDAH JUMLAH BAIK 55 45 15 115 CUKUP 15 63 43 121 KURANG 5 52 72 129 JUMLAH 75 160 130 365

Contoh tabel 3 jalan Tabel 1 Pasien Rawat Inap Penyakit Malaria Tropika Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal di RS A, Tahun 2002 JENIS KELAMIN UMUR TEMPAT TINGGAL Kota Desa JUMLAH LAKI-LAKI 0-9 10-19 > 20 PEREMPUAN 0-9 10-19 > 20 JUMLAH

Berdasarkan Pengaturan datanya 1. Tabel Distribusi Frekuensi Tabel.. Distribusi Umur Pasien UGD RS. A, Bulan September 2008 UMUR JUMLAH PASIEN % 0-9 15 10-19 23 20-29 22 30-39 21 40-49 24 14.29 21.90 20.95 20.00 22.86 JUMLAH 105 100.00 Sumber : Data Primer, Tahun 2008

2. Tabel klasifikasi Tabel 1 Distribusi Bayi yang Dilahirkan Menurut Jenis Kelamin di RSUD Abepura, Tahun 2003 JENIS KELAMIN JUMLAH BAYI % LAKI-LAKI 646 43,8% PEREMPUAN 835 56,2% JUMLAH 1481 100% Sumber : Rekam Medik RS A

Tabel Kontigensi Tabel 1 Status Gizi Balita Menurut Status Sosial Ekonomi Keluarga di Kab. A, Tahun 2003 STATUS GIZI STATUS SOSIAL EKONOMI TINGGI MENENGAH RENDAH JUMLAH BAIK 55 45 15 115 CUKUP 15 63 43 121 KURANG 5 52 72 129 JUMLAH 75 160 130 365 Sumber : Data Primer 2003

4. Penyajian Grafik dan Diagram Grafik adalah suatu metode yang menunjukkan data kuantitatif menggunakan sistim koordinat. Sumbu X Variabel bebas Sumbu Y Variabel tergantung

Pedoman Penyusunan Grafik dan Diagram Judul Cantumkan secara ringkas dan jelas serta dapat menjelaskan what, when, dan where Kesederhanaan Sumbu grafik Harus dicantumkan skala pengukurab yang menggambarkan bagaimana variabel disetiap sumbu ukur Skala sumbu Dimulai dari titik nol, kecuali rentang nilai terlalu jauh diatas garis batas

JENIS-JENIS DIAGRAM DAN GRAFIK

1. Piktogram Adalah grafik data yang menggunakan gambar atau lambang dari data itu sendiri dengan skala tertentu. Gambar 1 Piktogram Perkiraan Penduduk Dunia Akhir Abad ke-20 AFRIKA AMERIKA ASIA EROPA Mewakili 100 juta orang

2. Grafik Batang atau Balok Digunakan untuk menunjukkan perbandingan frekuensi baik absolut maupun relatif antar berbagai kategori menurut klasifikasi. Besarnya perbedaan ditunjukkan dengan tinggi rendahnya batang yang proporsional terhadap nilai yang ditampilkan.

Contoh Grafik. Distribusi Empat Penyakit Terbanyak di Pustu A Kab. X, Tahun 2008 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 45 35 25 15 Diare ISPA Malaria Lainnya Sumber : Profil Pustu A, 2008

Grafik Presentase Korban Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Tingkat Kefatalan di Kota Jayapura, Periode 2000-2003 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% Meninggal Luka Berat Luka Ringan 20% 10% 0% 2000 2001 2002 2003 Sumber : Ditlantas Polres Jayapura

Grafik.. Distribusi Lama Perawatan Pasien Rumah Sakit Kota A, Tahun 2009 16 14 12 10 8 6 Bedah Obgyn Interna 4 2 0 RS. A RS. B RS. C RS. D Sumber : Rekam Medis RS. A, 2009

61-75 51-60 46-50 36-45 26-35 19-25 16-18 13-15 7-12 5-6 13 bln - 4 thn 0-12 bln 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 Windesi Saruman Piramida Penduduk Prov. Lampung Menurut Kelompok Umur, Tahun 2007

