Manik Nur Haq dan Mukhamad Murdiono | Problematika guru dalam penerapan pendekatan … 168| Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan kebijakan juga membuat guru yang tadinya sudah paham menjadi tidak paham dan harus belajar kembali dari awal. Hambatan lain yang ditemukan dalam penyusunan RPP adalah keterbatasan waktu yang dimiliki guru untuk membuat perencanaan pembelajaran. Perubahan paradigma dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis pencarian memang seringkali terhambat oleh dimensi mental (Fischer, Greiff, & Funke, 2012; Johnson-Mardones, 2014). Dimensi mental adalah asumsi-asumsi yang terkadang membuat seseorang takut untuk melakukan perubahan. Berbagai asumsi dan ketakutan ini tidak hanya dialami oleh peserta namun juga oleh guru (Garcia & Lewis, 2014; Jonnaert & Therriault, 2013). Penciptaan kondisi lingkungan yang aman dan suportif diharapkan dapat mengatasi berbagai hambatan yang terkait dengan dimensi mental (Kisfalvi & Oliver, 2015; Schmidt, 2018; Wanless, 2016) Melalui proses refleksi, setiap guru juga dimungkinkan untuk dapat saling menyemangati dan memupuk komitmen untuk dapat beradaptasi dengan segala perubahan (Clarkeburn & Kettula, 2012; Kurniawan & Toharudin, 2017; Mulyasa, 2013). Kompetensi guru mempengaruhi kualitas perencanaan pembelajaran yang disusun (Tobiason, Heritage, Chang, Jones, & Herman, 2014). Guru yang memiliki kompetensi personal, pedagogik, sosial, dan profesional akan mampu merancang pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta didik, mengembangkan proses pembelajaran yang mampu mendidik karakter, meningkatkan kompetensi, serta menumbuhkan literasi peserta didik (Eggen & Kauchak, 2016; Musingafi, Mhute, Zebron, & Kaseke, 2015). Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat diperlukan untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran yang berkualitas. Melalui proses pemberian umpan balik dan konsultasi secara berkelanjutan, pemahaman guru akan praktik pembelajaran yang baik dan relevan, dapat terus dikembangkan (Eggen & Kauchak, 2016; Santrock, 2018). Kegiatan belajar mengajar pada kurikulum 2013 dilakukan dengan mengacu pada pendekatan saintifik. Pendekatan ini menekankan pada penguasaan lima keterampilan proses berpikir yaitu: mengamati (observing), menanya (questioning), mencoba (experimenting), menyaji (networking), dan menalar (associating). Penerapan keterampilan proses dalam kegiatan belajar, sering disebut dengan saintifik inkuiri (scientific inquiry) atau pendekatan berbasis inkuiri (inquiry-based approach). Walaupun berkaitan dengan proses ilmiah, saintifik inkuiri adakalanya dihubungkan dengan pengembangan kemampuan proses seperti mengamati, menanya, mengklasifikasikan, mengukur, menganalisis, menginterpretasikan, memprediksi, dan mengambil kesimpulan. Saintifik inkuiri tak jarang dimaknai sebagai pendekatan sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian (Lederman, 2006). Dalam praktiknya pendekatan berbasis inkuiri (inquiry-based approach) memiliki banyak variasi bentuk. Pendekatan yang mendeskripsikan sebagai pendekatan berbasis inkuiri, antara lain pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis desain, dan pembelajaran berbasis masalah (Barron & Darling-Hammond, 2008). Dari hasil pengamatan, salah satu hambatan dalam penerapan pendekatan saintifik adalah kompetensi guru, yang tampak dari fenomena berikut yakni (1) guru belum memahami konsep pendekatan saintifik, (2) guru kesulitan dalam menyajikan materi agar mudah dipahami siswa, (3) guru mengalami kendala dalam mengidentifikasi kesalahpahaman siswa, (4) guru merasa kesulitan dalam melakukan manajemen kelas, mengatur waktu, dan memonitor pelaksanaan proses pembelajaran, dan (5) guru masih merasa kesulitan dalam mengorganisasikan proses belajar. Sebagian guru juga masih menggunakan pendekatan konvensional yang berpusat pada guru. Kegiatan pembelajaran PPKn seringkali dilakukan dengan membaca buku teks sehingga siswa kurang termotivasi. Selain itu tidak seluruh guru yang diteliti rajin memberikan pertanyaan-pertanyaan yang |