Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares

Primus inter pares merupakan sebuah metode pemilihan pemimpin melalui musyawarah diantara satu suku berdasarkan kelebihan baik itu dari segi fisik maupun dari segi spiritual. Primus inter pares  biasanya berhubungan dengan wibawa seseorang yang mencakup kepercayaan, mutu tokoh (kemampuan mengorganisasi, tingkat visioner, pemahaman terhadap permasalahan di dalam suku, keadilan, pandai mendengar, pemecah masalah dan pandai mempersatukan). Cara ini sudah digunakan sejak peradaban purba yaitu pada masa neolitikum atau yang disebut zaman batu baru. Neolitikum adalah suatu revolusi yang sangat besar dimana terjadi perubahan dari food gathering (berburu dan meramu) menuju food producing (bercocok tanam dan berternak).

Tags Masa Pra Aksara, Prasejarah Post navigation

Jakarta -

Nomaden artinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada masyarakat pra sejarah kehidupan sangat bergantung pada alam. Apa yang dimakan oleh manusia purba kala itu adalah bahan makanan yang disediakan alam seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan dedaunan yang tinggal dipetik.

Manusia pra sejarah tidak menanam maupun mengolah pertanian. Jika mereka ingin memakan ikan maka akan menangkapnya di sungai, waduk, maupun tempat lainnya di mana ikan hidup. Selain itu apabila ingin makan daging, mereka akan berburu untuk menangkap binatang buruannya.

Berdasarkan pola kehidupan nomaden artinya berpindah-pindah, masa kehidupan prasejarah ini sering disebut sebagai masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu. Jika bahan makanan tersebut telah habis, mereka akan berpindah ke tempat lain yang menyediakan bahan makanan.

Selain itu nomaden bertujuan juga untuk menangkap binatang buruannya. Kehidupan nomaden berlangsung dalam waktu yang lama dan terus-menerus. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memikirkan rumah sebagai tempat tinggal yang tetap.

Manusia pra sejarah tinggal di alam terbuka seperti hutan, di bawah pohon, di tepi sungai, di gunung, di gua, dan di lembah-lembah. Ancaman hidup di alam terbuka yang mereka hadapi adalah binatang buas. Binatang buas adalah musuh utama kehidupan manusia prasejarah.

Dalam kehidupan nomaden, biasanya manusia pra sejarah juga menelusuri sungai. Perjalanan melalui sungai dipandang lebih mudah dan aman dari pada melalui daratan atau yang sangat berbahaya.

Untuk memudahkan bertransportasi manusia pra sejarah merakit alat transportasi seperti perahu untuk melalui sungai.

Pada masa nomaden, masyarakat pra sejarah juga mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dari setiap kelompok terdiri dari 10 hingga 15 orang.

Untuk mempermudah kehidupannya, masyarakat pra-sejarah juga membuat alat-alat perlengkapan dari batu dan kayu, meskipun bentuknya masih sangat kasar dan sederhana.

Berikut adalah ciri-ciri kehidupan masyarakat nomaden yang dikutip dari buku Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia karya Yusliani Noor dan Mansyur:

1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

2. Sangat bergantung pada alam.

3. Belum dapat mengolah bahan makanan.

4. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu.

5. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

6. Peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu.

Masyarakat pra sejarah lama-kelamaan menyadari jika makanan yang disediakan oleh alam sangat terbatas dan akhirnya akan habis. Mereka kemudian mengganti cara bertahan hidup dengan menanami lahan-lahan yang akan ditinggalkan agar dapat menyediakan bahan makanan yang lebih banyak di kemudian hari.

Selain itu dengan bercocok tanam, para wanita dan anak tidak harus selalu ikut berpindah untuk mengumpulkan bahan makanan ataupun berburu binatang.

Jadi, nomaden artinya berpindah-pindah ya. Selamat belajar detikers.

Simak Video "Studi: Hanya 7% Populasi Dunia yang Punya DNA Unik 'Manusia Modern'"



(atj/nwy)

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares
Lihat Foto

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Kubur batu di Kampung Raja Prailiu, Waingapu, Sumba Timur. Kuburan batu besar yang identik dengan jaman megalitikum, bisa dengan mudah ditemui di Pulau Sumba.

KOMPAS.com - Kehidupan zaman praaksara adalah kehidupan pada masa di mana catatan sejarah tertulis belum ada.

Mengutip Kemdikbud RI, masa praaksara disebut juga masa prasejarah atau nirleka. Masa praaksara adalah zaman sebelum ditemukan tulisan atau zaman sebelum manusia mengenal tulisan.

Manusia pada zaman praaksara antara lain Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens.

Kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu:

  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
  2. Masa bercocok tanam
  3. Masa perundagian

Baca juga: 4 Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi

Berikut ini penjelasannya:

Manusia purba pada masa ini selalu berpindah-pindah (nomaden) karena tidak punya tempat tinggal tetap. Untuk mencari tempat-tempat yang menyediakan banyak bahan makanan.

Manusia purba mengumpulkan makanan yang tersedia di alam, tanpa mengolah atau menanam lebih dulu.

Alat-alat yang digunakan pada masa ini antara lain:

  • Kapak perimbas untuk merimbas kayu, menguliti binatang, dan memecah tulang.
  • Kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong hewan buruan.
  • Alat serpih digunakan sebagai pisau.

Manusia praaksara membutuhkan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Pembuatan api dengan cara menggosokkan dua keing batu yang mengandung unsur besi. Maka akan timbul percikan api untuk membakar lumut atau rumput kering.

Dalam kehidupan sosial, manusia praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Bagaimana Pola Makan Zaman Manusia Purba?

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares

Mengapa masyarakat prasejarah hidup secara nomaden dan apa arti dari istilah interpares
Lihat Foto

Medium

Ilustrasi manusia purba yang hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah tempat.

KOMPAS.com - Nomaden adalah cara hidup dengan berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan.

Pola hidup seperti ini sudah ada sejak Zaman Batu Tua atau Paleolitikum.

Penyebab manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain adalah karena kehidupan masyarakatnya masih sangat sederhana karena kemampuannya terbatas.

Manusia purba tidak punya kemampuan untuk menetap serta mengolah lahan untuk mendapatkan makanan. Cara hidup mereka adalah nomaden atau dengan berpindah-pindah tempat, tergantung pada daerah yang banyak menyediakan bahan makanan dan binatang buruan.

Untuk bertahan hidup, manusia zaman praaksara mencari makan dengan cara berburu dan meramu.

Mereka akan mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu, atau disebut food gathering.

Setelah bahan makanan di tempat tersebut habis, mereka akan mengembara mencari tempat lain yang masih melimpah sumber daya alamnya, begitu seterusnya.

Manusia purba biasanya hidup berkelompok dengan anggota sebanyak 10-15 orang.

Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi

Pola hunian masyarakat nomaden

Tempat-tempat yang dituju oleh masyarakat nomaden umumnya lingkungan yang dekat dengan sungai, danau, pantai, atau sumber air lainnya.

Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah dalam pencarian makan dan minum.