3. Diagram garis Untuk menampilkan kecenderungan, yaitu suatu fenomena yang mengalami perubahan menurut waktu.

Jumlah Kasus Grafik Distribusi Kasus Malaria Berdasarkan Jenis Malaria di Wilayah Kerja PKM A, Tahun 2000-2003 Sumber : Laporan Tahunan PKM A, 2003

4. Pie Chart (Grafik Lingkaran) Grafik Lima Besar Penyakit Rawat Inap di RSUD A, Tahun 2008 7% 9% 15% 50% 19% Malaria ISPA Diare Jantung Lainnya Sumber : Laporan Tahunan RSUD A, Tahun 2008

5. Map Diagram 29

tolong dijawab ya kak​

keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wil … ayah di penjuru Indonesia sikap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek......dan.......​

Gotong-royong dapat memudahkan tercapainya..........dan..........​

Assalamualaikum ka tolong ya ka jangan ngasal ( report ), cepet ya ka!!!buatlah 13 kata baku dan tidak baku dalam bentuk sehari hari Contoh : tdk baku … = bakuMerubah = mengubah​

1. Telaahlah struktur dan kebahasaan pantun berikut! Bulan redup buram cahaya, fajar merekah sianglah hari. Lama hidup banyak dirasa, suka dan duka si … lih berganti. 2. Telaahlah struktur dan kebahasaan kutipan syair berikut! Abdul Muluk putera Baginda Besarlah sudah bangsa muda Cantik menjelis usulnya syahda Tiga belas tahun umurnya ada​

quizzz buatlah puisi berjudul " bahagia " wahhh seru juga ya belajar masak , jadi pengen masak lagiii hmmmm pengen masak lagiiiii awokawok

