Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Rangkaian digital merupakan rangkaian yang tersusun dari komponen digital dan menggunakan notasi sinyal digital. Sinyal digital yang pada umumnya diketahui hanya memiliki dua nilai saja yaitu sinyal logika rendah (‘0’) dan sinyal logika tinggi (‘1’). Untuk sistem tegangan DC 5V, logika rendah (‘0’) direpresentasikan dengan tegangan 0V, sedangkan logika tinggi (‘1’) direpresentasikan dengan tegangan 5V (ligat gambar 1).

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar 1. Representasi logika ‘0’ dan ‘1’ dalam rangkaian

Karena adanya derau dan ketidakidealan dalam rangkaian digital, terdapat toleransi dalam representasi logika ‘0’ dan ‘1’. Pada standar transistor-transistor logic (TTL) logika ‘0’ berada di rentang 0 – 0.8 volt untuk sisi masukan dan rentang 0 – 0,4 volt untuk sisi keluaran. Sedangkan logika ‘1’ berada di rentang 2 – 5 volt untuk sisi masukan dan rentang 2,7 – 5 volt untuk sisi keluaran sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah
Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar 2. Rentang nilai untuk logika ‘0’ dan ‘1’ pada standar transistor transistor logic (TTL)

Tahukah anda jika selain logika ‘0’ dan logika ‘1’, ternyata masih ada kemungkinan logika lainnya yang dikenal dalam sistem digital. Logika tersebut diberikan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Logika digital selain ‘0’ dan ‘1’

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Bagaimana realitas logika digital tersebut dalam rangkaian? Marilah kita bahas satu per satu.

  • Kondisi ‘U’ atau uninitialized merupakan suatu keadaan yang muncul di awal saat nilai logika belum dipastikan berlogika ‘1’ atau ‘0’. Jadi, Nilai ’U’ hanya muncul di awal saja sebelum logika lainnya. Tidak ada nilai ‘U’ yang tiba-tiba muncul di tengah setelah sebelumnya bernilai logika ‘1’ atau ‘0’.
  • Nilai ‘X’ atau unknown merupakan kondisi digital yang mencul ketika logika ‘1’ bercampur dengan logika ‘0’ dalam suatu titik. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar 3 berikut ini. Dua buah gerbang inverter masing-masing outputnya bertemu di suatu titik. Gerbang inverter pertama memiliki input logika ‘0’ sehingga logika outputnya berlogika ‘1’, sedangkan gerbang inverter kedua memiliki input logika ‘1’ sehingga outputnya berlogika ‘0’. Namun karena output kedua gerbang inverter bertemu pada suatu titik, maka logika yang muncul bukan logika ‘0’ atau ‘1’ namun kondisi unknown atau ‘X’.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar 3. Kondisi yang menyebabkan munculnya logika ‘X’

  • Kondisi high impedance atau ‘Z’ merupakan kondisi dalam rangkaian digital yang tidak tersambung ke logika ‘1’ atau ke logika ‘0’. Gambar 4 menunjukkan ilustrasi munculnya ‘Z’ di output karena terputus dari tegangan VCC (sebagai logika ‘1’) dan terputus dari tegangan 0 (sebagai logika ‘0’). Berbeda dengan ‘U’ yang hanya muncul di awal, nilai ‘Z’ dapat muncul dimanapun asalkan titik tersebut memang tidak tersambung ke ‘1’ maupun ‘0’.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar 4. Kondisi high impedance ‘Z’

  • Keadaan weak signal atau ‘W’ merupakan keadaan dimana tegangan di suatu titik bernilai tengah-tengah antara tegangan logika ‘1’ dan ‘0’. Kondisi Probably ‘0’ atau ‘L’ berada di bawah ‘W’ sampai dengan sebelum masuk logika ‘0’, dan kondisi Probably ‘1’ atau ‘H’ berada di atas ‘W’ sampai dengan sebelum masuk logika ‘1’. Posisi ‘W’, ‘L’, dan ‘H’ diilustrasikan dalam gambar 5 di bawah ini. Nilai ‘H’, ‘W’ dan ‘L’ dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya
    1. karena jalur perambatan data antara satu gerbang ke gerbang lainnya berjauhan sehingga terjadi drop tegangan yang cukup besar
    2. kesalahan rangkaian yang menyebabkan tegangan yang dihasilkan tidak bisa mendekati nilai logika ‘1’ maupun ‘0’.
    3. Beban fan out yang terlalu besar sehingga arus yang disuplai oleh suatu gerbang tidak mencukupi dan berakibat tegangan yang dihasilkan menjadi lebih kecil.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar 5. Ilustrasi posisi ‘H’, ‘W’ dan ‘L’ diantara logika ‘0’ dan ‘1’

Info Penulis

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Kali ini S-gala.com mau mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang saklar.

Kalian pasti tau dong seperti apa saklar itu, tapi kalian tahu tidak bahwa saklar itu sebenarnya apa dan fungsinya apa?      

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Salah satu saklar yang biasa ditemui di rumah atau bangunan lainnya

Mari kita bahas lebih dalam lagi mengenai saklar.

Saklar merupakan salah satu komponen elektronika yang banyak diketahui orang awam.

Saklar merupakan sebuah komponen listrik yang fungsinya untuk menghubungkan dan memutuskan aliran atau arus  listrik yang digunakan pada rangkaian elektronika.

Aliran listrik akan mengalir apabila suatu kontak dihubungkan dengan kontak lainnya.

Saklar dalam bahasa inggris biasanya lebih dikenal dengan nama Switch atau saklar listrik.

Dan hampir semua alat elektronik yang kita gunakan pasti ada tombol Switch tersebut.

Jadi bisa dikatakan bahwa saklar merupakan komponen penting dalam pelistrikan, karena setiap alat listrik atau peralatan elektronika yang kita gunakan dalam kurun waktu tertentu harus dimatikan.

Bila tidak maka akan terjadi konslet ataupun dapat memicu kebakaran.

Satu hal yang harus diingat bahwa saklar dan stop kontak merupakan 2 hal yang berbeda.

Untuk beberapa orang yang awam mengenai dunia pelistrikan, banyak yang keliru antara saklar dan juga stop kontak.

Saklar merupakan komponen untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik sedangkan stop kontak merupakan komponen listik yang berfungsi untuk membuka jalan aliran listrik tersebut.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar saklar tunggal (kiri) dan stop kontak (kanan)

Saklar tidak hanya berfungsi untuk memutus dan menyambungkan aliran listrik, di bawah ini merupakan beberapa fungsi lain dari saklar, yaitu :

  • Saklar berfungsi untuk meringankan beban pekerjaan manusia dalam hal nya memutus dan menyambungkan aliran listrik
  • Saklar dapat mengurangi resiko sengatan listrik.
  • Saklar berfungsi untuk mengurangi resiko korseling listrik. Penggunaan saklar dalam Instalasi listrik lebih dianjurkan dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dibandingkan dengan menggunakan stop kontak karena dapat mengurangi resiko korseling listrik atau konslet.

Komponen Dari Saklar Listrik

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Macam-macam jenis saklar (toggle switch, single pole, limit switch, dll)

Bila dilihat dari gambar-gambar saklar di atas, ternyata saklar memiliki bentuk yang berbeda-beda.

Namun secara umum dapat dilihat bahwa komponen atau bagian yang selalu ada dalam saklar adalah :

  • Tombol on/ off
  • Rumah saklar / pelindung saklar
  • Baut pengikat kabel yang nantinya memberi aliran listrik tersebut ke dalam saklar

Secara umum dapat dilihat bahwa bahan yang digunakan untuk membuat sebuah saklar adalah menggunakan plastik atau besi.

Namun lebih banyak dan juga lebih aman untuk menggunakan saklar yang terbuat dari bahan plastik tujuannya untuk menghindari adanya resiko sengatan listrik.

Karena bahan plastik tidak menghantarkan listrik sebaliknya jika saklar dengan bahan besi dapat menghantarkan listrik.

Sekarang pertanyaan nya adalah, apa saja yang ada di dalam rumah saklar tersebut?

Macam-macam Komponen Dari Saklar Listrik

Komponen apa saja yang ada di dalam rumah saklar sehingga dapat memutus dan menghubungkan aliran listrik? mari kita perhatikan gambar di bawah ini.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Komponen dari saklar

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa di dalam rumah saklar tersebut terdapat komponen dari saklar berupa plat pengubung, titik hubung, lubang dan juga baut pengait kabel.

Mari kita bahas bagaimana sistem kerja dari saklar tersebut.

Pada saat saklar dalam posisi off, maka plat penghubung berada pada posisi yang terlepas dari titik penghubung, seperti pada gambar di atas.

Sedangkan pada posisi on, plat penghubung tersebut bersentuhan dengan titik penghubung dan kemudian aliran listrik tersebut akan berjalan.

Pada gambar tersebut juga disebutkan kabel fasa.

Apa itu kabel fasa? Kabel fasa sering kali disebut dengan kabel positif atau kabel api.

Pada umumnya kabel fasa ini berwarna merah, hitam, coklat atau abu-abu.

Hal ini harus diperhatikan untuk menghindari pemasangan kabel yang salah pada saklar.

Selain daripada bentuk saklar seperti gambar-gambar diatas, ada pula jenis yang lain yaitu fitting lampu saklar.

Dimana dudukan lampu dan saklar menjadi 1 bagian seperti pada gambar di bawah ini dan juga ada yang menggunakan kabel.

Banyak sekali varian saklar yang dapat kita temukan saat ini sehingga sangat memudahkan pekerjaan manusia.  

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar fitting lampu saklar

Di atas merupakan dasar pengenalan saklar, mulai dari bagian” dan juga cara kerja saklar.

Berikut dengan perkembangan teknologi, ada yang disebut dengan saklar otomatis.

Dimana saklar tersebut dapat secara otomasi menyala atau mati dengan menggunakan sensor.

Yang biasanya ada di dalam rangkaian lampu taman.

Sistem kerja dari saklar otomatis ini adalah menempatkan kapasitor di dalam suatu rangkaian listrik tersebut.

Dimana saklar tersebut memiliki sifat aktif.

Maksud daripada aktif tersebut adalah, kapasitor dapat aktif secara otomatis dan sekaligus mengalirkan sebuah muatan apabila terkena cahaya.

Baik cahaya matahari ataupun cahaya lainnya.

Saklar juga terdapat pada alarm lampu otomatis yang akan menyala jika terjadi kebakaran atau failure system di suatu tempat.

Fungsi kapasitor tidak hanya itu saja.

Ada beberapa fungsi lainnya, yaitu :

  • Untuk menyimpan tegangan listrik dan juga arus dalam kurun waktu tertentu.
  • Sebagai sebuah filter atau penyaring di dalam suatu rangkaian listrik seperti adaptor ataupun power supply.
  • Apabila dipasang pada saklar, kapasitor dapat berfungsi untuk menghilangkan bouncing atau percikan api.
  • Sebagai sebuah kopling diantara rangkaian listrik.
  • Kapasitor dapat menghemat daya listrik apabila dipasang pada sebuah rangkaian lampu neon.
  • Sebagai isolator arus listrik DC ataupun arus listrik searah.
  • Sebagai penghantar arus listrik atau biasa disebut konduktor untuk arus AC atau sebaliknya.
  • Untuk meratakan suatu gelombang pada arus DC dalam sebuah rangkaian adaptor.
  • Kapasitor juga dapat dijadikan sebagai sebuah oscillator atau yang biasa disebut dengan pembangkit gelombang AC dan lain-lain sebagainya.

Komponen listrik yang bisa dijadikan Switch dalam teknologi digital adalah

Gambar kapasitor pada sebuah rangkaian listrik

Sekian artikel mengenai berbagai komponen dari saklar, semoga membantu menambah wawasan kalian ya!

Jangan lupa untuk membaca artikel bermanfaat lainnya di S-gala.com!

Download juga aplikasi S-gala.com di playstore handphone kalian untuk mendapatkan promo dan peluang bisnis menarik dengan potensi untung jutaan rupiah per bulan!

Atau segera hubungi CS kami untuk penjelasan lebih lanjut.