Mengapa dengan melakukan perawatan rutin dapat mengurangi pembebanan biaya yang lebih besar

Bagi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota-kota besar, memiliki kendaraan pribadi merupakan sebuah kebutuhan. Masalah biaya dan kedisiplinan menjadi beberapa faktor yang melatarbelakangi mengapa banyak masyarakat yang lebih memilih kendaraan bermotor ketimbang kendaraan umum.

Jakarta yang juga dikenal sebagai kota metropolitan terkenal dengan kemacetannya. Hampir di seluruh penjuru Jakarta, kita akan merasakan macet. Banyaknya volume kendaraan menjadi salah satu penyebab masalah kemacetan di Jakarta. Dengan keadaan yang seperti itu, motor menjadi kendaraan andalan masyarakat Ibu Kota karena bisa menembus kemacetan sehingga waktu tempuh yang dibutuhkan tidak lama.

Sepeda motor merupakan kendaraan yang terbilang murah dibandingkan dengan kendaraan mobil. Akan tetapi, memiliki sepeda bermotor bisa menjadi mahal jika tidak rutin melakukan perawatan. Untuk itulah mengapa servis motor secara berkala sangat diperlukan bagi pengendara motor. Berikut ini merupakan 5 keuntungan servis motor secara berkala:

  1. Performa Kendaraan yang Selalu Maksimal

Kendaraan yang sering digunakan membuat komponen di dalamnya mengalami beberapa perubahan. Seperti masalah kampas rem yang semakin tipis, saringan udara yang kotor, masalah busi, dan lain sebagainya. Perawatan berkala membuat komponen tersebut dibersihkan sehingga jika sudah tidak bisa digunakan akan diganti. Dengan demikian performa kendaraan anda akan selalu maksimal.

  1. Berkendara Lebih Aman dan Nyaman

Dengan servis motor yang dilakukan secara berkala, maka kondisi kendaraan Anda dapat diketahui secara menyeluruh. Dengan mengetahui kendaraan Anda dalam kondisi baik, maka perjalanan dengan motor akan lebih nyaman dan aman.

Anda pasti tidak ingin mengalami motor mogok di perjalanan, karena selain merepotkan juga membuang waktu Anda. Motor mogok disebabkan karena adanya masalah pada sistem seperti fungsi accu yang sudah lemah, aliran bahan bakar tidak normal dan lain sebagainya. Jika Anda melakukan servis secara berkala, maka risiko mogok di jalan bisa dicegah karena sudah terdeteksi sejak awal.

  1. Usia Kendaraan Jadi Lebih Lama

Resiko kendaraan rusak bisa dicegah dengan servis motor secara berkala sehingga membuat usia kendaraan Anda lebih lama.

  1. Biaya Operasional yang Hemat

Kerusakan pada mesin motor yang terdeteksi lebih dini akan membuat perawatan jauh lebih murah karena jika komponen tersebut dibiarkan rusak parah akan menyebabkan komponen lainnya rusak. Dengan servis berkala ini, penggantian komponen hanya pada bagian yang rusak.

Servis Motor Honda dengan Pegadaian Amanah Sumpah Pemuda

Berkaitan dengan sevis motor secara berkala ini, Pegadaian melalui produk AMANAH tengah menyelenggarakan Pegadaian Amanah Sumpah Pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Pegadaian Amanah Sumpah Pemuda ini diselenggarakan oleh Pegadaian yang bekerja sama dengan Honda untuk memberikan servis gratis bagi nasabah Pegadaian yang memiliki sepeda motor Honda. Pegadaian Amanah Sumpah Pemuda diselenggarakan di 28 kota yang berlangsung selama tiga hari yaitu, 26 sampai dengan 28 Oktober 2017 mulai pada pukul 08.00 s/d 16.00 atau disesuaikan dengan kondisi setempat.

 Lalu, siapa saja yang bisa mendapat servis gratis motor honda? Bagi nasabah yang ikut serta dalam produk Rahn, Arrum, Tabungan Emas, Amanah, KCA, Kreasi, Krasida, Mulia, dan Emasku bisa mendapatkan servis motor gratis dengan menunjukkan surat bukti transaksi produk tersebut.

Namun, bagi nasabah yang tidak membawa bukti transaksi atau pengunjung yang bukan nasabah Pegadaian (atau nasabah yang belum menjadi nasabah Pegadaian) juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan servis motor gratis ini dengan membuka Tabungan Emas minimal 0.01 gram atau membeli produk MPO minimal Rp 20.000,- Perlu diketahui juga gratis servis motor ini tidak termasuk pembelian spare part dan penggantian oli.

Pegadaian Amanah sendiri merupakan pemberian pinjaman kepada karyawan tetap maupun pengusaha UMKM untuk memiliki kendaraan bermotor dengan cara angsuran.

