Convention for the safeguarding of the intangible cultural heritage
Convention for the safeguarding of the intangible cultural heritage
The Friends of Czech Heritage
The Partnership in Research and Presentation of Archaeological Heritage
The New Era of Augmented Humanity
THE BIRTH OF A NEW HUMANITY
THE BENEFIT AND WEAKNESS OF ORAL EXAMINATION IN MEDICAL EDUCATION
THEORY AND METHODOLOGY OF ORAL HISTORY
The Grand Dutch Residence embracing the charm and heritage of the city
The Grand Dutch Residence embracing the charm and heritage of the city
Teknik Mencolet Mencolet adalah memberi warna dengan alat dari rotan atau kuas dengan cara digambarkan pada motif tertentu yang dibatasi oleh garis-garis malam sehingga warna tidak merembes ke area lain. Biasanya untuk coletan dipakai zat warna remasol, rapid atau indigosol. (Sumber gambar: http://batiktiara.wordpress.com) Di daerah pantai utara seperti Gresik, pewarnaan secara ini disebut dulitan dan kain batik yang dihasilkan disebut kain dulitan. Hal ini sudah dikerjakan sejak dulu kala.Teknik colet sering juga disebut dengan teknik lukis. (Sumber gambar: http://sosbud.kompasiana.com) Ingin belajar membatik? Klik Disini untuk melihat video tutorial membatik. Langkah-langkah mencolet menggunakan zat warna indigosol sebagai berikut:
Teknik coletan biasanya dilakukan hanya pada motif-motif utama saja, untuk warna latar biasanya tetap menggunakan teknik celup. Keunggulan dari teknik colet adalah
Kelemahan dari teknik ini adalah
Teknik colet sering kita temui pada batik pesisiran yang memang memiliki ciri warna-warna yang cerah. Seperti batik Pekalongan, batik Gresik, batik Madura, batik Indramayu dan daerah-daerah lainnya. (Sumber gambar: http://www.bebatikan.com)
Berikut ini saya akan berbagi pengalaman pertama saya dalam membatik. Membatik kali ini menggunakan dua teknik sekaligus, yaitu teknik canting dan teknik colet dalam satu kain. Berikut langkah-langkahnya : Pertama-tama siapkan dulu konsep batik yang akan kita buat. Di sini saya ingin membuat sebuah batik dengan motif menara mesjid Al-Furqon dengan background warna biru pekat, dengan garis motifnya berwarna putih dan warna motif berwarna merah pias. Langkah pertama adalah siapkarn kain morai (kain yang biasa digunakan untuk membatik), bisa juga dengan kain lain asal bahannya 100% catton. Lalu buat pola motif batik yang kita inginkan menggunakan pinsil pada kain tersebut.
Siapkan canting dan cairan malam (malam khusus batik, bisa kita dapatkan di toko-toko yang menjual alat-alat membatik) yang sudah dipanaskan di atas katel, lalu siuk cairan malamnya agar tertampung pada cantingnya.
Goreskan mengikuti sketsa pola pada kain yang tadi. Jangan lupa cairan malamnya harus tembus ke belakang kain.
Lakukan terus sampai seluruh kain beres dicanting.
Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang kelak warnanya akan tetap putih. Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi yuk kita lanjut ke teknik coletnya. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada batik kita. Disini saya ingin memunculkan warna merah yang tidak terlalu mencolok, maka saya harus menyiapkan Napthol dengan kode AS-D dan Garam dengan kode Merah B. Untuk pemilihan warna lain berdasarkan koade campuran Napthol dan garamnya bisa dilihat pada table dibawah ini.
Siapkan Napthol , TRO dan soda kostik dengan takaran yang telah ditentukan. Di sini saya menggunakan napthol dengan kode AS-D.
Lalu siapkan segelas air mendidih. Kemudian masukan ke tiga campuran di atas ke dalam segelas air mendidih tadi. Lalu aduk rata.
Barulah masukan larutan di atas ke dalam wadah berisi beberapa liter air dingin (banyaknya air disesuaikan ) dan aduk rata. Didapatlah sebuah larutan, mari kita sebut ini sebagai larutan A.
Lalu siapkan serbuk Garam (garam khusus). Di sini saya menggunakan garam dengan kode ‘Merah B’
Kemudian larutkan pada beberapa liter air dingin lagi. Mari kita sebut ini sebagai larutan B.
Maka kini kita memiliki dua larutan dengan dua wadah yang berbeda yaitu larutan A dan larutan B.
Tuangkan larutan A dan larutan B ke dalam dua gelas yang berbeda seperti berikut ini.
Ambil kuas, celupkan kuas pada larutan A lalu lukiskan pada kain seolah-olah kita sedang mewarnai/melukis. Jangan kaget jika warna yang muncul bukan warna merah karena itu baru warna dasar, biasanya warna yang muncul oleh larutan A adalah warna kuning. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna. Setelah itu diamkan sekitar 5 menit.
Baru setelah itu celupkan kuas pada larutan B kemudian goreskan pada area yang tadi berwarna kuning. Maka warna yang kita harapkan (di sini saya mengharapkan warna merah pucat) akan muncul. Kuaskan sampai seluruh area yang ingin berwarna merah terpenuhi. Inilah yang di sebut teknik colet.
Nah setelah itu tutup area yang berwarna merah tadi dengan cara dicanting kembali agar warnanya tidak berubah saat proses pencelupan.
Maka demikian hasilnya.
Dikarenakan terbatasnya space blog ini, maka KLIK link di bawah ini untuk kelanjutan ceritanya. Page 2 |