Latar belakang yang mendorong lahirnya negara adikuasa setelah Perang Dunia 2 adalah

Jakarta -

Perang Dingin adalah sebutan untuk konflik ketegangan politik dan militer antara Blok Barat dipimpin negara Amerika Serikat bersama sekutu NATO, dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet beserta sekutu negara-negara satelitnya. Mengapa disebut perang dingin?


Berbeda dengan perang senjata, perang dingin merupakan pertarungan ideologi antara AS dan Uni Soviet tanpa adanya serangan militer langsung. Dua sekutu itu saling memperebutkan pengaruh terhadap negara-negara lain dengan melakukan persaingan dalam hal politik, ekonomi, dan propaganda.


Masa perang dingin berlangsung pada 12 Maret 1947 sampai 26 Desember 1991. Saat itu merupakan masa-masa paling mencemaskan bagi penduduk dunia karena khawatir jika perang dingin tersebut berubah menjadi perang nuklir dan perang dunia ketiga.


Lantas, apa yang melatarbelakangi munculnya perang dingin dan apa yang dilakukan dua sekutu untuk dapat meraih tujuannya? Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini.

Latar Belakang Perang Dingin

Istilah 'Perang Dingin' sudah muncul sejak tahun 1930, merujuk pada situs National Geographic. Sebutan itu digunakan Perancis untuk menjelaskan hubungan rumit antara negara-negara Eropa saat itu.


Awalnya, di Perang Dunia II AS dan Uni Soviet merupakan bagian dari Blok Sekutu untuk melawan Blok Poros. Di tahun 1945, AS berhasil mengalahkan Jepang dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga Perang Dunia II dimenangkan AS dari negara Blok Sekutu dan membuatnya menjadi negara adidaya.


Namun, meski Uni Soviet juga bagian dari Blok Sekutu, keduanya memiliki hubungan yang bersitegang karena ada perbedaan ideologi. AS merupakan negara liberal dan kapitalis, menentang ideologi komunis dan sosialis yang dianut Uni Soviet dan pemerintahan tirani yang dipimpin Joseph Stalin.


Sementara Uni Soviet tidak terima dengan perilaku AS yang menyampingkan negara tersebut dalam komunitas internasional. Sehingga, berakhirnya Perang Dunia II menjadi awal tumbuhnya kebencian kedua belah pihak dan semakin besar menjelang Perang Dunia II berakhir.


Terpecahlah aliansi AS, Inggris, dan Uni Soviet karena permusuhan dan rasa kebencian sudah semakin membesar. Saat sekutu Nazi Jerman dan Blok Poros kalah, ketiganya membuat Perjanjian Postdam untuk membagi wilayah Jerman pasca kekalahan.


Jerman terbagi menjadi dua yaitu Jerman Barat di bawah kekuasaan Inggris, Perancis, dan AS sementara Jerman Timur dibawah kekuasaan Uni Soviet. Tak hanya itu, Uni Soviet juga menguasai bekas jajahan Jerman di Eropa Timur dan Eropa Tengah dan menyebarkan pengaruh di seluruh wilayah tersebut.


Hal ini membuat AS dan Inggris khawatir akan pengaruh komunisme yang akan mengganggu perkembangan mereka di Eropa Barat. Kemudian AS meluncurkan Marshall Plan, rencana program ekonomi untuk membangun kekuatan ekonomi negara Eropa sementara Uni Soviet memiliki Molotov Plan.

Faktor Pendorong Perang Dingin

Dari latar belakang di atas, kita dapat mengetahui bahwa faktor terjadinya Perang Dingin adalah:

1. Perbedaan Ideologi

AS menentang paham komunis sosialis yang dianut Uni Soviet. Hal ini menjadi alasan mengapa perang dingin identik dengan perkembangan ideologi. Pengaruh Uni Soviet yang semakin melebar juga membuat AS semakin geram dan membuat program untuk memberi bantuan dan membangun pasukan ke negara-negara asuhannya, begitupun Uni Soviet.

2. Senjata Nuklir

Kedua blok ini memiliki senjata nuklir yang lebih besar ribuan kali lipat daripada bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Sehingga ini menjadi alasan US dan Uni Soviet untuk tidak bersaing dengan senjata militer.


Jadi, selama Perang Dingin, Blok Barat dan Blok Timur bersaing dalam berbagai bidang mulai ekonomi, teknologi, perlombaan senjata, bahkan luar angkasa.


Meski memutuskan untuk perang dingin, baik AS maupun Uni Soviet tetap mengembangkan senjata nuklir yang membuat seluruh dunia khawatir. Pada 4 April 1949, Blok Barat membentuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO).


Negara-negara pendiri NATO yaitu AS, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Denmark, Islandia, Italia, Belanda, Norwegia, Portugal, dan Luksemburg. Tujuan NATO yaitu mempertahankan Eropa Barat dari serangan Uni Soviet.


Berakhirnya Perang Dingin dan dampaknya >>>

(lus/lus)

Latar belakang yang mendorong lahirnya negara adikuasa setelah Perang Dunia 2 adalah
Bangkai Kapal Perang Dunia II. ©2020 Tomasz Stachura / Baltictech / Handout via REUTERS

JABAR | 2 September 2021 07:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Keadaan damai di benua Eropa pasca Perang Dunia I hanya berlangsung tidak lebih dari 15 tahun. Pada periode 1930-an keadaan politik dunia kembali memanas menyerupai kondisi politik pada 1900-1912, sebelum meletusnya Perang Dunia I. Adapun sebab khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah serangan Jerman atas Polandia pada 1 September 1939.

Serangan yang dilancarkan Jerman ini telah mengawali pertempuran dunia di front Eropa, sedangkan sebab khusus yang mengawali Perang Dunia II di kawasan Pasifik adalah pemboman pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Pemboman ini telah mengawali berkobarnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.

Perang dunia II sendiri berakhir setelah sekutu menjatuhkan bom di Hirosima dan Nagasakit. Jepang akhirnya menyerah dan perang dunia II secara resmi telah berakhir pada 2 September 1945. Lebih jauh informasi mengenai informais mengenai sejarah 2 september 1945: berakhirnya Perang Dunia II secara resmi telah dirangkum merdeka.com melalui repository.uinbanten.ac.id:

2 dari 4 halaman

Perang Dunia II terjadi pada tahun 139-1945, diwali karena adanya invasi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler ke Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Invansi yang dilakukan Jerman ini mendorong negara-negara fasis lainnya untuk melakukan serangan dan pendudukan ke negara-negara Eropa dan Asia Pasifik.

Jepang sebagai negara fasis, berusaha untuk menguasai wilayah Asia Pasifik, terutama China, Korea dan negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Masa pendudukan Jepang di Indonesia relatif signkat (1 Maret 1942- Agustus 1945) tetapi meninggalkan penderitaan, kemiskinan dan trauma bagi masyarakat Indonesia.

3 dari 4 halaman

Latar belakang yang mendorong lahirnya negara adikuasa setelah Perang Dunia 2 adalah
ayodonkbaby.files.wordpress.com

Kemudian Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, paska Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di wilayah Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Kedua peristiwa pengeboman tersebut menelan koerman 120.000 orang. Setelah pengeboman Nagasaki, Kaisar Hirohito memerintahkan penyerahan Jepang. Jepang menerima syarat-syarat Sekutu pada 15 Agustus. Pada tanggal 2 September 1945, Jepang menyerah secara resemi di atas kepal Perang Missouri yang berlabuh di teluk Tokyo.

4 dari 4 halaman

Perang Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang pernah terjadi selama ini. Perang ini menelan korban yang sangat besar, yakni 40 juta orang. Perang ini juga membawa dampak besar bagi dunia terutama terjadi perubahan-perubhana di bidang ekonomi, politik, dan sosial.

1. Bidang Politik

Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power) yakni Amerika Serikat dengan idoelogi liberalisme, dan Uni Soviet dengan ideologi komunisnya. Terjadinya persaingan antara dua ideologi tersebut berakibat pada munculnya Perang Dingin (Cold War). Namun perang dingin ini sudah berakhir setelah Uni Soviet terpecah pada 1991.

2. Bidang Ekonomi

Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan sehingga Amerika Serikat ketakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-negara yang sedang kesulitan. Untuk itu Amerika memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II, misalnya melalui program Marshall Plan 1947, akibatnya paham komunis dapat dibendung di wilayah Eropa Barat.

Selain itu negara Jerman dan Jepang muncul sebagai negara industri besar setelah mendapat bantuan dari Amerika Serikat.

3. Bidang Sosial

Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1945. Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (Amerika), Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).

(mdk/nof)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara II

Dosen Pengampuh Dr. Suranto, M.Pd.

Oleh :

HAJAR RIZA ASYIYAH   (120210302051)

KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Amerika sebagai Negara Adikuasa” dengan tepat waktu. Yang mana penulisan makalah ini kami gunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Amerika.

Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Suranto, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Amerika. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga kami selaku penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan kami gunakan sebagai perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Jember, Mei 2014

Penyusun

HALAMAN SAMPUL.. 1

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB 1. PENDAHULUAN.. 4

1.1      Latarbelakang. 4

1.2      Rumusan Masalah. 4

1.3      Tujuan. 4

BAB 2. PEMBAHASAN.. 6

2.1      Latarbelakang Amerika menjadi Negara Adikuasa. 6

2.2      Peran Amerika menjadi Negara Adikuasa di Dunia. 10

2.3      Pengaruh Ekonomi Amerika sebagai Negara Adikuasa bagi Dunia. 17

BAB 3. PENUTUP. 19

3.1      Simpulan. 19

DAFTAR PUSTAKA.. 20

Negara adikuasa atau negara adidaya, adalah negara yang mempunyai kekuasaan lebih di percaturan politik internasional baik dalam mempengaruhi peristiwa-peristiwa global maupun lebih jauh mengambil keputusan dalam proyek-proyek internasional. Negara seperti ini biasanya dianggap sebagai pemimpin oleh negara-negara lainnya. Pada saat ini, hanya Amerika Serikat yang memenuhi kriteria untuk dianggap sebagai negara adikuasa.

Negara yang dianggap sebagai adikuasa sebelum Perang Dunia II adalah Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Britania Raya. Namun setelah Perang Dunia II, mayoritas koloni Inggris memerdekakan diri sehingga Inggris kehilangan statusnya sebagai negara adikuasa. Sedangkan negara yang dianggap negara adikuasa potensial adalah Brazil, Cina, India, Rusia dan Uni Eropa berdasarkan berbagai faktor.

Negara Amerika Serikat (United States of America) dikenal sebagai negara super power atau negara adidaya. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat memiliki peranan penting dalam kehidupan bernegara di dunia. Amerika Serikat juga merupakan negara yang berperan aktif dalam peperangan yang terjadi di dunia. Untuk mengetahui latar belakang, peran dan pengaruh Amerika Serikat sebagai negara adikuasa bagi dunia, maka akan dibahas mengenai hal tersebut.

1.2.1        Apa yang melatarbelakangi Amerika menjadi negara adikuasa?

1.2.2        Bagaimana peran Amerika menjadi negara adikuasa di dunia?

1.2.3        Apakah pengaruh yang ditimbulkan oleh Amerika sebagai negara adikuasa?

1.3.1        Untuk mengetahui latarbelakang Amerika menjadi negara adikuasa.

1.3.2        Untuk mengetahui peran Amerika menjadi negara adikuasa di dunia.

1.3.3        Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh Amerika sebagai negara adikuasa.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 mengakibatkan terjadinya berbagai macam perubahan yang menyangkut segala aspek aktivitas kehidupan manusia, antara lain menyangkut masalah aspek politik, ekonomi, dan budaya. Berakhirnya Perang Dunia II juga telah menyebabkan munculnya negara adikuasa.

Cirri-ciri negara yang dapat berkembang menjadi negara adidaya, antara lain sebagai berikut:

  1. Negara dengan wilayahnya yang luas. Jika negara tersebut mempunyai wilayah yang luas tentu negara tersebut akan berusaha membangun kekuatan militer dengan besar agar dapat melindungi wilayahnya. Selain itu negara tersebut juga akan berusaha membangun peralatan tempur sendiri.
  2. Negara dengan penduduk yang besar.  Negara tersebut akan berusaha membangun kekuatan yang besar agar dapat melindungi seluruh warga negaranya.
  3. Negara dengan kekayaan alam melimpah. Negara yang memiliki kekayaan alam melimpah maka akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa takut akan terkena embargo.

Adapun latar belakang yang menyebabkan lahirnya negara adikuasa antara lain:

Akibat Perang Dunia II membuat perekonomian dunia hancur sehingga mendorong perlunya negara pemodal (kreditor) memberikan bantuan perekonomian guna memulihkan keadaan. Amerika Serikat adalah salah satu negara pemenang Perang Dunia II dan pemodal kuat tampil membantu negara-negara yang rusak akibat perang. Misalnya membuat program Marshal Plan untuk membantu negara di Eropa Barat dan Truman Doctrine untuk membantu negara Turki dan Yunani. Bantuan-bantuan ini akhirnya menjadi senjata yang makan tuan seperti yang terjadi pada negara Jerman dan Jepang. Mereka bangkit menjadi saingan berat bagi industri Amerika Serikat pada masa sekarang.

Perekonomian Negara Amerika merupakan salah satu sistem perekonomian yang memiliki pengaruh penting dalam sejarah perekonomian dunia. Bahkan dengan segala pengaruhnya tersebut yang menyeluruh di muka bumi ini menjadikan Amerika sebagai negara yang menjadi panutan bagi negara lain khususnya dalam hal pembangunan sistem perekonomian.

Pada awalnya, perekonomian Amerika tidak berbeda jauh dari negara lainnya. Namun karena rakyat Amerika menjunjung tinggi pengabdian terhadap kepentingan demokratis yang akhirnya menjadikan negara ini sebagai negara yang kuat dalam berbagai bidang di banding negara lain, termasuk dalam bidang perekonomian.

Secara umum jika ditarik pengertian dari perekonomian Amerika, maka dapat disimpulkan bahwa perekonomian Amerika merupakan sebuah struktur perekonomian yang dibangun oleh negara Amerika dengan begitu baik , sehingga banyak negara yang mengikutinya. Dimulai sejak akhir dari perang dunia ke II, Amerika menjelma menjadi negara yang dijuluki adidaya dan adikuasa karena mampu menguasai berbagai bidang perekonomian.

Salah satu bukti kekuatan perekonomian Amerika adalah adanya mata uang Dolar AS yang merupakan mata uang terbesar yang menjadi tolak ukur nilai tukar terhadap mata uang lainnya di dunia. Tingginya nilai dollar dibanding dengan nilai mata uang dari negara lainnya juga termasuk salah satu hal yang mendorong penguatan sistem perekonomian mereka.

Yang menjadi dasar kuatnya perekonomian Amerika Serikat sebenarnya dimulai pada saat Perang Dunia ke I. Dari berbagai sumber yang kami dapat ternyata di saat itu Amerika menyusun strategi untuk mengatur perekonomiannya dengan baik kuat dimana negara – negara lain justru banyak sekali mengeluarkan dana karena perang Dunia I tersebut. Dengan strategi yang matang, Amerika benar – benar mengontrol perekonomian mereka sambil terus melakukan berbagai strategi untuk menguatkan perekonomian mereka. Hanya saja yang menjadi saingan Amerika saat itu hanya ada satu negara saja, yaitu Uni Soviet. Meskipun demikian, negara–negara lain banyak berkiblat ke Amerika Serikat untuk mencontoh cara mereka membangun sistem perekonomian yang kuat. Dan memang pantaslah Amerika itu disebut negara adidaya dan adikuasa.

Dulunya, negara Uni Soviet merupakan kesatuan dari beberapa negara yang berada di utara yang menjalin persatuan dan membentuk pemerintahan yang berbasis kolonial dan komunisme sosialis. Jelas paham mereka sangat berbeda dengan Amerika Serikat yang menganut sistem demokratis. Bahkan saat itu kedua negara mengadakan perang dingin yang saling baku hantam termasuk dalam hal persaingan bisnis dan perekonomian.

Namun akhirnya Amerika tetap dapat mengungguli Uni Soviet mungkin dikarenakan perekonomian Amerika yang memang lebih maju duluan ketimbang perekonomian Uni Soviet. Akhirnya hal ini pun membawa dampat terpecahnya Uni Soviet pada tahun 1991 yang terpisah menjadi beberapa negara bagian. Dengan runtuhnya kedigjayaan Uni Soviet tersebut menjadikan perekonomian Amerika semakin kuat dan merupakan satu – satunya sistem perekonomian yang disegani dan patut dicontoh oleh negara lain di dunia.

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II menyebabkan keduanya lahir menjadi negara raksasa dan menggantikan kedudukan Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia sebagai kekuatan sebelumnya. Amerika Serikat memegang peranan penting dalam mengakhiri Perang Dunia II antara lain dengan membom wilayah Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 sehingga mempercepat penyerahan Jepang kepada Sekutu.

Sementara Uni Soviet berperan melakukan pembebasan wilayah Eropa bagian Timur dari tangan negara Jerman. Selain melakukan pembebasan juga menyebarkan paham komunisnya ke negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Rumania, Polandia, dan Cekoslovakia. Munculnya persekutuan militer baru, misalnya Amerika Serikat dengan organisasi NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa. Berdirinya suatu persekutuan militer tersebut menimbulkan rasa saling curiga dan saling berlomba senjata antar negara sehingga kedua belah pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin.

Pada Perang Dunia II ini menunjukkan betapa pentingnya peranan manusia sebagai pengendalian militer. Muncul penemuan-penemuan baru dalam bidang kemiliteran seperti sonar, radar, dan peluru kendali. Perang Dunia II menyebabkan munculnya badan internasional PBB yang mencurahkan perhatian untuk kepentingan kemanusiaan dan kesejahteraan dunia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pasca Perang Dingin dan setelah runtuhnya Uni Soviet sebagai rival terberat Amerika Serikat, Amerika Serikat hingga saat ini masih memegang posisi sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan posisinya yang tetap menjadi pembelanja militer terbesar, dengan anggaran pertahanan sebesar US$ 711 miliar. Selain itu, dominasi kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya dalam tatanan uni polar dapat dilihat dari besaran anggaran militernya dalam beberapa tahun terakhir tadi, dan besaran tersebut berada dikisaran 48 persen dari total anggaran militer dunia, kalau ditambah aliansi utamanya yaitu Inggris dan Perancis saja, maka angka tersebut akan menjadi 67 persen dari total anggaran belanja militer dunia.

Lawrence Korb, seorang menteri pertahanan mantan asisten yang sekarang menjadi rekan senior di Center for American Progress, Washington berbasis think tank, mengatakan Amerika Serikat akan memotong jumlah pasukan darat karena perang di Irak dan Afghanistan berakhir.Amerika Serikat akan terus menjaga 11 kapal induk, armada pembom saat ini, armada amfibi, serta pendanaan untuk teknologi pembom generasi baru dan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di masa depan, yaitu rudal kapal selam kelas Virginia dan mendesain sebuah prompt-konvensional menyerang pilihan dari kapal selam, bahkan semua kapal tempur dan induk akan dipersenjatai oleh kekuatan nuklir yang ampuh.

Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Laksamana James A. Winnefeld Jr menekankan kemampuan, fleksibilitas, kemampuan independen merupakan hal mendasar, penerapan kapal yang di lingkungan anti akses akan sangat berguna di Timur Tengah dan Pasifik, yang mana kami telah menekankan sebagian besar fokus strategis regional. Senjata-senjata ini juga penting bagi kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik dan Timur Tengah, dimana Amerika Serikat menempatkan penekanan pada bimbingan strategis baru. Walaupun akhir–akhir ini kondisi ekonomi sedang bermasalah tetapi penempatan pangkalan militer di Timur Tengah maupun Asia Pasifik dianggap tetap penting sebagai bagian penting bagi keamanan Amerika Serikat di masa depan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini. Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan setelah Uni Soviet sebagai Blok Timur mengalami keruntuhan, Amerika Serikat sebagai Blok Barat secara otomatis atau saat itu juga menduduki posisi tertinggi yaitu sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.

Sejarah Amerika Serikat untuk menjadi negara adidaya sampai saat ini penuh liku-liku. Semua ini tidak terlepas dari keterlibatan Amerika Serikat dalam berbagai peristiwa di dunia. Peristiwa yang paling konvensional adalah keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia I dan II yang semula Amerika Serikat memilih netral, namun karena sebab akhirnya Amerika Serikat terjerumus dalam kontes peperangan tersebut.

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa perjalanan Amerika Serikat menjadi negara Adikuasa:

Amerika telah mendapatkan kemerdekaannya pada 4 Juli 1766 dengan memiliki tigabelas wilayah koloni bekas koloni Britania Raya (Inggris). Britania Raya merupakan negara adidaya terlama di dunia. Berbagai rintangan seperti perang Britania Raya – Amerika Serikat, Perang Saudara, Perang Meksiko – Amerika Serikat, tidak membuat Amerika Serikat goyah.

  1. Perang Spanyol – Amerika Serikat

Perang Spanyol – Amerika Serikat terjadi pada tanggal 25 April sampai 12 Agustus 1898. Dalam perang ini Amerika Serikat tampil sebagai negara adidaya baru. Dengan perang melawan Spanyol maka Kerajaan Spanyol yang pernah menjajah Amerika Serikat menjadi disegani karena Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang baru setelah Britania Raya.

Kekuatan militer Amerika Serikat pada awalnya tidak sekuat saat ini. Kekuatan Amerika Serikat itu tidak sebanding dengan Jerman, Jepang, maupun Britania Raya. Pada Perang Dunia I Amerika Serikat memilih netral, namun karena Jerman mengirim diplomasi kepada Meksiko yang berisi ajakan untuk menyerang Amerika Serikat secara diam-diam dan sebagai imbalannya maka Meksiko mendapatkan wilayah yang dikuasai oleh Amerika Serikat yang dijadikan sebagai negara bagian seperti Texas, New Meksiko, Carolina. Namun pemerintah Meksiko dengan tegas menolaknya dan Amerika Serikat mengetahuinya. Oleh karena itulah keterlibatan Amerika Serikat tidak terelakkan lagi.

Depresi besar yang dialami oleh Amerika Serikat terjadi pada 29 Oktober 1929. Dalam masa ini Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang parah. Banyak warga Amerika Serikat yang mati kelaparan. Namun tidak hanya Amerika Serikat tapi dunia pun juga ikut mengalaminya walaupun tidak separah yang dialami oleh Amerika Serikat. Depresi ini menghancurkan ekonomi baik negara industri maupun negara berkembang. Antara tahun 1939 dan 1944, banyak orang yang pekerjaan kembali mendapatkan pekerjaannya karena Perang Dunia II dan depresi besarpun berakhir.

Perang Dunia II terjadi pada tanggal 1 September 1937 saat Jerman menginvansi Polandia. Pada Perang Dunia II ini Amerika Serikat awalnya tidak ikut dalam peperangan, hal ini disebabkan karena Amerika Serikat memilih untuk memulihkan perekonomiannya. Walaupun demikian Amerika Serikat tetap menguasai wialayah Filipina sebagai hasil peperangan melawan Spanyol. Jepang tidak menyukai hal tersebut, karena misinya yang ingin menguasai wialayah Asia Timur, dan akhirnaya Jepang menghancurkan Amerika Serikat.

Perang Pasifik pun tidak terelakkan lagi yang terjadi pada tahun 1941. Jepang mengahancurkan pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour. Kemudian semua wilayah di Asia Timur termasuk Asia Tenggara dikuasai oleh Jepang dengan Vietnam sebagai markasnya. Akhirnya Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II.

Perang dingin menjadi perkara politik dan diplomatik terpenting pada awal periode pasca perang. Hal ini berakar dari perbedaan pendapat berkelanjutan antara Uni Soviet dan Amerika yang tumbuh sejak pasca Revolusi Rusia pada 1917. Partai Komunis Soviet di bawah pimpinan V.I. Lenin beranggapan dirinya sebagai ujung tombak gerakan internasional yang akan menggantikan kekuatan politik yang berkuasa di Barat, juga di seluruh dunia. Pada 1918 pasukan Amerika berpartisipasi dalam intervensi Sekutu di Rusia mewakili pasukan Anti-Bolshevik. Amerika baru mengakui pemerintahan Uni Soviet secara diplomatic pada 1933. Bahkan pada saat itu, masih tetap tersisa kecurigaan. Akan tetapi, sepanjang Perang Dunia II, kedua negara bersekutu dan mengesampingkan perbedaan demi melawan ancaman Nazi.

Pada akhir perang, antagonisme kembali muncul ke permukaan. Amerika berharap bisa bertukar pikiran dengan negara lain tentang konsep kemerdekaan, persamaan hak, dan demokrasi. Amerika juga berusaha belajar dari kesalahan yang secara sadar dilakukan selama pasca Perang Dunia I, ketika proteksionisme ekonomi dan kepasifan politik luar negeri Amerika diduga menyokong kemapanan kediktatoran di Eropa dan kawasan lainnya. Ketika menghadapi keadaan dunia pasca perang saudara dan keruntuhan berbagai kerajaan, Amerika berharap dapat menjaga keseimbangan demi memungkinkan rekonstruksi negara secara damai. Mengingat Depresi Besar yang pernah menghantui mereka, Amerika kini tergerak menganut sistem perdagangan bebas atas dua alasan yakni menciptakan pasar bagi pertanian dan industri, serta menjamin kelancaran ekspor negara di Eropa Barat yang bisa digunakan untuk membangun kembali perekonomian. Pembuat kebijakan yakin, mengurangi halangan berdagang akan merangsang pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri dan dalam prosesnya juga membantu sahabat serta sekutu Amerika.

Uni Soviet mempunyai agenda tersendiri. Sejarah tradisi pemerintahan Rusia yang terpusat dan otokratis kontras dengan pemerintahan Amerika yang menekankan demokrasi. Ideologi Marxist-Lenin sedikit tenggelam pada era perang namun menjadi acuan kebijakan pemerintahan Soviet. Setelah hancur akibat peperangan yang memakan nyawa 20 juta warganya, pemerintah Soviet (Uni Soviet) berniat membangun kembali dan melindungi bangsa dari konflik mengerikan semacam khawatir akan penyerbuan lain dari barat ke dalam teritori mereka. Karena begitu membenci serbuan mendadak Hitler, Uni Soviet bertekad mencegah serangan semacam itu. Uni Soviet menuntut perbatasan yang “kokoh” dan pemerintahan “bersahabat” di kawasan Eropa Timur, dan sepertinya

menyamakan keduanya dengan penyebaran paham komunis, tanpa mengindahkan keinginan warga setempat. Bagaimana pun juga, Amerika telah mengumumkan bahwa tujuannya berperang adalah mengembalikan kemerdekaan dan otonomi pada rakyat Polandia, Cekoslowakia, dan bangsa lain di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Perang Vietnam merupakan bagian dari perang dingin, namun Amerika Serikat harus mengakui kekuatan Vietkong. Perang ini terjadi pada 1 November 1955 sampai 30 April 1975, yang merupakan perang semenanjung Vietnam atara Vietnam Selatan dan Utara. Karena besarnya anggran dan banyaknya pasukan Amerika Serikat yang tewas (58.220 jiwa) memakasakan Amerika Serikat untuk menghentikan invensinya. Factor kemenangan Vietnam karena terowongan bawah tanah, sehingga Vietkong dapat dapat menyerang pasukan Amerika Serikat secara diam-diam. Ironisnya terowongan tersebut merupakan buatan pasukan Jepang pada Perang Dunia II. Sudah jelas sekali bahwa Vietnam pada Perang Dunia II dijadikan Mandala Utama (markas besar) bagi militer Jepang. Selain itu dukungan Tiongkok dan Uni Soviet dalam mengirim persenjataan juga meruapakan suatu factor.

Jika Amerika Serikat harus mengakui kekalahannya di Vietnam lain halnya dengan Uni Soviet yang juga harus mengakui kekalahannya di Afghanistan. Perang Afghanistan merupakan bagian perang dingin dimana Uni Soviet tidak suka dengan kejatuhan pemerintah komunis di Afghanistan. Maka pada tahun 1979 Uni Soviet menginvansi Afghanistan untuk melawan gerakan separatis atau gerakan lokal di Afghanistan. Dengan dukungan Amerika Serikat memaksa Uni Soviet menyudahi invansi tersebut dalam kurun waktu 10 tahun. Karena invansi tersebut membuat perekonomian Uni Soviet goyah sehingga terjadi pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

Peran Amerika Serikat dalam dunia internasional abad XXI berfokus pada hal berikut :

Kekuatan politik Amerika Serikat sebagai negara adidaya di bidang politik, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai badan dunia yang bermarkas di Amerika Serikat, dan hak veto sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Kedua hal ini sungguh merupakan senjata politik Amerika Serikat bagi dunia internasional. Berbagai fenomena dapat disadari bahwa setiap kali muncul peristiwa (politik) dalam dunia internasional, baik berskala lokal (intern negara), regional, maupun global, selalu menuntut partisipasi Amerika untuk penyelesaiannya. Proses perdamaian Arab-Israel misalnya, tidak mungkin mencapai tingkat yang memberi harapan seperti sekarang ini tanpa dorongan atau dukungan yang kuat dari AS. Tak ada gagasan strategis di dunia yang dapat terlaksana tanpa bantuan atau persetujuannya.

PBB merupakan satu-satunya badan yang mencakup semua negara di dunia, kelahirannya di tanah Amerika dan saham yang besar dalam merumuskan cita-cita luhur dibentuknya badan itu. Dalam wadah badan ini pula sistem politik internasional dapat dikembangkan. Dengan sendirinya bagi AS, badan dunia ini, ia menggunakan pengaruhnya untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Dalam bidang perekonomian dunia, Amerika Serikat mempunyai kedudukan yang strategis, dan selalu menarik perhatian. Hal ini terjadi bukan saja karena Amerika Serikat merupakan negara dengan perekonomian terbesar, tetapi juga karena selama ini Amerika Serikat selalu dianggap sebagai mesin pertumbuhan (engine of growth) ekonomi dunia, dan sebagai agen pembaharu (agent of change).

Setiap perubahan keadaan ekonomi negara itu senantiasa mempengaruhi ekonomi global dalam segala dimensinya (positif atau negatif). Hal ini dapat dimaklumi karena 20% output dunia dihasilkan Amerika, dan karena pasar. Individualnya yang besar, serta masyarakatnya yang berpendapatan per kapita tinggi. Di samping itu, Amerika Serikat secara keseluruhan menyerap impor dunia sebesar 12% setiap tahun, suatu jumlah yang belum tertandingi negara manapun di dunia. Karena itu, perubahan keadaan ekonomi Amerika Serikat mempunyai dampak global yang tidak kecil.

Secara singkat dapat dikedepankan bahwa kekayaan pokok Amerika untuk dapat mendominasi perekonomian dunia, meliputi; budaya dan intelektualnya, yang mana keduanya adalah sumber daya manusia bukan sumber daya fisik, dan sangat paten sebagai American style. Kemudian, dan yang paling pokok sebagai urat nadi perekonomian adalah financial, baik dari segi jenis maupun jumlah, yakni jenis mata uang yang digunakan dalam dunia perdagangan dan lainnya, adalah dollar yang merupakan mata uang Amerika. Sedangkan jumlah kekayaan yang nyata AS, meliputi: Gross National Product/GNP (Penghasilan Tahunan Negara) sebesar 5,465 triliun dollar.

  1. Militer atau Pertahanan Keamanan

Pasca perang dunia II, Amerika Serikat telah muncul sebagai negara adidaya. Pasca perang dingin (1990-an), muncul lagi dengan istilah adidaya tunggal dalam bidang militer. Baik dalam kapasitas kesendiriannya maupun dalam kerangka NATO, perhatian Amerika Serikat dalam masalah militer sangat besar. Munculnya Amerika Serikat sebagai adidaya tunggal sebagai akibat runtuhnya Uni Soviet sebagai seteru utamanya dalam bidang militer.

Dalam masa perang dingin, Amerika Serikat berupaya mengajak Uni Soviet dalam pertarungan yang memerlukan biaya tinggi. Amerika Serikat akhirnya meruntuhkan Uni Soviet dengan strategi utama mengajak Uni Soviet untuk bersaing dalam perlombaan senjata, sampai ekonominya tidak sanggup lagi membiayainya. Pasca keruntuhan Soviet, Amerika Serikat muncul sebagai satu-satunya negara terkuat di dunia, yang dengan sendirinya bebas mengatur dan menentukan ritme keamanan dunia.

Amerika Serikat telah merumuskan kembali suatu haluan strategi pertahanan keamanannya untuk menghadapi situasi baru dunia. Salah satu wujudnya terlihat pada upaya Amerika Serikat untuk memperluas wilayah pengaruhnya ke Eropa Timur melalui perluasan keanggotaan NATO ke negara-negara bekas anggota Pakta Warsawa. Selain upaya perluasan pengaruh, juga terus semakin memodernkan persenjataan dan sistem pertahanannya, seperti sistem pertahanan anti-rudal balistik taktis (ATBM). Kesemuanya ini ditempuh oleh Amerika Serikat bukan lantaran adanya ancaman yang serius terhadap wilayah Amerika Serikat, akan tetapi bagian dari program untuk mempersenjatai diri dengan teknologi canggih yang tidak lagi melibatkan unsur personil yang banyak dalam mengelola sistem pertahanannya, tetapi akan dikendalikan serba teknologi canggih, termasuk untuk wilayah-wilayah negara sekutu dan sahabat-sahabatnya.

Amerika Serikat adalah negara adikuasa yang sangat berpengaruh terhadap negara-negara lain di dunia. Negara-negara yang ada di dunia tengah menghadapi suatu krisis keuangan secara global. Diakui ataupun tidak, krisis yang sedang dihadapi hampir semua negara yang ada merupakan imbas dari krisis financial yang terjadi di negara adidaya, Amerika Serikat. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat mengherankan banyak orang. Banyak masyarakat yang terkejut mengapa negara sebesar Amerika Serikat bisa mengalami krisis ekonomi yang merontokkan pasar saham dan keuangan di Amerika Serikat dan bahkan di dunia.

Krisis keuangan yang tengah terjadi di Amerika Serikat sudah terlihat tanda-tandanya beberapa waktu yang lalu, tetapi baru dianggap serius oleh pemerintah Indonesia sejak tanggal 8 Oktober 2008 saat ISHG di BEI turun tajam sampai 10.38% dan mengaruskan pemerintah menghentikan kegiatan di pasar bursa modal beberapa hari.

Ada beberapa kasus yang dianggap sebagai penyebab terjadinya krisis saat ini, antara lain:

  1. Penumpukan hutang nasional hingga mencapai 8.98 triliun dollar AS sedangkan PDB hanya 13 trilyun dollar AS.
  2. Terdapat program pengurangan pajak korporasi sebesar 1.35 trilyun dollar (akibatnya pandangan AS berkurang).
  3. Pembengkakan biaya perang Irak dan afganistan (hasilnya Irak tidak aman dan sama Bin laden tidak tertangkap juga) setelah membiayai perang Korea danVietnam.
  4. CFTC (Commodity Futures Trading Commision) sebuah lembaga pengawas keungan tidak mengawasi ICE (Inter Continental Commision) sebuah badan yangmelakukan aktifitas perdangangan berjangka, dimana ICE turut berperan mendongkrak harga minyak hingga USD 100/barel.
  5. Subprime Mortgage: kerugian surat berharga property sehingga membangkrutkan Merryl Lynch, Goldman Saschs, Mitsubishi UFJ.
  6. Keputusan suku bunga murah dapat mendorang spekulasi.

Negara adikuasa atau negara adidaya, adalah negara yang mempunyai kekuasaan lebih di percaturan politik internasional baik dalam mempengaruhi peristiwa-peristiwa global maupun lebih jauh mengambil keputusan dalam proyek-proyek internasional. Negara seperti ini biasanya dianggap sebagai pemimpin oleh negara-negara lainnya. Pada saat ini, hanya Amerika Serikat yang memenuhi kriteria untuk dianggap sebagai negara adikuasa.

Amerika Serikat merupakan negara super power atau dapat disebut sebagai negara adidaya hingga saat ini. Negara dengan sistem pemerintahan republik federal ini telah menjadi negara yang memiliki kekuatan militer, ekonomi, dan memiliki kekuatan politik serta teknologi yang tinggi. Pasca Perang Dunia II dan Perang Dingin, negara yang sering disebut Negeri Paman Sam ini terus maju menjadi negara yang menguasai perindustrian, bahkan pengaruh negara ini semakin luas hingga menjadi pusat teknologi dunia setelah pecahnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

Sejarah Amerika Serikat untuk menjadi negara adidaya sampai saat ini penuh liku-liku. Semua ini tidak terlepas dari keterlibatan Amerika Serikat dalam berbagai peristiwa di dunia. Oleh karena itulah peran Amerika Serikat sangat berpengaruh bagi negara-negara di dunia.


Buku

Chandra Mass, Adhitya, dkk. 2005. Garis Besar Sejarah Amerika Serikat. Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri AS.

Internet

Anonim. Inilah mengapa Perekonomian Amerika Unggul di Dunia. Dalam http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/04/inilah-mengapa-perekonomian-amerika-unggul-di-dunia.html?m=1 [diakses pada 3 Mei 2014]

Bagus Aji Kresnapati. 2012. Perjalanan Amerika Serikat Menuju Adikuasa. Dalam http://bagusajikresnapati.blogspot.com/2012/04/perjalanan-amerika-serikat-menuju.html?m=1 [diakses pada 3 Mei 2014]

Fauzionline.com. Lahirnya Kekuasaan Adikuasa pada Perang Dunia ke-2. Dalam http://www.fauzionline.com/2012/11/lahirnya-kekuasaan-adikuasa-pada-perang-html?m=1. [diakses pada 3 Mei 2014]

Lumumba, Patrice. Amerika Serikat dan Dunia Internasional Abad XXI. Dalam http://takalarpunk.wordpress.com/filsafat/amerika-serikat-dan-dunia-internasional-abad-xxi/

http://desiauliasari.blogspot.com/2012/12/krisis-global-dan-dampaknya-terhadap.html