Mengapa kita tidak boleh memakai celana dalam yang terlalu ketat

Suara.com - Celana dalam merupakan salah satu pakaian yang bersentuhan langsung dengan organ vital. Oleh karena itu, menjaganya tetap bersih merupakan salah satu keharusan.Tak hanya bersih, ternyata menghindari menggunakan celana dalam terlalu ketat juga mempengaruhi kesehatan organ intim. Ada berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh pemakaian celana dalam ketat. Bahkan pada ahli mengatakan bahwa dampak yang diakibatkan dari penggunaan celana dalam ketat sama dengan kebiasaan minum alkohol dan merokok. Berikut adalah risiko penyakit yang mungkin muncul karena penggunaan celana dalam ketat seperti dikutip dari laman Boldsky.

1. Menurunkan jumlah sperma

Penggunaan celana dalam ketat selama berjam-jam lamanya dapat mempengaruhi suhu skrotum atau kantong buah zakar. Suhu yang terlalu tinggi dapat menghambat produksi sel sperma sehingga menurunkan jumlah sperma yang dihasilkan.

2. Menghambat peredaran darah

Celana dalam ketat juga berpengaruh pada sistem peredaran darah. Bahkan pada kasus serius hal ini dapat memicu sel saraf menjadi mati rasa. Akibatnya jaringan tidak mendapat cukup oksigen karena aliran darah yang terganggu.

3. Iritasi di organ intim

Pada perempuan, terhambatnya peredaran darah bisa memicu iritasi atau peradangan di area organ intim. Hal ini biasa ditandai dengan kesemutan di vagina.

4. Memicu asam lambung

Tak hanya berpengaruh pada organ intim, celana dalam ketat juga dapat membuat perut tertekan. Akibatnya asam lambung menjadi naik ke esofagus yang menghubungkan antara tenggorokan dan lambung.

5. Infeksi bakteri

Organ intim membutuhkan sirkulasi udara yang baik untuk tetap sehat. Namun, penggunaan celana dalam yang ketat bisa menghambat udara yang masuk, sehingga organ intim menjadi lembab dan rentan terinfeksi bakteri hingga jamur. Jika sudah begini, beragam risiko penyakit bisa menjangkiti organ intim Anda.

6. Luka pada kulit organ intim


Gesekan akibat pemakaian celana dalam terlalu ketat bisa memicu timbulnya luka. Di bagian pangkal paha maupun bokong bisa timbul bintik merah luka yang seringkali memunculkan rasa perih dan tidak nyaman.

Perawatan Wanita

dr. Nadia Octavia, 05 Nov 2021

Salah satu fungsi celana dalam adalah untuk melindungi organ intim. Sayangnya, ada beberapa kesalahan dalam pemakaian celana dalam yang justru bisa mengganggu kesehatan.

Mengapa kita tidak boleh memakai celana dalam yang terlalu ketat

Celana dalam berfungsi untuk melindungi organ reproduksi. Oleh sebab itu, Anda tidak boleh menganggap remeh dan melakukan kesalahan saat memakai celana dalam.

Cara memakai celana dalam yang salah bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Mulai dari menyebabkan infeksi hingga menimbulkan gangguan produksi sperma.

Ketahui apa saja kesalahan pemakaian celana dalam yang perlu dihindari berikut ini:

1. Celana Dalam Terlalu Ketat

Celana dalam yang terlalu ketat kurang baik untuk kesehatan organ intim Anda. Bila dibarengi dengan bahan celana yang terlalu tebal, maka kondisi ini bisa berujung pada serangkaian gangguan kesehatan.

Masalah ini akan lebih berat bila terjadi pada kaum pria. Ketika terlalu sering menggunakan celana dalam berbahan ketat dan tebal, suhu sekitar testis bisa mengalami peningkatan. 

Akibatnya bisa terjadi gangguan proses produksi sperma. Tentunya, Anda tidak ingin kesalahan pemakaian celana dalam berujung pada masalah reproduksi, bukan?

Artikel Lainnya: Celana Dalam Pria Berkantong Bisa Tingkatkan Kesuburan, Benarkah?

2. Bahan Celana Dalam Tidak Menyerap Air

Lumrah bagi kaum wanita yang mengalami keputihan secara berkala. Keputihan yang berwarna putih hingga bening, tidak berbau, bisa muncul sewaktu-waktu di siklus haid Anda. 

Selama tidak dibarengi gejala lain seperti gatal, rasa terbakar, dan perih, maka keputihan ini dipertimbangkan sebagai keputihan alami atau fisiologis.

Untuk itu, pemilihan bahan celana dalam yang dapat menyerap air sudah menjadi suatu keharusan. Dengan demikian, area kemaluan akan tetap kering sekalipun mengalami keputihan normal. 

Saat Anda memilih pakaian dalam yang tidak menyerap air, maka kelembapan di area vagina dapat bertambah. Pada akhirnya, risiko untuk mengalami infeksi jamur akan semakin meningkat.

