Mengapa durhaka kepada orang tua dikategorikan sebagai dosa besar

Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar

Republika/ Tahta Aidilla

Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar. Ilustrasi

Rep: Meiliza Laveda Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari Ibu Nasional yang ke-93 diperingati pada Rabu (22/12). Momen ini memperingatkan anak untuk selalu berbakti kepada orang tua, khususnya ibu. 

Baca Juga

Dalam ajaran Islam, perintah untuk berbakti kepada orang tua disampaikan melalui para rasulnya. Rasulullah ﷺ bersabda: 

الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمهات “Surga ada di telapak kaki ibu,” (HR Ibnu Majah). Hadits tersebut ditafsirkan secara beragam. 

Ada yang menyebut bahwa ibu bertanggung jawab untuk mengajar anak-anaknya kewajiban agama dan perilaku baik yang akan memenangkan surga bagi mereka atau itu mungkin anak akan mendapatkan surga dengan melayani ibu sepanjang hidupnya.

Bagaimanapun, hadits itu menunjukkan bentuk penghargaan besar, yaitu rasa hormat yang diajarkan Islam untuk ibu. Dalam Alquran dijelaskan pengakuan khusus atas penderitaan ibu saat melahirkan dan menyusui anaknya. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”

Dilansir About Islam, Rabu (22/12), ada pepatah Arab yang mengatakan “Jika Anda ingin tahu bagaimana seorang pria akan memperlakukan istrinya, lihat bagaimana dia memperlakukan ibunya.” Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ juga mengatakan posisi ibu lebih dari ayah. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه  قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ الصُّحْبَةِ قَالَ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أُمُّكَ ثُمَّ أَبُوكَ  

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

Rasulullah menekankan sebagai anak wajib berbakti kepada orang tua. Sebab, mendurhakai orang tua termasuk dalam dosa besar. 

عن أبي بَكْرة قال: كنا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: ألا أنبئكم بأكبرِ الكبائر؟ ثلاثًا: الإشراك بالله، وعقوق الوالدين

Abu Bakrah meriwayatkan, Rasulllah  ﷺ berkata “Maukah aku memberitahumu tentang dosa besar yang terbesar?”, sebanyak tiga kali, Mereka menjawab “Ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah  ﷺ bersabda, “Menyekutukan Allah dan tidak berbakti kepada orang tua.” (HR Bukhari). 

Sumber: aboutislam, aboutislam  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Terdapat lima bentuk kedurhakaan kepada orang tua.

istimewa

Terdapat lima bentuk kedurhakaan kepada orang tua. ilustrasi berbakti orang tua.

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Islam melarang keras segala bentuk kedurhakaan seorang anak kepada orang tuanya. Bahkan, Islam memasukkannya ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik.

Durhaka kepada kedua orang tua ('uququl walidain) artinya ialah tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya (Lisanul 'Arab, karya Ibnul- Manzhur). 

Meskipun disebut walidain (kedua orang tua), tetapi durhaka kepada salah seorang di antaranya (ayah atau ibu) tetap tergolong pada anak durhaka. Dalam hadis, ditemukan beberapa penjelasan tentang bentuk-bentuk 'uququl walidain, di antaranya:

Pertama, mengucapkan perkataan atau melakukan perbuatan yang menyebabkan orang tua bersedih hati, apalagi sampai menangis. 

بكاء الوالدين من العقوق

Abdullah bin Umar berkata, "Membuat tangisnya kedua orang tua adalah termasuk durhaka kepadanya (HR Bukhari). 

Tangisan orang tua itu disebabkan tersinggung atau sakitnya hati mereka terhadap perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh anaknya. Berbeda halnya ketika mereka meneteskan air mata karena terharu atau bangga, tentu tidak termasuk bentuk kedurhakaan. 

Kedua, melaknat kedua orang tua. Rasul SAW bersabda:   ولعَن اللهُ مَنْ لعَن والديهِ "... Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya." 

