Letak kelucuan yang ditimbulkan dari teks anekdot tersebut tergambar pada nomor

Pertanyaan

Perhatikan teks anekdot berikut ini untuk menjawab soal nomor 1—3.

Bodrex

Suatu hari di bulan puasa, ada seorang kakek yang sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit, dengan panik si kakek langsung meminum obat bodrex yang tersedia di rumahnya, cucunya melihat kejadian itu langsung bertanya, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?” tanpa tampang berdosa, si kakek pun langsung menjawab, “ itulah okenya bodrex, bisa diminum kapan saja!!"

Sumber : google


Berdasarkan teks tersebut, kalimat yang termasuk dalam orientasi adalah....

  1. Suatu hari di bulan puasa

    n

  2. Seorang kakek yang sedang puasa tiba-tiba kepalanya sakit

    n

  3. Si kakek langsung meminum obat bodrex yang tersedia di rumahnya

    n

  4. “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat?”

    n

  5. “ itulah okenya bodrex, bisa diminum kapan saja!!"

    n

Pertanyaan

Bacalah teks anekdot berikut!


Pikun Membawa Bencana


    Andi, Anda, dan Ando merupakan tiga anggota dewan yang bukan merupakan saudara kandung, apalagi saudara kembar. Kesamaan mereka hanya sedang tersandung kasus korupsi. Untuk sedikit menenangkan diri, mereka berbincang dengan hikmat di salah satu restoran mewah di Jakarta.

    Terlihat penyesalan dari raut wajah ketiganya, tapi apa daya, mereka telah melanggar hukum di negara ini. Andi yang memiliki perut agak buncit berbicara dengan nada lesu, "Bagaimana ini nasib saya? Saya menyesali segala perbuatan yang telah saya lakukan. Rasanya saya ingin mengembalikan uang yang telah saya ambil. Namun, apa daya, uang tersebut telah habis untuk belanja istri saya di luar negeri." Anda pun berkeluh kesah tentang nasibnya yang serupa sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangan. Anda begitu menyesal.

    Mendengar kedua temannya sedang menyesali perbuatannya, Ando yang memiliki penyakit pikun sedang asyik memainkan ponselnya dan dengan santai ia menanggapi percakapan Andi dan Anda,"Saya mah orangnya optimis. Menurut saya yang telah lebih berpengalaman dari kalian, tidak mungkinlah kita ditangkap polisi."

Letak kelucuan yang ditimbulkan dari teks anekdot tersebut tergambar pada nomor

    "Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Andi yang sedikit bingung.

    "Saya kan sudah berdoa," jawab Ando tenang. "Saya tidak akan korupsi lagi. Kalau saya korupsi, silakan langsung kirim Pak Polisi untuk menangkap saya," ucap Ando yang masih sibuk dengan ponselnya. Kedua temannya hanya bisa geleng-geleng kepala. Merasa sudah cukup lama meninggalkan kantor, Andi mengajak Anda dan Ando kembali. Andi dan Anda segera berdiri dari kursi, tetapi Ando tidak beranjak dari tempat. "Kalian dulu saja, aku sibuk," sahut Ando. Tak lupa, Andi mengingatkan temannya yang sedang sibuk sendiri itu, "Oh iya, jangan lupa bayar agar doamu itu tidak benar-benar terjadi." 

    Setelah 45 menit berlalu, Ando yang tinggal sendiri mendapat telepon penting. Karena merasa kurang jelas dengan suara telepon akibat sinyal yang buruk, Ando keluar restoran. Namun, setelah menerima telepon, Ando tidak kembali. Ando langsung menuju ke kantornya.

    Di tengah perjalanan, terdengar sirene mobil polisi yang kemudian menghadang laju mobil Ando. Pak Polisi langsung menggelandang Ando ke kantor polisi dengan tuduhan korupsi. Ando pun ditahan. Di balik jeruji besi, Ando baru ingat kalau ia lupa membayar makanan dan minuman yang telah dipesannya di restoran. 

Jelaskan letak kelucuan dan kritik pada teks anekdot tersebut. 



1. Bodrex Suatu hari di bulan puasa, seorang kakek tiba-tiba merasa pusing di kepalanya. Sang kakek pun langsung meminum obat Bodrex yang ada di lemari untuk meredakan sakit kepalanya. Cucunya yang melihat kejadian tersebut kemudian bertanya, “Kakek kan sedang puasa, kenapa kakek malah minum obat?”. Dengan tampang tak berdosa, sang kakek menjawab sekenanya, “Itukan obat Bodrex, bisa diminum kapan aja.” Cerita di atas merupakan contoh teks anekdot. Teks anekdot ini mencoba membahas tentang tagline dari salah satu merek obat, Bodrex. Tagline “Dapat diminum kapan saja” sebenarnya memiliki arti obat ini dapat diminum sebelum maupun sesudah makan. Namun, pada teks itu sengaja disalahtafsirkan untuk menampilkan unsur humor di dalamnya. Jika dilihat dari strukturnya, maka teks anekdot di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Abstraksi : Suatu hari di bulan puasa. Orientasi : Seorang kakek tiba-tiba merasa pusing di kepalanya. Krisis : Sang kakek pun langsung meminum obat Bodrex yang ada di lemari untuk meredakan sakit kepalanya. Reaksi : Cucunya yang melihat kejadian tersebut kemudian bertanya, “Kakek kan sedang puasa, kenapa kakek malah minum obat?”. Koda : Dengan tampang tak berdosa, sang kakek menjawab sekenanya, “Itukan obat Bodrex, bisa diminum kapan aja.” 3. Sekolah ‘Bertarif’ Internasional Di sebuah sekolah, terlihat seorang guru tengah mengajar di sebuah ruang kelas. Sofa merupakan salah satu murid di kelas tersebut. “Sebelum mengakhiri pelajaran, ibu guru akan memberikan sedikit pengumuman.”, sontak terdengar riuh tanda protes dari murid-murid. “Tenang-tenang!”, sang guru kembali mengambil alih keadaan. “Ada kabar gembira, mulai pelajaran tahun depan, sekolah kita akan menjadi SBI.”. Kelas pun kembali riuh setelah mendengar pengumuman dari sang guru. “Berarti sekolah kita bakal jadi sekolah bertaraf internasional, Bu?”, tanya seorang murid. “Benar sekali. Seiring meningkatnya taraf sekolah kita, kita juga harus mempersiapkan hal-hal untuk meningkatkan kapabilitas kita, baik itu dari staf pengajar maupun dari siswa-siswinya. Kira-kira menurut kalian apa saja yang harus kita persiapkan?”, sang guru melemparkan pertanyaan ke murid-muridnya. “Kemampuan bahasa Inggris, Bu. Karena kalau sekolah kita menjadi SBI, maka bahasa pengantar sehari-harinya menjadi bahasa Inggris, Bu.”, sahut salah seorang murid. “Ya, benar sekali. Ada lagi yang menambahkan?” “Harus nyiapin uang lebih banyak, Bu.”, celetuk Sofa dari baris belakang. “Apa maksud kamu, Sofa?”, sang guru heran dengan jawaban muridnya. “Ya iya, Bu. Kita harus mempersiapkan uang bayaran lebih banyak. Karena kalau sekolah kita jadi SBI bukan cuma tarafnya yang internasional, tapi ‘tarifnya’ juga internasional.” Tawa pun pecah di seluruh ruang kelas, sang guru pun hanya bisa menggelengkan kepala menanggapi jawaban salah satu muridnya. Cerita di atas merupakan salah satu contoh teks anekdot. Teks anekdot tersebut mencoba mengkritisi kebijakan sekolah bertaraf internasional yang beberapa waktu lalu sempat diterapkan di beberapa sekolah di dalam negeri. Kebijakan tersebut menjadi polemik karena dianggap membeda-bedakan kelas antar satu golongan murid dengan yang lainnya. Selain itu kebijakan sekolah bertaraf internasional juga dianggap sebagai ajang untuk meminta bayaran yang lebih tinggi dari para wali murid. Jika dilihat dari strukturnya, maka teks anekdot di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Abstraksi : Di sebuah sekolah, terlihat seorang guru tengah  sebuah ruang kelas. Sofa merupakan salah satu murid di kelas tersebut. Orientasi : “Sebelum mengakhiri pelajaran, ibu guru akan memberikan sedikit pengumuman.”, sontak terdengar riuh tanda protes dari murid-murid. Krisis : “Ada kabar gembira, mulai pelajaran tahun depan, sekolah kita akan menjadi SBI.” Reaksi : “Benar sekali. Seiring meningkatnya taraf sekolah kita, kita juga harus mempersiapkan hal-hal untuk meningkatkan kapabilitas kita, baik itu dari staf pengajar maupun dari siswa-siswinya. Kira-kira menurut kalian apa saja yang harus kita persiapkan?”, sang guru melemparkan pertanyaan ke murid-muridnya. “Harus nyiapin uang lebih banyak, Bu.”, celetuk Sofa dari baris belakang. “Apa maksud kamu, Sofa?”, sang guru heran dengan jawaban muridnya. Koda : “Ya iya, Bu. Kita harus mempersiapkan uang bayaran lebih banyak. Karena kalau sekolah kita jadi SBI bukan cuma tarafnya yang internasional, tapi ‘tarifnya’ juga internasional.”Tawa pun pecah di seluruh ruang kelas, sang guru pun hanya bisa menggelengkan kepala menanggapi jawaban salah satu muridnya.

apa itu problem solving? dan bagaimana cara menanggapi suatu masalah dalam pekerjaan ​

Hasil uji coba boraks pada bakso dan siomay dapat diketahui dengan cara memberikan larutan etanol pada sampel bakso siomay membakar sampel bakso sioma … y sehingga menimbulkan nyala api pada sampel tersebut konjungsi sehingga pada kalimat tersebut menjelaskan hubungan makna​.

1. apa latar belakang masalah lidah mertua?2. rumusan masalah/pertanyaan tentang lidah mertua3. tujuan penelitian tentang lidah mertua?​

Masyarakat Jawa Timur tentu tidak akan asing dengan kota Malang. Kota yang memiliki sejuta pesona ditambah dengan iklim yang sejuk dan asri membuat ko … ta Malang ramai dikunjungi turis baik dari dalam maupun luar negeri. Mulai dari penginapan, kuliner, objek wisata. penginapan banyak kita jumpai mulai dari home stay, motel, vila, dan hotel. Kuliner mulai dari masakan sampai hasil alam berupa buah-buahan, dan objek wisata yang tak kalah serunya mulai dari candi, air terjun, tempat wisata air, pantai, tempat wisata agro, dan wisata pendidikan. Klasifikasi objek wisata kota Malang adalah ....​

Hadirin yang saya hormati, Dalam periode yang telah kami lewati, tentulah ada yang datang dan yang pergi. Pergi berarti beralih hilang, pergi bukan be … rarti pula sirna. Pergi merupakan sebuah proses fitrah yang akan kita lalui bersama kelak. Sesungguhnya pencipta kita nantinya juga akan meminta pertanggung jawaban selama di bumi. Sehingga, laporan pertanggungjawaban ini merupakan awal pertanggungjawaban saya didunia dan semoga menjadi jalan dipermudahkan nanti di akhirat. gagasan utamanya adalah?​

Buatlah analisis tentang hubungan antara pola tempat tinggal dngn bercocok tanam​m

sebutkan ciri ciri teks l h o

16. Bacalah teks laporan hasil observasi berikut! Hal pertama yang memengaruhi budaya Indonesia adalah keadaan sosial masyarakatnya. Keadaan sosial in … i berkaitan erat dengan ras dan suku bangsa. Banyaknya pulau menjadikan Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak ras dan suku. Misalnya, suku Batak di Sumatra, suku Dayak di Kalimantan, suku Betawi di Jawa, atau suku Asmat di Papua. Selain itu, masih banyak suku-suku lain dan menjadi saudara sebangsa kita. Tiap suku memiliki ciri khas masing-masing, begitu pula dengan tradisi sosialnya. Semua aspek kehidupan adalah akar budaya nasional Indonesia. Kehidupan sosial pasti menghasilkan budaya. Ketika masyarakat dalam suku tersebut berinteraksi, hal tersebut dapat membentuk pola interaksi yang berbeda antara suku dan ras yang berbeda. Hal yang dilaporkan dalam cuplikan di atas adalah.... A C E hubungan erat antarjumlah suku di Indonesia dengan budaya keadaan sosial masyarakat yang memengaruhi budaya Indonesia suku sebangsa yang ada di Indonesia, di antaranya suku Batak, Dayak, Betawi, dan Asmat B D keberagaman suku yang ada di Indonesia budaya dihasilkan dari interaksi antarsuku yang ada di Indonesia |||​

➜ Snack Video Unduh Snack Video untuk mendapatkan uang tunai Rp 80000 Unduh 6​

gambaran sifat dan fisik tokoh dalam cerita 9 dari nadira​