Infeksi jamur ragi di organ intim adalah momok bagi para wanita karena gejala gatalnya yang cukup berat.

3. Bahan Terlalu Kedap Udara dan Iritatif

Begitu banyak jenis celana dalam yang ada saat ini, dengan berbagai model dan bahan. Dari tampilan yang umum hingga tampilan yang dianggap ‘imut’ atau seksi sudah tersedia di pasaran. Namun, jangan sampai Anda melupakan aspek bahan yang tepat untuk area kemaluan.

Artikel Lainnya: Ragam Pertanyaan Penting Seputar Celana Dalam

Bahan yang harus dihindari adalah yang tidak memungkinkan kulit untuk ‘bernapas’. Bahan seperti sutra dan spandeks mungkin memberikan tampilan yang spesial, tetapi keduanya lebih memerangkap panas dan kelembapan. Akibatnya, Anda berisiko mengalami infeksi akibat jamur ragi di kemaluan.

Pilih juga bahan yang relatif lebih lembut di kulit. Ingatlah, area vulva adalah bagian yang sangat sensitif, sama seperti area bibir di wajah Anda.

Pemakaian bahan yang tidak lembut dapat berujung pada iritasi dan gatal pada area vagina. Karena itu, bahan celana dalam yang lebih tepat dan sehat untuk digunakan adalah bahan katun.

4. Memakai Celana Dalam Lebih dari Satu Hari

Salah satu kesalahan pemakaian celana dalam yang sering dijumpai adalah menggunakan celana dalam lebih dari satu hari.

Celana dalam memang posisinya lebih tersembunyi dan tidak bersentuhan dengan debu atau kotoran dari luar sehingga dinilai tidak kotor. Namun, opini ini tentunya sangat tidak tepat.

Pastikan Anda mengganti celana dalam secara rutin setiap harinya. Bila perlu, pada wanita, Anda sebaiknya menggantinya lebih dari 1 kali saat cairan sedang banyak-banyaknya. Dengan begitu, area kemaluan tidak terpapar kelembapan berlebih.

5. Tidak Membuang Celana Dalam yang Sudah Terlalu Lama

Mengapa kita tidak boleh memakai celana dalam yang terlalu ketat

Apakah Anda ingat kapan tepatnya membeli celana dalam yang saat ini sedang Anda pakai? Kesalahan pemakaian celana dalam berikutnya terkait dengan seberapa rutin Anda menggantinya dengan celana dalam baru.

Artikel Lainnya: Ini Bahaya Tak Pakai Celana Dalam pada Aktivitas Sehari-Hari

Anda disarankan untuk mengganti celana dalam setiap 6 bulan hingga 1 tahun sekali. Hal ini untuk memastikan bahwa pakaian dalam tersebut tetap dalam kondisi baik guna melindungi kulit dan organ kemaluan Anda.

6. Mengira Bahwa pada Malam Hari Wajib Melepas Celana Dalam

Kesalahan pemakaian celana dalam yang satu ini perlu Anda perhatikan. Tersebar informasi yang menyarankan untuk tidak menggunakan celana dalam ketika tidur di malam hari.

Sesungguhnya, saran tersebut lebih tepat digunakan bagi penderita infeksi jamur vagina berulang. Dengan melepas celana dalam, maka organ intim tidak terpapar kelembapan terus-menerus.

Namun, bila organ kemaluan Anda cenderung sehat dan tanpa masalah, Anda tidak diwajibkan untuk melepas celana dalam ketika tidur. 

7. Tidak Memperhatikan Noda di Celana Dalam

Mengapa kita tidak boleh memakai celana dalam yang terlalu ketat

Adanya noda di celana dalam bisa jadi berasal dari keputihan. Keputihan merupakan kondisi yang normal, tetapi dapat juga disebabkan oleh penyakit tertentu.

Nah, untuk mengetahui apakah cairan vagina normal atau tidak, perhatikan ciri-ciri keputihan yang normal berikut ini:

  • Warnanya putih jernih.
  • Bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang.
  • Konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung siklus hormon.
  • Tidak berbau serta tidak menimbulkan keluhan.

Jika terdapat noda yang berubah warna pada celana dalam Anda seperti warna putih susu, cokelat, keabuan, ataupun kehijauan, bisa jadi keputihan yang Anda alami disebabkan oleh infeksi kuman, jamur, atau parasit.

Demikian beberapa kesalahan pemakaian celana dalam yang perlu Anda ketahui. Cara memakai celana dalam yang salah dan bahan celana dalam yang tidak tepat ternyata bisa memengaruhi organ reproduksi Anda.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli celana dalam, jangan hanya terpaku pada model dan warna yang menarik. Perhatikan juga kesalahan pemakaian celana dalam di atas agar kesehatan reproduksi Anda tetap terjaga.

Dapatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan organ reproduksi dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[WA]

Artikel Terkait

Lihat Semua