Seorang anak yang berani mengeluarkan kata-kata cacian atau mendoakan kejelekan kepada kedua orang tuanya maka Allah akan melaknatnya. Laknat Allah akan membuat hidupnya jauh dari petunjuk-Nya sehingga ia diliputi oleh kegelapan dan kesusahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Ketiga, mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sabdanya:

إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ

"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orang tuanya?" Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR al-Bukhari-Muslim).

Keempat, melakukan perbuatan buruk yang membuat orang tuanya marah. Nabi SAW bersabda: 

مَن أصْبحَ مُطيعًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ مِن الجنَّة، وإنْ أمسى فمِثْل ذلك، ومَن أصْبحَ عاصيًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ إلى النَّار، وإنْ أمْسى فمِثْل ذلك، وإنْ كان واحدًا فواحدٌ، قال رجل: وإنْ ظَلَماه؟ قال: وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه

"... Dan, barangsiapa pagi-pagi membuat marah kedua orang tuanya maka baginya dua pintu yang terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orang tua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya." (HR Baihaqi).

Hadits ini menjelaskan bahwa seorang anak tidak boleh melakukan hal-hal buruk yang mengundang kemarahan orang tuanya. Setiap orang tua yang baik tentu akan marah jika anaknya melakukan perbuatan buruk, apalagi buruk dalam pandangan agama, seperti berbuat zina, meminum minuman keras, berjudi, dan sebagainya.

Kelima, lebih mementingkan istri daripada orang tua. Jika seorang anak lebih mementingkan istrinya dari pada orang tua, lalu orang tua tersinggung dengan perlakuan itu, maka ia termasuk anak durhaka.

Hal ini dapat dilihat dari kisah Alqamah. Menjelang wafat, ia mengalami kesulitan mengucapkan syahadat saat sakaratul maut, padahal Alqamah adalah ahli ibadah. Ternyata ibunya tidak ridha kepada Alqamah karena ia pernah lebih mementingkan istri daripada ibunya. Karena tidak dimaafkan, Rasul memerintahkan Bilal untuk membakar Alqamah maka hati si ibu pun iba dan tak rela anaknya dibakar di hadapannya. Sang ibu pun ridha dan memaafkan Alqamah lalu Alqamah

sumber : Harian Republika

Mengapa durhaka kepada orang tua dikategorikan sebagai dosa besar

TERNYATA! Salah satu dosa terbesar yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah SWT yaitu durhaka pada orang tua/ Buya Yahya/ /YouTube Al-Bahjah TV/

DESKJABAR- Salah satu perbuatan dosa terbesar yang pernah dilakukan oleh manusia menurut Buya Yahya adalah durhaka pada orang tua.

Ya, durhaka pada orang tua merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT sehingga hal tersebut masuk ke dalam salah satu dosa terbesar dari yang besar, mengapa demikian.?

Karena dosa besar memiliki tiga macam yaitu menyekutukan Allah SWT dengan makhluk lain, melakukan perbuatan zina, dan durhaka kepada orang tua.

orang tua

Baca Juga: 10 Kalimat Positif Orang Tua Kepada Anak Menumbuhkan Rasa Bangga dan Percaya Diri Menurut Syekh Ali Jaber

>

Durhaka pada orang tua termasuk dosa terbesar yang pernah dilakukan oleh manusia hingga Allah SWT tidak akan memaafkan manusia sebelum manusia itu meminta maaf kepada orang tua yang telah disakitinya.

Karena bagaimanapun juga maaf Allah SWT adalah maaf dari orang tuanya sendiri.

Namun demikian, di zaman sekarang masih banyak kasus kejadian seorang anak mencaci maki orang tuanya hingga menyebabkan anak melakukan dosa besar karena durhaka pada orang tua.

Secara terang-terangan mereka tega menyakiti hati orang tua terlebih di depan orang lain demi sesuatu hal yang tidak penting.

Sumber: youtube Al-Bahjah TV