Mengapa nabi muhammad saw di sebut khataman nabiyyin

„Muhammad (Saw) bukanlah bapak salah seorang di antara kaum laki-laki kalian, akan tetapi ia adalah Rasul Allah (Swt) dan materai/stempel/mensahkan sekalian nabi, dan Allah (Swt) itu Maha Mengetahui segala sesuatu“ (Al-Ahzab [33] : 40/41)

Telah menjadi kenyataan perselisihan arti dari ayat tersebut di atas kini sudah mencapai titik rawan (cap kafir), sekalipun Rasulullah Saw. telah bersabda bahwa, „Barang siapa memanggil atau menyebut seseorang itu kafir atau musuh Allah, dan sebenarnya bukan demikian, maka ucapan itu akan kembali kepada orang yang menyatakan itu.“ (Bukhari).

Seiten: 1 2

Khātam an-Nabiyyīn (Arab:خاتم النبيين) atau Penutup Para Nabi, adalah julukan yang diberikan oleh Allah kepada Muhammad. Dalam syariat Islam bahwa status kenabian telah berakhir setelah Muhammad. Pernyataan ini tertulis dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 40, yang berbunyi:

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab 33:40)

Kemudian ada hadits yang selaras dengan surat Al-Ahzab di atas, “...dan adalah nabi terdahulu diutus kepada kaumnya secara khusus, sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.”[1]

Umat muslim meyakini bahwa garis kenabian yang telah diutus oleh Allah berakhir dengan datangnya Muhammad dan mereka meyakini pula bahwa mereka menerima wahyu terakhir dalam bentuk yang dijadikan satu, disebut Al-Qur'an.

  1. ^ Muttafaq ‘alaihi dari hadits Jabir z.

  • Makna Nabi Muhammad sebagai Penutup Para Nabi

 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penutup_Para_Nabi&oldid=16891569"

Nabi Muhammad saw. sebagai khatamun nabiyyin, arti kata khataman nabiyyin adalah?

  1. Penutup para malaikat
  2. Penutup untuk para nabi
  3. Penutup para penghulu
  4. Utusan nabi terakhir
  5. Utusan terakhir

Jawaban yang benar adalah: B. Penutup untuk para nabi.

Dilansir dari Ensiklopedia, nabi muhammad saw. sebagai khatamun nabiyyin, arti kata khataman nabiyyin adalah Penutup untuk para nabi.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Penutup para malaikat adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Penutup untuk para nabi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. Penutup para penghulu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Baca juga  diantara bentuk pengamalan dari keyakinan terhadap al alim adalah

Menurut saya jawaban D. Utusan nabi terakhir adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Utusan terakhir adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Penutup untuk para nabi.

LADUNI.ID - Keistimewaan Nabi Muhammad

س: كم صفة امتاز بها نبينا عليه الصلاة والسلام عن سائر الأنبياء؟
ج: امتاز نبينا عليه الصلاة والسلام عن سائر الأنبياء بثلاث صفات: الأولى أنه أفضل الأنبياء. الثانية أنه أرسل إلى الناس كافة. الثالثة أنه خاتم الانبياء فلا يأتي بعده نبي.

S. Ada berapa sifat yg menunjukkan kelebihan Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam di atas sekalian Nabi?

J. Nabi kita Muhammad melebihi sekalian para Nabi dengan tiga macam sifat: 1. Sesungguhnya beliau adalah Nabi yang paling utama 2. Sesungguhnya beliau diutus kepada seluruh umat manusia

3. Sesungguhnya beliau adalah penutup para Nabi, sehingga tidak akan ada Nabi lagi yang datang (diutus) sesudah beliau.

Kedudukan Nabi Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin

س: لم كان نبينا عليه الصلاة والسلام خاتم الانبياء؟ ج: إنما كان نبينا عليه الصلاة والسلام خاتم الانبياء لأن حكمة إرسال الانبياء دعوة الخلق إلى عبادة الحق وإرشادهم الى طريق السداد فى أمور المعاش والمعاد وإعلامهم بالامور الغائبة عن ابصارهم والاحوال التى لا يصلون إليها بأفكارهم وتقرير الأدلة القاطعة وإزالة الشبه الباطلة.  وقد تكلفت شريعته الغراء ببيان جميع هذه الأشياء على وجه لا يتصور أبلغ منه فى الكمال، بحيث توافق جميع الأمم فى جميع الأزمنة والأمكنة والاحوال.

فلا حاجة للخلق الى نبي بعده، لأن الكمال قد بلغ حده. ومن هذا يظهر سر إرساله لجميع الخلق، وكونه أكملهم فى الخلق والخلق.

