Pengecatan Ziehl Neelsen (ZN) Show Farida Juliantina R dan Irena Agustiningtyas Capaian PembelajaranSetelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat :
PendahuluanPewarnaan (pengecatan) Ziehl-Neelsen (ZN), disebut juga dikenali sebagai pewarna bakteri tahan asam atau sering disebut pengecatan BTA. Dalam cat ini mengandung zat warna karbol-fuchsin yang merupakan asam. Pengecatan ini pertama sekali dicetuskan oleh dua orang doktor Jerman, Franz Ziehl (1859-1926), seorang pakar bakteria dan Friedrich Neelsen (1854-1894), ahli patologi. Pengecatan ZN merupakan pewarna bakteri khas yang digunakan untuk organisme/bakteri tahan asam, terutamanya Mycobacteria. Mycobacterium tuberculosis adalah yang paling penting dalam kumpulan ini, yang merupakan penyebab tuberkulosis (TB). Mycobacterium tuberculosis dindingnya banyak mengandung lipid sehingga sulit terwarnai oleh pengecatan Gram. Pemeriksaan ZN merupakan pemeriksaan sederhana untuk mengidentifikasi adanya Mycobacterium tuberculosis atau BTA di dalam sediaan. Pengecatan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan Mycobacterium lepra yang merupakan penyebab penyakit lepra dan juga mikobakteria lain. Tujuan pemeriksaan ZN
menyebabkan tuberkulosis. Infeksi oleh bakteri ini dilakukan dengan pemeriksaan sputum sewaktu-pagi-sewaktu (S-P-S) sebelum kemudian dilakukan pemeriksaan kultur. Diagnosis standar untuk menegakkan tuberkulosis adalah dengan kultur, biasanya dari sputum. Pemeriksaan kultur membutuhkan waktu lama yaitu 6 bulan atau lebih. Bakteri ini dapat ditumbuhkan pada media kultur sebagai berikut:
Gambar 1. Media Lowenstein Jensen
pada saraf terkait
Apusan kulit ini merupakan prosedur invasif, sehingga diperlukan tindakan yang aseptik. Spesimen diambil dari lobules kedua telinga, salah satu lesi hipopigmentasi. Prinsip pengecatan ZNMycobacterium sp memiliki dinding sel yang tebal mengandung wax dari lipid dan asam mikolat yang menyebabkan bakteri ini sulit ditembus oleh pengecatan biasa. Komposisi cat ZN dan mekanisme pengecatan ZN Komposisi cat ZN
A lebih larut dibandingkan ZN B. ZN A tertahan di dalam sitoplasma, yang menyebabkan bakteri ini tetap berwarna merah.
Tuberculosis (Kemenkes RI, 2012)
Pengambilan sputum dilakukan selama 2 hari berturut-turut, yaitu: Sewaktu- Pagi-Sewaktu. Pasien mengumpulkan sputum saat kunjungan pertama. Pasien dibawakan pot sputum untuk dibawa pulang. Sputum pasien dikumpulkan pada pagi hari setelah bangun tidur dibawa kemudian dibawa ke laboratorium. Saat membawa sputum hari kedua ke laboratorium, pasien mengumpulkan dahak kembali (sewaktu).
Pengisian formulir TB 05 adalah formulir yang diberikan oleh petugas di bagian pemeriksaan sebagai pengantar pasien ke laboratorium pemeriksaan dahak. Terapat nomor identitas dengan penulisan mengikuti aturan : Gambar 2. Penulisan identitas pemeriksaan tuberkulosis Keterangan:
Sedangkan penulisan nomor identitas kaca sediaan di bagian frosted adalah sebagai berikut: 1 digit/4 digit_ Gambar 3. Identitas sediaan BTA
Gambar 4. Lidi pipih/geprek dan tempat pembuangan dilapisi plastik berisi disinfektan
menggunakan lidi pipih dan membuat ukuran 2×3 cm (oval)
berisi disinfektan
perbesaran lendsa obyektif 100x dengan menambahkan minyak imersi.
