Kerajaan Mataram Kuno terjadi perkawinan politik yaitu antara dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra Siapakah yang dinikahkan?

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang terletak di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8. Kerajaan ini dipindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Mataram Kuno sempat terpecah menjadi dua, yaitu Dinasti Sanjaya (Hindu) yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah bagian utara dan Dinasti Syailendra (Buddha) di Jawa Tengah bagian selatan.

Namun, pada akhirnya, Kerajaan Mataram Kuno dapat disatukan setelah Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya menikah dengan Pramodawardhani dari Dinasti Syailendra.

Rakai Pikatan memimpin Kerajaan Mataram Kuno sejak 840 hingga 856 M.

Baca juga: Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno yang Membangun Candi Prambanan

Proses penyatuan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terpecah dan dipersatukan lagi oleh Rakai Pikatan.

Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno atau yang juga disebut sebagai Kerajaan Medang.

Masa pemerintahan Rakai Pikatan menjadi penanda bersatunya Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra yang sebelumnya saling bersaing.

Setelah Kerajaan Mataram Kuno berdiri, raja yang pertama kali memegang kuasa atas kerajaan tersebut adalah Raja Sanjaya dengan bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.

Raja Sanjaya dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, dan taat beribadah.

Di bawah pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin meluas dan rakyatnya hidup lebih sejahtera.

Tidak hanya itu, Kerajaan Mataram Kuno juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendeta yang berkunjung dan tinggal di Mataram.

Setelah Raja Sanjaya wafat pada abad ke-8, kepemimpinan Kerajaan Mataram Kuno dilanjutkan oleh putranya, Rakai Panangkaran.

Kemudian, setelah Rakai Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

Baca juga: Toleransi Beragama di Kerajaan Mataram Kuno

Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu di Jawa Tengah bagian utara, sedangkan Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.

Kerajaan Mataram Kuno mencapai kejayaan di bawah Dinasti Syailendra, yang dipimpin oleh Sri Dharmatungga.

Perkembangan terjadi di berbagai bidang, mulai dari politik, ilmu pengetahuan, budaya, seni, hingga sosial.

Selain itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno juga disebut-sebut semakin meluas mencapai Semenanjung Malaka.

Setiap kali berganti raja, Kerajaan Mataram Kuno terus mengalami perkembangan dan berhasil mencapai masa emasnya.

Lebih lanjut, Kerajaan Mataram Kuno yang sebelumnya terpecah berhasil disatukan setelah Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya) menikah dengan Pramodawardhani (Dinasti Syailendra).

Pramodawardhani merupakan putri mahkota dari Samaratungga, raja Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa sejak 792 hingga 835 M.

Dengan demikian, setelah Raja Samaratungga wafat, Rakai Pikatan naik takhta memimpin Kerajaan Mataram Kuno sejak 840-856 M.

Sayangnya, pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramodawardhani ternyata tidak disukai oleh Balaputradewa, putra Samaratungga dari Dewi Tara.

Akibatnya, terjadi perang saudara antara Rakai Pikatan dengan Balaputradewa memperebutkan takhta kerajaan.

Baca juga: Balaputradewa, Pembawa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Perang saudara berakhir dengan kekalahan di pihak Balaputradewa, sehingga Rakai Pikatan meneruskan takhta Kerajaan Mataram Kuno.

Selama memerintah, baik Rakai Pikatan atau sang istri sama-sama menjunjung tinggi toleransi beragama, mengingat keduanya beda agama.

Untuk mendukung toleransi perbedaan tersebut, Rakai Pikatan mendukung pembangunan candi bercorak Hindu maupun Buddha.

Pada 842, Candi Borobudur (Buddha) diresmikan.

Sementara itu, karena Rakai Pikatan beragama Hindu, dia membangun Candi Prambanan.

Penyatuan Kerajaan Mataram Kuno berhasil dilakukan di bawah kuasa Rakai Pikatan.

Referensi:

  • Lestari, Dwi. (2020). Takhta Raja-raja Jawa. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dinasti Sanjaya dan Dinasti Saylendra akhirnya berhasil disatukan melalui perkawinan politik antara… .

A. Rakai Pikatan dan Pramordhawardani

B. Dapunta Saylendera dengan Pramordhawardani

C. Syah Balitung dengan Pramordhawardani

D. Rakai Pangkaja Dyah Wawa dengan Pramordhawardani

E. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya dengan Pramordhawardani

Pembahasan:

Kerajaan Mataram Kuno terjadi perkawinan politik yaitu antara dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra Siapakah yang dinikahkan?

Dinasti Sanjaya dan Dinasti Saylendera merupakan dua dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno atau juga dikenal dengan nama Mataram Hindu-Buddha. Dinasti Sanjaya menganut agama Hindu, sedangkan Dinasti Saylendra menganut agama Buddha.

Penyatuan dua dinasti terjadi pada saat pemerintahan Sri Maharaja Rakai Pikatan (847 – 855 M). Rakai Pikatan melakukan perkawinan politik dengan putri Samaratungga yakni Pramordhawardani. Sumber mengenai pernikahan antara Rakai Pikatan dan Pramordhawardani terdapat pada sebelah kanan dan kiri pintu masuk candi Plaosan menyebutkan nama Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan. Diduga tulisan tersebut merupakan catatan perkawinan antara Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan. Sri Kahulunan diduga adalah Pramodhawardhani, putri Samaratungga, dari dinasti Syailendra. Mengenai pernikahan mereka dikisahkan kembali dalam prasasti Karang Tengah.

Pernikahan ini memicu peperangan dengan Balaputradewa dari Dinasti Saylendra yang merasa berhak atas tahta Mataram sebagai putra Samaratungga. Balaputradewa kalah dan Rakai Pikatan menyatukan kembali kekuasaan Mataram di Jawa Tengah

Kunci jawaban:

Dinasti Sanjaya dan Dinasti Saylendra akhirnya berhasil disatukan melalui perkawinan politik antara… . A. Rakai Pikatan dan Pramordhawardani

SEMOGA BERMANFAAT

Kerajaan Mataram Kuno terjadi perkawinan politik yaitu antara dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra Siapakah yang dinikahkan?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Politik perkawinan adalah jejaring politik, yang oleh Sultan Agung (1613- 1645) diperkuat dengan kebijakan politik yang menempatkan keraton sebagai agen islamisasi, dan agama Islam sebagai wahana rekonsiliasi budaya Jawa (Ricklefs, 1998a: 469-482).

Mengapa terjadi perkawinan politik di kerajaan Mataram Kuno dan apa tujuannya?

Perkawinan ini merupakan penaklukan besar atas surabaya, yang selama bertahun-tahun menjadi musuh bebuyutan Mataram. Di masa kerajaan, perkawinan politik dilakukan untuk menghindari pertempuran guna melikuidasi sebuah kerajaan seperti saat masa kerajaan Mataram dan juga Majapahit.

Mengapa Kerajaan Mataram Kuno pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur?

menurut buku Sejarah Raja-Raja Jawa Dari Kalingga Hingga Mataram Islam terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kerajaan Mataram Kuno dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, salah satu penyebabnya yaitu akibat meletusnya gunung merapi pada tahun 928 M yang menyebabkan Bhumi Mataram hancur, dan kondisi ekonomi …

Bagaimana proses bersatunya dua dinasti kerajaan Mataram Kuno yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra?

Kedua dinasti ini berkembang dengan damai. Proses bersatunya 2 dinasti kerajaan mataram: Pada tahun 850, rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya mengadakan pernikahan politik dengan Pramordhawardhani dari dinasti Syailendra.

Mengapa terjadi pernikahan politik antara Rakai Pikatan dan pramodawardhani?

Pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani Tujuan Raja Samaratungga menikahkan Pramodawardhani dan Rakai Pikatan adalah untuk menyatukan dua wangsa. Setelah menikah dan mewarisi takhta Samaratungga, Pramodawardhani bergelar Sri Kahulunan.

Mengapa Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya menikahi Pramodawardhani dari dinasti syaelendra?

Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu, dengan tujuan mempersatukan Dinasti Syailendra (Budha) dan Dinasti Sanjaya (Hindu) agar keturunan antara agama siswa dan Budha terjamin.

Mengapa pemindahan pusat pemerintahan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur secara ekonomi mengandung arti strategis?

Jawaban. arti strategis pemindahan ibu kota Mataram Kuno secara ekonomi adalah karena lokasinya mendukung untuk pertanian dan perdagangan.

Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali dengan cara apa Kerajaan Mataram dapat bersatu?

question. pembahasan: Pada masa rakai pikatan, kerajaan mataram kuno dapat bersatu kembali karena perkawinan Rakai Pikatan yang beragama Buddha dengan Pramodhawardani, putri dari Samaratungga, yang beragama Hindu.

Mataram Kuno pecah menjadi dua dinasti dan bersatu kembali disatukan oleh siapa?

Setelah itu, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Samaratungga. Pada periode ini, ilmu seni sangat berkembang dan dibangunlah Candi Borobudur. Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali setelah perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra.

Jika Rakai Pikatan tidak menikah dengan pramodhawardani Apakah Keraajan Mataram Kuno akan tetap bersatu?

Tidak, karena balaputradewa akan Naik sebagai pemimpin di mataram kuno, yang Mana merupakan seorang yang beragama Buddha, Dan wangsa syailendra merebut kekuasaan wangsa sanjaya.

Mengapa terjadi pertentangan antara Wangsa Sanjaya dengan wangsa Syailendra?

karena pada saat ituketika Raja Sanjaya wafat, kekuasaan kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh Dapunta Sailendra, yakni pendiri wangsa Sailendra. Banyak terjadi konflik pada masa kekuasaan Dapunta Sailendra.

Siapa nama raja yang menikahi Pramodawardhani?

Rakai Pikatan Mpu Manuku berhasil menikahi Pramodawardhani sang putri mahkota. Ia bahkan berhasil menjadi raja Kerajaan Medang sepeninggal Samaratungga.

Mengapa pusat kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur?

Atas dasar itulah Mpu Sindok disimpulkan sebagai keturunan Wangsa Sanjaya yang memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur karena istananya di Jawa Tengah hancur akibat letusan Gunung Merapi.

Apa penyebab pindahnya kerajaan Mataram ke Jawa Timur?

Pada tahun 928, Mpu Sindok memindahkan istana Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur (Medang). Alasan perpindahan ini diduga akibat letusan Gunung Merapi, atau mendapat serangan dari Srivijaya.

Dengan cara apa Kerajaan Mataram dapat bersatu?

pembahasan: Pada masa rakai pikatan, kerajaan mataram kuno dapat bersatu kembali karena perkawinan Rakai Pikatan yang beragama Buddha dengan Pramodhawardani, putri dari Samaratungga, yang beragama Hindu. Penyatuan Dinasti Syailendra dengan Dinasti Sanjaya ini pada tahun 832 M.