Berkat terobosan teknologi dibidang medis, metode sterilisasi telah berkembang selama bertahun-tahun. Sekarang ada beberapa alat sterilisator dengan metode sterilisasi yang berbeda yang digunakan di laboratorium. Namun, autoklaf dengan uap tetap menjadi metode pilihan untuk sterilisasi di sebagian besar laboratorium. Terlepas dari kenyataan bahwa autoklaf adalah metode sterilisasi yang bersih, cepat, andal, dan relatif murah tanpa bahaya lingkungan dan masih banyak digunakan di rumah sakit. Dikatakan demikian, ada tiga metode sterilisasi yang umum digunakan yaitu sterisasi uap, sterilisasi uap kimiawi dan sterilisasi panas kering. Nah, kali ini kami akan membahas salah satu produk sterilsasi menggunakan panas kering merk Serenity SR-N100. Show Apa Itu Sterilisator Kering?Sterilisasi panas kering atau Dry Heat Sterilization adalah metode lain yang populer untuk sterilisasi yang menggunakan waktu dan panas untuk membunuh semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora mikroba dan virus. Proses ini pada dasarnya mensterilkan menggunakan oven. Oven panas kering digunakan untuk mensterilkan barang-barang yang dapat menimbulkan korosi di dalam autoklaf uap. Unit memerlukan perawatan dan tidak menimbulkan korosi atau karat pada instrumen dan peralatan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk mensterilkan tergantung pada suhu oven. Sterilisasi panas kering biasanya memakan waktu sekitar satu jam pada suhu 170 derajat celcius atau 2 jam pada suhu 160 derajat celcius. Ini hanya boleh digunakan untuk barang-barang yang tidak dapat ditembus seperti bahan logam. Sterlisator Kering 2 Pintu Serenity SR-N100Sterilisator kering 2 pintu dari Serenity SR-N100 dngan metode sterilisasi yang berbeda pada tiap ruangan dan dapat dioperasikan secara terpisah. Dirancang dengan metode pemanas menggunakan teknologi ozon dan sinar inframerah dikombinasikan dengan sistem pemanas, sterilisator ini berfungsi untuk mensterilkan barang-barang yang terbuat dari logam, kaca atau plastik yang perlu untuk disterilkan.
Sterilisator kering atau dry sterilizer merk Serenity SR-N100 Dirancang menggunakan teknologi yang berbeda disetiap pintu, pada pintu atas menggunakan teknologi ozon dengan pengeringan medium, digunakan untuk mensterilkan barang atau material yang tidak tahan akan panas tinggi seperti bahan kaca, plastik, kapas dll. Sedangkan pada pintu bagian bawah menggunakan pemanas elemen dengan sinar inframerah untuk mensterilkan objek yang tidak tahan temperatur tinggi diatas 170 derajat celcius. Untuk firturnya, sterilisator kering ini dilengkapi dengan mekanis cerdas untuk mengontrol kondisi di dalam mesin sterilisator. Ketika pintu dibuka, alat akan secara otomatis berhenti beroperasi ketika ruang bagian atas sedang proses sterilisasi dengan ozon. Ruang atas akan bekerja kembali setelah pintu di tutup, dengan cara ini pengoprasian akan aman dan andal. Dilengkapi dengan 3 tombol dan lampu indikator untuk memonitor proses sterilisasi. Pada tombol "UPER" digunakan untuk mengoprasikan sterilisasi pada bagian atas sedangkan tombol "LOWER" digunakan sterilisasi pada bagian bawah, kemudian untuk tombol "AUTOMATIC" digunkanan untuk proses sterilisasi ganda yaitu pengoprasian bagian atas dan bawah bekerja secara bersamaan.
Untuk kerangka atau casingnya, ini terbuat dari bahan stainless steel dan pada bagian pintu atas dan bawah terbuat dari kaca, pada bagian atas dilengkapi dengan dua rak berbahan stainless dan 3 rak bahan stainless pada bagian bawah, masing-masing rak dapat menampung beban hingga 2 kg.
Cara Mengoperasikan Sterilisator KeringNah untuk mengetahui bagaimana cara mengoprasikan sterilisator kering, simak pada tips dibawah ini ya.
Nah untuk perawatan pada sterilisator kering merk Serenity SR-N100 supaya awet, sebelum membersihkan alat cabut terlebih dahulu steker daya, pastikan daya dimatikan sebelum membersihkan sterilisator. Gunakan kain lesterisator medis, sterisator kering 2 pintu, sterilisasi dengan ozon dan inframerah, sterilisator inframerah, serenity sr-n100 sterilisator, dry sterilizer, sterlisator infrmarah dan ozon, cara menggunakan sterlisator kering,mbut atau spons yang dibasahi dengan deterjen ringan untuk memberihkan permukaan casing dan kaca. Hindari penggunaan minyak tanah, pemoles dan pembersih deterjen beracun dan abrasif. Untuk menghindari kebocoran atau karat pada permukaan casing, jangan menumpahkan air langsung kedalam sterilisator. Untuk perawatan dan tips lainnya, jangan memasukan objek apapun (yang tidak tahan temperatur diatas 75°C) kedalam kabinet atas. Lalu objek yang akan dimasukan kedalam kabinet bawah harus tahan temperatur diatas 170°C. Objek yang akan disterilkan harus disusun dengan teratur agar hantaran panas mencapai efisiensi sterilisasi yang tinggi. Objek tidak boleh menutupi pengontrol temperatur. Untuk alasan keamanan, jauhkan anak-anak dari alat sterilisator untuk menhindari kerusakan dan cedera.
This Paper A short summary of this paper 25 Full PDFs related to this paper
You're Reading a Free Preview
Odontektomi gigi molar rahang bawah yang tumbuh tidak normal merupakan operasi yang paling sering dilakukan pada bagian bedah mulut. Tujuan sterilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang disterilkan. Tujuan penelitian ini untuk menilai efisiensi proses sterilisasi dengan pemanasan kering, oven dengan ozon dan infrared sebagai pengendalian infeksi. Penelitian eksperimen laboratoris ini dilakukan di bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Jatinangor. Sterilisasi dilakukan dengan tiga metode, pemanasan kering dengan oven+ozon, pemanasan kering dengan oven+infra merah pada suhu 125°C selama 15 menit, keduanya dipantau dengan Bacillus atrophaeus sebagai indikator biologis, dan autoklafisasi pada 121°C selama 15 menit dengan Geobacillus stearothermophilus sebagai pemantauan biologis, dengan 17 kali pengulangan. Setelah sterilisasi, semua indikator ditanam pada lempeng agar, dan dinilai pertumbuhannya. Jumlah koloni dihitung menggunakan alat penghitung koloni bakteri elektris Stuart. Setiap proses sterilisasi disertai kontrol positif dan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah autoklafisasi semua spora mati, sebaliknya sterilisasi dengan oven, masih menghasilkan pertumbuhan koloni pada lempeng agar, tetapi setelah 3 kali pengulangan oven+infra merah tidak terdapat pertumbuhan koloni. Pemanasan dengan oven+ozon hanya mengurangi jumlah spora, bahkan sampai 5 kali pengulangan. Pengurangan jumlah koloni berbanding terbalik dengan peningkatan pengulangan. Berdasarkan analisis statistik ternyata perbedaannya sangat bermakna. Simpulan penelitian ini bahwa sterilisasi dengan oven+infra merah akan dicapai setelah 3 kali pengulangan (30-35 menit) dan sterilisasi dengan oven+ozon hanya membunuh bakteri dalam bentuk vegetatif. |