Gambar 5. Pembacaan BTA Kualitas sediaan apusan sputum BTA yang baik harus memenuhi 6 kualitas sebelum dilakukan pembacaan menggunakan tabel IUTLD. Kualitas tersebut meliputi: Sputum untuk pengecatan Ziehl Neelsen dikatakan baik jika pada pemeriksaan mikroskopis dengan perbesaran 10×10 ditemukan leukosit PMN ≥ 25 per lapang pandang. Sputum yang baik untuk diperiksa sebaiknya yang purulent. Berikut sputum yang dilihat di bagian bawah dari pot sediaan. Gambar 6. Sputum pemeriksaan BTA Sediaan dibuat di atas glass obyek dengan ukuran 3×2 cm. Sediaan ini dibuat dengan cara mengusap dahak secara spiral hingga membentuk oval sesuai ukuran. Dapat juga dilakukan dengan cara membuat oval menggunakan spidol di sebalik glass obyek terlebih dahulu. Setelah dilakukan usapan dahak pada glass obyek selanjutnya dilakukan penilaian ketebalan. Cara ini dilakukan dengan cara meletakkan kertas bertulis di belakang glass obyek dengan jarak ± 4 cm. Penilaian ketebalan sediaan dikatakan baik jika kertas tulis masih nampak namun tidak bisa terbaca jelas. Sediaan dikatakan ketebalannya kurang baik jika terlalu tebal atau terlalu tipis. Terlalu tebaljika kertas di belakang glass obyek tidak dapat dibaca. Dikatakan terlalu tipis jika kertas di belakang glass obyek masih dapat terbaca dengan jelas. Ketebalan dapat juga dinilai setelah dilakukan pewarnaan. Baik jika leukosit tampak tidak saling tumang tindih. Gambar 7. Ketebalan sediaan BTA Penilain secara makroskopis dikatakan baik jika sediaan tampak rata, tidak ada ruang kosong. Jika dinilai secara mikrokopis maka setiap lapang pandang akan tampak apusan dahak tersebar merata. Sediaan yang baik dari hasil pengecatan ZN akan ditunjukkan dengan adanya kontras antara BTA dengan warna latar. Jika warna latar yang mengandung Methylene blue pemberiannya terlalu lama, maka sediaan akan tampak bewarna dominan biru. Gambar 8. Hasil pewarnaan yang baik dan yang tidak baik Sediaan dikatakan bersih jika tidak emngandung cat warna siswa atau tidak mengandung endapan kristal dari cat. Sediaan yang bersih akan memudahkan pembacaan secara mikroskopis.
Pembacaan hasil pemeriksaan ZN menggunakan skala International Union Against Tuberculosis Lung Diseases (IUTLD) sebagai berikut: Tabel 1. Skala International Union Against Tuberculosis Lung Diseases (IUTLD) Lepra (Morbus Hansen) (WHO, 2018)
membersihkan dari kotoran dan lemak, hindari menggunakan kertas tisu.
dan biarkan mengering.
yang sama dengan diameter berukuran 5-8 mm.
steril dan hapus dengan kapas alkohol.
scalpel di atas api Bunsen selama 3-4 menit. Biarkan dingin, dan hindari menyentuh sesuatu.
Gambar 9. Pengambilan sampel pada lobules telinga (Ali, et al, 2014)
Jika dipanaskan terlalu lama dapat menyebabkan sediaan rusak. Jika terlalu cepat dipanaskan dapat menyebabkan spesimen tidak menempel dengan baik dan mudah tercuci.
merah hilang (pucat)
Membaca apusan slit skin smear sekitar 100 lapang pandang. Bakteri tahan asam (BTA) Mycobacterium leprae akan tampak sebagai bakteri berbentuk batang berwarna merah dengan latar belakang berwarna biru. Bentuknya dapat lurus atau melengkung dengan warna merah merata/homogen/solid atau tidak rata/fragmented dan granular. Identifikasi BTA kemudian digunakan untuk menentukan: Menunjukkan penilaian semikuantitatif kepadatan BTA. Tujuan pemeriksaan IB adalah untuk menentukan tipe lepra dan terapi yang sesuai. Penilaian dengan menggunakan skala logaritma Ridley. Tabel 2. Indeks Bakteri Mycobacterium leprae * Clumps : beberapa bentuk granuler seperti titik-titik tersusun garis lurus atau berkelompok membentuk pulau-pulai tersendiri Menunjukkan persentase basil lepra, bentuk utuh (solid) terhadap seluruh BTA. Untuk mendapatkannya dicari lapang pandang yang paling baik yang tidak terdapat globus/clumps. Jika tidak ada, maka ambil lapang pandang paling sedikit mengandung globus/clamps. Jika ditemukan globus/clamps maka tidak dihitung. IM = Jumlah BTA yang utuh x 100% Jumlah seluruh BTA Indeks morfologi berfungsi untuk mengetahui penularan bakteri, menilai respon terhadap terapi, dan menilai adanya resistensi terhadap obat. Hasil pengamatan Soal diskusi
Mycobacterium leprae?
ReferensiAli, S., Giri, V. C., Rajenderen, S. M., & Vanaja, S. G. (2014). Module for Skin Smear Technique for GHC Lab Technician Module for Skin Smear Technique for GHC Lab Technician Module for Skin Smear Technique for GHC Lab Technician. Tamil Nadu. Kemenkes, R. (2017). MODUL PELATIHAN LABORATORIUM TUBERKULOSIS BAGI PETUGAS DI FASYANKES. Kemenkes RI. (2012). Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. Katalog dalam Terbitan Kemenkes RI. Panduan Bagi Petugas Laboratorium Kemenkes. P2PL, D. (2012). Pedoman Nasional Program Penanggulangan Penyakit Kusta. WHO. (2018). Guidelines for the Diagnosis, Treatment and Prevention of Leprosy. |