Adapun keunggulan produk pegadaian amanah ini yaitu uang muka yang terjangkau (10% untuk kendaraan motor) dengan jangka waktu pembiayaan mulai dari 12 bulan sampai dengan 60 bulan. Angsuran Pegadaian Amanah ini bersifat tetap dan tersedia di seluruh outlet pegadaian se-Indonesia.

Selain gratis servis motor khusus motor Honda, Anda juga berkesempatan meraih Tabungan Emas Pegadaian. Bagaimana caranya? Anda harus mengisi form aplikasi pembiayaan Amanah pada saat event berlangsung dan pengajuannya harus disetujui terlebih dahulu oleh pihak Pegadaian. Pegadaian menyediakan Tabungan Emas senilai Rp 100.000,- yang hanya berlaku untuk 30 nasabah pertama di setiap outlet.

Bagi Anda yang belum terdaftar sebagai nasabah Pegadaian Amanah dan ingin mengajukannya, mekanisme yang harus Anda lakukan adalah datang ke cabang pegadaian untuk mengisi form aplikas Amanah dengan melampirkan: fotokopi KTP suami/isteri, fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi SK pengangkatan karyawan tetap bagi pegawai PNS/karyawan swasta, fotokopi surat usaha bagi pengusaha UMKM, rekomendasi dari atasan langsung, dan slip gaji 2 bulan terakhir.

Setelah pengisian form dilakukan dan lampiran dinyatakan lulus, maka tahap selanjutnya adalah pihak Pegadaian akan melakukan survey kelayakan. Setelah dinyatakan layak, maka Anda harus membayar uang muka yang telah disepakati yaitu 10% untuk kendaraan bermotor. Tahap selanjutnya adalah menandatangani akad amanah.

Memiliki motor yang awet dengan performa yang masih bagus memang dambaan setiap pengendara motor. Untuk mendapatkan itu semua, servis motor secara berkala sangat diperlukan. Anda bisa manfaatkan momen servis motor Honda secara gratis melalui Pegadaian Amanah Sumpah Pemuda. Semoga bermanfaat!

Oleh Muchlisin Riadi Juli 06, 2019

Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).

Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man). Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. 
  • Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas).
  • Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
  • Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai.
  • Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.
  • Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan.
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai berikut:
  1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. 
  2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
  3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut. 
  4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 
  5. Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 
  6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.
Sedangkan menurut Ansori dan Mustajib (2013), perawatan atau pemeliharaan memiliki tujuan sebagai berikut:
  1. Pemakaian fasilitas produksi lebih lama.
  2. Ketersediaan optimum dari fasilitas produksi. 
  3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan pada saat pemakaian darurat. 
  4. Menjamin keselamatan operator dan pemakaian fasilitas. 
  5. Membantu kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya.
  6. Mendukung pengurangan pemakaian dan penyimpanan yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan. 
  7. Melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien agar tercapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin (lowest maintenance cost). 
  8. Kerja sama yang kuat dengan fungsi-fungsi utama dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
  1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
  2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.
  3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
  4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
  5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.
  6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
  7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.
Menurut Prawirosentono (2009), perawatan terdiri dari dua jenis, yaitu:
Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada rangkaian proses produksi. Planned maintenance terdiri dari:
  1. Preventive maintenance (perawatan pencegahan). Preventive maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. 
  2. Scheduled maintenance (perawatan terjadwal). Scheduled Maintenance adalah perawatan yang bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan. 
  3. Predictive maintenance (perawatan prediktif). Predictive maintenance adalah strategi perawatan di mana pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin. 
Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak berencana. Unplanned maintenance terdiri dari:
  1. Emergency maintenance (perawatan darurat). Emergency maintenance adalah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah. 
  2. Breakdown maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown maintenance adalah pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
  3. Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi) tidak sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi yang perlu diperbaiki (koreksi).
Menurut Tampubolon (2004), kegiatan-kegiatan perawatan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
Kegiatan ispeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi, adan berusaha untuk mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama dengan yang dibutuhkan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan kegiatan servis dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan (progress report) tentang apa yang telah dikerjakan. waktu dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian pemeliharaan.
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.

  • Kurniawan, Fajar. 2013. Manajemen Perawatan Industri: Teknik dan Aplikasi Implementasi Total Productive Maintenance (TPM), Preventive Maintenance dan Reability Centered Maintenance (RCM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Sehrawat,M.S dan Narang,J.S. 2001. Production Management. Nai sarak: Dhanpahat RAI Co.
  • Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
  • Harsanto, Budi. 2013. Dasar Ilmu Manajemen Operasi. Bandung: UNPAD.
  • Heizer, Jay dan Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi Buku Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
  • Manzini, R. 2010. Maintenance for Industrial Systems. London: Springer.
  • Ansori,N. dan Mustajib,M.I. 2013. Sistem perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi - Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE.
  • Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Tampubolon, P. Manahan. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA