Kenapa kita harus rendah hati menurut Alkitab?

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kerendahan hati merupakan sebuah ciri kekristenan.

Oleh: Yohannis Trisfant, MTh

Mereka yang dipakai oleh Tuhan menjadi alat dalam kelahiran Kristus adalah orang-orang yang rendah hati. Yusuf dan Maria bukan hanya orang yang rendah dan miskin tetapi mereka adalah orang yang rendah hati. Maria adalah gadis yang rendah hati. Dalam nyanyiannya dia berkata: Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya. (Luk 1: 46-48). Yusuf adalah orang yang tulus hati, dan taat kepada Tuhan. Ketika mereka bersedia menginap di kandang domba dan tidak ngotot untuk terus mencari rumah penginapan atau rumah sahabat-atau kerabat disana, maka itu sudah menunjukkan bahwa mereka rendah hati. Tuhan tidak akan memakai orang sombong menjadi alatnya dalam melahirkan sang Juruselamat ke dalam dunia ini. Kalau Tuhan memilih Yusuf dan Maria, itu karena mereka memenuhi kualitas ini, yakni mereka rendah hati.

Tuhan Yesus sendiri adalah Pribadi yang rendah hati. Tuhan juga tidak suka dengan orang-orang yang sombong. Dalam Luk 1:52 dikatakan bahwa “ Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;” Mulai dari pemberitahuan mengenai kelahiran Yesus, sampai dengan saat lahirnya Yesus, semuanya memakai tema rendah hati. Bahkan pribadi yang dilahirkan pun adalah Pribadi yang rendah hati. Ketika Allah lahir di tempat yang rendah menyatakan bahwa kerendahan hati merupakan sebuah ciri kekristenan.

Bapa Gereja bernama , Agustinus mengatakan : Jika engkau bertanya kepada saya apakah hal yang utama dari ajaran kristen, maka jawaban saya adalah pertama, kerendahan hati, kedua kerendahan hati dan ketiga adalah kerendahan hati. A kempis mengatakan bahwa kerendahan hati itu perlu untuk meneladani Kristus. Kerendahan hati itu cocok dengan anugerah dan merupakan inti dari iman.

Jika kerendahan hati adalah ciri kekristenan, apakah saudara sudah rendah hati? Apakah yang saudara lakukan ketika sedang bertengkar? Banyak orang kristen ketika bertengkar yang keluar adalah adu kesombongan.

Pada suatu hari, ketika sedang bertengkar, berkatalah istri kepada suaminya, “Pak, aku bukan sombong yah …, dulu sebelum aku kawin sama kamu, banyak cowok yang datang melamarku tapi semua aku tolak, kecuali kamu.”

“Bu, aku juga bukan sombong nich …. Dulu sebelum kawin sama kamu, banyak cewek yang kulamar tapi semua menolak saya, kecuali …………..kamu yang terima saya.”

Perdebatan seringkali bukan lagi adu agumentasi, tetapi adu ego, adu kesombongan, saling menjatuhkan. Jadikanlah kerendahan hati sebagai ciri khas sudara.

Pada waktu saudara sedang melayani, lakukanlah dengan rendah hati. Pada saat sedang ada di jalan, berkendaraan lah dengan rendah hati. Ketika berhasil janganlah memuji diri saudara dihadapan orang atau mengumumkan keberhasilanmu. Criss Jami mengatakan bahwa “ tantangan terbesar setelah sukses adalah tutup mulut mengenai kesuksesan kita. Blise Pascal mengatakan “Apakah anda ingin dianggap baik oleh orang lain? Janganlah berbicara mengenai dirimu sendiri. Inilah kerendahan hati.

Berapa sering saudara membandingkan dirimu dengan orang lain dan merasa dirimu hebat? Ini adalah kesombongan. Ini akan membuat rasa takut akan Tuhan terkikis dalam hidup kita sebab kesombongan tidak akan berhenti pada satu titik, tetapi akan terus naik dan suatu waktu Tuhan pun akan ditentangnya.

Ketika saudara sudah berpikir untuk membandingkan diri dengan orang lain, hebat siapa sih, saya atau dia? Itu kesombongan, bukan kerendahan hati. Perbandingan seperti ini akan terus meningkat dan akan tiba pada sebuah titik, dimana saudara tidak takut lagi sama Tuhan. Itu bukan ciri kekristenan.

Lebih hebat mana? Palungan atau istana raja? Tergantung siapa yang ada di dalam palungan dan siapa yang ada dalam istana raja. Kalau yang ada di istana raja adalah raja yang kejam, dan yang ada di palungan adalah orang yang rendah hati, maka palungan itu lebih besar daripada istana raja.

Jadi kebesaran itu bukan dilihat dari prestasi yang saudara capai dan bukan ditentukan oleh dimana saudara berada. Tetapi siapa diri saudara itu jauh lebih penting. Kalau kita rendah hati, maka disitulah kebesaran, karena itu merupakan ciri khasnya Tuhan yang Mahabesar.

Belajarlah rendah hati seperti Kristus. Ini merupakan pelajaran seumur hidup. Pandanglah selalu ke atas, kepada Kristus agar saudara tidak punya waktu lagi untuk memandang rendah sesamamu.

Ciri-Ciri Rendah Hati Menurut Alkitab yang Harus Dipahami. Kerendahan hati adalah salah satu ajaran dan teladan dari Tuhan Yesus Kristus agar kita dapat meneladankan dia untuk menjadi orang yang rendah hati. Allah Bapa juga orang yang rendah hati dan tidak menyukai kesombongan.  "Dia membawa ke bawah orang Perkasa takhtanya, dan mengangkat yang rendah; "

Mungkin petikan yang dikutip dari Injil Lukas 1:52 adalah salah satu bukti bahwa Allah akan lebih memilih seorang pribadi yang memiliki kerendahan hati. Kerendahan hati mungkin cukup sulit untuk diketahui. Dan belajar untuk menjadi orang yang rendah hati juga akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kerendahan hati bahwa Allah memiliki kesamaan sebagai salah satu karakter Kristen sejati, di sini saya akan berbagi informasi tentang karakteristik rendah hati sesuai dengan Alkitab.

Kenapa kita harus rendah hati menurut Alkitab?

1. terus belajar

Fitur pertama adalah keinginan untuk terus belajar dan tidak merasa bahwa pengetahuan yang sudah dimiliki adalah yang paling sempurna. Keinginan untuk terus belajar menunjukkan bahwa seseorang merasa bahwa ia bukan orang yang paling sempurna yang memiliki semua-nya. Dia masih ingin belajar karena ia merasa bahwa sebagai manusia, ia pasti memiliki banyak kekurangan yang harus diatasi dengan belajar bagaimana untuk membantu dia mencapai apa yang dia inginkan. Dari kerendahan hati yang satu ini Anda dapat menemukannya dalam Mazmur 25:9.

2. ingin mendengarkan orang lain

Mendengarkan orang lain adalah fitur kedua. Keinginan untuk mau mendengarkan orang lain juga berarti bahwa kita tidak memprioritaskan pendapat atau opini kita mengenai sesuatu. Sering kali kita akan mencoba untuk memaksakan pendapat atau tanggapan kita agar dapat diterima oleh banyak orang. Banyak juga dari kita yang menginginkan pendapatnya diterima hanya untuk keuntungan pribadi.

Bahkan, dengan mendengarkan orang lain dan menerima semua pendapat yang berbeda dari banyak orang, kita dapat menemukan cara terbaik keluar dari masalah. Pada sifat rendah hati upaya kita untuk mendengarkan orang lain disebutkan dalam Amsal 23:9, di mana kita dipanggil dan diundang untuk menjadi seseorang yang lebih bersedia untuk mendengarkan orang lain.

3. mempercayai rencana Allah dan akan datang

Yang alkitabiah, sifat rendah hati yang juga penting untuk diingat adalah bahwa kita tetap percaya pada rencana dan kehendak Allah. Kita mempercayakan segala sesuatu dalam hidup kita dan tidak berusaha untuk mengatur kehidupan kita sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Jangan datang karena kita merasa sangat terjatuh dan seolah-olah tangan Allah tidak menyentuh kita, kita jatuh ke dalam arti penyembahan berhala dalam iman Kristen. Menyembah berhala seperti uang dan untuk tahap mereka di atas segalanya-doa dan kehendak Tuhan. Petikan yang merujuk kepada ini dalam Alkitab boleh didapati di dalam Mazmur 131:1-3.

4. kehadiran campur tangan Tuhan dalam kesuksesan kami

Orang yang rendah hati akan percaya bahwa setiap keberhasilan yang dia terima adalah hasil dari campur tangan Allah dalam kehidupannya. Dia tidak bermegah dan bangga dengan dirinya sendiri karena mereka telah berhasil mencapai keberhasilan. Hal ini juga disinggung dalam Injil Lukas 18:9-14.

Banyak orang hanya akan mengingat Tuhan ketika mereka dalam kesulitan dan akan sangat mudah melupakan Allah sementara dalam kenikmatan. Ini adalah salah satu sifat buruk yang akan cukup sulit untuk menghilangkan ketika tidak terbiasa untuk mulai sekarang. Tetapi tanpa Allah dan kehendak-Nya dalam hidup kita, maka semuanya tidak mungkin. Kita sebagai manusia tidak dapat ekstrem kuasa dan kuasa Allah.

5. bersabar

Yang alkitabiah, sifat rendah hati adalah untuk bersabar. Bersabar bahwa segala sesuatu memiliki waktu. Bersabar dan bersedia untuk menunggu waktu Allah. Ada banyak ayat Alkitab tentang kesabaran yang menyinggung masalah kesabaran. Kerendahan hati memiliki rasa sebagai suatu kondisi di mana kita dapat memposisikan diri kita dalam menghadapi kondisi tertentu. Kita dituntut untuk menjadi orang yang terbuka dan bijak sebelum memutuskan segala sesuatu.

Tentu saja untuk membantu kita menjadi rendah hati, kita harus memiliki kesabaran yang cukup tinggi karena situasi yang tidak menentu dan kondisi dunia. Yesus sendiri dalam ajarannya dengan menggunakan perumpamaan Alkitab atau ilustrasi sering mengundang kita untuk ingin mencintai musuh kita sekalipun. Dan bahkan mengampuni orang lain yang telah berulang kali berdosa kita.

Jadi itulah beberapa sifat rendah hati yang mungkin bisa Anda gunakan sebagai alat ukur kerendahan hati Anda. Akan sangat sulit untuk menghakimi diri kita sendiri, tapi ini perlu dipelajari perlahan-lahan sehingga kita bisa menjadi orang yang lebih baik yang dapat menjalankan tugas orang Kristen sebagai garam dan terang dunia lebih baik.

Terima kasih untuk waktu yang telah Anda habiskan bersama kami, mudah-mudahan artikel ini dan beberapa artikel lain di sekitar kebaktian Kristen singkat dapat membantu Anda untuk merenungkan segala sesuatu dalam hidup Anda dan dapat membantu Anda untuk menjadi lebih baik pribadi. Tuhan Yesus memberkati kita semua.