Mengapa cuaca disebut masa peralihan atau pancaroba

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Prakirawan Badan Meteriologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Renianata menyatakan, sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah telah memasuki masa peralihan musim atau musim pancaroba.

“Sebagian besar wilayah Kalteng masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Terutama di wilayah timur dan barat,”jelasnya, Sabtu (17/7/2021).

Dijelaskan Renianata, munculnya cuaca ekstrem saat ini lebih dikarenakan akibat terjadinya perubahan cuaca atau biasa disebut masa pancaroba. Kondisi semacam ini biasanya berlangsung sore pukul 18.00 WIB dan pagi hari

Sementara itu intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kalteng juga bervariasi mulai sedang hingga lebat. Selain itu, dalam beberapa hari terakhir hujan di sebagian besar wilayah Kalteng sedikit berkurang pertanda akan kemarau.

Pada kesempatan tersebut Renianata menyampaikan, adanya fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau, yakni Juli hingga September. .

“Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin,” jelasnya.

Dilanjutkan Renianata, adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia, menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

Angin monsun Australia memiliki suhu permukaan laut relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.

“Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/wspd)

Perubahan cuaca yang terjadi begitu cepat dapat meningkatkan risiko tubuh terserang penyakit. Hal ini tidak lepas dari berbagai faktor, seperti peralihan suhu yang ekstrem.

Lalu, mengapa tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit? Virus lebih mudah bertahan dan lebih cepat berkembang biak berkali lipat di suhu yang dingin sehingga lebih mudah menyerang manusia.

Selain itu, udara dingin juga berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari virus-virus tersebut. Ketika tubuh terpapar udara dingin, pembuluh darah menyempit sebagai upaya mempertahankan suhu di organ-organ tubuh. Akibatnya, sistem imun tubuh secara tidak langsung dapat terganggu dalam melawan infeksi virus.

Berbagai jenis penyakit yang menyerang saat musim pancaroba

Saat musim pancaroba melanda, waspadalah karena ada berbagai penyakit yang rentan muncul dan menyerang. Di bawah ini adalah berbagai penyakit yang rentan terjadi ketika musim pancaroba.

1. Sakit kepala

Saat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara secara tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.

Selain itu, cuaca dingin yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala.

Cuaca yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.

2. Batuk pilek

Penyakit lain yang sangat umum muncul di musim pancaroba adalah batuk pilek. Salah satu virus yang perkembangbiakannya semakin bertambah di musim ini adalah virus influenza dan rhinovirus.

Selain itu, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke cuaca yang lebih hangat, orang-orang menjadi lebih sering keluar rumah, berjalan-jalan, dan berkumpul bersama. Ketika banyak orang berkumpul, penyebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi.

Mengapa cuaca disebut masa peralihan atau pancaroba

Mengapa cuaca disebut masa peralihan atau pancaroba
Lihat Foto

pixabay

Ilustrasi penyakit musim pancaroba

KOMPAS.com - Musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim di Indonesia. Musim di Indonesia ada dua yaitu, musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Maret. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai September. Namun, pergantian musim ini bisa maju atau mundur sesuai dengan beberapa faktor yang mempengaruhi.

Musim pancaroba terjadi dua kali. Musim pancaroba pertama terjadi sekitar bulan September ke Oktober atau pada peralihan dari musim panas ke musim hujan. Musim pancaroba kedua terjadi saat peralihan musim hujan ke musim panas sekitar bulan April.

Musim pancaroba biasanya ditandai dengan cuaca ekstrem seperti intensitas badai meningkat, serta sering terjadi hujan deras yang diiringi petir dan angin kencang.

Perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat daya tubuh seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit. Kebanyakan penyakit yang menyerang disebabkan bakteri atau virus. Berikut beberapa penyakit musim pancaroba yang sering terjadi.

Baca juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Imun di Musim Pancaroba

Infeksi saluran pernapasan

Perubahan musim berkaitan dengan perubahan cuaca. Perubahan cuaca ini akan memicu perubahan suhu dan kelembaban udara yang berefek pada saluran pernapasan.

Gejala infeksi saluran pernapasan adalah batuk berdahak, hidung tersumbat, flu dan bersin, pusing, serta nyeri otot. Terkadang infeksi ini juga disertai demam.

Infeksi ini bisa dicegah dengan menjaga imunitas tubuh. Cara menjaga imunitas tubuh adalah dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, hindari stress, dan rajin mencuci tangan.

Influenza

Anak-anak paling sering terkena penyakit influenza saat musim pancaroba. Gejala yang dialami biasanya hidung tersumbat, batuk kering, dan mudah lelah.

Influenza bisa dicegah dengan makan-makanan yang bergizi dan cukup. Pada orang yang sedang menjalankan diet juga biasanya rentan terkena influenza ketika musim pancaroba kerena kurangnya asupan nutrisi sehingga tubuh menjadi rentan terserang penyakit.

Mengapa cuaca disebut masa peralihan atau pancaroba

Mengapa cuaca disebut masa peralihan atau pancaroba
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/vitalez

Ilustrasi pancaroba, peralihan musim dari kemarau ke penghujan. BMKG mengingatkan masyarakat adanya potensi cuaca ekstrem.

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini sering terjadi hujan yang disertai angin kencang, puting beliung, ataupun hujan es di berbagai wilayah.

Cuaca ekstrem itu terjadi karena Indonesia tengah berada di masa peralihan musim, atau pancaroba.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, di Indonesia terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Februari, sedangkan musim kemarau pada Juni hingga Agustus. Fenomena yang terjadi di antara dua musim inilah yang disebut dengan masa transisi atau dikenal sebagai pancaroba.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Berikut Daftar Wilayahnya

Pancaroba biasanya terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada Maret hingga Mei yang merupakan transisi dari musim hujan ke musim kemarau.

Sebaliknya, di bulan September sampai November adalah transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.

Menurut catatan kejadian bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2017 hingga 2021, kategori angin kencang dan puting beliung pada Maret secara akumulasi terdapat 748 kejadian.

Sementara itu, kejadian hujan es berdasarkan catatan BMKG tahun 2019 sampai 2021 ditemukan 11 fenomena hujan es pada Maret, dan 15 kejadian di bulan April.

"Berdasarkan data-data tersebut, dapat kita tarik benang merah bahwa kejadian angin kencang, putting beliung dan hujan es meruapakan kondisi yang cukup dominan terjadi di periode transisi musim atau pancaroba," ujar Prakirawan BMKG Hasalika Nurjanah dikutip dari kanal YouTube BMKG, Sabtu (12/3/2022).

Hujan es, angin kencang, dan puting beliung, kata dia, disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang kerap muncul di sepanjang tahun, dan mendominasi saat terjadinya berbagai fenomena tersebut.

"Hingga bulan Mei nanti, potensi hujan lebat disertai angin kencang, puting beliung, dan hujan es masih besar," ungkap Hasalika.

Baca juga: Musim Pancaroba, Ini Ciri-ciri Datangnya Puting Beliung Menurut BMKG

Tingkat konsumsi seseorang dapat dipengaruhi oleh harga barang yang dikonsumsi. jika harga barang-barang konsumsi naik, orang akan ....

Sumber polusi udara yang disebabkan oleh sumber alami adalah

Seorang petani sayuran akan menjual hasil perkebunannya dari indramayu ke subang, namun jalan menuju wilayah subang tersebut mengalami kerusakan, sehi … ngga tidak bisa dilalui oleh petani tersebut. contoh kasus tersebut dikenal sebagai …

Siapakah pemuda yang pertama kali mendengar berita kekalahan jepang atas sekutu

Serangan umum 1 maret 1949 merupakan serangan yang cepat dan terkoordinir dengan baik. pasukan indonesia menggunakan simbol janur kuning yang di kalun … gkan dilehernya berhasil menduduki yogyakarta selama 6 jam. perebutan kembali ibu kota yogyakarta disiarkan ke seluruh dunia melalui siaran radio. peristwa bersejarah tersebut sejak tahun 2022 oleh presiden jokowi ditetapkkan sebagai

Selain dipicu oleh pergerakan romusha perlawanan rakyat aceh pada 1942 terjadi karena

Sebutkan adaptasi sesuai dengan alam dan kenampakan alam di lingkungan tempat

Seniman dan masyarakat dalam menyampaikan ide, kritik sosial, pesan moral dan sebagainya merupakan fungsi seni budaya dalam hal ..…

Sektor kerajinan bahan serat alam dapat meningkatkan pereknomian indonesia diantaranya pada sektor?

Sebagai salah satu organisasi bentukan jepang peta berfungsi untuk