Kapanlagi.com - Penampilan jadi hal yang penting bagi sebagian besar orang. Oleh karena itu, banyak yang mengupayakan berbagai cara agar tetap terlihat menarik. Salah satunya, dengan mengenakan celana ketat. Celana ketat memang bisa membuat kaki kita terlihat lebih jenjang. Dampaknya, saat mengenakannya tubuh kita bisa terkesan lebih tinggi. Sayangnya, ternyata ada lho, bahaya memakai celana ketat terlalu sering. Celana ketat memang sudah jadi favorit bagi beberapa orang. Tak heran, jika kemudian ada banyak jenis celana ketat yang ada di pasaran, mulai dari jins hingga celana legging. Pemakaian celana ketat sendiri biasanya tak hanya sekadar untuk fashion, tapi juga sering untuk kebutuhan tertentu seperti berolahraga. Lantas apa saja risiko memakai celana ketat untuk kesehatan? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa bahaya memakai celana ketat bagi kesehatan. Â
(credit: pixabay) Pernahkah kalian merasa gatal dan tidak nyaman saat memakai celana ketat seperti legging atau jins? Dilansir dari thehealthy.com, rasa gatal tersebut dapat muncul jika kita tidak memakai pelembab. Celana ketat memang berisiko membuat kulit kaki menjadi lebih cepat mengering. Bagian kulit yang mengering dan mengelupas akan menempel pada bagian dalam celana. Hal inilah yang kemudian membuat kaki terasa gatal dan tidak nyaman. Lebih lanjut, kulit yang terlalu kering dapat menyebabkan berbagai masalah kulit lain, seperti dermatitis hingga ruam merah. Untuk mencegah kulit kering, tersebut kalian bisa menggunakan pelembab, mandi setelah berolahraga, dan mengganti celana saat terlalu berkeringat.
Bahaya memakai celana ketat berikutnya yaitu bisa menimbulkan masalah kulit, salah satunya kurap. Gangguan kesehatan yang satu ini disebabkan infeksi jamur karena produksi minyak yang berlebihan. Kurap kerap muncul dengan gejala ruam kemerahan, kulit bersisik, dan terkadang gatal. Hal ini sering terjadi di permukaan kulit atau selangkangan. Salah satu cara mengatasi kurap yaitu dengan memakai krim antijamur.
(credit: pixabay) Bagi kalian para wanita, sebaiknya mulai mengurangi intensitas pemakaian celana ketat di keseharian. Pasalnya, celana ketat dapat berisiko mempercepat pertumbuhan bakteri di organ kewanitaan. Hal ini umum terjadi apabila kebersihan celana ketat yang dipakai tidak terjaga. Bakteri yang berkembang dengan cepat dapat menimbulkan berbagai masalah di organ kewanitaan. Mulai dari gatal, bau tak sedap, hingga keputihan. Dilansir dari thehealthy.com, pada tahap lebih lanjut pertumbuhan bakteri ini bisa menyebabkan infeksi jamur. Oleh karena itu, jika mengalaminya sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
(credit: pixabay) Tak hanya berdampak buruk bagi wanita, pemakaian celana ketat bagi pria juga tak kalah berisiko. Pria yang lebih sering menggunakan celana ketat lebih rentan mengalami penurunan kualitas sperma. Hal ini disebabkan, celana ketat kerap memberikan tekanan pada bagian testis, sehingga membuatnya lebih panas. Dalam jangka panjang, hal ini tentu akan sangat berisiko terhadap kesuburan pria.
(credit: pixabay) Bahaya memakai celana ketat yang kelima berkaitan dengan fungsi otot.Ya, pemakaian celana ketat secara terus menerus akan mengganggu fungsi otot tubuh bagian bawah. Padahal, otot-otot tubuh bagian kaki termasuk sangat aktif. Gangguan otot ini bisa dirasakan secara langsung, saat kita menggunakan celana ketat jenis jins dan melakukan posisi jongkok lalu berdiri.
Selain mengganggu otot, pemakaian celana ketat juga bisa berisiko mengakibatkan saraf kejepit. Terutama, pada saraf lateral femoral cutaneous yang melewati pangkal paha ke paha bagian atas. Pemakaian celana ketat, terlebih jenis jins dipercaya bisa menyebabkan bagian saraf tersebut terjepit jaringan ikat. Akibatnya, saraf akan mendapatkan tekanan dan terganggu fungsinya. Bahaya memakai celana ketat yang satu ini bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Nah, itulah di antaranya beberapa bahaya memakai celana ketat bagi kesehatan yang perlu kalian ketahui. Jadi, jangan terlalu sering memakai celana ketat. Utamakan kenyamanan dan keselamatan, baru selanjutnya penampilan. Baca Artikel Menarik Lainnya:
Lihat Foto Kompas.com - Faktor bahan yang nyaman dan model terkini biasanya menjadi syarat yang dipakai banyak orang untuk memilih pakaian dalam. Padahal faktor ukuran pakaian dalam mutlak diperhatikan. Ukuran terlalu ketat berpengaruh besar pada kesehatan. Pakaian dalam, terutama celana dalam, yang terlalu ketat akan menghambat sirkulasi darah dan berdampak pada organ reproduksi. Karena itu jangan sembarangan memilih pakaian dalam. Celana dalam yang terlalu ketat baik pada bagian perut atas atau bawah bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Pada perut bagian atas, celana terlalu ketat akan menekan perut dan bisa memicu refluks asam lambung sehingga timbul rasa panas di dada. Sementara celana dalam di bawah pinggul yang terlalu ketat akan mengurangi aliran darah di bagian paha atas sehingga menyebabkan iritasi, rasa kebal, atau kesemutan. Ukuran celana dalam yang terlalu ketat juga akan membuat sirkulasi udara di organ reproduki terhambat sehingga organ genital menjadi lebih lembab. Pada akhirnya hal ini akan memicu infeksi dan iritasi. Penelitian juga menunjukkan pakaian dalam yang ketat akan meningkatkan temperatur tubuh dan membuat bakteri mudah berkembang biak. Anda juga harus berpikir ulang jika menyukai celana dalam jenis thong. Sebaiknya pemakaian celana dalam ini dibatasi waktunya karena thong bisa berkontribusi pada infeksi vagina jika menyerap dan menyebarkan bakteri. Meski membuat Anda merasa seksi tetapi thong juga bisa menyebabkan iritasi.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lihat Foto KOMPAS.com – Kebersihan memang yang paling utama ketika mengenakan celana dalam untuk terhindar dari berbagai risiko penyakit. Namun, risiko penyakit juga bisa muncul jika mengenakan celana dalam yang terlalu ketat, baik pada laki-laki maupun perempuan. Para ahli mengatakan, menggunakan celana dalam ketat merupakan kebiasaan buruk atau sama halnya dengan kebiasaan minum alkohol dan merokok. Berikut risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan jika sering mengenakan celana dalam ketat, seperti dikutip dari Boldsky.com. 1. Menurunkan jumlah sperma Bagi pria, mengenakan celana dalam terlalu ketat bisa meningkatkan suhu skrotum atau kantung testis. Jika suhu terlalu tinggi, bisa menghambat produksi sperma. Penggunaan celana dalam terlalu ketat juga bisa meningkatkan suhu sekitar pangkal paha yang bisa menurunkan jumlah sperma. 2. Menghambat sirkulasi darah Mengenakan celana dalam terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama bisa menghambat sirkulasi darah. Hal ini bisa menyebabkan saraf menjadi mati rasa. Akibatnya, jaringan tidak mendapatkan cukup oksigen melalui aliran darah. Kematian jaringan mungkin saja terjadi. 3. Infeksi pada vagina Terhambatnya sirkulasi darah di daerah intim, juga bisa memicu terjadinya iritasi dan peradangan area vagina bagi wanita. Hal ini juga bisa membuat area organ intim terasa kesemutan. 4. Asam lambung naik Siapa sangka, sakit perut bukan berasal dari apa yang Anda makan, melainkan karena memakai celana dalam terlalu ketat. Celana yang terlalu ketat dan pemakaian di atas pinggang bisa menekan bagian perut Kemudian, menyebabkan naiknya asam lambung ke esofagus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung. |