S. Mengapa Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam itu dikatakan sebagai khataman nabiyyin (penutup para Nabi)?

J. Sebenarnya Nabi kita Muhammad dikatakan sebagai penutup para nabi itu hanya karena sesungguhnya hikmah terutusnya para nabi itu untuk menyeru umat manusia agar beribadah kepada Allah, menunjukkan mereka ke jalan yang lurus dalam urusan kehidupan duniawi dan ukhrawi, memberi tahu kepada mereka tentang hal-hal yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mereka, dan memberi tahu keadaan yang pemikiran mereka belum sampai, dan menetapkan dalil yang meyakinkan, serta menghilangkan syubhat-syubhat (keserupaan) yang tidak benar. Sementara itu, semua itu sungguh telah tercakup dalam syariatnya yang cemerlang, dengan penjelasan segala sesuatu dengan bentuk yang tidak ada sesuatupun yang melebihi kesempurnaannya, sehingga sesuai untuk seluruh umat pada setiap masa, tempat, dan keadaan apapun. Karena itu, umat manusia tidak memerlukan lagi kepada Nabi sesudah Nabi Muhammad, sebab syariatnya telah mencapai batas kesempurnaan.

Dan dari alasan inilah, tampak jelas tentang rahasia terutusnya beliau untuk seluruh umat manusia, dan keberadaan beliau sebagai manusia yang paling utama dalam segi fisik serta akhlaknya.

Khataman Nabiyyin dan Turunnya Isa di Akhir Zaman

س: كيف يقال ان نبينا عليه الصلاة والسلام خاتم الانبياء مع أن عيسى عليه السلام ينزل فى آخر الزمان؟
ج: إن عيسى عليه السلام ينزل فى آخر الزمان ويحكم بشريعة نبينا عليه السلام دون شريعته، لأن شريعته قد نسخت لمضي الوقت الذي كان العمل بها موافقا لمقتضى الحكمة. فيكون خليفة لنبينا عليه السلام ونائبا عنه فى إجراء شريعته فى هذه الأمة، وذلك مما يؤكد كون نبينا خاتم الانبياء.

S. Mengapa dikatakan bahwa sesungguhnya Nabi kita Muhammad adalah penutup para nabi, padahal Isa ibn Maryam akan turun di akhir zaman?

J. Sesungguhnya Isa Ibn Maryam akan turun di akhir zaman, dan akan berhukum dengan syariat Nabi Muhammad, dan bukan dengan dengan syariat beliau sendiri (Isa), karena sesungguhnya syariat beliau (Isa) telah terhapus ditelan oleh waktu, karena telah lampau waktu untuk mengamalkannya, sesuai dengan ketentuan hikmah kebijaksanaan Allah. Maka beliau (Isa) menjadi Khalifah (pengganti) Nabi kita Muhammad, dan sebagai pengganti dalam meneruskan syariatnya​ bagi umat manusia ini. 

Dan yang demikian itu adalah di antara yg memperkuat kedudukan Nabi kita Muhammad sebagai penutup para Nabi.

(al-Jawahir al-Kalamiyah, karya Syekh Thahir bin Shaleh al-Jazairy).

Nabi Isa Akan Turun Kembali Ke Dunia Sebagai Nabi dan Rasul

(Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama ke-3, di Surabaya pada 12 Rabiuts Tsani 1347 H. / 28 September 1928 M)

Pertanyaan :

Bagaimana pendapat Muktamar tentang Nabi Isa a.s. setelah turun kembali ke dunia. Apakah tetap sebagai Nabi dan Rasul?

Padahal Nabi Muhammad Saw. adalah Nabi terakhir. Dan apakah mazhab empat itu akan tetap ada pada waktu itu?

Jawab :

Kita wajib berkeyakinan bahwa Nabi Isa a.s. itu akan diturunkan kembali pada akhir zaman nanti sebagai Nabi dan Rasul yang melaksanakan syariat Nabi Muhammad Saw. dan hal itu, tidak berarti menghalangi Nabi Muhammad Saw. sebagai Nabi yang terakhir, sebab Nabi Isa a.s. hanya akan melaksanakan syariat Nabi Muhammad Saw. Sedangkan mazhab empat pada waktu itu hapus (tidak berlaku).

Keterangan, dari kitab:

1. Asna al-Mathalib

قَالَ تَعَالَى: وَلَكِنْ رَسُوْلَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ. وَلاَ يُعَارِضُهُ مَا ثَبَتَ مِنْ نُزُوْلِ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمِ أَخِرَ الزَّمَنِ لِأَنَّهُ لاَ يَأْتِي بِطَرِيْقَهٍ نَاسِخَةٍ بَلْ مُقَرِّرَةً لِشَرِيْعَةِ نَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامِلاً بِهَا.

"Allah berfirman (al-Ahzab: 40) “...akan tetapi Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi” firman Allah ini tidak bertentangan dengan (hadis) yang menjelaskan tentang turunnya Isa a.s. di akhir zaman, karena ia tidak membawa syariat yang menghapus syariat Nabi Muhammad Saw., bahkan sebaliknya ia memperkuat syariat Nabi Muhammad dan mengamalkannya. (Syaikh al-Islam Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1422 H/2001 M), Cet. Ke-1, Juz VI, h. 252.)

2. Al-Fatawa al-Haditsiyah

سُئِلَ نَفَعَ اللهُ بِهِ بِمَا لَفْظُهُ أَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّ عِيْسَى يَحْكُمُ بِشَرِيْعَتِنَا فَمَا كَيْفِيَّةُ حُكْمِهِ بِذَلِكَ بِمَذْهَبِ أَحَدٍ مِنَ الْمُجْتَهِدِيْنَ أَمْ بِاجْتِهَادٍ؟ فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ مُنَزَّهٌ عَنْ أَنْ يُقَلِّدَ غَيْرَهُ مِنْ بَقِيَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ بَلْ هُوَ أَوْلَى بِاْلاِجْتِهَادِ. إهـ.

"Beliau ditanya (mudah-mudahan Allah memberi manfaat terhadap ilmu beliau), dengan pernyatan bahwa para ulama telah ijmak (sepakat) bahwa Isa akan melaksanakan hukum berdasarkan syariat kita (Islam), maka bagaimanakah cara pelaksanaan hukumnya apakah berdasarkan salah satu mazhab dari mazhab-mazhab yang ada ataukah berdasarkan ijtihad? Jawabnya adalah, bahwa Isa a.s. itu bebas dari kewajiban ikut (taklid) kepada imam-imam mujtahid lainnya, bahkan ia lebih utama untuk berijtihad sendiri." (Ibn Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Haditsiyah, (Mesir: Musthafa al-Halabi, 1390 H/1970 M), Cet. Ke-2, h. 180.)

3. Al-Mizan al-Kubra

فَانْظُرْ يَا أَخِيْ إِلَى الْعَيْنِ فِي أَسْفَلِ الشَّجَرَةِ وَإِلَى الْفُرُوْعِ وَاْلأَغْصَانِ وَالثِّمَارِ تَجِدْهَا كُلَّهَا مُتَفَرِّعَةً مِنْ عَيْنِ الشَّرِيْعَةِ إِلَى أَنْ قَالَ: إِلَى أَنْ يَخْرُجَ الْمَهْدِي عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيُبْطِلُ فِيْ عَصْرِهِ التَّقَيُّدَ بِالْعَمَلِ بِقَوْلِ مَنْ قَبْلَهُ مِنَ الْمَذَاهِبِ كَمَا صَرَّحَ بِهِ أَهْلُ الْكَشْفِ إِلَى أَنْ قَالَ: ثُمَّ إِذَا نَزَلَ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمِ اِنْتَقَلَ الْحُكْمُ إِلَى أَمْرٍ آخَرَ وَهُوَ أَنَّهُ يُوْحَى إِلَى السَّيِّدِ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِشَرِيْعَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى لِسَانِ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ. إهـ.

"Maka perhatikanlah wahai saudaraku apa yang ada di bawah pohon dan cabangnya, rantingnya serta buahnya, maka kamu akan mendapatkan semuanya itu lahir dari inti syariat,.... sampai keluarnya Imam Mahdi yang akan membatalkan amalan yang berdasarkan pada pendapat mazhab-mazhab yang ada pada masanya seperti telah dijelaskan oleh para ahli kasyaf.

Kemudian manakala Isa a.s. turun, maka bergantilah hukum itu kepada kedudukan lain di mana Isa mendapat wahyu untuk melaksanakan syariat Muhammad Saw. melalui lisan jibril a.s." (Adul Wahhab Al-Sya’rani, al-Mizan al-Kubra, (Mesir: Musthafa al-Halabi, t.th), Cet I, Juz 1, h. 49.)

(Ahkamul Fuqaha, Hasil-Hasil Keputusan Muktamar dan Permusyawaratan Lainnya, penerbit LTN PBNU, cetakan 1, Februari 2010, halaman 46).

Oleh: Yusuf Suharto

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA