Langkah ketiga yang harus dilakukan dalam pembuatan batik colet adalah

Convention for the safeguarding of the intangible cultural heritage

Convention for the safeguarding of the intangible cultural heritage

The Friends of Czech Heritage

The Partnership in Research and Presentation of Archaeological Heritage

The New Era of Augmented Humanity

THE BIRTH OF A NEW HUMANITY

THE BENEFIT AND WEAKNESS OF ORAL EXAMINATION IN MEDICAL EDUCATION

THEORY AND METHODOLOGY OF ORAL HISTORY

The Grand Dutch Residence embracing the charm and heritage of the city

The Grand Dutch Residence embracing the charm and heritage of the city

Teknik Mencolet

Mencolet adalah memberi warna dengan alat dari rotan atau kuas dengan cara digambarkan pada motif tertentu yang dibatasi oleh garis-garis malam sehingga warna tidak merembes ke area lain. Biasanya untuk coletan dipakai zat warna remasol, rapid atau indigosol.

(Sumber gambar: //batiktiara.wordpress.com)

Di daerah pantai utara seperti Gresik, pewarnaan secara ini disebut dulitan dan kain batik yang dihasilkan disebut kain dulitan. Hal ini sudah dikerjakan sejak dulu kala.Teknik colet sering juga disebut dengan teknik lukis.

(Sumber gambar: //sosbud.kompasiana.com)

Ingin belajar membatik? Klik Disini untuk melihat video tutorial membatik.

Langkah-langkah mencolet menggunakan zat warna indigosol sebagai berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan untuk mencolet. Alat yang biasanya digunakan adalah kuas atau rotan dan gelas aqua. Ukuran kuasnya bisa bervariasi tergantung kebutuhan.
  2. Bersihkan meja coletan dan aturlah kertas koran untuk alas. Selain alas koran, bisa juga menggunakan busa ataupun karung goni. Kenapa harus menggunakan alas ya ? Alasannya simpel, agar warna gak mbleber (warna hanya mengenai bidang yang dikehendaki aja)
  3. Bentangkan kain yang sudah selesai dibatik di atas meja dengan sisi rengrengan (sisi batikan yang bagian muka) di sebelah atas… Jangan sampai terbalik … 🙂
  4. Untuk coletan digunakan zat warna Indigosol. Pemilihan zat warna Indigisol dikarenakan warna-warna lebih cerah dibanding zat warna napthol yang cenderung warna gelap. Timbanglah zat warna sesuai dengan resep. Cara menimbang warna, satu demi satu. Atau dapat juga sekaligus bila bagian-bagian yang dicolet tidak terlalu banyak. Semua zat warna ditimbang dan kemudian dilarutkan masing-masing dalam tempat tersendiri. Penimbangan sangat penting dilakukan agar warna sesuai dengan yang dinginkan dan tidak terjadi kesalahan dalam pewarnaan. Nah, sekarang siapkan 2 larutan. Larutan I adalah campuran zat warna Indigosol, nitrit dilarutkan dengan air panas. Perbandingan untuk 1 meter kain untuk celupan adalah 5 gram Indigosol, 7 gram nitit (Na No2) dan 1 liter air panas. Jika hanya coletan saja maka takaran bisa menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Larutan II adalah untuk pembangkit warna. Perbandingannya 20 cc Hcl dicampur 2 liter air dingin. Perbandingan ini harus pas, jika perbandingan tidak pas akan terjadi kesalahan sangat fatal. Jika air Hcl melebihi takaran, akan menyebabkan kain rusak atau rapuh bahkan efek yang terlihat langsung adalah berlubang dan mudah sobek. Jikaterlalu banyak air dingin akan menyebabkan tidak munculnya warna coletan… harus hati-hati ya….
  5. Ambillah kuas rotan yang sudah disiapkan dan mulailah mencolet. Untuk mempermudah pelaksanaannya, pencoletan dikerjakan dari sebelah sisi panjang kain, dari ujung kiri sampai ujung kanan melebar separo lebar kain. Kemudian dari sebelah sisi panjang kain yang satu, dari ujung kanan ke kiri, juga selebar setangah kain. Setelah semua warna dicoletkan, kemudian dikeringkan untuk selanjutnya mencolet sisi terusan sampai selesai seluruh permukaan terusan dan dikeringkan di bawah sinar matahari, untuk menolong mempercepat pembangkitan warna. Ada beberapa warna Indigosol yang tidak memerlukan sinar matahari, yaitu warna pink dan hijau. Namun untuk mendapatkan warna yang maksimal sebaiknya tetap dikeringkan dengan sinar matahari. Hindari teknik mencolet di kala musim hujan kalo tidak ingin mendapat hasil yang mengecewakan …atau jika terpaksa, gunakan zat warna napthol untuk pencoletan.
  6. Siapkan larutan pembangkitkan warna air.
  7. Masukkan kain yang sudah kering coletannya ke dalam larutan pembangkit sampai kain terendam seluruhnya. Apabila sudah tidak terlihat lagi perubahan warna, maka kain diangkat, dicuci dan dikeringkan.

Teknik coletan biasanya dilakukan hanya pada motif-motif utama saja, untuk warna latar biasanya tetap menggunakan teknik celup.

Keunggulan dari teknik colet adalah

  • Warna yang dihasilkan dalam satu helai batik bisa bermacam-macam.
  • Penggunakan warna relatif lebih hemat.
  • Warna yang dihasilkan cerah.
  • Bisa memilih mana batikan yang ingin dicolet dan mana yang tidak.
  • Bisa menghemat air.

Kelemahan dari teknik ini adalah

  • membutuhkan waktu yang relatif lama tergantung berapa banyak motif yang ingin dicolet.
  • Warna bisa mbleber ke motif lain.
  • Warna tidak rata dan cenderung tidak terlalu kuat menempelnya pada kain.

Teknik colet sering kita temui pada batik pesisiran yang memang memiliki ciri warna-warna yang cerah. Seperti batik Pekalongan, batik Gresik, batik Madura, batik Indramayu dan daerah-daerah lainnya.

(Sumber gambar: //www.bebatikan.com)

Berikut ini saya akan berbagi pengalaman pertama saya dalam membatik. Membatik kali ini menggunakan dua teknik sekaligus, yaitu teknik canting dan teknik colet dalam satu kain.

Berikut langkah-langkahnya :

Pertama-tama siapkan dulu konsep batik yang akan kita buat. Di sini saya ingin membuat sebuah batik dengan motif menara mesjid Al-Furqon dengan background warna biru pekat, dengan garis motifnya berwarna putih dan warna motif berwarna merah pias.

Langkah pertama adalah siapkarn kain morai (kain yang biasa digunakan untuk membatik), bisa juga dengan kain lain asal bahannya 100% catton.  Lalu buat pola motif batik yang kita inginkan menggunakan pinsil pada kain tersebut.


Siapkan canting dan cairan malam (malam khusus batik, bisa kita dapatkan di toko-toko yang menjual alat-alat membatik) yang sudah dipanaskan di atas katel, lalu siuk cairan malamnya agar tertampung pada cantingnya.


Goreskan mengikuti sketsa pola pada kain yang tadi. Jangan lupa cairan malamnya harus tembus ke belakang kain.

Lakukan terus sampai seluruh kain beres dicanting.


Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang kelak warnanya akan tetap putih.

Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi yuk kita lanjut ke teknik coletnya.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada batik kita. Disini saya ingin memunculkan warna merah yang tidak terlalu mencolok,  maka saya harus menyiapkan Napthol dengan kode AS-D dan Garam dengan kode Merah B. Untuk pemilihan warna lain berdasarkan koade campuran Napthol dan garamnya bisa dilihat pada table dibawah ini.

Siapkan Napthol , TRO dan soda kostik dengan takaran yang telah ditentukan. Di sini saya menggunakan napthol dengan kode AS-D.


Lalu siapkan segelas air mendidih.

Kemudian masukan ke tiga campuran di atas ke dalam segelas air mendidih tadi. Lalu aduk rata.


Barulah masukan larutan di atas ke dalam wadah berisi beberapa liter air dingin (banyaknya air disesuaikan ) dan aduk rata. Didapatlah sebuah larutan, mari kita sebut ini sebagai larutan A.


Lalu siapkan serbuk Garam (garam khusus). Di sini saya menggunakan garam dengan kode ‘Merah B’


Kemudian larutkan pada beberapa liter air dingin lagi. Mari kita sebut ini sebagai larutan B.

Maka kini kita memiliki dua larutan dengan dua wadah yang berbeda yaitu larutan A dan larutan B.


Tuangkan larutan A dan larutan B ke dalam dua gelas yang berbeda seperti berikut ini.


Ambil kuas, celupkan kuas pada larutan A lalu lukiskan pada kain seolah-olah kita sedang mewarnai/melukis. Jangan kaget jika warna yang muncul bukan warna merah karena itu baru warna dasar, biasanya warna yang muncul oleh larutan A adalah warna kuning. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna. Setelah itu diamkan sekitar 5 menit.


Baru setelah itu celupkan kuas pada larutan B kemudian goreskan pada area yang tadi berwarna kuning. Maka warna yang kita harapkan (di sini saya mengharapkan warna merah pucat) akan muncul. Kuaskan sampai seluruh area yang ingin berwarna merah terpenuhi.

Inilah yang di sebut teknik colet.


Nah setelah itu tutup area yang berwarna merah tadi dengan cara dicanting kembali agar warnanya tidak berubah saat proses pencelupan.


Maka demikian hasilnya.

Dikarenakan terbatasnya space blog ini, maka KLIK link di bawah ini untuk kelanjutan ceritanya.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA