Negara-negara yang paling terpukul oleh kemiskinan seringkali adalah negara-negara yang juga terjebak dalam krisis politik, termasuk konflik, kelaparan, dan perubahan iklim. Hal ini seringkali menjadi faktor pemberat yang membuat masyarakat terjebak dalam lingkaran kemiskinan karena sumber ekonomi mereka (Pertanian, Industri dan Jasa) tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk menopang produktivitas mereka. Terlepas dari standar hidup yang sangat rendah, di negara-negara ini masih aman untuk mengatakan bahwa ada potensi ekonomi untuk pertumbuhan di masa depan. Karena kemiskinan pada akhirnya tidak menentukan seseorang, keluarga, atau komunitas. Baca JugaSelain itu, banyak ahli telah mengamati bahwa infrastruktur Afrika saat ini meningkat dengan pesat, membuka pintu bagi investasi asing langsung dan meningkatkan kapasitas industrialisasi. Sebagian besar kemajuan ini disebabkan oleh Inisiatif Sabuk dan Jalan China dan investasi di beberapa negara Afrika. Bukti lain dari potensi Afrika adalah bagian yang sangat besar dari kaum muda di benua itu. Hal ini dapat diterjemahkan menjadi tenaga kerja masa depan yang cukup besar, pasar internal yang berkembang dan potensi inovasi dan kemajuan ekonomi. Jadi, negara mana saja yang termiskin di dunia, berdasarkan PDB nominal per kapita? Berikut IMF mencatat 10 negara termiskin di dunia 2021.
Daftar di atas menunjukkan benua Afrika sebagai daratan dengan negara termiskin di dunia. Ada banyak penyebab akan hal ini, terlebih di tengah pandemi Covid-19. Selain itu konflik militer, dan perubahan iklim yang ekstrem juga menjadi penyebab utama yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan sehingga sulit untuk bercocok tanam. Berikut faktor kemiskinan di benua Afrika, dikutip dari African Union. 1. Kurangnya investasiDengan menggunakan faktor penentu ekonometrik pertumbuhan ekonomi di bagian lintas negara, maka dapat ditentukan beberapa faktor yang paling berpengaruh di balik terjadinya tragedi kemiskinan di negara Afrika tersebut. Dan salah satu faktor yang paling berpengaruh tersebut disebabkan karena kurangnya investasi. Selama 40 tahun terakhir, tingkat investasi di Afrika semakin jatuh atau menurun. Sejak tahun 1975, tingkat investasi telah ditolak sebanyak 8.5% untuk seluruh benua, jika dibandingkan dengan tingkat investasi untuk performa rata-rata OECD (Organization for Economic Coorporation and Development), yaitu sekitar 20 dan 25%, dan untuk ekonomi Asia Tenggara sebesar 30%. Selain itu, penyebab terhambatnya pertumbuhan ekonomi adalah karena sebagian besar investasi digunakan untuk sektor publik yang tidak penting atau tidak efisien. Akan tetapi kabar baiknya adalah, reformasi di Afrika beberapa waktu lalu telah berhasil menaikkan tingkat investasi, meskipun hanya sedikit. 2. Sumber daya manusia, pendidikan dan kesehatanUntuk ketiga hal tersebut, Afrika termasuk yang paling buruk di dunia. Pada tahun 1960-an, jumlah anak yang melaksanakan pendidikan sekolah dasar secara keseluruhan hanya berkisar 42%, jumlah ini merupakan jumlah yang paling kecil, dibandingkan dengan negara-negara OECD atau Asia Timur yang bisa mencapai 100%. Ketika Afrika terdaftar di dalam OECD selama tahun 1960-an, tercatat bahwa tingkat pertumbuhan dalam bidang kesehatan rata-rata mencapai 0,9%, dan pertumbuhannya yang paling tinggi mencapai 2,37%. Pendapatan per-kapita Negara ini meningkat menjadi dua setengah kali lebih besar daripada yang sebelumnya. Dan alhasil, saat ini Afrika berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya menjadi lebih baik dibandingkan dengan tahun 1960 lalu. Pada tahun 1960, diperkirakan bahwa warga Afrika hanya memiliki harapan hidup sampai umur 40 tahun saja. Perhitungan ini sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara OECD dan Asia Timur lainnya, yang memiliki harapan hidup masing-masing sampai umur 67 dan 62 tahun. Kalau saja Afrika memiliki harapan hidup yang sama dengan negara-negara OECD, kemungkinan laju pertumbuhan tahunan Negara ini akan meningkat menjadi 2,07%. Kalau hanya mengharapkan bantuan dari negara lainnya, mungkin tidak akan bisa banyak membantu Negara ini keluar dari garis kemiskinan. Warga Afrika ini perlu mencoba alternatif lainnya. misalnya saja, Afrika bisa mencoba melakukan penelitian lanjut, yang berfokus pada masalah kesehatan yang berpotensi menghancurkan Negara, seperti: mencoba menemukan vaksin, yang bisa mencegah penyakit Aids atau malaria. Afrika memiliki sumber daya dan keahlian untuk melakukan hal tersebut. Jika berhasil, berbagai Negara akan berinvestasi untuk hal tersebut. Mengingat saat ini vaksin tersebut sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan di seluruh dunia. Hal ini mungkin akan membantu Afrika dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya. Dan jika pertumbuhan ekonomi tersebut semakin meningkat, kehidupan warga di Afrika secara berangsur-angsur akan membaik. Baca JugaKonflik militer yang melanda benua ini selama setengah abad, ternyata berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara, yang meliputi: perkembangan lembaga hukum, investasi pendidikan, pengurangan distorsi kebijakan yang membuat investasi menjadi lebih mahal, dan jika konflik militer ini bisa di atasi, maka dapat mengurangi pengeluaran konsumsi yang terlalu boros. 4. Pasar perdaganganPembukaan ekonomi Afrika di pasar perdagangan dan difusi teknologi juga sangat penting. Selagi pemerintah Afrika melakukan banyak hal untuk membuka perekonomian mereka, Negara lain seperti Eropa, Jepang dan Amerika Serikat dapat berkontribusi, dengan memfasilitasi akses produk Afrika ke pasar negara-negara tersebut. 5. Pendapatan tidak setaraSalah satu konsekuensi penting dari stagnasi ekonomi di Afrika adalah karena ketidaksetaraan pendapatan, dimana para warga miskin diberi pendapatan yang sangat kecil, sedangkan warganya yang kaya mendapatkan pendapatan yang jauh lebih besar. Tentu saja hal ini akan membuat atau menciptakan ketidakstabilan di sutu negara. Melihat kondisi warga Afrika yang begitu mengerikan, hidup dengan serba kekurangan, menderita banyak penyakit gizi buruk, dan sebagainya, cukup menyayat hati orang-orang yang melihatnya. Kalau hal kemiskinan ini tidak segera diatasi, maka kehidupan warga negara Afrika ini akan semakin memburuk, dan parahnya bisa menyebabkan banyak kematian. |