membuat pidato tentang hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah​

ubahlah teks berikut menjadi teks drama ? HUKUMAN MANIS BUAT ARYA. HUKUMAN MANIS BUAT ARYAArya berdiri di ruang makan. Sebentar-sebentar dia me … ngintip ke ruang kerja ayahnya. Di ruangan itu tersimpan buku-buku koleksi ayahnya. Ruangan itu dialasi tikar lampit Kalimantan. Sangat nyaman. Arya dan Astri betah berlama-lama membaca di situ. Ibu Arya yang seorang guru, juga sering mengoreksi soal-soal ulangan di situ.Sekarang ini lampu ruangan itu mati. Ayah belum sempat menggantikan dengan lampu baru. Arya mengintip sekali lagi. Namun ia tidak bisa melihat jelas karena ruangan itu agak gelap. Sore itu tidak ada seorang pun di rumah kecuali Arya. Ayah dan ibu mengantar Astri ke dokter gigi. Arya mulai gelisah. Ia ingin sekali masuk ke ruangan itu. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh dering telepon. Ternyata dari Dani, teman sekelasnya.“Kalau kamu tidak bisa menemukannya, berarti kamu ingkar janji. Dasar pengecut!” kata Dani dengan suara keras.“Tapi Dan…” jawab Arya gugup.Belum sempat Arya menyelesaikan kalimatnya, telepon sudah ditutup Dani. Arya lalu berjalan menuju ruang belajar. Besok Ibu akan memberi ulangan matematika. Di ruang itulah biasanya Ibu mempersiapkan soal-soal ulangan. Perlahan-lahan dibukanya pintu ruangan itu. Berkas sinar lampu dari ruang makan menerobos masuk.“Itu dia!” gumam Arya gembira. Sebuah buku tergeletak di meja. Tampak ada sehelai kertas terselip di dalamnya. Arya tahu benar bahwa mengintip soal sebelum ulangan adalah perbuatan curang. Namun ejekan Dani terngiang-ngiang di telinganya.Arya menarik napas panjang dan berkata pada dirinya sendiri, “Aku bukan pengecut. Aku harus mengambilnya!”Dengan gemetar, diambilnya kertas itu dari atas meja. Lega rasanya begitu melihat bahwa kertas itu benar-benar soal ulangan matematika. Rasa takut kembali muncul di hatinya. “Pengecut, pengecut!” Mengingat kata-kata Dani itu, Arya menjadi nekat membawa kertas itu keluar. Secepat kilat ia lari ke ruang TV menelepon Dani.“Hebat!” teriak Dani. Arya lalu membacakan soal matematika itu dan Dani mencatatnya.“Terima kasih, Arya. Besok kutraktir es krim Mas Doto deh!” seru Dani riang. Arya tertegun sejenak. Dia lalu lari ke ruang belajar dan menyimpan kembali kertas soal itu.Baru saja Arya hendak menutup pintu ruang belajar, terdengar suara mobil Ayah di depan rumah. “Hmmm, untung sudah beres,” gumamnya perlahan.Keesokkan harinya ulangan matematika berlangsung sesuai jadwal.“Ya ampun, soalnya persis sekali!” seru Arya dalam hati. Dani berhasil menyelesaikan soal ulangan dalam waktu dua puluh menit. Ketika ia menyerahkan lembar jawaban, semua anak memandang keheranan padanya. Arya tersenyum dan Dani membalas dengan mengedipkan sebelah matanya.“Kau adalah sahabatku yang paling baik di dunia!” ucap Dani saat mereka menikmati es krim di bawah pohon. Arya tersipu.Sore harinya, saat Arya pulang ke rumah,“Arya, Ibu punya kejutan buatmu!” seru Ibu gembira.“Wow, chicken pie!” teriak Arya. “Makasih, Bu!” seru Arya lagi.Saat makan malam tiba, dengan bangga Ibu menceritakan kehebatan anaknya. “Ayah, Arya mendapat nilai matematika paling tinggi di kelas, lo!” seru Ibu.“Wah hebat! Anak istimewa harus mendapat hadiah istimewa! ” timpal Ayah.“Aku juga mau kasih Mas Arya hadiah. Tapi rahasia!” ucap Astri, adik Arya.Arya menutup mulut dengan tangannya. Alisnya agak terangkat. Ia menjadi salah tingkah. Ia malu dan merasa sangat bersalah. Arya akhirnya menunduk dan berkata lirih,“Maaf, Bu. Saya membaca soal ulangan matematika itu tadi malam,” air mata menggenang di pelupuk matanya.Ibu memeluknya dengan lembut dan berkata, “Hmm, Ibu senang akhirnya kamu mengaku. Tapi mengapa kau lakukan itu? Ada yang menyuruhmu?” desak Ibu lembut.“Ti…tidak, Bu!” sahut Arya cepat, tetap menunduk.“Memang serba salah jadi anak guru, ya?” Ibu menyelidik halus. “Mmm…sebetulnya kalau aku berani, hal ini tidak akan terjadi, Bu,” jawab Arya memberanikan diri.Ibu tersenyum mendengar jawaban anaknya. “Sebenarnya Ibu curiga sejak tadi malam. Kau tidak menyelipkan kembali soal matematika itu pada halaman semula,” jelas Ibu bijak. “Dan Ibu tambah curiga melihat gerak-gerik Dani saat menyerahkan soal. Tapi sudahlah, kamu kan sudah mengakui kesalahanmu,” ucap Ibu lagi.“Jadi, sebetulnya Ibu sudah tahu sejak tadi malam?” Arya keheranan.Ibu tersenyum mengangguk.“Lo…kenapa Mas Arya tidak langsung dimarahi, Bu?” tanya Astri. Ayah tertawa sambil mengacak-acak rambut Astri,“Kamu tuh paling suka kalau Mas Arya dihukum!”“Menghukum seseorang itu tidak harus selalu dengan marah-marah!” Ibu menjelaskan.“Bu, Arya lebih baik dimarahi habis-habisan daripada diperlakukan dengan baik begini,” sergah Arya.“Akh kamu! Sudah salah malah nawar-nawar!” sahut Ayah sambil tertawa.Arya menghela nafasnya. Tiba-tiba Ayah menyeletuk, “Astri, sini chicken pie nya. Ayah habiskan saja deh!” Astri dan Arya serentak lari menuju lemari makan, dan berteriak,“Jangan dooong!” Ayah dan Ibu tertawa melihat tingkah kedua anaknya. ​

buatlah deskripsi tentang ruang kelas 6 Tolong di jawab nanti aku foloww​

Buatlah kalimat dengan makna Denotasi dan Konotasi menggunakan ungkapan-ungkapan berikut: a) Besar mulut b) Kaki tangan c) Mata-mata d) Mata keranjang … e) Mata hati (Contoh ada di foto)tolong ya, buat tugas​